Anda di halaman 1dari 15

.

Istilah-Istilah dalam Ilmu Ukur Tanah


1. Absis : Posisi titik yang diproyeksikan terhadap sumbu
X yang arahnya horizontal pada bidang datar.
2. Analog : Sistem penyajian peta secara manual.
3. Astronomis : Ilmu yang mempelajari posisi relatif bendabenda langit terhadap benda-benda
langit lainnya.
4. Automatic level : Sipat datar optis yang mirip dengan tipe kekar te
tapi dilengkapi
dengan alat kompensator untuk membuat garis bidik mendatar
dengan sendirinya.
5. Azimuth : Sudut yang dibentuk dari garis arah utara terhad
ap garis arah suatu titik yang besarnya diukur searah jarum jam.
6. Barometri : Alat atau metode untuk mengukur tekanan udar
a yang
7. diaplikasikan untuk menghitung beda tinggi antara beberapa
titik di atas permukaan bumi yang berkategori gunung (slope > 40 %).
8. Benchmark : Titik ikat di lapangan yang ditandai oleh patok
yang dibuat daribeton dan besi dan telah diketahui koordinatnya hasil
sebelumnya.
9. Bowditch : Metode koreksi absis dan ordinat pada penguku
ran polygon yang
bobotnya adalah perbandingan antara jarak resultante terhadap
total jarak resultante.
10. BPN : Badan Pertanahan Nasional (Kantor Agraria / P
ertanahan).
11. CAD : Computer Aided Design. Penyajian gambar sec
ara digital
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
12. Cassini : Metode pengikatan ke belakang (alat berdiri di a
tas titik yang
ingin diketahui koordinatnya) yang menggunakan bantuan 2 titik
penolong dan dua buah lingkaran.
13. Collins : Metode pengikatan ke belakang (alat berdiri di
atas titik yang
ingin diketahui koordinatnya) yang menggunakan bantuan 1 titik
penolong dan satu buah lingkaran.
14. Coordinate Set : Pengaturan koordinat peta analog agar sesuai d
engan koordinat pada sistem koordinat peta digital yang titiktitik ikat acuannya adalah titik-titik di
peta analog yang memiliki nilainilai koordinat.
15. Cosinus : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan sis
i datar terhadap sisi miring.
16. Cross hair : Benang silang diafragma yang tampak pada len
sa objektif
teropong sebagai acuan untuk membaca ketinggian garis bidik
pada rambu ukur.
17. Cross Section : Profil melintang. Penampang pada arah lebar ya
ng menggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek.
18. Datum : Titik perpotongan antara ellipsoid referensi denga
n geoid (datum
relatif). Pusat ellipsoid referensi berimpit dengan pusat bumi
(datum absolut).
19. Digital : Sistem penyajian informasi (grafis atau teks) sec
ara biner elektronis.
20. Digitizer : Alat yang peta-peta digital dengan menelusuri detail
digunakan untuk
mengubah peta
peta analog
menjadi
detail peta satu persatu.
21. Distorsi : Perubahan bentuk atau perubahan informasi ge
ometrik yang disajikan pada bidang lengkung (bola/ellipsoidal) terhadap
bentuk atau informasi geometrik yang disajikan pada bidang datar.
22. DGN : Datum Geodesi Nasional, datum sistem koordin
at nasional.
23. Dumpy level : Sipat datar optis tipe kekar, sumbu tegak menja
di satu dengan teropong.
24. Ellipsoid : Bentuk 3 dimensi dari ellips yang diputar pada su
mbu pendeknyadan merupakan bentuk matematis bumi. Spheroid persa
maan kata ellipsoid.
25. Equator : Garis khatulistiwa yaitu garis yang membagi bu
mi bagian utara dan bumi bagian selatan sama besar.
26. Flattening : Kegepengan. Nilai yang diperoleh dari pembagi
an selisih radius
terpendek dengan radius terpanjang ellipsoida terhadap radius
terpendek.
27. Fokus : Ketajaman penampakan objek pada teropong da
n dapat diatur dengan tombol fokus.
28. Fotogrametri : Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempela
jari mengenai geometris foto-foto udara yang diperoleh dari pemotretan
menggunakan pesawat terbang.
29. Geodesi : Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelaj
ari dan menyajikan informasi bentuk permukaan bumi dengan
memperhatikan kelengkungan bumi.
30. Geodesic : Kurva terpendek yang menghubungkan dua titi
k pada permukaan ellipsoida.
31. Geoid : Bentuk tidak beraturan yang mewakili permuka
an air laut di bumi dan memiliki energi potensial yang sama.
32. Geometri : Ilmu yang mempelajari bentuk matematis di atas
permukaan bumi.
33. Gradien : Besarnya nilai perbandingan sisi muka terhadap
sisi samping yang membentuk sudut tegak lurus (90o)
34. Grafis : Penyajian hasil pengukuran dengan gambar.
35. Greenwich : Kota di Inggris yang dilewati oleh garis meridia
n (longitude/bujur) 0o.
36. Grid : Bentuk empat persegi panjang yang merupakan
referensi posisi
absis dan ordinat yang diletakkan di muka peta yang panjang dan
bergantung pada unit posisi X dan Y yang ditetapkan
lebarnya oleh
pembuat peta berdasarkan kaidah kartografi (pemetaan).
: Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut d
37.
Hexagesimal
engan sebutan
derajat, menit, second. Satu putaran = 360o. 1o=60’. 1’=60”.
38. Higragirum : Hg, air raksa yang dipakai sebagai cairan penunj
uk nilai tekanan udara pada alat barometer.
39. Horisontal : Garis atau bidang yang tegak lurus terhadap gar
is atau bidang yang menjauhi pusat bumi.
40. Indeks : Garis kontur yang penyajiannya lebih tebal atau l
ebih ditonjolkan dibandingkan garisgaris kontur lain setiap selang ketinggian tertentu.
41. Interpolasi : Metode perhitungan ketinggian suatu titik di an
tara dua titik yang dihubungkan oleh garis lurus.
42. Intersection : Nama lain dari pengikatan ke muka, yaitu peng
ukuran titik
tunggal dari dua buah titik yang telah diketahui koordinatnyadengan
alat theodolite di atas titik-titik yang telah
menempatkan
diketahui koordinatnya.
43. : Selisih antara nilai pengamatan dengan nilai ses
Galat
ungguhnya.

44. : Geographical Information System. Suatu sistem in


GIS
formasi yang
mampu mengaitkan database grafis dengan data base tekstualnya
yang sesuai.
45. GPS : Global Positioning System. Sistem penentuan po
sisi global menggunakan satelit buatan Angkatan Laut Amerika Serikat.
46. Gravitasi : Gaya tarik bumi yang mengarah ke pusat bumi
dengan nilai + 9,8 m2/detik.
47. GRS-
1980 :GeodeticReference System tahun 1984, adalah ellipsoid t
yang memiliki penyimpangan terkecil terhadap geoid
(lihat
erbaik
istilah
geoid).
48. Hardcopy : Dokumentasi petapeta digital dalam bentuk lembaran-lembaran
peta yang dicetak dengan printer atau plotter.
49. Hardware :Perangkat keras computer yang terdiri CPU (Centr
al Processing Unit), keyboard (papan ketik), printer, mouse.
50. Informasi : Sesuatu yang memiliki makna atau manfaat.
51. Inklinasi : Sudut vertical yang dibentuk dari garis bidik (di
namakan juga sudut miring).
52. Interpolasi : Suatu rumusan untuk mencari ketinggian suatu
titik yang diapit oleh dua titik lain dengan konsep segitiga sebangun.
53. Jalon : Batang besi seperti lembing berwarna merah da
n putih dengan
panjang + 1,5 meter sebagai target bidikan arah horizontal.
54. Jurusan : Sudut yang dihitung dari selisih absis dan ordin
at dengan acuan sudut nolnya arah sumbu Y positif searah jarum jam.
55. Kalibrasi : Suatu prosedur untuk mengeliminasi kesalahan
sistematis padaperalatan pengukuran dengan menyetel ulang komponen
-komponen dalam peralatan.
56. Kartesian : Sistem koordinar siku-siku.
57. Kompas : Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah
suatu garis terhadap utara magnet yang dipengaruhi magnet bumi.
58. Kontrol : Upaya mengendalikan data hasil pengukuran di
lapangan agar
memenuhi syarat geometrik tertentu sehingga kesalahan hasil
pengukuran di lapangan dapat memenuhi syarat yang ditetapkan
dan kesalahan-kesalahan acaknya telah dikoreksi.
59. Kontur : Garis khayal di permukaan bumi yang menghub
ungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama
dari permukaan air laut rata-rata
(MSL). Garis di atas peta yang menghubungkan titik-titik dengan
ketinggian yang sama dari permukaan air laut rata-rata dan
kerapatannya bergantung pada ukuran lembar penyajian (skala peta).
60. Konvergensi : Serangkaian garis searah yang menuju suatu titi
k pertemuan.
61. Konversi : Proses mengubah suatu besaran (sudut/jarak) dari
suatu system menjadi sistem yang lain.
62. Koordinat : Posisi titik yang dihitung dari posisi nol sumbu
X dan posisi nol sumbu Y.
63. Koreksi : Nilai yang dijumlahkan terhadap nilai pengamat
an sehingga
diperoleh nilai yang dianggap benar. Nilai koreksi = - kesalahan.
64. Kuadran : Ruangruang yang membagi sudut satu putaran menjadi 4
ruang yang pusat pembagiannya adalah titik 0.
65. Kuadrilateral :Bentuk segiempat dan diagonalnya yang diukur s
udut-sudut dan jarakjaraknya untuk menentukan koordinat titik di lapangan.
66. Latitude : Nama lain garis parallel. Garisgaris khayal yang tegak lurus
garis meridian dan melingkari bumi. Paralel nol berada diequator atau ga
ris khatulistiwa.
67. Leveling head : Bagian yang terdiri dari tribach dan trivet, dise
but juga kiap.
68. Logaritma : Nilai yang diperoleh dari kebalikan fungsi pang
kat.
69. Longitude : Nama lain garis meridian. Garis-garis khayal di
permukaan bumi
yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Meridian nol
berada di Kota Greenwich, Inggris.
70. Long Section : Profil memanjang. Penampang pada arah mema
njang yang
menggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek.
71. Loxodrome : Nama lain adalah Rhumbline. Garis (kurva) yan
g menghubungkan titik-titik dengan azimuth yang tetap.
72. Mapinfo : Desktop Mapping Software. Perangkat lunak ya
ng digunakan
untuk pembuatan peta digital berinformasi yang dibuat dengan
spesifikasi teknis perangkat keras untuk pemakai tunggal dan dibuat oleh
perusahaan Mapinfo Corporation yang berdomisili di
Kota New York Amerika Serikat.
73. MSL : Mean Sea Level (permukaan air laut ratarata yang diamati
selama periode tertentu di pinggir pantai). Sebagai acuan titik nol
pengukuran tinggi di darat.
74. Mistar : Papan penggaris berukuran 3 meter yang dapat
dilipat dua
sebagai target pembacaan diafragma teropong tinggi
untuk mengukur
garis bidik (benang atas, benang tengah, benang bawah).
75. Meridian : Garisgaris khayal di permukaan bumi yang menghubungkan
kutub utara dan kutub selatan bumi. Meridian nol berada di Kota
Greenwich, Inggris.
76. Nivo : Gelembung udara dan cairan yang berada pada tem
pat berbentuk
77. bola atau silinder sebagai penunjuk bahwa teropong sipat datar atau
theodolite telah sejajar dengan bidang yang memiliki energi
potensial yang sama.
78. Normal : Proyeksi peta yang sumbu putar buminya berimp
it dengan garis normal bidang perantara (datar, kerucut, silinder).
79. Oblique : Proyeksi peta yang sumbu putar buminya memb
entuk sudut tajam (< 90o) dengan garis normal bidang perantara (datar,
kerucut, silinder).
80. Offset : Metode pengukuran menggunakan alatalat sederhana (prisma, pita ukur, jalon).
81. Ordinat : Posisi titik yang diproyeksikan terhadap sumbu
Y yang arahnyavertical pada bidang datar.
82. Orientasi : Pengukuran untuk mengetahui posisi absolute da
n posisi relatif Objek-objek di atas permukaan bumi.
83. Orthodrome : Proyeksi garis geodesic pada bidang proyeksi.
84. Overlay : Suatu fungsi pada analisis pemetaan digital dan
GIS yang menumpang tindihkan tematema dengan jenis pengelompokkan yang berbeda.
85. Pantograph : Alat yang digunakan untuk memperbesar atau
memperkecil objek gambar.
86. Paralel : Garisgaris khayal yang tegak lurus garis meridian dan
melingkari bumi. Paralel nol berada di equator atau garis khatulistiwa.
87. Pegas : Gulungan kawat berbentuk spiral yang dapat m
emanjang dan
memendek karena gaya tekan atau tarik yang digunakan pada
alat sipat datar.
88. Pesawat : Istilah untuk alat ukur optis waterpass atau theo
dolite.
89. : Ilmuwan yang menemukan rumusan kuadrat gar
Phytagoras
is terpanjang di
suatu segitiga dengan salah satu sudutnya 90o dengan
adalah sama
penjumlahan kuadrat 2 sisi yang lain.
90. Planimeter : Alat untuk menghitung koordinat secara konve
nsional.
91. : Bidang datar (2 dimensi) yang dinyatakan dalam s
Planimetris
umbu X dan Y.
92. : Pengaturan koordinat peta analog agar sesuai
Point Set den
gan koordinat pada sistem koordinat peta digital yang titik
titik ikat acuannya
adalah titik-titik
di peta analog yang identik dengan titik-titik di
peta digital yang telah ada.
93. Polar : Sistem koordinat kutub (sudut dan jarak).
94. : Sistem proyeksi dengan bidang perantara kerucu
Polyeder
t, sumbu putar
bumi berimpit dengan garis normal kerucut, informasi geometri
c yang dipertahankan sama adalah sudut (conform) dan tangent.
95. Polygon : Serangkaian garisgaris yang membentuk kurva terbuka atau
tertutup untuk menentukan koordinat titik-titik di atas permukaan bumi.
96. Profil : Potongan gambaran turun dan naiknya permuka
an tanah baik memanjang atau melintang.
97. Proyeksi peta : Proses memindahkan informasi geometrik dari b
idang lengkung(bola/ellipsoidal) ke bidang datar melalui bidang perantar
a (bidang datar, kerucut, silinder).
98. Radian : Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut sa
tu putaran = 2 radian. = 22/7 = 3,14……
99. RAM : Random Acces Memory. Bagian dalam kompute
r yang digunakan sebagai tempat menyimpan dan memroses fungsifungsi matematis untuk
sementara waktu.
100. Raster : Penyajian peta atau gambar secara digital men
ggunakan unit terkecil berbentuk bujur sangkar. Ketelitian unitunit terkecil dinamakan dengan
resolusi.
101. Remote Sensing : Penginderaan jauh. Pemetaan bentuk perm
ukaan bumi
menggunakan satelit buatan dengan ketinggian tertentu yang
direkam secara digital dengan ukuranukuran kotak tertentu yang
dinamakan pixel.
102. Resiprocal : Salah satu metode pengukuran beda tinggi de
ngan menggunakan
2 alat sipat datar dan rambunya yang dipisahkan oleh halangan
alam berupa sungai atau lembah dan dilakukan bolak-balik untuk
meningkatkan ketelitian hasil pengukuran.
103. Reversible level : Sipat datar optis tipe reversi yang teropong
nya dapat diputar
pada sumbu mekanis dan disangga oleh bagian tengah yang
mempunyai sumbu tegak.
104. Rotasi : Perubahan posisi suatu objek karena diputar p
ada suatu sumbu putar tertentu.
105. Sarrus : Orang yang menemukan rumusan perhitunga
n luas dengan nilai-nilai koordinat batas kurva.
106. Scanner : Alat yang mengubah menjadi gambar-gambar/peta
gambar gambar atau peta-
peta analog
peta digital dengan cara mengkilas.
107. :Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut d
Sentisimal
engan sebutan grid,
centigrid, centicentigrid. Satu putaran = 400g, 1g=100c, 1c=100cc.
108. Simetris : Bagian yang dibagi sama besar oleh suatu g
aris diagonal.
109. Sinus : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan
sisi muka terhadap sisi miring.
110. Skala :Nilai perbandingan besaran jarak atau luas di ata
s kertas terhadap jarak dan luas di lapangan.
111. Softcopy : Dokumentasi petapeta digital dalam bentuk file-file digital.
112. Software : Perangkat lunak computer untuk berbagai m
acam kepentingan.
113. Stadia : Benang tipis berwarna hitam yang tampak di
dalam terpotong alat.
114. Statif : Kaki tiga untuk menyangga alat waterpass at
au theodolite optis.
115. Tachymetri : Metode pengukuran titik-titik detail
menggunakan alat theodolite yang diikatkan pada
pengukuran kerangka dasar vertikal dan horisontal.
116. Tangen : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan
sisi muka terhadap
117. sisi miring.
118. Tilting level : Sipat datar optis tipe jungkit yang sumbu te
gak dan teropong
119. Dihubungkan dengan engsel dan sekrup pengungkit.
120. TM-
3 : Sistem proyeksi Universal Transverse Mercator deng
an faktor
121. Skala di meridian sentral adalah 0,9999 dan lebar zone = 3o.
122. Topografi : Peta yang menyajikan informasi di atas per
mukaan bumi baik
123. unsur alam maupun unsur buatan manusia dengan skala sedang
124. dan kecil.
125. Total Station : Alat ukur theodolite yang dilengkapi dengan
perangkat elekronis
untuk menentukan koordinat dan ketinggian titik detail secara
otomatis digital menggunakan gelombang elektromagnetis.
126. Trace : Serangkaian garis yang merupakan garis ten
gah suatu bangunan (jalan, saluran, jalur lintasan).
127. Transit :Metode koreksi absis dan ordinat pada penguk
uran polygon yang
bobotnya adalah perbandingan antara jarak proyeksi pada sumbu
X atau Y terhadap total jarak proyeksi pada sumbu X atau Y.
128. Triangulasi : Serangkaian segitiga yang diukur sudutsudutnya untuk menentukan koordinat
titik-titik di lapangan.
129. Triangulaterasi : Serangkaian segitiga yang diukur sudutsudut dan jarak-jaraknya di lapangan
untuk menentukan koordinat titiktitik di lapangan.
130. Tribach : Penyangga sumbu kesatu dan teropong.
131. Trigonometri : Bagian dari ilmu matematika yang diaplika
sikan untuk
menghitung beda tinggi antara beberapa titik di atas permukaan
bumi yang berkategori bermedan bukit (8%< slope < 40 %).
132. Trilaterasi : Serangkaian segitiga yang diukur jarakjaraknya untuk Menentukan koordinat
titik-titik di lapangan.
133. Trivet :Bagian terbawah dari alat sipat datar dan theod
olite yang dapat dikuncikan pada statif.
134. Unting-unting : silinder
kerucut terbuat dari kuningan yang digantung di
bawah alat waterpass atau theodolite sebagai penunjuk arah titik
nadir atau pusat bumi yang mewakili titik patok.
135. UTM :Universal Transverse Mercator. Sistem proyek
si peta global yang
memiliki lebar zona 6o sehingga jumlah zona UTM seluruh dunia
adalah 60 zona. Bidang perantara yang digunakan adalah silinder
dengan posisi transversal (sumbu putar bumi tegak lurus
terhadap garis normal silinder), informasi geometrik yang
dipertahankan sama adalah sudut (konform) dan secant.
136. Vektor : Penyajian peta atau gambar secara digital m
enggunakan garis, titik dan kurva. Ketelitian unitunit terkecil dinamakan dengan resolusi.
137. Vertikal : Garis atau bidang yang menjauhi pusat bumi
.
138. Visual : Penglihatan kasat mata.
139. Waterpass : Alat atau metode yang digunakan untuk m
engukur tinggi
garis bidik di atas permukaan bumi yang berkategori bermedan
datar (slope < 8 %).
140. WGS-84 (World Geodatic
System tahun 1984, adalah ellipsoid terbaik yang
memiliki penyimpangan terkecil terhadap geoid (lihat istilah geoid).
141. Zenith : Titik atau garis yang menjauhi pusat bumi da
ri permukaan bumi.
142. Zone : Kurva yang dibatasi oleh batas
batas dengan kriteria tertentu.
: http://pustakatambang.blogspot.com/2012/04/istilah-dalam-survey

Sumber
pemetaan.html?m=1
B. Sejarah Pengukuran Sudut. Istilah-Istilah dalam Ilmu Ukur Tanah
1. Absis : Posisi titik yang diproyeksikan terhadap sumbu
X yang arahnya horizontal pada bidang datar.
2. Analog : Sistem penyajian peta secara manual.
3. Astronomis : Ilmu yang mempelajari posisi relatif bendabenda langit terhadap benda-
benda langit lainnya.
4. Automatic level : Sipat datar optis yang mirip dengan tipe kekar te
tapi dilengkapi
dengan alat kompensator untuk membuat garis bidik mendatar
dengan sendirinya.
5. Azimuth : Sudut yang dibentuk dari garis arah utara terhad
ap garis arah suatu titik yang besarnya diukur searah jarum jam.
6. Barometri : Alat atau metode untuk mengukur tekanan udar
a yang
7. diaplikasikan untuk menghitung beda tinggi antara beberapa
titik di atas permukaan bumi yang berkategori gunung (slope > 40 %).
8. Benchmark : Titik ikat di lapangan yang ditandai oleh patok
yang dibuat daribeton dan besi dan telah diketahui koordinatnya hasil
sebelumnya.
9. Bowditch : Metode koreksi absis dan ordinat pada penguku
ran polygon yang
bobotnya adalah perbandingan antara jarak resultante terhadap
total jarak resultante.
10. BPN : Badan Pertanahan Nasional (Kantor Agraria / P
ertanahan).
11. CAD : Computer Aided Design. Penyajian gambar sec
ara digital
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
12. Cassini : Metode pengikatan ke belakang (alat berdiri di a
tas titik yang
ingin diketahui koordinatnya) yang menggunakan bantuan 2 titik
penolong dan dua buah lingkaran.13. Collins : Metode pengikatan ke belakang (alat berdiri
di
atas titik yang
ingin diketahui koordinatnya) yang menggunakan bantuan 1 titik
penolong dan satu buah lingkaran.
14. Coordinate Set : Pengaturan koordinat peta analog agar sesuai d
engan koordinat pada sistem koordinat peta digital yang titiktitik ikat acuannya adalah titik-
titik di peta analog yang memiliki nilainilai koordinat.
15. Cosinus : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan sis
i datar terhadap sisi miring.
16. Cross hair : Benang silang diafragma yang tampak pada len
sa objektif
teropong sebagai acuan untuk membaca ketinggian garis bidik
pada rambu ukur.
17. Cross Section : Profil melintang. Penampang pada arah lebar ya
ng menggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek.
18. Datum : Titik perpotongan antara ellipsoid referensi denga
n geoid (datum
relatif). Pusat ellipsoid referensi berimpit dengan pusat bumi
(datum absolut).
19. Digital : Sistem penyajian informasi (grafis atau teks) sec
ara biner elektronis.
20. Digitizer : Alat yang digunakan untuk mengubah petapeta analog menjadi peta-peta
digital dengan menelusuri detaildetail peta satu persatu.
21. Distorsi : Perubahan bentuk atau perubahan informasi ge
ometrik yang disajikan pada bidang lengkung (bola/ellipsoidal) terhadap
bentuk atau informasi geometrik yang disajikan pada bidang datar.
22. DGN : Datum Geodesi Nasional, datum sistem koordin
at nasional.
23. Dumpy level : Sipat datar optis tipe kekar, sumbu tegak menja
di satu dengan teropong.24. Ellipsoid : Bentuk 3 dimensi dari ellips yang diputar pada su
mbu pendeknyadan merupakan bentuk matematis bumi. Spheroid persa
maan kata ellipsoid.
25. Equator : Garis khatulistiwa yaitu garis yang membagi bu
mi bagian utara dan bumi bagian selatan sama besar.
26. Flattening : Kegepengan. Nilai yang diperoleh dari pembagi
an selisih radius
terpendek dengan radius terpanjang ellipsoida terhadap radius
terpendek.
27. Fokus : Ketajaman penampakan objek pada teropong da
n dapat diatur dengan tombol fokus.
28. Fotogrametri : Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempela
jari mengenai geometris foto-foto udara yang diperoleh dari pemotretan
menggunakan pesawat terbang.
29. Geodesi : Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelaj
ari dan menyajikan informasi bentuk permukaan bumi dengan
memperhatikan kelengkungan bumi.
30. Geodesic : Kurva terpendek yang menghubungkan dua titi
k pada permukaan ellipsoida.
31. Geoid : Bentuk tidak beraturan yang mewakili permuka
an air laut di bumi dan memiliki energi potensial yang sama.
32. Geometri : Ilmu yang mempelajari bentuk matematis di atas
permukaan bumi.
33. Gradien : Besarnya nilai perbandingan sisi muka terhadap
sisi samping yang membentuk sudut tegak lurus (90o)
34. Grafis : Penyajian hasil pengukuran dengan gambar.
35. Greenwich : Kota di Inggris yang dilewati oleh garis meridia
n (longitude/bujur) 0o.
36. Grid : Bentuk empat persegi panjang yang merupakan
referensi posisi
absis dan ordinat yang diletakkan di muka peta yang panjang danlebarnya bergantung pada
unit posisi X dan Y yang ditetapkan oleh
pembuat peta berdasarkan kaidah kartografi (pemetaan).
37. Hexagesimal : Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut d
engan sebutan
derajat, menit, second. Satu putaran = 360o. 1o=60’. 1’=60”.
38. Higragirum : Hg, air raksa yang dipakai sebagai cairan penunj
uk nilai tekanan udara pada alat barometer.
39. Horisontal : Garis atau bidang yang tegak lurus terhadap gar
is atau bidang yang menjauhi pusat bumi.
40. Indeks : Garis kontur yang penyajiannya lebih tebal atau l
ebih ditonjolkan dibandingkan garisgaris kontur lain setiap selang ketinggian tertentu.
41. Interpolasi : Metode perhitungan ketinggian suatu titik di an
tara dua titik yang dihubungkan oleh garis lurus.
42. Intersection : Nama lain dari pengikatan ke muka, yaitu peng
ukuran titik
tunggal dari dua buah titik yang telah diketahui koordinatnyadengan
menempatkan alat theodolite di atas titik-titik yang telah
diketahui koordinatnya.
43. Galat : Selisih antara nilai pengamatan dengan nilai ses
ungguhnya.
44. GIS : Geographical Information System. Suatu sistem in
formasi yang
mampu mengaitkan database grafis dengan data base tekstualnya
yang sesuai.
45. GPS : Global Positioning System. Sistem penentuan po
sisi global menggunakan satelit buatan Angkatan Laut Amerika Serikat.
46. Gravitasi : Gaya tarik bumi yang mengarah ke pusat bumi
dengan nilai + 9,8 m2/detik.
47. GRS-
1980 :GeodeticReference System tahun 1984, adalah ellipsoid terbaik yang memiliki
penyimpangan terkecil terhadap geoid (lihat
istilah geoid).
48. Hardcopy : Dokumentasi petapeta digital dalam bentuk lembaran-lembaran
peta yang dicetak dengan printer atau plotter.
49. Hardware :Perangkat keras computer yang terdiri CPU (Centr
al Processing Unit), keyboard (papan ketik), printer, mouse.
50. Informasi : Sesuatu yang memiliki makna atau manfaat.
51. Inklinasi : Sudut vertical yang dibentuk dari garis bidik (di
namakan juga sudut miring).
52. Interpolasi : Suatu rumusan untuk mencari ketinggian suatu
titik yang diapit oleh dua titik lain dengan konsep segitiga sebangun.
53. Jalon : Batang besi seperti lembing berwarna merah da
n putih dengan
panjang + 1,5 meter sebagai target bidikan arah horizontal.
54. Jurusan : Sudut yang dihitung dari selisih absis dan ordin
at dengan acuan sudut nolnya arah sumbu Y positif searah jarum jam.
55. Kalibrasi : Suatu prosedur untuk mengeliminasi kesalahan
sistematis padaperalatan pengukuran dengan menyetel ulang komponen
-komponen dalam peralatan.
56. Kartesian : Sistem koordinar siku-siku.
57. Kompas : Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah
suatu garis terhadap utara magnet yang dipengaruhi magnet bumi.
58. Kontrol : Upaya mengendalikan data hasil pengukuran di
lapangan agar
memenuhi syarat geometrik tertentu sehingga kesalahan hasil
pengukuran di lapangan dapat memenuhi syarat yang ditetapkan
dan kesalahan-kesalahan acaknya telah dikoreksi.
59. Kontur : Garis khayal di permukaan bumi yang menghub
ungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama
dari permukaan air laut rata-rata
(MSL). Garis di atas peta yang menghubungkan titik-titik denganketinggian yang sama dari
permukaan air laut rata-rata dan
kerapatannya bergantung pada ukuran lembar penyajian (skala peta).
60. Konvergensi : Serangkaian garis searah yang menuju suatu titi
k pertemuan.
61. Konversi : Proses mengubah suatu besaran (sudut/jarak) dari
suatu system menjadi sistem yang lain.
62. Koordinat : Posisi titik yang dihitung dari posisi nol sumbu
X dan posisi nol sumbu Y.
63. Koreksi : Nilai yang dijumlahkan terhadap nilai pengamat
an sehingga
diperoleh nilai yang dianggap benar. Nilai koreksi = - kesalahan.
64. Kuadran : Ruangruang yang membagi sudut satu putaran menjadi 4
ruang yang pusat pembagiannya adalah titik 0.
65. Kuadrilateral :Bentuk segiempat dan diagonalnya yang diukur s
udut-sudut dan jarakjaraknya untuk menentukan koordinat titik di lapangan.
66. Latitude : Nama lain garis parallel. Garisgaris khayal yang tegak lurus
garis meridian dan melingkari bumi. Paralel nol berada diequator atau ga
ris khatulistiwa.
67. Leveling head : Bagian yang terdiri dari tribach dan trivet, dise
but juga kiap.
68. Logaritma : Nilai yang diperoleh dari kebalikan fungsi pang
kat.
69. Longitude : Nama lain garis meridian. Garis-garis khayal di
permukaan bumi
yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Meridian nol
berada di Kota Greenwich, Inggris.
70. Long Section : Profil memanjang. Penampang pada arah mema
njang yang
menggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek.71. Loxodrome : Nama lain
adalah Rhumbline. Garis (kurva) yan
g menghubungkan titik-titik dengan azimuth yang tetap.
72. Mapinfo : Desktop Mapping Software. Perangkat lunak ya
ng digunakan
untuk pembuatan peta digital berinformasi yang dibuat dengan
spesifikasi teknis perangkat keras untuk pemakai tunggal dan dibuat oleh
perusahaan Mapinfo Corporation yang berdomisili di
Kota New York Amerika Serikat.
73. MSL : Mean Sea Level (permukaan air laut ratarata yang diamati
selama periode tertentu di pinggir pantai). Sebagai acuan titik nol
pengukuran tinggi di darat.
74. Mistar : Papan penggaris berukuran 3 meter yang dapat
dilipat dua
sebagai target pembacaan diafragma teropong untuk mengukur tinggi
garis bidik (benang atas, benang tengah, benang bawah).
75. Meridian : Garisgaris khayal di permukaan bumi yang menghubungkan
kutub utara dan kutub selatan bumi. Meridian nol berada di Kota
Greenwich, Inggris.
76. Nivo : Gelembung udara dan cairan yang berada pada tem
pat berbentuk
77. bola atau silinder sebagai penunjuk bahwa teropong sipat datar atau
theodolite telah sejajar dengan bidang yang memiliki energi
potensial yang sama.
78. Normal : Proyeksi peta yang sumbu putar buminya berimp
it dengan garis normal bidang perantara (datar, kerucut, silinder).
79. Oblique : Proyeksi peta yang sumbu putar buminya memb
entuk sudut tajam (< 90o) dengan garis normal bidang perantara (datar,
kerucut, silinder).
80. Offset : Metode pengukuran menggunakan alatalat sederhana (prisma, pita ukur,
jalon).81. Ordinat : Posisi titik yang diproyeksikan terhadap sumbu
Y yang arahnyavertical pada bidang datar.
82. Orientasi : Pengukuran untuk mengetahui posisi absolute da
n posisi relatif Objek-objek di atas permukaan bumi.
83. Orthodrome : Proyeksi garis geodesic pada bidang proyeksi.
84. Overlay : Suatu fungsi pada analisis pemetaan digital dan
GIS yang menumpang tindihkan tematema dengan jenis pengelompokkan yang berbeda.
85. Pantograph : Alat yang digunakan untuk memperbesar atau
memperkecil objek gambar.
86. Paralel : Garisgaris khayal yang tegak lurus garis meridian dan
melingkari bumi. Paralel nol berada di equator atau garis khatulistiwa.
87. Pegas : Gulungan kawat berbentuk spiral yang dapat m
emanjang dan
memendek karena gaya tekan atau tarik yang digunakan pada
alat sipat datar.
88. Pesawat : Istilah untuk alat ukur optis waterpass atau theo
dolite.
89. Phytagoras : Ilmuwan yang menemukan rumusan kuadrat gar
is terpanjang di
suatu segitiga dengan salah satu sudutnya 90o adalah sama dengan
penjumlahan kuadrat 2 sisi yang lain.
90. Planimeter : Alat untuk menghitung koordinat secara konve
nsional.
91. Planimetris : Bidang datar (2 dimensi) yang dinyatakan dalam s
umbu X dan Y.
92. Point Set : Pengaturan koordinat peta analog agar sesuai den
gan koordinat pada sistem koordinat peta digital yang titiktitik ikat acuannya adalah titik-
titik
di peta analog yang identik dengan titik-titik di
peta digital yang telah ada.93. Polar : Sistem koordinat kutub (sudut dan jarak).
94. Polyeder : Sistem proyeksi dengan bidang perantara kerucu
t, sumbu putar
bumi berimpit dengan garis normal kerucut, informasi geometri
c yang dipertahankan sama adalah sudut (conform) dan tangent.
95. Polygon : Serangkaian garisgaris yang membentuk kurva terbuka atau
tertutup untuk menentukan koordinat titik-titik di atas permukaan bumi.
96. Profil : Potongan gambaran turun dan naiknya permuka
an tanah baik memanjang atau melintang.
97. Proyeksi peta : Proses memindahkan informasi geometrik dari b
idang lengkung(bola/ellipsoidal) ke bidang datar melalui bidang perantar
a (bidang datar, kerucut, silinder).
98. Radian : Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut sa
tu putaran = 2 radian. = 22/7 = 3,14……
99. RAM : Random Acces Memory. Bagian dalam kompute
r yang digunakan sebagai tempat menyimpan dan memroses fungsifungsi matematis untuk
sementara waktu.
100. Raster : Penyajian peta atau gambar secara digital men
ggunakan unit terkecil berbentuk bujur sangkar. Ketelitian unitunit terkecil dinamakan
dengan resolusi.
101. Remote Sensing : Penginderaan jauh. Pemetaan bentuk perm
ukaan bumi
menggunakan satelit buatan dengan ketinggian tertentu yang
direkam secara digital dengan ukuranukuran kotak tertentu yang
dinamakan pixel.
102. Resiprocal : Salah satu metode pengukuran beda tinggi de
ngan menggunakan
2 alat sipat datar dan rambunya yang dipisahkan oleh halangan
alam berupa sungai atau lembah dan dilakukan bolak-balik untuk
meningkatkan ketelitian hasil pengukuran.103. Reversible level : Sipat datar optis tipe reversi
yang teropong
nya dapat diputar
pada sumbu mekanis dan disangga oleh bagian tengah yang
mempunyai sumbu tegak.
104. Rotasi : Perubahan posisi suatu objek karena diputar p
ada suatu sumbu putar tertentu.
105. Sarrus : Orang yang menemukan rumusan perhitunga
n luas dengan nilai-nilai koordinat batas kurva.
106. Scanner : Alat yang mengubah gambargambar atau peta-peta analog menjadi gambar-
gambar/petapeta digital dengan cara mengkilas.
107. Sentisimal :Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut d
engan sebutan grid,
centigrid, centicentigrid. Satu putaran = 400g, 1g=100c, 1c=100cc.
108. Simetris : Bagian yang dibagi sama besar oleh suatu g
aris diagonal.
109. Sinus : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan
sisi muka terhadap sisi miring.
110. Skala :Nilai perbandingan besaran jarak atau luas di ata
s kertas terhadap jarak dan luas di lapangan.
111. Softcopy : Dokumentasi petapeta digital dalam bentuk file-file digital.
112. Software : Perangkat lunak computer untuk berbagai m
acam kepentingan.
113. Stadia : Benang tipis berwarna hitam yang tampak di
dalam terpotong alat.
114. Statif : Kaki tiga untuk menyangga alat waterpass at
au theodolite optis.
115. Tachymetri : Metode pengukuran titik-titik detail
menggunakan alat theodolite yang diikatkan pada
pengukuran kerangka dasar vertikal dan horisontal.116. Tangen : Besar sudut yang dihitung
dari perbandingan
sisi muka terhadap
117. sisi miring.
118. Tilting level : Sipat datar optis tipe jungkit yang sumbu te
gak dan teropong
119. Dihubungkan dengan engsel dan sekrup pengungkit.
120. TM-
3 : Sistem proyeksi Universal Transverse Mercator deng
an faktor
121. Skala di meridian sentral adalah 0,9999 dan lebar zone = 3o.
122. Topografi : Peta yang menyajikan informasi di atas per
mukaan bumi baik
123. unsur alam maupun unsur buatan manusia dengan skala sedang
124. dan kecil.
125. Total Station : Alat ukur theodolite yang dilengkapi dengan
perangkat elekronis
untuk menentukan koordinat dan ketinggian titik detail secara
otomatis digital menggunakan gelombang elektromagnetis.
126. Trace : Serangkaian garis yang merupakan garis ten
gah suatu bangunan (jalan, saluran, jalur lintasan).
127. Transit :Metode koreksi absis dan ordinat pada penguk
uran polygon yang
bobotnya adalah perbandingan antara jarak proyeksi pada sumbu
X atau Y terhadap total jarak proyeksi pada sumbu X atau Y.
128. Triangulasi : Serangkaian segitiga yang diukur sudutsudutnya untuk menentukan
koordinat titik-titik di lapangan.
129. Triangulaterasi : Serangkaian segitiga yang diukur sudutsudut dan jarak-jaraknya di
lapangan untuk menentukan koordinat titiktitik di lapangan.
130. Tribach : Penyangga sumbu kesatu dan teropong.
131. Trigonometri : Bagian dari ilmu matematika yang diaplika
sikan untukmenghitung beda tinggi antara beberapa titik di atas permukaan
bumi yang berkategori bermedan bukit (8%< slope < 40 %).
132. Trilaterasi : Serangkaian segitiga yang diukur jarakjaraknya untuk Menentukan
koordinat titik-titik di lapangan.
133. Trivet :Bagian terbawah dari alat sipat datar dan theod
olite yang dapat dikuncikan pada statif.
134. Unting-unting : silinder
kerucut terbuat dari kuningan yang digantung di
bawah alat waterpass atau theodolite sebagai penunjuk arah titik
nadir atau pusat bumi yang mewakili titik patok.
135. UTM :Universal Transverse Mercator. Sistem proyek
si peta global yang
memiliki lebar zona 6o sehingga jumlah zona UTM seluruh dunia
adalah 60 zona. Bidang perantara yang digunakan adalah silinder
dengan posisi transversal (sumbu putar bumi tegak lurus
terhadap garis normal silinder), informasi geometrik yang
dipertahankan sama adalah sudut (konform) dan secant.
136. Vektor : Penyajian peta atau gambar secara digital m
enggunakan garis, titik dan kurva. Ketelitian unitunit terkecil dinamakan dengan resolusi.
137. Vertikal : Garis atau bidang yang menjauhi pusat bumi
.
138. Visual : Penglihatan kasat mata.
139. Waterpass : Alat atau metode yang digunakan untuk m
engukur tinggi
garis bidik di atas permukaan bumi yang berkategori bermedan
datar (slope < 8 %).
140. WGS-84 (World Geodatic
System tahun 1984, adalah ellipsoid terbaik yang
memiliki penyimpangan terkecil terhadap geoid (lihat istilah geoid).
141. Zenith : Titik atau garis yang menjauhi pusat bumi da
ri permukaan bumi.142. Zone : Kurva yang dibatasi oleh batasbatas dengan kriteria tertentu.
Sumber : http://pustakatambang.blogspot.com/2012/04/istilah-dalam-surveypemetaan.html?
m=1
B. Sejarah Pengukuran Sudut

Anda mungkin juga menyukai