Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Iqbal As Syegaf

NIM : B11.2018.05508
PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMASARAN

1. Kendala apa saja yang dihadapi Labuan Bajo sehingga target kunjungan wisata ditahun
2019 tidak tercapai !
 Ujar dari Shana dari kendala tersebut ada 3 faktor yaitu

 Pertama, Bandar udara Komodo diwilayah Labuhan Bajo belum bertaraf


Internasional, karena perpanjangan runway supaya pesawat kapasitas besar bias
mendarat juga baru ditargetkan selesai bertahap, dari 2.250 meter kemeter 2.450
meter, lalu ke 2.650 meter, dan 2.700 meter pada Desember 2019 sehingga belum
terlihat efeknya.
 Kedua, kesiapan SDM dan masyarakat untuk menerima percepatan pembangunan
Labuhan Bajo masih kurang, karena masih dibutuhkan SDM local yang tidak
hanya menjadi pekerja tetapi juga wirausaha disektor pariwisata. SDM yang sadar
wisata, mengerti bagaimana melayani dahan paham pentingnya hospitally.
Menandaskan “kami masih sangat kekurangan tenaga terampil yang bias menjadi
pelaku pariwisata”

 Ketiga, peraturan daerah tentang pariwisata yang masih belum jelas atau belum
mengatur tentang pariwisata, karena membuat pengusaha lebih cepat bergerak
mengembangkan wisata dibandingkan pemerintah daerah, meskipun Shana
mengakui, pengembangan destinasi wisata dapat menjadi sumber penghasilan
daerah

2. Apa saja program solusi yang dilakukan pihak LABUAN BAJO untuk mengatasi kendala
tersebut. Jelaskan !
 Fokus meyukseskan sasaran Labuhan Bajo sebagai destinasi unggulan, walaupun
dihantui cuaca yangkurang bersahabat tetapi tetap optimis. Keunggulan destinasi
Labuhan Bajo yaitu alam, budaya, dan komodo. Wisata Komodo merupakan
satun-satunya didunia. Shana mengungkapkan “jadi, optimism itu masih sangat
besar”.

 Menawarkan Labuhan Bajo sebagai wisata super premium mengandung


konsekuensi tersendiri, misalnya layanan. Kalangan papan atas sangat peduli
dengan layanan, mereka pasti menginginkan layanan istimewa (excellent service).
Kebersihan lingkungan hidup menjadi prioritas bagi wisata premium karena uang
tidak maslah tetapi layanan nomor satu.

 Menyarankan Labuhan Bajo mencontoh Maladewa (Maldives) dan Selandia Baru


yang lebiiih dulu memliki destinasi wisata super premium. (dari 1-3 saran dari
Shana)
 Menggunakan konsep Tourism 4.0, konsep ini bias menjadi sumber competitive
advantages baru sector pariwisata dipasar global. Aplikasi teknologi 4.0
diperlukan untuk memperkaya traveller’s experience disepanjang customer
journey.

 Memanfaatkan comparative advantages berupa kekayaan asset pariwisata


(budaya, alam, buatan) comperative advantages untuk memeperkaya pengalaman
wisatawan dan ujar dari Siwo kombinasi dari kedua konsep tersebut bias menjadi
senjata ampuh membawa Labuhan Bajo menjadi salah satu wisata terbaik didunia.
(saran Siwo, Shana sepakat dengan usulan tersebut)

3. Apakah visi masa depan labuan Bajo sebagai destinasi unggulan/super prioritas itu !

 Labuan Bajo akan dirombak total, pelabuhan barang akan dipindahkan ke lokasi
lain, sementara pelabuhan lama akan dikhusukan untuk penumpang, pinisi, yacht,
dan marina.
 Wisata Labuan Bajo yang banyak tujuan dikabupaten Manggarai Barat, Pulau
Komodo, Pulau Rinca dan Pink Beach yang diharapkan dapat memikat para
wisatawan turis
 Masyarakat diajari memodifikasi kapal nelayan menjadi kapal wisata dengan
standar yang telah ditentukan hal ini membuat mereka bias berlayar mencari ikan
sambil mendampingi wisatawan
 Dengan kehadiran Shana agar membangun single management, single message
dan penuh kepercayaan dari pemerintah, BOPL bertanggung jawab
mengintergrasikan masterplan Pulau Flores, Taman Nasional, dll. Yang berada di
11 kabuapten Nusa Tenggara Timur.
 Labuhan Bajo mengikuti pameran wisata terbesar didunia yang diantara
Internationale Tourismu Borse (ITB) Berlin, Dubai Expo, dan IFTM Top Resa.
Setidaknya agen-agen pariwisata difasilitasi untuk memasang booth dan menjual
wisata Labuan Bajo
 BOPL agresif menggaet pasar baru. Berbagai upaya melalui media digital,
kominitas, influencer dalam maupun luar negeri. Kendati Labuhan Bajo yang
sudah dikenali slebritis dunia seperti Valentino Rosii, penyanyi Katy Perry, aktris
Gwyneth Paltrow, actor Leonardo de Caprio yang pernah mengunjungi Pulau
Komodo dan banyak wisatawan yang dating dari berbagai Negara yaitu Singapura
Malaysia, Australia, Inggris dan India.

Anda mungkin juga menyukai