Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN

PENGUKURAN PARAMETER PENDUDUK DAN SOSIAL


EKONOMI

Dosen Pengampu :
Drs. Priyono, M.Si

Disusun oleh :
Khairunissa Ari Nureni
E100170166
Kelas D

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS GEOGRAFI
TAHUN 2020
TUGAS I

UKURAN DASAR KEPENDUDUKAN 1

Dosen Pengampu :
Drs. Priyono, M.Si

Disusun oleh :
Khairunissa Ari Nureni
E100170166
Kelas D

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS GEOGRAFI
TAHUN 2020
I. JUDUL
Analisis Hasil Ukuran Dasar Kependudukan.

II. LATAR BELAKANG


Badan Pusat Statistik Indonesia telah menerbitkan hasil sensus
kependudukan di Indonesia tahun 2010. Data yang diterbitkan oleh
BPS tersebut masih tergolong dalam data-data yang masih makro atau
masih umum, diantara data-data yang diterbitkan tersebut adalah
komposisi penduduk kelompok umur interval 5 tahun dan jenis
kelamin. Untuk melakukan analisis ukuran dasar kependudukan maka
diperlukan data yang lebih detail, data tersebut dapat diperoleh dengan
melakukan perhitungan kembali mengenai data sex ratio, jumlah
kumulatif, proporsi, dan prosentase. Setelah didapatkan hasilnya maka
akan terdapat hasil dari masing-masing data yang akan dibuat
distribusi penduduk, piramida penduduk dan gambar sex ratio yang
nantinya semua data tersebut dapat dijadikan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan setelah dianalisis.

III. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam ukuran dasar kependudukan.
2. Perhitungan dan melakukan analisis hasil dari ukuran dasar
kependudukan.

IV. KEGUNAAN
1. Untuk mengetahui macam-macam ukuran kependudukan.
2. Untuk mengetahui hasil ukuran dan penganalisisan hasil ukuran
dasar kependudukan dan nantinya dapat dijadikan pertimbangan
untuk melakukan keputusan kedepannya.
V. SUMBER DATA
Data Sensus Penduduk Indonesia Tahun 2010.
VI. KASUS
Penduduk Indonesia tahun 2010 menurut sensus penduduk.

VII. METODE
1. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan di
suatu daerah atau negara pada suatu waktu tertentu.
Pl
SR= X 100
Pp
Keterangan:
SR = Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin)
Pl = Jumlah Penduduk Laki-laki
Pp = Jumlah Penduduk Perempuan
Jika diperoleh rasio jenis kelamin sama dengan 102, maka bisa dikatakan
bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat 102 penduduk laki-laki.

2. Proporsi
Menyatakan perbandingan suatu peristiwa demografis terhadap
penduduk yang menannggung risiko, secara umum merupakan suatu
perbandingan antar dua bilangan, dimana pembilangnya merupakan bagian
dari penyebutnya.

a
a+b
Apabila proporsi dinyatakan dalam per seratus, dikenal dengan
nama persen dan jika dalam perseribu dinamakan persil.
Misalnya proporsi penduduk tahun 2000 :
85.380 .627
=0,4243
85.380.627 +115.861 .327
atau 42,43 persen dari penduduk total Indonesia.
3. Presentase penduduk adalah jumlah penduduk laki-laki dan wanita
dibagi dengan penduduk total dikalikan dengan 100%.

Prosentase =
∑ laki−laki+ prmp x 100%
∑ Ptotal

4. Jumlah Kumulatif

Jumlah kumulatif adalah penjumlahan yang


dilakukan dengan menjumlahkan jumlah total pertama
sebagai hasil kumulatif yang pertama, kemudian jumlah
total pertama ditambahkan dengan jumlah total kedua
menghasilkan kumulatif kedua, dan seterusnya.
VIII. HASIL
a. Data yang digunakan untuk perhitungan sex ratio, jumlah kumulatif,
proporsi, dan presentase
b. Perhitungan
Perhitungan Sex Ratio
 0 – 4 Tahun

Sex Ratio pdd umur 0-4 =


∑ penduduk laki−laki umur 0−4 x 100
∑ penduduk wanita umur 0−4
11 662369
= x 100
11 016 333
= 105,86%
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk
laki-laki.
 5 – 9 Tahun

Sex Ratio pdd umur 5 - 9 =


∑ penduduk laki−laki umur 5 – 9 x100
∑ penduduk wanita umur 5 – 9
11 974 094
= x 100
11 279 386
= 106,15%
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 106 penduduk
laki-laki.
 10 – 14 Tahun

SexRatio pdd umur 10-14 =


∑ penduduk laki−laki umur 10 – 14 x
∑ penduduk wanita umur 10 – 14
100
11 662 417
= x 100
11 008 664
= 105,93 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk
laki-laki.
 15 – 19 Tahun
Sex Ratio pdd umur 15-19=
∑ penduduk laki−laki umur 15 – 19 x
∑ penduduk wanita umur 15 – 19
100
10 614 306
= x 100
10266 428
= 103,38 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 103 penduduk
laki-laki.
 20 – 24 Tahun

Sex Ratio pdd umur 20-24=


∑ penduduk laki−laki umur 20 – 24 x
∑ penduduk wanita umur 20 – 24
100
9 887 713
= x 100
10 003 920
= 98,83 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk
laki-laki.
 25 – 29 Tahun

Sex Ratio pdd umur 25-29=


∑ penduduk laki−laki umur 25 – 29 x
∑ penduduk wanita umur 25 – 29
100
10 631311
= x 100
10679 132
= 99,55 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 99 penduduk
laki-laki.
 30 – 34 Tahun

Sex Ratio pdd umur 30-34=


∑ penduduk laki−laki umur 30 – 34 x
∑ penduduk wanita umur 30 – 34
100
9 949 357
= x 100
9 881 328
= 100,68 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 100 penduduk
laki-laki.
 35 – 39 Tahun

Sex Ratio pdd umur 35-39=


∑ penduduk laki−laki umur 35 – 39 x
∑ penduduk wanita umur 35 – 39
100
9 337 517
= x 100
9 167 614
= 101,85 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 101 penduduk
laki-laki.

 40 – 44 Tahun

SexRatio pdd umur 40–44=


∑ penduduk laki−laki umur 40 – 44 x
∑ penduduk wanita umur 40 – 44
100
8 322712
= x 100
8 202140
= 101,47 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 101 penduduk
laki-laki.
 45 – 49 Tahun

Sex Ratio pdd umur45–49=


∑ penduduk laki−laki umur 45 – 49 x
∑ penduduk wanita umur 45 – 49
100
7 032740
= x 100
7 008 242
= 100,34 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 100 penduduk
laki-laki.
 50 – 54 Tahun

Sex Ratio pdd umur50–54=


∑ penduduk laki−laki umur 50 – 54 x
∑ penduduk wanita umur 50 – 54
100
5 865 997
= x 100
5 695324
= 102,99%
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 102 penduduk
laki-laki.
 55 – 59 Tahun

Sex Ratio pdd umur55–59=


∑ penduduk laki−laki umur 55 – 59 x
∑ penduduk wanita umur 55 – 59
100
4 400 316
= x 100
4 048 254
= 108, 69 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 108 penduduk
laki-laki.

 60 - 64 Tahun

SexRatio pdd umur60–64=


∑ penduduk laki−laki umur 60−64 x
∑ penduduk wanita umur 60−64
100
2927 191
= x 100
3 131570
= 93,47 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 93 penduduk
laki-laki.
 65 - 69 Tahun

Sex Ratio pdd umur 65 -69=


∑ penduduk laki−laki umur 65−69 x
∑ penduduk wanita umur 65−69
100
2 225133
= x 100
2 468 898
= 90,12 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 90 penduduk
laki-laki.
 70 -74 Tahun

Sex Ratio pdd umur 70-74=


∑ penduduk laki−laki umur 70−74 x
∑ penduduk wanita umur 70−74
100
1531 459
= x 100
19244 872
= 79,56 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 79 penduduk
laki-laki.
 75 - 79 Tahun

Sex Ratio pdd umur 75-79=


∑ penduduk laki−laki umur 75−79 x
∑ penduduk wanita umur 75−79
100
842 344
= x 100
1135 561
= 74,17 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 74 penduduk
laki-laki.

 80 -84 Tahun

Sex Ratio pdd umur 80-84=


∑ penduduk laki−laki umur 80−84 x
∑ penduduk wanita umur 80−84
100
481 462
= x 100
661 708
= 72,76 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 72 penduduk
laki-laki.
 85 - 89 Tahun

Sex Ratio pdd umur 85-89=


∑ penduduk laki−laki umur 85−89 x
∑ penduduk wanita umur 85−89
100
182 432
= x 100
255529
= 71,39 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 71 penduduk
laki-laki.
 90 - 94 Tahun

Sex Ratio pdd umur90-94=


∑ penduduk laki−laki umur 90−9 4 x
∑ penduduk wanita umur 90−94
100
63 948
= x 100
106 951
= 59,79 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 59 penduduk
laki-laki.
 95+ Tahun

Sex Ratio pdd umur 95+=


∑ penduduk laki−laki umur 95+¿ ¿x 100
∑ penduduk wanita umur 95+¿ ¿
36 095
= x 100
68 559
= 52,64 %
Artinya : Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 52 penduduk
laki-laki.
Perhitungan Proporsi

 Proporsi penduduk umur 0-4 =


∑ pendudukumur 0−4 x 1
∑ pendudukkeseluru h an
22.678.702
= x 1000
237.641.326
= 95,432
Perhitungan proporsi penduduk kelompok umur 5-9 dst dengan
langkah yang sama.
Perhitungan Persentase

∑ pendudukumur 0−4
 Persentase penduduk umur 0-4 = x 100%
∑ pendudukkeseluruhan
22.678.702
= x 100%
237.641.326
= 9,5%
Perhitungan persentase penduduk kelompok umur 5-9 dst dengan
langkah yang sama.
c. Data hasil perhitungan

Daerah Perkotaan dan Pedesaan Urban dan Rural


Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio % Jumlah Kumulatif Proporsi Presentase %
0-4 11662369 11016333 22678702 105,86 22678702 95,43248383 9,54
5-9 11974094 11279386 23253480 106,15 45932182 97,85116247 9,78
10-14 11662417 11008664 22671081 105,93 68603263 95,40041449 9,54
15-19 10614306 10266428 20880734 103,38 89483997 87,86659438 8,78
20-24 9887713 10003920 19891633 98,83 109375630 83,70443531 8,37
25-29 10631311 10679132 21310443 99,55 130686073 89,67481944 8,96
30-34 9949357 9881328 19830685 100,68 150516758 83,44796477 8,34
35-39 9337517 9167614 18505131 101,85 169021889 77,87000397 7,78
40-44 8322712 8202140 16524852 101,47 185546741 69,53694578 6,95
45-49 7032740 7008242 14040982 100,34 199587723 59,08476542 5,90
50-54 5865997 5695324 11561321 102,99 211149044 48,65029662 4,86
55-59 4400316 4048254 8448570 108,69 219597614 35,55177099 3,55
60-64 2927191 3131570 6058761 93,47 225656375 25,49540142 2,54
65-69 2225133 2468898 4694031 90,12 230350406 19,75258714 1,97
70-74 1531459 1924872 3456331 79,56 233806737 14,54431794 1,45
75-79 842344 1135561 1977905 74,17 235784642 8,323068354 0,83
80-84 481462 661708 1143170 72,76 236927812 4,810484856 0,48
85-89 182432 255529 437961 71,39 237365773 1,842949656 0,18
90-94 63948 106951 170899 59,79 237536672 0,719146804 0,07
95+ 36095 68559 104654 52,64 237641326 0,440386366 0,04
Jumlah   237641326  
d. Piramida Penduduk Menurut Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010

JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN DI INDONESIA


TAHUN 2010

95+
90-94
85-89
80-84
75-79
70-74
65-69
60-64
Kelompok Umur

55-59 Laki-laki
50-54 Perempuan
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
15000000 10000000 5000000 5000000 10000000 15000000
Jumlah Penduduk

e. Sex Ratio

Sex Ratio
120

100

80

60 Sex Ratio
40

20

0
) 4) 4) 4) 4) 4) 4) 4) 4) 4)
-4 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9
(0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(1 (2 (3 (4 (5 (6 (7 (8 (9
f. Distribusi Frekuensi
IX. ARTI HASIL
1. Jumlah Kumulatif
Berdasarkan urutan kelompok umur dalam tabel, semakin ke
bawah maka semakin besar jumlah penduduknya.
2. Proporsi
Proporsi penduduk umur 0-4 sebesar 0,095; maka jumlah
penduduk pada umur tersebut hanyalah 0,095 dari 1. Dalam hal ini nilai 1
adalah jumlah penduduk keseluruhan.
3. Persentase
Persentase penduduk umur 0-4 sebesar 9,5%; maka jumlah
penduduk pada umur tersebut hanyalah 9,5% dari 100% untuk
keseluruhan.
4. Sex Ratio
Sex ratio penduduk umur 0-4 sebesar 105,86 artinya penduduk
laki-laki sebanyak 106 dalam 100 penduduk perempuan.
5. Diagram Sex Ratio
Berdasarkan diagram, pada kelompok umur 55-59 nilai sex ratio
tampak paling besar diantara kelompok-kelompok umur lainnya. Hal ini
berarti pada kelompok umur tersebut adalah puncak dari jumlah laki-laki
lebih besar daripada perempuan. Sedangkan pada kelompok umur 95+,
nilai sex ratio tampak paling kecil. Hal ini berarti pada kelompok umur
tersebut adalah puncak dari jumlah perempuan lebih besar daripada laki-
laki.
6. Piramida Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Berdasarkan piramida penduduk, pada kelompok umur 0-4 jumlah
penduduk Indonesia tergolong cukup besar. Kemudian semakin tua umur
kecenderungannya mengalami penurunan jumlah penduduk. Kecuali pada
kelompok umur 25-29 jumlah penduduk Indonesia tergolong besar
dibanding dengan kelompok umur sebelum dan sesudahnya.

7. Distribusi Frekuensi
Dalam kelompok umur 0-4, jumlah penduduk di perkotaan sebesar
11.025.060. Dari jumlah tersebut distribusi frekuensi untuk kelompok
umur 0-4 di perkotaan, laki-laki sejumlah 5.679.790 jiwa sedangkan
perempuan 5.345.270 jiwa.

X. ANALISIS
Perhitungan ukuran dasar kependudukan
1menggambarkan perubahan struktur penduduk yang
terjadi pada tahun 2010. Gambar piramida menunjukkan
gambaran mengenai penduduk pada negara berkembang
pada umumnya, dimana pembengkakan terjadi pada usia
bayi dan usia sekolah, dibawah umur 15 tahun. Hal ini
menunjukkan, masih banyaknya beban ketergantungan
yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif dalam
hal pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Kemudian usia
produktif mulai menyeimbangi angka non produktif dengan
gambaran pembengkakan pada rata-rata 15-64 tahun.
Sedangkan pada usia lanjut, beban ketergantungan mulai
berkurang. Indonesia masih tergolong dalam masa transisi
demografi karena angka kelahiran masih lebih tinggi bila
dibandingkan angka kematian, walaupun demikian, bonus
demografi telah terjadi. Berdasarkan sex ratio, angka
penduduk laki-laki pada usia bayi dan anak-anak masih
tergolong banyak dan tinggi, hingga pada usia produktif. Ini
menunjukkan adanya keseimbangan dalam hal
kelangsungan kehidupan. Karena rata-rata kepala keluarga
yang menjadi tulang punggung lebih banyak dibandingkan
perempuan. Sedangkan pada usia lanjut, justru lebih banyak
perempuan dibandingkan laki-laki. Ini menunjukkan rata-
rata usia panjang dimiliki oleh perempuan, karena beban
ketergantungan yang mereka emban telah terbantu oleh
banyaknya laki-laki. Indonesia pada tahun 2010 masih
menempati urutan keempat dunia dengan jumlah penduduk
237.641.362 dan diprediksikan akan mengalami penurunan
saat mendekati masa pasca transisi demografi pada kisaran
tahun 2020.

XI. ARTIKEL PELENGKAP


1. Dasar-dasar kuliahn 2.pdf
2. Materi kuliah Drs. Priyono, M.Si

XII.KESIMPULAN
1. Pola sex ratio Indonesia mengikuti pola sex ratio dunia.
2. Jumlah penduduk Indonesia tergolong besar, dan struktur piramidnya
tergolong muda menuju tua.
3. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk
terbanyak keempat di dunia setelah China, India dan
Amerika.
4. Pada tahun 2010, Indonesia masih mengalami masa
transisi demografi sesuai dengan gambaran piramida
penduduk yang ada.
5. Jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan pada usia non
produktif dibawah 15 tahun dan 15-64, sedangkan pada
usia lanjut banyak perempuan daripada laki-laki.
6. Distribusi frekuensi digunakan untuk mengetahui seberapa besar frekuensi
penduduk dalam kelompok umur tertentu atau frekuensi penduduk
berdasar jenis kelamin dalam kelompok umur tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Demografi UI. 2010.Dasar-dasar demografi.Jakarta: Salemba


Empat.
Anonim.2013.”Tutorial membuat piramida penduduk dengan excel
2007”(online),http://www.apa-aja.info/2014/11/tutorial membuat-
piramida-penduduk.html.
TUGAS II

UKURAN DASAR KEPENDUDUKAN

Dosen Pengampu :
Drs. Priyono, M.Si

Disusun oleh :
Khairunissa Ari Nureni
E100170166
Kelas D
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS GEOGRAFI
TAHUN 2020

I. JUDUL
Kependudukan Dasar II

II. LATAR BELAKANG


Data kependudukan memegang peranan penting, karena dengan
adanya data yang lengkap dan akurat, maka akan lebih mudah dan cepat
dalam mengetahui dan mengevaluasi sumber daya manusia di suatu
wilayah
Data kependudukan yang dapat disajikan sampai wilayah administrasi
terkecil sangat berguna bagi perencanaan pembangunan. Karena registrasi
penduduk di Indonesia belum dapat menghasilkan data kependudukan
seperti yang diharapkan, maka sensus penduduk menjadi satu-satunya
sumber data kependudukan yang diharapkan mampu memberikan
gambaran keadaan penduduk Indonesia
Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan berkaitan dengan
kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-
aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, motalitas. Morbiditas,
migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan dan aspek rumah tangga dalam
keluarga akan membantu para penentu kebijakan  dan perencana program
untuk dapat mengembsngksn program pembangunan kependudukan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat pada ssasarannya.
Masalah utama yang dihadapi dibidang kependudukan Indonesia adalah
masih tingginya jumlah penduduk dan tidak seimbangnya penyebaran dan
struktur umur penduduk.  Program kependudukan dan keluarga berencana
bertujuan untuk  turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial
bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan
pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai
keseimbangan yang baik antara jumlah dan percepatan pertumbuhan
penduduk dengan perkembangan produksi dan jasa.

III. TUJUAN
1. Sebagai salah satu prasyarat tugas mata kuliah Pengukuran
Parameter Sosial Ekonomi
2. Untuk mengetahui ukuran dasar kependudukan di
Indonesia pada tahun 2010
3. Menganalisis hasil pengukuran dasar kependudukan di
Indonesia tahun 2010

IV. KEGUNAAN
1. Bagi penulis, tugas ini dapat digunakan sebagai syarat
kelulusan mata kuliah Pengukuran Parameter Sosial
Ekonomi
2. Bagi akademisi, tugas ini dapat digunakan sebagai
bahan referensi untuk menyusun sebuah penelitian
mengenai kependudukan khususnya ukuran dasar
kependudukan

V. SUMBER DATA
Sumber data berasal dari BPS (Badan Pusat Statistik)
dengan judul Tabel Penduduk Menurut Kelompok Umur,
Daerah Perkotaan/ Perdesaan dan Jenis Kelamin.

VI. KASUS
VII. METODE
a. Rasio anak wanita
Rasio Anak Wanita adalah perbandingan jumlah anak laki-laki
dan perempuan berumur 0-4 tahun dengan jumlah wanita usia
reproduksi (15-49 tahun).

C0-4 = jumlah anak laki-laki dan perempuan berumur 0-4 tahun


W15-49 = jumlah wanita usia reproduksi (15-49 tahun)

b. Rasio ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Defendency Ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan
kerja) dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun
(angkatan kerja).

c. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah banyaknya jumlah penduduk per
satuan unit wilayah. Kepadatan penduduk ini menunjukkan jumlah
rata-rata penduduk pada setiap km2.

d. Elderly Dependency Ratio


P65+¿
×100 ¿
Penduduk 15−64 th

P65+¿= pendudukumur 65+¿ ¿

e. Elderly Ratio
P65+¿
¿
Penduduk Total

P65+¿= pendudukumur 65+¿ ¿

f. Umur Median (Median Age)


N
Umur Median=l Md +
2
−Fx
FMd
xi [ ]
N
l Md=batas bawa h kelompok umur yang mengandung
2
N= jumlah penduduk total
Fx= jumlah penduduk kumula tif sebelum kelompok umur
N
yang mengandung
2
FMd = jumlah penduduk pada kelompok umur dimanaterdapat nilai N/2
i=¿ kelas interval umur

g. Angka Rata-Rata (MEAN)


k

∑ FiXi
x́= i=1k
∑ Fi
i=1

FiXi=Jumlahhasil dari nilai tengahdi kali dengan frekuensi


Fi=Jumlah frekuensi

h. Angka Prevalensi
Akseptor IUD
x 100 %
Akseptor Aktif

VIII. TAHAP PERHITUNGAN


Penduduk usia 0−4 tahun( L+ P)
a. RAW = x 100
Penduduk perempuan(15−49 th)

22678702
= x 100
65208804

= 34,7786

Penduduk Usia<15 th+ ¿ 65 th


b. DR = x 100
Penduduk Usia 15−64 th
68603263+11984951
= x 100
157053112
80588214
= x 100
157053
= 51,3127

Jumlah Penduduk Keseluruhan


c. KP =
Luas Wilayah
237641326
=
1904569
= 125 juta/km2
Penduduk Usia> 65th
d. EDR = x 100
Penduduk Usia 15−64 th
11984951
= x 100
157053112
= 7,6312

Penduduk Usia>65 th
e. ER = x 100
Jumlah Penduduk Keseluruhan
11984951
= x 100
237641326
= 5,0433

Me−Fi n
f. Umur Median = Tb + Me =
Fx 2
(118820663−21310443) 237641326
= 24,5 + =
130686073 2
97510220
= 24,5 + = 118820663
130686073
= 24,5 + 0,7461
= 25,2461
= 25 th

fi . xi
g. Angka Rata-rata =
n
6843157019
=
237641326
= 28,79

h. Angka Prevalansi
IX. HASIL
a. Rasio Anak Wanita = 34,7786

b. Rasio Ketergantungan = 51,3127

c. Kepadatan Penduduk = 125 juta/km2

d. Elderly Dependency Ratio = 7,6312

e. Elderly Ratio = 5,0433

f. Umur Median = 25 th

g. Angka Rata-rata = 28,79


h. Angka Prevalansi = …
X. ARTI HASIL
a) Hasilnya, pada tahun 2010, Rasio Anak Wanita sebesar 38,97 % per
100 penduduk, yang artinya 38,97% hasil dari perbandingan jumlah
anak laki-laki dan perempuan berumur 0-4 tahun dengan jumlah
wanita usia produksi.
b) Hasilnya, pada tahun 2010, rasio ketergantungan adalah51,13 per 100
penduduk usia kerja, yang berarti bahwa setiap 100 penduduk usia
prokduktif di Indonesia mempunyai tanggungan sekitar 51 penduduk
usia nonprokduktif.
c) Hasilnya dari rasio Kepadatan Penduduk tahun 2010 sebesar
124,4 jiwa/ha /km2. Hal ini berarti, tiap kilometer persegi wilayah
Indonesia di huni oleh 124 orang penduduk Indonesia.
d) Hasilnya adalah 0,067 dan merupakan perbandingan usia tua dengan
usia produktif pada tahun 2010
e) Hasilnya sebesar 0,000440386 dan merupakan jumlah usia non
produktif di Indonesia pada tahun 2010
f) Jadi, Mean dari nilai Ulangan Matematika siswa kelas X SMA ABC
adalah 54,9. Yang berarti bahwa nilai setiap siswa rata-ratanya
mendapatkan 54,9 pada nilai Ulangan Matematika saja.
g) Nilai umur median penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah 22,2
tahun, yang berarti setengah dari penduduk Indonesia pada tahun 2010
berusia dibawah 22,2 tahun dan setengahnya lagi berusia lebih tua dari
22,2 tahun.
h) Hasilnya didapat dari pravelensi dari 2 kecamatan sebesar 0,08 % dan
0,75 %, yang artinya kecamatan Prambanan dengan rata-rata
akseptornya aktif sebesar 0,08 % dan kecamatan Gantiwarno dengan
rata-rata akseptornya aktif sebesar 0,75 % .
XI. ANALISIS
Pada laporan tugas kedua ini mengukur penduduk dengan 8 ukuran seperti Rasio
anak wanita, rasio ketergantungan, kepadatan penduduk, Elderly Dependency
Ratio, Elderly Ratio, Angka Rata-Rata (MEAN), Umur Median (Median Age)
dan Angka Prevalensi. Dari hasil pertama yaitu rasio anak wanita dengan
sebesar 38,97 % per 100 penduduk, yang artinya 38,97% berati dari
perbandingan jumlah anak laki-laki dan perempuan berumur 0-4 tahun dengan
jumlah wanita usia produksi. Pada hasil rasio ketergantungan adalah51,13 per
100 penduduk usia kerja, yang berarti bahwa setiap 100 penduduk usia
prokduktif di Indonesia mempunyai tanggungan sekitar 51 penduduk usia
nonprokduktif. Kemudian Kepadatan Penduduk tahun 2010 sebesar
124,4 jiwa/ha /km 2. Hal ini berarti, tiap kilometer persegi wilayah Indonesia di
huni oleh 124 orang penduduk Indonesia. Hasilnya adalah 0,067 dan
merupakan perbandingan usia tua dengan usia produktif pada tahun 2010.
Hasil dari ukuran yang ke 4 yaitu sebesar 0,000440386 yang berarti jumlah
usia non produktif di Indonesia pada tahun 2010 dan hasil pengukuran
selanjutnya yaitu sebesar 0,000440386 dan merupakan jumlah usia non
produktif di Indonesia pada tahun 2010. Mean dari nilai Ulangan Matematika
siswa kelas X SMA ABC adalah 54,9. Yang berarti bahwa nilai setiap siswa
rata-ratanya mendapatkan 54,9 pada nilai Ulangan Matematika saja. Untuk
nilai umur median penduduk Indonesia adalah 22,2 tahun, yang berarti
setengah dari penduduk Indonesia pada tahun 2010 berusia dibawah 22,2
tahun dan setengahnya lagi berusia lebih tua dari 22,2 tahun. Hasil akhir
didapat dari pravelensi dari 2 kecamatan sebesar 0,08 % dan 0,75 %, yang
artinya kecamatan Prambanan dengan rata-rata akseptornya aktif sebesar
0,08 % dan kecamatan Gantiwarno dengan rata-rata akseptornya aktif sebesar
0,75 % .

XII. ARTIKEL PELENGKAP


 Data bps (badan pusat statistik)
 Buku dasar-dasar Demografi Edisi 2
XIII. KESIMPULAN
1. Kepadatan Penduduk tahun 2010 sebesar 124,4 jiwa/ha /km2. Hal ini
berarti, tiap kilometer persegi wilayah Indonesia di huni oleh 124 orang
penduduk Indonesia.
2. Nilai umur median penduduk Indonesia yaitu 22,2 tahun, yang berarti
setengah dari penduduk Indonesia pada tahun 2010 berusia dibawah 22,2
tahun dan setengahnya lagi berusia lebih tua dari 22,2 tahun.
TUGAS III

UKURAN DASAR KEPENDUDUKAN

Dosen Pengampu :
Drs. Priyono, M.Si

Disusun oleh :
Khairunissa Ari Nureni
E100170166
Kelas D

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS GEOGRAFI
TAHUN 2020
I. Judul

Pertumbuhan Penduduk Geometrik Dan Eksponsial DAN POLA PERTUMBUHAN


PENDUDUK

I. LATAR BELAKANG
Pada awalnya, data demografi disajikan dalam bentuk bilangan atau
jumlah absolut. Dari bilangan absolut ini kemudian dikembangkan
menjadi bilangan relatif dengan maksud agar lebih mudah untuk
mengadakan analisis, selain itu supaya ukuran satu dengan yang lain dapat
diperbandingkan. Beberapa pengukuran dengan bilangan relatif yaitu
proporsi, persentase, perbandingan, dan rasio. Rasio (ratio) adalah jumlah
dalam perbandingan terhadap jumlah lainnya; dinyatakan dalam persen
atau perseribu. Ukuran demografi yang lain adalah konstanta, angka (rate),
prevalensi, dan insiden. Angka (rate) adalah banyaknya peristiwa
demografi dari suatu penduduk dalam jangka waktu tertentu. Terdapat dua
jenis angka, yaitu angka kasar dan angka spesifik. Angka kasar (crude
rate) adalah angka yang pembaginya penduduk lengkap, sedangkan angka
spesifik (specific rate) adalah angka yang pembaginya merupakan
golongan penduduk tertentu. Prevalensi (prevalence) adalah jumlah
kejadian/kasus baru selama satu periode tertentu.

II. TUJUAN
1. Mencari nilai r (laju pertumbuhan penduduk) pada kependudukan
indonesia dengan metode eksponensial.
2. Mengatahui jumlah penduduk pada tahun t dengan metode
eksponensial.
3. Mengatahui jangka waktu kependudukan dengan metode eksponensial.

III. SUMBER DATA


Data Sensus Penduduk tahun 2000 dan 2010 yang diterbitkan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia.
IV. KASUS/METODE
log pt / po
Eksponensial r =
t loge

V. HASIL

PO : 2000

Pt : 2015

T : berlipat 2

log pt / po
r=
t loge

log 237641326 /201241999


r=
10 log 2,71828

log 1,181
=
10 log 2,71828

0,0722
=
10. 0,4343

0,0722
=
4,343

= 0,0166

Pt : 2015

T : 2015 – 2000

Pt = Po e rt

Pt = 201241299 x 2,71828 0,0166 x 15


Pt = 201241999 x 2,71828

= 201241999 x 1,2827

log 2
t=
r log e

log 2
=
r log e

log 2
=
0,0166 log 2,71828

0,3
=
0,0166 log 2,71828

0,3
=
0,0166 x 0,4343❑

0,3
=
0,007209

= 41,6 kali

VI. ARTI HASIL


Proyeksi penduduk pada tahun 2015 di negara indonesia mempunyai nilai
sebesar 41,6 kali/tahun.

VII. ANALISIS

Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk di masa yang


akan datang berdasarkan asumsi perkembangan kelahiran , kematian,dan
migrasi. Di Indonesia data penduduk yang di pakai dan di percaya untuk
keperluan proyeksi berasal dari sensus penduduk yang di selengarkan pada
tahun yang berakhir 0 dan survai atar kampus yang berakhir 5. Proyeksi ini
di gunakan untuk pembangunan seperti perencanaan jangka pendk ,
menegah, dan panjang. Perencannaa pembangunan tersebut dapat berupa
vasilitas pendidikan, kesehatan,perumahan,lapangan kerja, dan lainnya.

VIII. ARTIKEL PELENGKAP


Makalahproyeksipendudukn265.blogspot

IX. KONKLUSI
 Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk di masa
yang akan datang berdasarkan asumsi perkembangan kelahiran ,
kematian,dan migrasi. Di Indonesia data penduduk yang di pakai
dan di percaya untuk keperluan proyeksi berasal dari sensus
penduduk yang di selengarkan pada tahun yang berakhir 0 dan
survai atar kampus yang berakhir 5.
 Perhitungan proyeksi penduduk ini di gunakan untuk
pembangunan seperti perencanaan jangka pendk , menegah, dan
panjang.

Anda mungkin juga menyukai