Anda di halaman 1dari 7

MEKANIKA TANAH 2

“TEKANAN TANAH”
NAMA : AULIYAH KHUMAIROH

NIM : 16 – 012 – 017

KELAS : IV-C KBG DIV

Tekanan dari tanah ke suatu struktur, disebut “Tekanan Tanah”. Struktur/dinding penahan
tanah umumnya ada dalam kondisi salah satu dari tiga jenis tekanan sebagai berikut:
1. Tekanan tanah dalam kondisi diam; tekanan yang terjadi akibat massa tanah pada dinding
penahan dalam kondisi seimbang.
2. Tekanan tanah aktif
3. Tekanan tanah pasif

1. Tekanan Tanah Diam

Apabila dinding penahan sungguh kaku (rigit) sehingga tidak dapat bergerak sedikitpun, maka
tegangan yang bekerja :
 
= Ko . .  H
 
Ko = koefisien tanah diam
 
Harga-harga Ko  yang khas untuk beberapa macam tanah tertentu adalah sebagai berikut :
 
Pasir padat                                                = 0,35
Pasir lepas                                                  = 0,45
Lempung “Normally Consolidated”          = 0,4 – 0,8
Lempung “Over Consolidated”                 = 0,8 – 2,0

2. Tekanan Tanah Aktif

Pada umunya dinding penahan tanah tidak dapat dianggap kaku, karena sedikit banyak akan
bergerak (deform) kedepan pada waktu penimbunan tanah di belakangnya. Deformasi yang
terjadi dianggap cukup besar sehingga tercapai keadaan keruntuhan (failure state) dalam tanah.
 
 
 
 
                            

                                 
                    
h                                                                                                               H                           
                                                                                                                                                                                    

      Tekanan vertikal       =      

      Tekanan horizontal  =  (Tekanan aktif pada keruntuhan)

      Po = Ko H H = Ko H2

  dan adalah tegangan-tegangan utama maksimum dan minimum, yang mana dapat
dibuat lingkaran Mohr.

AC = AB + BC
      = sin + c cos

(1 – sin ) = ( 1 + sin ) + 2c. cos

      Ka =  

      Ka  = tan2 (45o - )

      Ka = koefisien tanah aktif

      Pa =1/2 Ka H2 (tekanan tanah aktif)

3. Tekanan Tanah Pasif

Keadaan dimana dinding ditekan sehingga bergerak kebelakang. Dalam hal ini tegangan
tanah akan menjadi lebih besar dari . Tegangan terbesar akan terjadi apabila tanah telah
mencapai keadaan keruntuhan.

Tinjau tanah di depan kaki tembok. Tegangan vertical (PV1), dan tengangan horizontal (Ph1)
yang menjadi tengangan utama (mayor principal stress), Pw = dan = .Z
 

Ph1 =
 
= Kp  = NQ =   
 

Kp = tan2 ( 45o + )  (koefisien tanah pasif)


 
Pp = 1/2Kp z2  (tekanan tanah pasif)

Teori Tekanan Tanah


 Untuk mendapatkan besarnya tekanan tanah dapat dihitung dengan :
 a.      Cara analitis : 1. Teori Rankine
                        2. Teori Coulomb
 b.      Cara Grafis   : 1. Teori Culmann
                        2. Teori Rebhan
                        3. Teori Poncelet
                        4. Teori Trial Wedge

Cara Analitis :
1.      Teori Rankine
Teori Rankine beranggapan bahwa (a) tekanan tanah pada bidang vertical bersama massa
tanahnya yang berdekatan/berbatasan dengan tembok penahan menjadi satu, (b) permukaan
bidang tegak dianggap rata, (3) arah gaya tekanan sejajar dengan bidang permukaan tanah.

 Tekanan tanah aktif dalam tanah tak berkohesi

Tekanan tanah aktif pada kedalaman H adalah : Pa = Ka H


Diagram gaya untuk berbagai kondisi adalah:
 a.Tanah tak berkohesi dalam keadaan kering:
  Tekanan total = gaya tekan = ½Ka H2
b. Tanah tak berkohesi dalam kondisi terendam sebagaian :
  Gaya tekan = ½Ka h12 + Ka h1 h2 + ½Ka h22 + h22
c. Tanah tak berkohesi dalam kondisi terendam sebagian dan ada muatan merata :
  Gaya tekan = ½Ka h12 + Ka h1 h2 + ½Ka h22 + h22 + Ka q H

 Tekanan tanah aktif dalam tanah berkohesi

h=

 hc =   (hc disebut tinggi kritis)


Pada kedalaman Ho tidak ada tegangan yang terjadi (tekanan + = tekanan - ), jadi pada tanah
berkohesi, penggalian tanah sampai Ho secara teoritis tidak perlu adanya dinding penahan.

H o = 2 hc = 4 c

AD  adalah tegangan negative, sebesar =

BC adalah tegangan positif, jadi FC = ( – )


Tekanan total pada tembok :
 
Pa = ½ H2. Ka – 2 c H Ka     (Aktif)
 
Pp = ½ H2. NQ – 2 c H NQ  (Pasif)
 
Untuk permukaan tanah yang membuat kemiringan dengan sudut  :
Resultante tegangan/tekanan total adalah :
 

Pa = ½ H2. cos
 

Titik tangkap gaya tekan/tekanan total terletak pada dari dasar tembok dan sejajar dengan
kemiringan permukaan tanah ( ).

2.      Teori Coulomb 

Anggapan teori Coulomb adalah sebagai berikut :


a. Untuk kondisi aktif dianggap tembok member tegangan dalam tanah
b. Tanah yang runtuh/longsor ada disepanjang dinding
c. Arah gaya tekan membentuk sudut dengan bidang tembok ( ) atau sudut bidang tembok
dengan tanah.
 
Untuk tembok tegak dan muka tanah horizontal adalah :
 

Ka = 2
 
Untuk tembok tegak dan muka tanah membentuk sudut maka :
 

Ka = 2
 
Menurut Terzaghi, dapat ditentukan sebesar ( )

Cara Grafis :

Anda mungkin juga menyukai