Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seluruh aktivitas didalam tubuh manusia diatur oleh sistem saraf. Dengan kata
lain, sistem saraf berperan dalam pengontrolan tubuh manusia. Denyut jantung,
pernafasan, pencernaan, dan urinaria dikontrol oleh sistem saraf. Sistem saraf juga
mengatur aliran darah, dan konsentrasi osmotik darah.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem
organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima
rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi
rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan
diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang
bersangkutan.

B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian sistem saraf pusat
2. Mengetahui bagian dari sistem saraf pusat
3. Mengetahui kelainan yang disebabkan oleh gangguan sistem saraf pusat

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf
pusat berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh. Otak dilindungi
oleh tulang tengkorak, dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Baik otak maupun sumsum dilindungi oleh suatu selaput yang terdiri dari
jaringan pengikat yang disebut meninges. Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
1. Lapisan paling dalam (piameter), banyak terdapat pembuluh darah.
2. Lapisan tengah (arachnoid), diantara arachnoid dan piameter terdapat rongga
arachnoid yang berisi cairan.
3. Lapisan paling luar (durameter) yang merupakan membran tebal fibrosa yang
melapisi tengkorak.

Otak dan sumsum tulang belakang memiliki substansi pokok, yaitu substansi
kelabu dan substansi putih. Substansi kelabu (substansi grisea) merupakan kumpulan
badan neuron. Substansi putih (substansi alba) merupakan kumpulan serabut saraf.
Pada otak, substansi kelabu terletak pada bagian luar dan substansi putih terletak
dibagian tengah. Sebaliknya pada sumsum tulang belakang, substansi kelabu terletak
dibagian tengah dan substansi putih terletak di bagian luar.

B. Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Pusat


1. Otak
Merupakan alat tubuh yang sangat vital karena berfungsi sebagai pusat
pengatur seluruh tubuh yang terdiri dari 3 bagian besar : Otak besar (cerebrum),
Batang Otak (Truncus Serebri), dan Otak kecil (cerebellum).
a. Serebrum (otak besar)
Serebrum (cerebrum) adalah bagian terbesar dari otak yang terdiri dari
atas dua hemisfer serebri (hemisphere cerebri) dan dihubungan oleh massa
subtansia alba yang di sebut korpus kolosum (corpus calosum) dan empat
lobus yaitu, lobus frontal (terletak di depan sulcus pusat sentralis),

2
lobus pariental terletak di belakang sulcus pusat dan di atas sulcus lateral,
lobus oksipital terletak dibawah sulcus parieto-oksipital dan lobus temporal
terletak di bawah sulcus lateral.
Hemisfer di pisahkan oleh suatu celah dalam yaitu fisura
longitudinalis serebri, di mana ke dalamnya terjulur flax cerebri. Lapisan
permukaan hemisfer di sebut korteks (kortex) disusun oleh subtansia grisca.
Subtansia grisca terdapat pada bagian luar dinding serebrum bagian dalam.
Pada prinsipnya komposisi subtansia grisca yang terbentuk dari badan-badan
sel saraf memenuhi korteks serebri, nukleus, dan basal ganglia. Subtansia alba
terdiri atas sel-sel saraf yang menghubungkan bagian-bagian otak yang lain.
Sebagian besar hemisfer serebri (telensefalon-telencephalon) berisi jaringan
sistem saraf pusat (SSP). Area inilah yang mengontrol fungsi motorik
tertinggi, yaitu fungsi idividu dan intelegensi.
1) Lobus Frontal
Lobus frontal merupakan lobus terbesar yang mencakup bagian dari
korteks serebrum bagian depan, yaitu dari sulcus sentralis (suatu fisura
atau jalur) dan di dasar sulcus lateralis. Area Broca terletak di lubos
frontalis dn mengontrol ekspresi bicara. Area asosiasi di lobus frontalis
menerima informasi dari seluruh otak dan menggabungkan informasi-
informasi tersebut menjadi pikiran, rencana, dan perilaku. Area ini
mengontrol perilaku individu, membuat keputusan, kepribadian, dan
menahan diri.
2) Lobus Parietal- lobus sensori
Lobus parientalis adalah daerah korteks yang terletak di belakang
sulcus sentralis, di atas fisura lateralis dan meluas ke belakang ke fisura
parieto-oksipitalis. Area ini menginterprestasikan sensasi. Sensasi yang
tidak berpengaruh adalah bau. Lobus parietal mengatur individu mampu
mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya. Kerusakan pada daerah ini
menyebabkan sindrom hemineglect.
3) Lobus Temporal
Lobus temporalis mencakup bagian korteks serebrum yang berjalan ke
bawah dari fisura lateralis dan ke sebelah postarior dari fisura parieto-
oksipitalis. Berfungsi mengintegrasikan sensasi pengecap, penghidu,
pendengaran,dan sebagai tempat penyimpanan memori.

3
4) Lobus oksipital
Terletak di sebelah posterior dari lobus parientalis dan di atas fisura
parieto-oksipitalis yang memisahkannya dari serebelum. Lobus ini adalah
pusat asosiasi visual utama. Bagian ini bertanggung jawab
menginterpretasikan penglihatan, yaitu menerima informasi yang berasal
dari retina mata.
5) Korpus kalosum
Korpus kalosum adalah kumpulan serat-serat saraf tepi. Korpus
kalosum menghubungkan kedua hemisfer otak dan bertanggung jawab
dalam transmisi informasi dari salah satu sisi otak ke bagian lain.
Informasi ini meliputi sensorik memori dan belajar menggunakan alat
gerak kiri. Beberapa orang yang dominan menggunakan tangan kiri
mempunyai bagian serebri kiri dengan kemampuan lebih pada bicara,
bahasa, aritmatika dan fungsi analisis. Daerah hemisfer yang tidak
dominan bertanggung jawab dalam kemampuan geometrik, penglihatan
serta membuat pola dan fungsi musikal. Basal ganglia terdiri atas
sejumlah nukleus dan terletak di bagian terdalam hemisfer serebri,
bertanggung jawab mengontrol gerakan halus tubuh, kedua tangan dan
ektremitas bagian bawah.
b. Cerebellum (otak kecil)
Otak kecil (cerebellum) terletak di bagian belakang kepala. Otak kecil
ini menggantung di belakang pons. Cerebellum berfungsi untuk mengatur
koordinasi gerakan. Seseorang yang mengalami gangguan fungsi cerebellum
akan mengalami kesulitan untuk menggerakkan tangannya sendiri dari posisi
lurus kedepan untuk menyentuh hidungnya. Yang bersangkutan juga tidak
dapat melakukan gerakan berulang seperti menyisir rambut, ototnya terasa
lemah dan tangan gemetar (tremor). Permukaan otak kedl juga berlekuk-
lekuk, tetapi dengan pola yang berbeda dari pada otak besar. Jika pada
cerebrum lekukanv itu dinamakan gyri & sulci, pada cerebellum lipatannya
dinamakan folia. Keberadaan lipatan ini juga memperluas permukaan lapisan
kulit cerebellum yang banyak mengandung sel saraf.

4
Serebelum terletak melingkupi system sensorik dan motorik utama
dibatang otak. Serebelum dihubungkan dengan batang otak kedua sisinya oleh
pedunkulus superior (prakilum konjungtivum), pedumkulus medialis (rakium
kontis) dan pendunkulus inverior (kurkusrestiformis). Vermis (bagian tengah
otak kecil) yang terletak dimedial, dan hermisfer serebelum yang terletak
dilateral berlipat-lipat dan memiliki fisura yang lebih luas dari pada korteks
selebri ; berat sebelumya 10% dari berat korteks selebri tetapi luas
permukaanya sekitar 75% dari korteks selebri. Cerebellum terdiri dari lapisan
substantia grisea di bagian luar yang di sebut cortex dan lapisan substantia
alba di bagian dalam. Setiap hemispherium terdapat tiga masa substantia
grisea yang membentuk nuclei intra Otak Tengah (Mesensephalon)
c. Truncus Serebri (Batang Otak)
Batang otak dibentuk oleh medulla oblongata, pons, dan
mesencephalon serta menempati Fossa crania posterior di dalam tengkorak.
Bentuknya seperti batang dan menghubungkan medulla spinalis yang sempit
dengan prosencephalon yang luas.
Batang otak mempunyai tiga fungsi utama :
1) Berfungsi sebagai penyalur tractus asendens dan desendens yang
menghubungkan medulla spinalis dengan berbagai pusat yang lebih
tinggi di prosencephalon .
2) Mengandung pusat-pusat refleks penting yang mengatur control system
respirasi dan kardiovaskular juga berhubungan dengan kendali tingkat
kesadaran.
3) Mengandung nuclei penting saraf cranial III sampai XII.

Batang otak terdiri dari :

1) Diensephalon
Diensephalon hampir seluruhnya tersembunyi di bawah permukaan
otak. Terdiri atas thalamus dorsal dan hypothalamus di ventral. Thalamus
adalah massa substantia grisea yang besar, terletak dikiri-kanan
ventriculus tertius. Merupakan stasiun perantara besar untuk jaras
sensoris aferen yang menuju cortex cerebri.

5
Hypothalamus membentuk bagian bawah dinding lateral dan dasar
ventriculus tertius. Struktur berikut ini terdapat pada dasar ventriculus
tertius, dari depan ke belakang yaitu Chiasma opticum, tuber cinereum,
dan infundibulum, corpora mammilaria, dan substantia perforate
posterior.
Fungsi hypothalamus :
a) Memproduksi antidiuretic hormone (ADH) dan oksitosin,
hormone ini akan disimpan dikelenjar hipofisis posterior. ADH
memungkinkan ginjal mereabsorpsi air kembali ke darah sehingga
mempertahankan volume darah. Oksitosin menyebabkan
persalinan dan pelahiran.
b) Menghasilkan releasing hormones (juga disebut releasing factors)
yang merangsang sekresi hormone oleh kelenjar hipofisis anterior.
Hipotalamus menghasilkan growth hormone releasing hormone
(GHRH), yang merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk
menyekresi growth hormone (GH).
c) Mengatur suhu tubuh dengan memicu respons, seperti berkeringat
pada suhu hangat atau menggigil dalam lingkungan dingin.
d) Mengatur asupan makanan: hipotalamus di percaya merespons
perubahan kadar nutrien darah atau bahan kimia yang disekresi
sel lemak. Ketika kadar nutrisi darah rendah, kita merasa lapar,
lalu makan. Ini akan menaikkan kadar nutrien darah dan
menimbulkan rasa penuh atau kenyang, dan kita berhenti makan.
e) Mengintegrasi fungsi system saraf otonom, yang pada gilirannya
mengatur aktivitas organ, seperti jantung, pembuluh darah, dan
usus.
f) Merangsang respon organ visceral selama berada dalam kondisi
emosional. Ketika kita marah, frekuensi jantung biasanya
meningkat. ketika malu, sering kali wajah memerah. Ini
merupakan vasodilatasi kulit wajah. Respon ini di sebabkan oleh
system saraf otonom ketika hipotalamus mempersepsikan
perubahan status emosional. Dasar neurologis emosi kita tidaklah
dimengerti dengan baik, dan respons viseral emosi merupakan
sesuatu yang tidak dapat dikontrol oleh sebagian besar dari kita.

6
g) Mengatur ritme tubuh, seperti sekresi hormon, siklus tidur,
perubahan mood atau kesiagaan mental. Hal ini biasanya disebut
jam biologis kita, ritme seperti irama sirkadian, yang berarti
“seharian”. Jika anda pernah terjaga selama 24 jam. Anda akan
mengetahui betapa hal ini membuat kita disorientasi, sampai jam
biologis hipotalamus diatur kembali.
2) Otak Tengah (Mesensephalon)
Otak tengah adalah bagian sempit otak yang berjalan melewati incisura
tentori dan menghubungkan otak depan dengan otak belakang.Otak
tengah terdiri atas dua belahan lateral yang disebut pedunculus cerebri:
masing-masing dibagi menjadi pars anterior atau crus cerebri, dan pars
posterior atau tegmentum, oleh sabuk substantia grisea berpigmen, yaitu
substantia nigra. Rongga sempit otak tengah adalah aqueductus cerebri,
yang menghubungkan ventriculus tertius dan quartus. Tectum adalah
bagian otak tengah posterior terhadap aqueductus cerebri : memiliki
empat tonjolan kecil, yaitu dua colliculus superior dan dua colliculus
inferior. Colliculus ini terletak dianatara cerebellum dan hemisphere
cerebri.
Corpus pinealis adalah struktur kelenjar kecil yang terletak di antara
colliculus superior. Melekat melalui suatu tangkai pada dinding posterior
ventriculus tertius. Lekuk kecil pada ventriculus, disebut recessus
pinealis, meluas ke dalam basis tangkai. Corpus pinealis ini seringkali
mengalami perkapuran pada usia pertengahan , dengan demikian dapat
terlihat pada radiografi.
Fungsi Mesensephalon: menjaga kepala tetap tegak dan
mempertahankan keseimbangan atau ekuilibrium karena otak tengah juga
terlibat dengan apa yang dinamakan refleks tegak.

7
3) Pons Varoli
Pons terletak pada permukaan anterior cerebellum, dibawah otak
tengah dan di atas medulla oblongata. Terutama terdiri atas serabut-
serabut saraf, yang menghubungkan kedua belahan cerebellum. Juga
mengandung serabut asendens dan desendens yang menghubungkan otak
depan, otak tengah dan medulla spinalis. Beberapa sel saraf di dalam
pons, berfungsi sebagai stasiun perantara,sementara yang lain
membentuk nucleus saraf kranialis.
4) Medula Oblongata
Medula oblongata berbentuk kerucut, mengbungkus pons dengan
medulla spinalis. Fissura mediana ventralis terdapat pada permukaan
anterior medulla,dan pada tiap sisinya terdapat pembesaran, yang disebut
pyramis. Pyramis ini terdiri atas berkas-berkas serabut saraf yang berasal
dari sel-sel saraf besar dalam gyrus precentralis cortex cerebri. Pyramis
ini mengecil ke bawah, dan disinilah sebagian besar serabut desendens
menyeberang ke kontra lateral, membentuk decussatio pyramidum.
Fungsi medulla oblongata: berkaitan dengan apa yang kita piker vital
(seperti pada “tanda-tanda vital”).Medula berisi pusat jantung yang
mengatur frekuensi jantung, pusat vasomotor yang mengatur diameter
pembuluh darah dan juga tekanan darah, serta pusat pernapasan yang
mengatur pernapasan. Anda dapat melihat mengapa sebuah cedera yang
meretakan tulang oksipital dapat cepat berakibat fatal-kita tidak dapat
bertahan hidup tanpa medula. Di medula juga terdapat pusat refleks untuk
batuk, bersin, menelan, dan muntah.
d. Sumsum Tulang Belakang
Medula Spinalis merupakan jaringan saraf yyang terbungkus dalam
kolumna vertebrata yang memanjang dari medulla batang otak sampai ke area
vertebrata lumbal pertama disebut medulla spinalis.
Fungsi Medula Spinalis:
1) Medula spinalis mengendalikan berbagai aktifitas reflexs dalam tubuh.
Contoh: seseorang yang kena jarum dengan spontan/reflex menarik
tangan.

8
2) Bagian ini menstransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden
dan desenden.Contoh: kemudian setelah menarik tangan tadi, di laporkan
ke otak untuk mengambil benda tersebut. Yang bertugas di situ adalah
traktus asenden dan desenden.

Struktur Umum Medula Spinalis:

1) Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih.walaupun


diameter medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya
sekitar ukuran jari kelingking, panjang rata-rata 42cm(17 inci).Tebal 2cm
(0,8 inci).Berhenti tumbuh pada usia sekitar 4-5 tahun.
2) Dua pembesaran, pembesaran lumba dan servika, menandai sisi keluar
saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai.
3) 31 pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina
intervetebral. (ini nanti akan di jelaskan duta 2)
4) Korda berakhir ditengah bawah vertebra lumbal pertama atau kedua saraf
spinal bagian bawah yang keluar sebelum ujung korda mengarah
kebawah disebut korda ekulnamuncul dari kolumna spinalis pada
foramina intervetebral lumbal dan sacral yang tepat.
 Konus medularis (Terminalis) adalah ujung kaudal korda
 Filum terminal adalah perpanjangan fibrosa pla mater yang
melekat pada konus medularis sampai kolumna vertebra.
5) Meringues (dura, mater, araknoid, dan pia meter) yang ,elapisi otak, juga
melapisi korda.
6) Fisura median anterior (ventral) dalam dan fisura posterior (dorsal) yang
lebih dangkal menjalar di sepanjang korda dan membaginya menjadi
bagian kanan dan kiri.
e. Cairan Serebrospinal
Cairan serebrospinal merupakan cairan yang bersih dan tidak berwarna
dengan berat jenis 1,007, diproduksi di dalam ventrikel dan bersikulasi di
sekitar otak dan medulla spinalis melalui sistem ventricular.Cairan
serebrospinalis berfungsi sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan
medula spinalis, juga berperan sebagai media pertukaran nutrien dan zat
buangan antara darah dan otak sarta medula spenalis.

9
Pada ventrikel, terdapat empat bagian. Ventrikel lateral kanan, kiri,
ventrikel ketiga dan keempat. Kedua ventrikal lateral keluar ke ventrikel
ketiga pada foramen antara ventricular dan foamen Montro. Ventrikel ketiga
dan keempat berhubungan melalui saluran Sylvius. Ventrikel keemapt
menyuplai cairan Serehrospinal ke ruang subarachnoid dan turun ke medulla
spinalis pada permukaan daerah dorsal.
CSS diperoduksi di dalam plekses koroid pada ventrikel lateral ketiga
dan keempat. Secara organic dan nonorganic, kandungan CSS sama dengan
plasma, tetapi mempunyai perbedaan konsentrasi. CSS mengandung protein,
glukosa dan klorida; juga mengandung immunoglobulin. Secara normal, CSS
mempunyai sedikit sel-sel darah putih dan tidak mengandung sel darah
merah. CSS kembali ke otak dan kemudian disirkulasi mengitari otak, di
mana diabsorbsi melalui villi arknoid.
f. Selaput pembungkus otak (meningen)
Komposisi meningen berupa jaringan selaput penghubung yang
melindungi, mendukung dan memelihara otak.
Lapisan pelindung otak terdiri dari rangka bagian luar dan tiga lapisan
jaringan ikat yang disebut mininges. Lapisan meningeal terdiri dari pia mater,
lapisan araknoiddan dura mater
1) Pia mater adalah lapisan terdalam yang halus, transparan dan tipis, serta
melekat erat pada otak. Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah
untuk mensuplai jaringan saraf.fungsi menutupi otak dan meluas ke
setiap daerah otak.
2) Lapisan araknoid(tengah) terletak dibagian eksternal pia mater dan
mengatur sedikit pembuluh darah.
 Ruang subaraknoid memisahkan lapisan araknoid dari pia mater
dan mengandung cairan serebrospinalis, pembuluh darah, serta
jaringan penghubung seperti selaput yang mempertahankan posisi
araknoid terhadap pia mater dibawahnya.
 Berkas kecil jaringan araknoid, vill araknoid , menonjol kedalam
sinus vena (dural) dura mater.
 Pleksus koroid, yang bertanggung jawab memproduksi cairan
serebrospinal (CSS) Sifatnya: tipis dan lembut menyerupai sarang
laba-laba, warna putih karena tidak dialiri darah

10
3) Dura mater lapisan terluar , adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua
lapisan. Lapisan ini biasanya terus bersambungan, tetapi terputus pada
beberapa sisi spesifik.
 Lapisan perlosteal luar pada dura mater melekat di permukaan
dalam krantum dan berperan sebagai perlosteum dalam pada
tulang tengkorak.
 Lapisan meningeal dalam pada dura mater tertanam sampai fisura
otak dan terlipat kembal kearahnya untuk membentuk bagian-
bagian Falke serebrum.
 Pada beberapa regia , kedua lapisan ini dipisahkan oleh pembuluh
darah besar, sinus vena yang mengalirkan darah keluar dari otak.
 Ruang subdural memisahkan dura mater dari araknoid pada regia
cranial dan medulla spinalis
 Ruang epidural adalah ruang potensial antara pertosteal luar dan
lapisan meningeal dalam pada dura mater di regia medulla
spinalis fungsinya: menutup otak dan medulla spinalis dan
bersifat: liat, tebal dan tidak elastic, berupa serabutdan berwarna
abu-abu.

C. Kelainan Sistem Saraf Pusat


1) Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan
daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan
perilaku pada penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif
atau perlahan-lahan.
Pada fase awal, seseorang yang terkena penyakit Alzheimer biasanya akan
terlihat mudah lupa, seperti lupa nama benda atau tempat, lupa tentang kejadian-
kejadian yang belum lama dilalui, dan lupa mengenai isi percakapan yang belum
lama dibicarakan bersama orang lain.

11
Seiring perkembangan waktu, gejala akan meningkat. Penderita penyakit
Alzheimer kemudian akan kesulitan melakukan perencanaan, kesulitan bicara atau
menuangkan sesuatu ke dalam bahasa, kesulitan membuat keputusan, kerap
terlihat bingung, tersesat di tempat yang tidak asing, mengalami gangguan
kecemasan dan penurunan suasana hati, serta mengalami perubahan kepribadian,
seperti mudah curiga, penuntut, dan agresif. Pada kasus yang parah, penderita
penyakit Alzheimer bisa mengalami delusi dan halusinasi, serta tidak mampu
melakukan aktivitas atau bahkan tidak mampu bergerak tanpa dibantu orang lain.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena
penyakit Alzheimer, di antaranya adalah gaya hidup yang tidak sehat, berjenis
kelamin wanita, berusia di atas 65 tahun, memiliki orang tua atau saudara kandung
yang sakit Alzheimer, memiliki riwayat penyakit jantung, dan pernah mengalami
luka berat di kepala.
2) Parkinson
Penyakit ini adalah gangguan kronis (terus-menerus, atau jangka panjang)
yang disebabkan oleh gangguan pada saraf di otak sehingga menimbulkan gerakan
tidak terkontrol, seperti gerakan gemetar yang tidak bertujuan dan lambatnya
pergerakan. Penyebab terjadinya penyakit Parkinson adalah kurangnya jumlah
neurotransmitter dopamin di dalam susunan saraf.
Jika otak memerintahkan suatu aktivitas (misalnya mengangkat lengan), maka
sel-sel saraf di dalam ganglia basalis akan membantu menghaluskan gerakan
tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh.
Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang
akan menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks otak besar.
Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmiter sebagai
impuls listrik di sepanjang jalur saraf dan di antara saraf-saraf. Neurotransmiter
yang utama pada ganglia basalis adalah dopamin.
Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami
kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel
saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit. Penyebab dari kemunduran sel saraf dan
berkurangnya dopamin terkadang tidak diketahui. Penyakit ini cenderung
diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama.

12
Kadang penyebabnya diketahui. Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan
komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang
menyebabkan peradangan otak). Kasus lainnya terjadi jika penyakit degeneratif
lainnya, obat-obatan atau racun memengaruhi atau menghalangi kerja dopamin di
dalam otak. Misalnya obat anti psikosa yang digunakan untuk mengobati paranoia
berat dan skizofrenia menghambat kerja dopamin pada sel saraf.
3) Amnesia
Merupakan gangguan pada otak yang disebabkan oleh kecelakaan atau cidera
yang menyebabkan trauma pada kepala (geger otak) sehingga penderita
mengalami kebingungan dan kehilangan ingatan. Amnesia bersifat sementara atau
permanen tergantung dari seberapa parahnya trauma yang diderita oleh otak.
4) Stroke
Merupakan penyakit yang terjadi karena penyumbatan atau pecahnya
pembuluh darah didalam otak sehingga otak menjadi rusak. Penyumbatan ini
disebabkan karena adanya penyempitan pembuluh darah (arteriosklerosis), juga
penyumbatan karena suatu emboli. Penderita stroke biasanya terlihat dari
wajahnya yang tidak simetris.
5) Polio
Disebabkan karena infeksi virus polio pada sumsum tulang belakang. Pada
umumnya virus ini menyerang anak-anak. Virus polio ini dapat menimbulkan
demam, kelumpuhan, sakit kepala yang berakhir pada hilangnya refleks, dan
mengecilnya otot. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi polio. Jika
penyakit ini sudah timbul maka tidak dapat diobati.
6) Transeksi
Merupakan kelainan pada sistem saraf terutama pada medulla spinalis karena
jatuh atau tertembak. Akibatnya penderita akan mengalami hilangnya segala rasa
atau mati rasa.
7) Hidrosefalus
Merupakan kelainan yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak
atau penumpukan cairan didalam otak yang menyebabkan pembengkakan didalam
otak. Gangguan ini menyebabkan cairan bertambah banyak yang kemudian akan
menekan jaringan pada otak di sekitarnya terutama pada pusat-pusat saraf vital.

13
8) Afasia
Merupakan kelainan pada fungsi bicara pada seseorang karena adanya
kelainan otak. Penderita ini dak memiliki kemampuan untuk berbicara dan
mengerti bahasa lisan.
9) Ataksia
Merupakan kelainan yang terjadi disebabkan karena sel-sel saraf didalam otak
kecil rusak atau mengalami degenerasi. Akibatnya penderita ataksia akan
mengalami kesulitan dalam berbicara, menelan, menggerakkan mata dan kesulitan
dalam melakukan berbagai gerakan.
10) Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi virus atau bakteri
pada meninges (selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang).
Penyakit ini bersifat ringan namun dapat berkembang menjadi lebih parah
tergantung pada penyebabnya. Gejala meningitis yang harus diwaspadai adalah:
demam, sakit kepala berlebih, leher terasa kaku dan adanya ruam-ruam pada kulit.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan
pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi
dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang.
Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh aktifitas tubuh manusia
mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat komunikasi, pengendali atau
pengatur kerja, dan pusat pengendali tanggapan.
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf
tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
Kelainan-kelainan yang disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf antara
lain Alzheimer, ataksia, dan amnesia.

15

Anda mungkin juga menyukai