Kasusproyekabadipembangunan 140902021925 Phpapp02 PDF
Kasusproyekabadipembangunan 140902021925 Phpapp02 PDF
Oleh :
1. Jamaludin : 127011038
2. Pajar Budi.D : 127011044
3. Rizki muhamad : 127011054
4. Danan nurjaelan : 127011010
5. Indra Faisal : 127011011
LATAR BELAKANG
Tujuan
• hukum yaitu menciptakan keadilan
dan kepastian hukum
LATAR BELAKANG
Diwujudkan dengan menjalankan
beberapa fungsi:
Tujuan
Kasus hukum dalam
proyek abadi
memberikan
pembangunan/perbaik
penerangan tentang
an jalur Pantura
kasus dalam proyek
Analisa masalah abadi
berdasarkan hukum di pembangunan/perbaik
Indonesia. an jalur Pantura
LANDASAN TEORI
Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan
yang setelah diserah-terimakan oleh penyedia
jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak
berfungsi baik sebagian atau secara keseluruhan
dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau
pemanfaatannya yang menyimpang sebagai
akibat kesalahan penyedia dan/atau pengguna
jasa.
LANDASAN TEORI
ASPEK HUKUM Berdasarkan UU Kegagalan Bangunan
terbagi atas beberapa definisi di :
Ayat 6
kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan,
yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa
kepada pengguna jasa, menjadi tidak berfungsi
baik sebagian atau secara keseluruhan dan/atau
tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam kontrak kerja konstruksi atau
pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat
kesalahan penyedia jasa dan/atau pengguna jasa.
BAB I PASAL 1 AYAT (6) DAN (11) UNDANG-UNDANG JASA
KONSTRUKSI NOMOR 18 TAHUN 1999
Ayat 11
Pengawas konstruksi adalah penyedia jasa orang
perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan
ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa
konstruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan
pengawasan sejak awal Pelaksanaan pekerjaan
konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan.
ANALISA PERMAASALAHAN
Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK)
menegaskan bahwa tanggungjawab pihak yang
terlibat dalam suatu kegiatan konstruksi berlaku
dari awal sampai serah terima akhir.
.Pasal 25 ayat 2 UUJK menyatakan bahwa
kegagalan bangunan yang menjadi tanggung
jawab penyedia jasa .
Penyedia jasa menurut Pasal 16 ayat 1 terdiri
dari perencana, pelaksana dan pengawas
konstruksi.
KEMUNGKINAN KESALAHAN
Kesalahan dalam pelaksanaan Kesalahan dalam pengawasan
melakukan
manajemen kereta
sebagaisolusi dari kelebihan
api.
tonase, Kementerian
Perhubungan dapat
melakukan pengalihan beban
berat yang lebih dari 10 ton
ke lintas laut.
“Tentunya alternatif-alternatif tersebut harus
dilengkapi dengan ketegasan KPK dan pihak
berwenang lainnya untuk segera menyelediki
dugaan korupsi di Jalur Pantura ini.Butuh
ketegasan dan kepastian hukum.Di samping
untuk menyelamatkan uang negara, hal ini
dapat memicu optimisme bersaing secara
sehat dalam usaha. Serta tentu saja, kita pada
akhirnya akan dapat mengucapkan selamat
tinggal kepada Proyek Abadi Perbaikan Jalur
Pantura Pulau Jawa”.