Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH GEOMORFOLOGI DASAR

BENTUK LAHAN ASAL GLASIAL

DOSEN PENGAMPU :

DISUSUN OLEH :

IGNASIUS SITANGGANG
NURMAYASARI
ROULINA SIMANJORANG 3193131024
WANDA NELWITA POHAN 3193331002

KELAS D GEOGRAFI 2019

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Elfayetti, M.P selaku Dosen yang telah
mengajarkan mata kuliah GEOMORFOLOGI DASAR, serta tak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada orang tua kami yang telah menyediakan fasilitas. Tanpa jasa kedua
orang tua kami, tugas ini tidak dapat terselesaikan.

Untuk kedepannya, semoga tugas ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk
kepentingan belajar.

Tentu kami menyadari bahwa tugas yang kami buat ini memiliki banyak kesalahan,
karena itu dengan penuh kerendahan hati kami mohon maaf. Saran disertai kritik yang
membangun dengan kerendahan hati kami menerima demi kesempurnaan Makalah yang
kami buat ini.

Medan, 19 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB 1.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Tujuan.........................................................................................................................4
C. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
A. Bentuk Lahan Asal Glasial............................................................................................5
B. Bentuk-Bentuk Lahan Glasial.......................................................................................7
C. Masalah Pada Bentuk Lahan Glasial.............................................................................7
D. Kegunaan Bentuk Lahan Glasial...................................................................................7
BAB III..............................................................................................................................7
PENUTUP.........................................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geomorfologi berasal dari bahasa Yunani, “geo” artinya bumi, “morfo” artinya
bentuk, dan “logos” yang artinya ilmu. Jadi secara etimologis, geomorfologi berarti
ilmu yang mempelajari tentang betuk lahan. Menurut Van Zuidam, geomorfologi
adalah studi tentang bentuk lahan dan proses-proses yang memengaruhi
pembentukannya dan menyelidiki hubungan antara bentuk dan proses dalam tatanan
keruangannya.

Klasifikasi bentuk lahan antara lain: Vulkanik, Struktural, Denudasional, Karst,


Aeolin, Fluvial, Marine, dan Glasial.

Bentuk lahan glasial adalah bentuk lahan yang disebabkan oleh pergerakan
sejumlah massa es atau biasa disebut dengan gletser. Bentuk lahan ini tidak banyak
berkembang di daerah tropis berlintang rendah, melainkan sangat banyak
ditemukan di daerah berlintang tinggi.

Bentang lahan glasial terluas terdapat di benua Antartika yang memiliki 85% dari
seluruh bentang lahan glasial yang ada di bumi.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui defenisi bentuk lahan asal glasial


2. Untuk mengetahui apa saja bentuk bentuk lahan glasial
3. Untuk mengetahui apa saja masalah pada bentuk lahan asal glasial
4. Untuk mengetahui apa saja kegunaan bentuk asal glasial

C. Rumusan Masalah

1. Apa defenisi bentuk lahan asal glasial?

2. Apa saja bentuk-bentuk lahan glasial?

4
3. Apa saja masalah pada bentuk lahan asal glasial?

4. Apa saja kegunaan bentuk lahan asal glasial

BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk Lahan Asal Glasial


Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial,
dimana proses tenaga yang berpengaruh adalahgletser. Menurut Flint (1957) gletser adalah
massa es dan tubuh es yang terbentuk karena rekristalisasi dari salju dan lelehan air yang
secara keseluruhan atau sebagian teletak dalam suatu lahan dan memberikan kenampakan
tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan.

Glasier tersusun oleh es, sejumlah kecil udara, air dan hancuran batu yang berat
jenis glasier sendiri: 900 kg/m3. Gletser terbentuk di daerah kutub yang tingkat
peleburannya rendah.

Gletser terbentuk oleh akumulasi es dengan faktor pendukung sebagai berikut:

1.    Tingginya tingkat presipitasi

2.    Suhu lingkungan yang sangat rendah

3.    Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah besar

4.    Pada musim panas tingkat peleburannya rendah

Ada dua tipe bentang alam glasial, alpine glaciation yang terbentuk di daerah
pegunungan dan continental glaciation  yaitu apabila suatu wilayah yang luas
tertutup oleh gletser.

Menurut Nichols (2009) ada banyak tipe glasier di bumi yang dikontrol oleh


kondisi iklim dan tingkat glasiasi atau pertumbuhan dan penyusutan massa volume
(glasier advance atau retreat) pada suatu daerah. Hal ini menunjukan glasier dengan
‘struktur termal’ yang berbeda akan membentuk suatu sistem glasier yang berbeda.

Ada tiga macam glasier, yaitu: cold glacier, temperate glacier, dan polythermal
glacier.
5
1. Cold Glacier
Merupakan glasier yang ada di daerah dingin atau kutub. Tingkat glacier
advancenya sangat tinggi meski glacier retreatnya juga terjadi bertahun-
tahun akhir-akhir  ini karena pemanasan global. Melihat proses glasiasi yang
begitu signifikan maka glasiernya menebal dan menutupi seluruh daratan
bahkan sampai ke laut (seperti di antartika dan greenland) sekarang.

Karena kondisi iklim yang sangat dingin dan glacier advance yang cukup
signifikan maka glasier ini bergerak cenderung statik dan ukurannya
bertambah, akibatnya proses sedimentasi cukup lambat terjadi di lingkungan
terestraial (darat). Tapi di laut tubuh glasier yang meluas sampai ke shelf
akan terpisah dan menghasilkan iceberg yang membawa sedimen
glasial itu ke laut lepas.

2. Temperate Glacier

Merupakan istilah untuk glasier yang berada di daerah yang lebih  hangat,
umumnya mengisi daerah daerah yang tinggi (seperti puncak jaya wijaya
papua). temprate glasier akan bergerak jika massa salju di puncak
bertambah, sehingga lahan (puncak tempat salju berada) tidak cukup lagi
menahan volume salju yang begitu besar maka dapat terjadi pergerakan
(transportasi) glasial.

3. Polythermal Glacier

Hampir semua glasier bersifat polythermal glacier. Tapi umumnya di daerah


hangat (temprate), polythermal glacier merupakan glasier yang bagian
bawahnya panas dan bagian atasnya dingin

Di daerah dingin biasanya glasiernya lebih tebal(karena glasier advancenya


cukup  signifikan) tapi untuk di daerah temprate glasier hanya mengisi
daerah daerah bergunung tinggi.

Pada daerah yang curam (gunung gunung tinggi) ketika akumulasi es


semakin bertambah maka kemungkinan untuk jatuhnya lebih besar,
karena pengontrol utama pergerakan glasier adalah hanya gravitasi.

6
B. Bentuk-Bentuk Lahan Glasial

C. Masalah Pada Bentuk Lahan Glasial

D. Kegunaan Bentuk Lahan Glasial

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

http://maytsaaqilla.blogspot.com/2016/12/bentuk-lahan-glasial.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai