Batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin
malam sehingga membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi diatas
kain mori. Batik berasal dari kata amba dan tik yang merupakan bahasa
jawa, yang artinya adalah menulis titik. Kalau jaman dulu disebutnya
ambatik.
Dari sini bisa dimengertilah ya, kalau yang dimaksud itu adalah batik tulis
yang dilukis dengan canting. Tapi sebenarnya batik dibuat dengan
bermacam-macam metode, tidak hanya dengan canting saja. Tapi itu kita
bahasnya nanti, sekarang kita kembali ke pengertian batik.
Lilin malam sedang dibubuhkan pada kain mori.
Ambatik mengacu kepada teknik melukis titik-titik yang serba rumit. Jadi
ngga heran kan kalau anda sering melihat batik dengan motif-motif
rumit? Walaupun banyak juga batik dengan motif-motif yang lebih simple,
bahkan modern.
Ada juga definisi lain yang bilang kalau sebenarnya kata batik itu asalnya
dari kata titik, yang lalu ditambahkan kata mba sehingga menjadi mbatik.
Sehingga batik itu diartikan sebagai seni membuat titik, atau menitik.
Dengan kata lain, batik itu adalah sebuah metode pembuatan kain.
Mengapa titik? Alat yang digunakan untuk membuat motif batik adalah
canting. Garis dan motif yang dihasilkan oleh canting selalu terdiri dari
sebuah titik.
Bila kita telusuri secara makna, batik itu adalah sebuah teknik untuk
mempertahankan warna diatas kain dengan menggunakan malam atau
lilin. Disinilah pengertian hampir semua orang salah.
Top Info
02:58:59 pm
Home
Seni Rupa
Seni Budaya
Seni Pertunjukan
Seni Sastra
Film
Sponsors Link
Pengertian Seni Batik adalah sebuah teknik menggambar diatas kain dan memanfaatkan lilin
dan canting sebagai bahan dan alat untuk membuatnya. Menurut Para Ahli dan pakar
kesenian, pengertian batik sangatlah beragam, banyak pendapat yang menjelaskan teori batik
ini. Seperti telah kita ketahui bahwa batik adalah salah satu kesenian milik bangsa indonesia,
maka dari itu, sudah seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia mengetahui seluk beluk dari
seni batik secara lebih mendalam agar batik tidak punah dan tetap menjadi identitas bangsa
Indonesia.
ads
Batik merupakan salah satu karya seni rupa terapan yang dapat digunakan untuk berbagai
kebutuhan seperti pakaian dll. Banyak sekali sumber yang telah menjelaskan mengenai batik
dan pengaplikasiannya sehari-hari. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai seni batik
secara lebih medetail.
Artikel Terkait
Seni Lukis
Jenis – Jenis Seni Lukis
Unsur Seni Lukis
Fungsi Seni Lukis
Seni Rupa Terapan
Cabang-cabang seni
1. Nusjirwan Tirtaamidjaja
Seni Batik adalah teknik menghias kain atau tekstil dengan menggunakan lilin dalam proses
pencelupan warna, yang semua proses tersebut menggunakan tangan.
2. Santosa Doellah
menyatakan bahwa batik adalah sehelai kain yang dibuat secara tradisional dan terutama juga
digunakan dalam matra tradisional, memiliki beragam corak hias dan pola tertentu yang
pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan lilin batik sebagai bahan perintag
warna. Oleh karena itu suatu kain dapat disebut batik apabila mengandung dua unsur pokok,
yaitu jika memiliki teknik celup rintang yang menggunakan lilin sebagai perintang warna dan
pola yang beragam hias khas batik.
3. Afif Syakur
Batik adalah serentang warna yang meliputi proses pemalaman (lilin), pencelupan
(pewarnaan) dan pelorotan (pemanasan), hingga menghasilkan motif yang halus yang
semuanya ini memerlukan ketelitian yang tinggi.
Nah, dari 3 pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa seni batik adalah :
Seni Batik merupakan sebuah teknik untuk menghias kain dengan beberapa proses yang
dilakukan
Proses dalam membatik terdiri dari proses penulisan menggunakan lilin, pencelupan
menggunaka pewarna kain dan pemanasan untuk membersihkan proses pewarnaan yang
belum sempurna.
Proses penulisan batik biasanya menggunakan canting dan lilin yang dilakukan manual oleh
tangan.
Seni Batik identik dengan motif yang beragam dan kaya
Batik merupakan kain tradisional dan salah satu ciri khas bangsa Indonesia.
https://ilmuseni.com/seni-rupa/pengertian-seni-batik
latar belakang
Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang sudah dikenal sejak dahulu, merupakan hasil
perpaduan antara seni dan teknologi para leluhur yang sangat tinggi nilainya. Batik merupakan citra
ketinggian budaya kriya bangsa Indonesia yang mencirikan kerumitan dan kerhalusan ragam hias
yang tumbuh melalui goresan canting yang dilukiskan. Karena mempunyai seni tinggi, maka batik
Indonesia diakui oleh dunia sebagai batik yang betul-betul sempurna keindahannya, baik mengenai
desain maupun proses pembuatannya (Ampri Helmy dan Mujiyono, 1992:61.
Seni tradisi yang mempunyai bentuk dan aspek visual yang unik dan menarik bagi siapa saja yang
melihat batik akan terpesona oleh keindahan coretan motif-motif yang menghiasi kain yang
ditorehkan dan ditata sedemikian rupa. Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tingggi
dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia di wilayah Jawa pada khususnya.
Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan ketrampilan mereka dalam membatik
sebagai mata pencaharian, sehingga pada waktu itu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif
perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam
bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis
maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir
pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu
motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan
status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh
keluarga kraton. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia (Jawa) yang sampai saat ini
masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada
waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB. Di Solo dan Yogyakarta dikenal sekitar abad 17,18
dan 19. Batik awalnya hanya sebagai hobi keluarga kerajaan. Namun perkembangan selanjutnya,
komoditi batik dikembangkan oleh masyarakat luas.
Batik Solo terkenal dengan gaya dan pola-pola tradisional dalam proses pembatikannya dilakukan
dengan cap dan tulis. Bahan yang digunakan untuk pewarnaan masih banyak memakai bahan-bahan
domestik yaitu Soga Jawa. Pola tetap antara lain dikenal sebagai "Sidomukti" dan "Sidoluhur".
Advertisement
Loading...
(Apa Pengertian Ahli) Pengertian Batik adalah metode perwarnaan kain menggunakan
bahan lilin “malam”. Batik juga dapat diartikan sebagai pakaian atau bahan kain yang dibuat
dengan teknik perwarnaan dengan “malam”.
Batik berasal dari kata ambatik dalam bahasa jawa, dari kata amba yang artinya adalah
menulis dan tik yang berarti titik kecil, tetean ataupun membuat titik. Sehingga batik dapat
didefinisikan sebagai menulis atau melukis titik. Secara umum pengertian membatik adalah
sebuah cara dalam menahan warna menggunakan lilin malam secara berulang ulang di atas
kain. Lilin malam yang dipakai sebagai penahan untuk menghindarkan warna agar tidak
menyerap ke serat kain yang tidak dikehendaki.
Batik dalam pengertian lebih lanjut adalah lukisan di atas kain yang dipakai sebagai bahan
dasar pembuatan pakaian. Dalam dunia internasional, batik atau cara ini dikenal dengan nama
wax-resist dyeing.
Batik awal mulanya berasal bukan dari daerah Jawa akan tetapi di daerah timur Toraja,
Halmahera dan Papua. Kini batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan
Kemanusiaan Untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.
Setelah sedikit membahas tentang batik, mari masuk ke pembahasan tentang macam macam
batik yang ada berdasarkan beberapa poin yaitu cara pembuatan batik, berdasarkan motif,
serta macam macam batik berdasarkan daerah asalnya.
– Batik tulis adalah teknik atau cara dalam membatasi warna yang membubuhkan tulisan
diatas kain batik (mirip menulis) menggunakan canting. Proses pembuatan batik tulis
memerlukan waktu yang cukup lama yang mengakibatkan harga batik tulis juga cukup mahal
di pasaran.
– Batik Cap, merupakan cara
engan dengan melukis diatas kain putih. Tetap menggunakan canting dan malam. Akan
tetapi, kreasi yang ada pada batik lukis adalah menggunakan kuas dalam membuat motif
tertentu sehingga lebih kreatif dan inovatif dan tetap mempertahankan kesederhanaan.
Sponsored by
– Batik Keraton
Batik Keraton merupakan batik yang dikhususkan motif tertentu yang hanya boleh digunakan
oleh anggota kerajaan tertentu seperti raja maupun keluarganya. Batik ini seringkali
mengandung makna dan filosofi hidup.
– Batik Sudagaran
Batik sudagaran adalah batik yang muncul sebagai perlawanan dan penentangan terhadap
motif keraton yang terkesan ekslusif. Oleh karena itu, seniman membuat batik yang memiliki
kesamaan motif dengan batik keraton sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
Dahulunya, batik Sudagaran biasanya merupakan batik keraton yang ditambahkan motif
tertentu diatasnya sehingga terkesan lebih rumit dan lebih indah dari batik keraton.
– Batik Cuwiri
Batik ini terkesan mistis karena dipercaya mampu membantu orang yang sakit dalam proses
penyembuhan orang sakit dengan cara menyelimuti orang yang sakit.
-Batik sekar jagad
Batik ini merupakan batik yang paling umum di Indonesia. Makna motif ini adalah
kecantikan atau orang yang membuat orang melihat menjadi terpesona
-Batik Kawung
Batik kawung merupakan batik yang berpola seperti buah kawung yaitu sejenis kelapa atau
kolang kaling.
Batik ini merupakan batik yang sering digunakan oleh warga solo dalam upacara perkawinan.
Memberikan makna harapan kebahagiaan lahir batin.
Selain yang dijelaskan diatas, masih terdapat beberapa macam batik di Indonesia seperti
Batik Pesisir dan batik berdasarkan daerah kemunculan batik tersebut
Macam macam batik pesisir adalah batik yang berkembang pada daerah yang berada di
pesisir pantai pada zaman dahulu. Salah satu contohnya adalah batik pekalongan, Batik
cirebon, Batik Lasem, Batik Tuban, dan batik madura.
Macam macam batik di Indonesia memang masing kurang terdata dengan bagus, kami hanya
bisa memberikan beberapa macam batik berdasarkan wilayahnya cukup sedikit seperti:
1. Jawa
-Batik Priangan (Batik Sunda) merupakan batik yang kental akan kebudayaan Cirebon dan
baduy sehingga memunculkan corak khas tanamana menjulur, kupu-kupu atau burung merak.
Beberapa penghasil batik membuat di daerah Jawa membuat macam macam batik di jawa
berdasarkan motif bertambah. Seperti batik ciamis, batik garut yang khas dengan warna
gading kekuningan. Batik tasikmalaya yang sering dijumpai dengan motif payungnya. Batik
Baduy yang sangat dikenali dengan warna tarum atau indigo.
http://hariannetral.com/2014/07/macam-macam-batik-di-indonesia-beserta-motif-batik.html
jenis batik
Jenis batik di Indonesia sangatlah bermacam-macam. Dari tradisi klasik sampai yang modern
hingga abstrak. Ingin tahu seperti apa jenis-jenis batik Indonesia itu? Bacalah lebih lanjut!
1. Batik Jlamprang
Motif batik jlamprang banyak diproduksi di Pekalongan. Sebagian besar berbentuk geometris
dan kadang berbentuk bintang atau mata angin. Canting yang digunakan ujungnya berbentuk
segi empat.
Batik Jlamprang
Umumnya, desain batik ini hanya ada di bagian bawah, baik itu berupa lung-lungan atau
berupa ornamen pasung, sementara bagian atasnya kosong atau berupa titik-titik. Batik terang
bulan ini disebut juga gedong atau ram-raman.
Batik Terang Bulan
Proses pembentukan motif batik ini menggunakan batik cap dan batik tulis murni. Setelah
diproses dengan canting cap, kain batik kembali ditulis dengan canting tangan untuk
memperhalus motif. Proses ini biasanya dilakukan untuk mempercepat produksi batik dan
keseragaman.
Batik ini memiliki beberapa warna dalam satu kain, yaitu merah, biru dan soga yang semua
dibuat di Pekalongan. Sejarahnya, proses pewarnaan ini perlu melibatkan tiga tempat, yaitu
Lasem, Pekalongan,dan Solo. Untuk warna merah para pembatik harus ke wilayah Lasem,
warna biru ke wilayah Pekalongan, sedangkan untuk mendapatkan warna soga (cokelat)
pembatik harus ke wilayah Solo. Kerumitan yang tinggi inilah yang menjadikan Batik Tiga
Negeri sebuah masterpeice Batik Nusantara.
6. Batik Tribusana
Batik tribusana merupakan batik gaya baru yang sebagian besar motifnya berupa lung-lungan
lanjuran. Jenis batik ini ada yang bercorak dan ada juga yang polos.
Batik Tribusana
Batik ini umumnya dibuat oleh perempuan petani sebagai selingan kegiatan. Biasanya batik
ini kasar serta tidak halus. Motifnya bermacam-macam dan paling banyak disesuaikan
dengan kondisi daerah pembuatnya masing-masing. Batik Petani cukup dikenal di Klaten,
Bantul, Imogiri, Tuban, Tulungagung, juga Indramayu.
Batik Petani
http://belindomag.nl/id/seni-budaya/jenis-jenis-batik-indonesia-2
cara pembuatan
2. Mengetel : menghilangkan kanji dari mori dengan cara membasahi mori tersebut dengan
larutan : minyak kacang, soda abu, tipol dan air secukupnya. Lalu mori diuleni setelah rata
dijemur sampai kering lalu diuleni lagi dan dijemur kembali. Proses ini diulang-ulang sampai
tiga minggu lamanya lalu di cuci sampai bersih. Proses ini agar zat warna bisa meresap ke
dalam serat kain dengan sempurna.
5. Nembok : menutup (ngeblok) bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
6. Ngobat : Mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dicelupkan pada larutan zat
warna.
7. Nglorod : Menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih (finishing).
8. Pencucian : setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih dan kemudian dijemur.
http://sanggarbatikkatura.com/proses-pembuatan-batik
a. Canting
Canting merupakan alat utama yang dipergunakan untuk membatik. Penggunaan canting
adalah untuk menorehkan (melukiskan) cairan malam agar terbentuk motif batik. Canting
memiliki beberapa bagian yaitu:
Gagang
Gagang merupakan bagian canting yang berfungsi sebagai pegangan pembatik pada saat
menggunakan canting untuk mengambil cairan malam dari wajan, dan menorehkan
(melukiskan) cairan malam pada kain. Gagang biasanya terbuat dari kayu ringan.
Nyamplung merupakan bgian canting yang berfungsi sebagai wadah cairan malam pada saat
proses membatik. Nyamplung terbuat dari tembaga.
Cucuk merupakan bagian ujung canting dan memiliki lubang sebagai saluran cairan malam
dari nyamplung. Ukuran dan jumlah cucuk can beragam tergantung jenisnya. Cucuk tersebut
terbuat dari tembaga. Kondisi cucuk harus senantiasa berlubang, kalau tersumbat oleh cairan
malam yang sudah mengeras, cucuk dapat dilubangi lagi dengan cara mencelupkan di cairan
panas malam, sumbatan keras tersebut akan turut mencair kembali. Sedangkan bila sumbatan
belum mengeras maka pelubangannya dapat dipakai dengan bulu sapu lantai.
b. Kuas
Pada umumnya kuas dipergunakan untuk melukis, dalam proses membatik kuas juga dapat
dipergunakan untuk Nonyoki yaitu mengisi bidang motif luas dengan malam secara penuh.
Kuas dapat juga untuk menggores secara ekspresif dalam mewarnai kain. Anda dapat
mempergunakan kuas cat minyak, kuas cat air, atau bahkan kuas cat tembok untuk bidang
sangat luas.
Kompor minyak tanah dipergunakan untuk memanasi malam agar cair. Pilihlah kompor yang
ukurannya kecil saja, tidak perlu yang besar. Pembatik tradisional biasanya menggunakan
anglo atau keren. Anglo merupakan arang katu sebagai bahan bakar. Kelemahan anglo/keren
adalah asap yang ditimbulkannya berbeda dengan kompor yang tidak seberapa menimbulkan
asap. Pilihlah kompor yang ukuran kecil saja, dengan diameter sekitar 13 cm, sesuai dengan
besaran wajan yang digunakan. Pemanasan malam tidak membutuhkan api yang cukup besar
seperti kalau kita memasak di dapur.
d. Wajan
Wadah untuk mencairkan malam menggunakan wajan, terbuat dari bahan logam. Pilihlah
wajan yang memiliki tangkai lengkap kanan dan kiri agar memudahkan kita mengangkatnya
dari dan ke atas kompor. Wajan yang dipakai tidak perlu berukuran besar, wajan dengan
diameter kurang lebih 15 cm sudah cukup memadai untuk tempat pencairan malam.
e. Gawangan
Pada waktu membatik kain panjang, tidak mungkin tangan kiri pembatik memegangi kain
tersebut. Untuk itu membutuhkan media untuk membentangkan kain tersebut, yang disebut
gawangan. Disebut demikian karena bentuknya seperti gawang sepakbola, terbuat dari kayu,
agar ringan dan mudah diangkat dan dipindahkan. Peralatan tersebut di atas sudah cukup
memadai untuk kegiatan membatik Anda. Memang di masa lalu ada beberapa peralatan
pendukung lainnya seperti saringan, kursi kecil (dingklik) dan lipas/tepas. Tepas diperlukan
untuk membantuk menyalakan api arang kayu di anglo/keren. Sekarang ini dengan adanya
kompor, maka tepas tidak diperlukan dalam kegiatan membatik.
f. Nampan
Nampan plastik diperlukan untuk tempat cairan campuran pewarna dan mencelup kain dalam
proses pewarnaan. Pilihlah ukuran nampan yang sesuai dengan ukuran kain yang dibatik agar
kain benar-benar tercelup semuanya.
g. Panci
Panci aluminium diperlukan untuk memanaskan air di atas kompor atau tungku dan untuk
melorot kain setelah diwarnai agar malam bisa bersih. Pilihlah ukuran panci sesuai dengan
ukuran kain yang dibatik.
h. Sarung tangan
Sarung tangan diperlukan sebagai pelindung tangan pada saat mencampur bahan pewarna dan
mencelupkan kain ke dalam cairan pewarna. Selama penyiapan warna dan pewarnaan kain,
pergunakanlah selalu sarung tangan karena bahan pewarna batik terbuat dari bahan kimia
yang berbahaya bagi kesehatan kulit dan pernafasan, kecuali pewarna alami (natural).
Sendok makan dibutuhkan untuk menakar zat pewarna dan mangkuk plastik untuk
mencampur zat pewarna tersebut sebelum dimasukkan ke dalam air. Selain itu juga
diperlukan gelas untuk menakar air.
2. Bahan Batik
a. Kain
Salah satu bahan yang paling pokok dalam membatik adalah kain, sebagai media tempat
motif akan dilukiskan. Untuk membatik biasanya kain yang biasa digunakan adalah jenis kain
katun seperti kain Voilissma, Primis, Primissima, mori biru, Philip, berkolyn, santung, blacu,
dan ada juga yang mempergunakan kain sutera alam. Media kain yang harus diperhatikan
adalah usahakan agar kain tersebut tidak mengandung kanji atau kotoran lainnya, karena hal
ini akan mengganggu proses penyerapan malam ataupun warna. Pengolahan kain ini lebih
banyak dikenal dengan istilah “ngloyor”. Bahan untuk pengolahan kain biasanya minyak
jarak atau larutan asam. Pengolahan kain menggunakan minyak jarak, langkah yang harus
dikerjakan
yaitu merendam kain dalam panci dan direbus dengan memasukkan minyak jarak ke dalam
rebusan kain tersebut. Apabila sudah mendidih, diambil dan direndam dalam air dingin
sambil diremas-remas. Air dingin untuk merendam kain ini bisa ditambahkan sabun atau
deterjen.
Pengolahan kain dengan larutan asam biasanya dilakukan satu hari, tetapi perlu diperhatikan
bahwa larutan asam yang terlalu banyak akan merusak kain. Pengolahan kain dengan minyak
jarak dan larutan asam tidak cocok digunakan untuk kain sutera, karena kain sutera yang
berbahan sangat lembut memerlukan perlakuan khusus. Biasanya pengolahan kain sutera
dengan sabun yang khusus untuk serat halus dan tidak diperas berlebihan atau apabila sulit
untuk mencari sabun khusus untuk kain sutera bisa menggunakan shampo untuk rambut,
tetapi gunakan sedikit saja dan cucilah dengan perlahan. Sebagai tambahan saja, bahwa kain
sutera sangat cocok apabila diwarna dengan menggunakan pewarna alam. Selanjutnya setelah
kain diangkat dari perendaman, kemudian kain dilipat dan dikemplong (“ngemplong”) yaitu
dengan cara memukul-mukul kain tersebut dengan menggunakan pemukul kayu. Tujuannya
agar serat kain menjadi kendor dan lemas. Setelah dikemplong kain dijemur. Setelah kering
kain bisa diseterika dan siap untuk dipola. Saat ini banyak tersedia kain yang berkualitas
bagus, tetapi tentu saja kain tersebut masih mengandung kanji. Tetapi terkadang saat ini
banyak orang yang hanya merendam kain dalam air sampai beberapa kali tanpa
menggunakan minyak jarak atau larutan asam. Cara ini bisa juga dilakukan pada kain yang
sedikit mengandung kanji. Setelah kain diproses “ngloyor” dan “ngemplong”, kain tersebut
diukur sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan.
b. Malam / Lilin
Malam merupakan bahan bahan utama yang menjadi ciri khas dalam proses membatik.
Dalam proses membatik, malam mempunyai fungsi untuk merintangi warna masuk ke dalam
serat kain dimana motif telah dipolakan dan agar motif tetap tampak. Sebelum menggunakan
malam, pilihlah malam yang sesuai dengan kebutuhan, karena malam memiliki jenis, sifat,
dan fungsi beragam.
https://simaksejenak.wordpress.com/2013/01/07/alat-dan-bahan-batik/
motif batik
Andari Widanto Fitria Aisyah
o 234
o
o
o
o
o
Sejak 2 Oktober 2009, UNESCO telah menetapkan batik Indonesia sebagai warisan
kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi. Oleh Karena itu, setiap tanggal 2 Oktober
akhirnya menjadi momen peringatan hari batik nasional untuk di Indonesia.
Dalam perkembangannya ada berbagai macam jenis batik yang tersebar di Indonesia. Motif
yang beragam biasanya bergantung pada ciri khas atau keyakinan di tiap-tiap daerah. Berikut
10 motif batik populer beberapa daerah yang dilansir news.okezone.com dari berbagai
sumber:
Motif batik tujuh rupa dari Pekalongan ini sangat kental dengan nuansa alam. Pada
umumnya, batik Pekalongan menampilkan bentuk motif bergambar hewan atau tumbuhan.
Motif-motif tersebut diambil dari berbagai campuran kebudayaan lokal dan etnis cina.
Pasalnya, dulu Pekalongan adalah tempat transit para pedagang dari berbagai negara.
Sehingga, akulturasi budaya itulah yang membuat batik Pekalongan sangat khas dengan
alam, khususnya motif jlamprang, motif buketan, motif terang bulan, motif semen, motif
pisan bali dan motif lung-lungan.
Motif batik Sogan sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Jawa beberapa abad lalu.
Batik ini, didominasi oleh warna cokelat muda dan memiliko motif yang khas seperti, bunga
dengan aksen titik-titk atau lengkungan garis. Dulunya, batik ini dipakai raja-raja di Jawa
khususnya keraton kesultanan Solo. Namun, sekarang dapat dipakai oleh siapa saja, baik
warga keraton maupun orang biasa.
Motif Gentongan berbeda dengan batik lainnya. Batik asal madura ini menggunakan motif
abstrak sederhana, tanaman atau kombinasi keduanya. Warna batik Gentongan biasanya
mengambil warna terang seperti merah, kuning, hijau, atau ungu. Batik Gentongan sendiri
diambil dari gentong, yakni gerabah yang dipakai sebagai wadah untuk mencelup kain batik
pada cairan warna.
Motif batik Mega Mendung cukup sederhana namun memberi kesan mewah. Motif mendung
di langit mega yang berwarna cerah inilah yang membuat batik Mega Mendung sangat cocok
dipakai orang tua maupun anak muda, baik perempuan maupun laki-laki.
Motif Batik
Keraton | Wekomu.com
Motif batik Keraton berasal dari kebudayaan jawa yang kental dengan sistem kekeratonan
dan kesultanannya. Batik keraton ini melambangkan kearifan, kebijaksanaan, dan juga
kharisma raja-raja jawa. Dulunya, batik asal Yogya ini hanya boleh dipakai warga keraton
saja, namun sekarang sudah umum dipakai siapa saja. Ciri motif batik Keraton adalah motif
bunga yang simetris atau saya burung yang dikenal sebagai motif sawat lar. Motif ini bisa
dibilang paling banyak dipakai baik oleh orang Indonesia maupun orang luar negeri.
Motif batik Simbut berbentuk daun yang menyeruai daun talas. Motif tersebut merupakan
motif yang paling sederhana, hanya menyusun dan merapikan satu jenis motif saja. Motif
Simbut berasal dari suku Badui pedalaman di Sunda yang kental dengan peradaban lama.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, para penduduk badui yang menerima modernitas
mengembangkan batik ini di daerah pesisir Banten. Sehngga batik motif Simbut dikenal juga
dengan batik Banten.
Parang berasal dari kata pereng atau miring. Bentuk motifnya berbentuk seperti huruf “S”
miring berombak memanjang.Motif Parang ini tersebar di seluruh Jawa, mulai dari Jawa
Tegah, Jogjakarta dan Jawa Barat. Biasanya, perbedaannya hanya terletak pada aksen dari
batik Motif parang tersebut. Misalkan, di Jogja ada motif Parang Rusak dan Parang Barong,
di Jawa Tengah ada Parang Slobog, serta di Jawa Barat ada Parang Klisik.
Batik ini terinspirasi dari bentuk buah kolang kaling. Bentuk kolang kaling yang lonjong
tersebut disusun empat sisi membentuk lingkaran. Motif Kuwung sering diidentikan dengan
motif sepuluh sen kuno, karena bentuknya yang bulat dengan lubang ditengahnya. Motif ini
berasal dan berkembang di Jawa Tengah dan Jogjakarta. Biasanya motifnya sama, hanya
bedanya pada hiasan atau aksennya saja. Batik ini juga termasuk motif batik Indonesia yang
paling banyak dipakai.
Motif batik Pring Sedapur memiliki ciri khas yang simpel namun elegan. Motif yang dipakai
adalah motif bambu, sehingga sering juga disebut sebagai batik Pring. Batik ini tidak hanya
indah dalam kesederhanaan motifnya, tetapi memiliki filosofi yang sederhana pula. Dimana
bambu memberikan makna ketentraman, keteduhan dan kerukunan. Selain itu, bambu/pring
juga mempunyai filosofi mendalam bagi orang Jawa, yakni apa saja dalam diri kita haruslah
memberikan manfaat bagi orang lain, sejak lahir sampai mati.
Motif batik Priyangan memiliki bentuk motif berupa tumbuhan. Bedanya dengan batik lain,
tumbuhan yang digambar disusun rapi dan simetris. Sehingga, kesan elegan muncul dalam
batik dari Tasik ini, baik dari segi kerapian maupun corak warnanya. Batik ini memunyai
warna terang tetapi kalem dan tidak mencolok. Jadi batik dengan motif Priyangan ini pantas
dikenakan dalam suasana dan acara apa pun.
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/10/02/10-motif-batik-populer-dari-berbagai-
daerah