Anda di halaman 1dari 6

Visi Program Studi:

Pada tahun 2025 menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang unggul


Dalam penguasaan asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan neurosain
melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.M


DENGAN HARGA DIRI RENDAH
DI RUANG SRIKANDI RSJ DR. MARZOEKI MAHDI

Disusun Oleh :

Kelompok 4 /Tingkat 3 B dan 3 D

Aprilia Ekawati. P3. 73.20.1.17.0


Dina Aulia R. P3. 73.20.1.17.0
Dona Silfana R. P3. 73.20.1.17.0
Fira Milenia A. P3. 73.20.1.17.0
Tengku Fardi Raihan P3. 73.20.1.17.076
Firna Ayu Udianti P3. 73.20.1.17.050
Sita Puspa Dewi. P3. 73.20.1.17.0
Rayi Iin Setyani. P3. 73.20.1.17.0
Pudji Herlina. P3. 73.20.1.17.066
Putri Shiva S. P3. 73.20.1.17.0
Devrianti Wahyuni P3. 73.20.1.17.046

PRODI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa digambarkan dengan berbagai gejala diantaranya depresi,
kecemasan, kemarahan, stress dan hal-hal tersebut dapat membuat individu tidak
mampu beraktifitas seperti biasa. Gangguan jiwa bersifat lebih kompleks diawali
dengan gejala yang ringan yakni cemas dan takut, sedangkan tingkat berat berupa
sakit jiwa (Pratt, Fadurno, dan Hang, 2016).
Organisasi kesehatan dunia (WHO) pada 2017 lalu meperkirakan ada lebih
dari 350 juta orang di dunia mengalami gangguan jiwa. Ketua Perhimpunan
Dokter Spesialis Jiwa Indonesia (PDSKJI), Dr.Eka Viora, mengataka, kesadaran
masyarakat indonesia terhadap masalah gangguan jiwa masih rendah. Depresi
lebih sering dilihat sebagai aib daripada penyakit karena berkenaan dengan
kesehatan mental, bukan fisik. (Berita satu, 2019)
Prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-
gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun keatas mencapai sekitar 14 juta
orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan
jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7
per 1.000 peduduk. (Kementerian Kesehatan,2016)
Perilaku bullying memberikan efek negatif terutama pada korban.
Uba.dkk(2010) dalam studinya menemukan hubungan yang kuat antara harga diri
dan perilaku bullying. Studi lain yang dilakukan Darney, Howcroft, dan Stroud
(2013) membuktikan bahwa orang yang pernah mengalami bullying akan
berakibatkan pada penurunan harga diri dan setelahnya akan berakibat buruk pada
kepribadian dan cara mereka menyelesaikan masalah. Salomon, James, Smith
( 1998) dalam studinya menyatakan bahwa harga diri merupakan aspek yang
paling terpengaruh oleh perilaku bullying dibandingkan ansietas dan depresi.
Harga diri seseorang di peroleh dari diri sendiri dan orang lain. Gangguan
harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang, perilaku orang lain
yang mengancam dan hubungan interpersonal yang buruk. Tingkat harga diri
seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah. Individu yang memiliki
harga diri tinggi menghadapi lingkungan secara aktif dan mampu beradaptasi
secara efektif untuk berubah serta cenderung merasa aman. Individu yang
memiliki harga diri rendah melihat lingkungan dengan cara negatif dan
menganggap sebagai ancaman. (Keliat, 2011).

Menurut data rekam medik Ruang Srikandi RSMM Bogor didapatkan data dari
dari bulan Oktober sampai November 2019 tercatat jumlah pasien rawat inap 7
orang. Data terdiri dari pasien dengan harga diri rendah 1 orang. Berdasarkan hal-
hal diatas penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini menjadi masalah
keperawatan utama yaitu Asuhan Keperawatan pada Ny.M dengan harga diri
rendah diruang Srikandi RSMM Bogor.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah terbagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus.
1. Tujuan Umum
Makalah disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan
Jiwa di RS. dr. Marzoeki Mahdi Bogor Prodi D-III Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun Akademik 2019/2020
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang konsep dasar harga diri rendah.
b. Mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan pasien dengan harga diri
rendah.
c. Dapat melakukan pengkajian keperawatan harga diri rendah.
d. Dapat merumuskan analisa data
e. Dapat memprioritaskan masalah keperawatan pada pasien harga diri
rendah.
f. Dapat merencanakan tindakan keperawatan pada pasien harga diri
rendah.
g. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien harga diri
rendah.
h. Dapat mengevaluasi tindakan keperawatan pada pasien harga diri
rendah
i. Dapat membandingkan teori dan praktik

C. Metode Penulisan
Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan,
sedaangkan penelitian merupakan sarana untuk mencari kebenaran. Pada dasarnya
penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang akan dianalisis. Dalam
penelitian ini, penulis memilih metode penelitian deskriptif yaitu sebuah metode
yang efektif untuk tujuan mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada.

D. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulis dalam menulis makalah maka penulis menggunakan
sistematika penulisan 5 bab yaitu
BAB I : Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, tujuan, metode, teknik dan sistematika
penulisan makalah
BAB II : Tinjauan Teori
Terdiri dari konsep dasar harga diri rendah yang berisi definisi, etiologi,
dll. Serta konsep dasar asuhan keperawatan pasien dengan harga diri
rendah yang berisi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan.
BAB III : Tinjauan Kasus
Terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,
implementasi dan evaluasi.
BAB IV : Pembahasan Kasus
Memuat tentang pembahasan yang menguraikan setiap tahap proses
keperawatan yang menggambarkan dasar teoritis dan kenyataan tahap
proses keperawatan pasien Ny.M yang memungkinkan adanya
kesenjangan antara landasan teori dengan kenyataan yang terjadi serta
ada alternatif pemecahan masalah.
BAB V : Penutup
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

Juniman, Puput. 2018. 15,8 Persen Keluarga Hidup dengan Penderita Gangguan
Mental. https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180830182931-255-
326289/158-persen-keluarga-hidup-dengan-penderita-gangguan-mental.
Diakses pada 11 November 2019

Sukmadinata. 2005. Metode Penelitian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=metode+penulisan+deskriptif&btnG=#d=gs_qa
bs&u=%23p%3DaPwRB-2x2V8J. Diakses pada 11 november 2019

A.Mulyono. 2013. Latar Belakang Perkembangan Kebudayaan Masyarakat.

Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. 2016.


Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai