PENDAHULUAN Bu Sur
PENDAHULUAN Bu Sur
PENDAHULUAN
A. Standar Kompetensi
a. Baby Friendly
b. Pemberian ASI sejak dini dan eksklusif
c. Regulasi suhu bayi baru lahir
d. Pemotongan tali pusat
e. Perawatan tali pusat
f. Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
B. Deskripsi Singkat
2
D. Tujuan Pembelajaran
3
II . PEMBELAJARAN
A. PETA KONSEP
PEMOTONGA
N TALI
BABY
PUSAT
FRIENDLY
PEMBERIAN
ASI SEJAK
PERAWATAN EVIDENCE
DINI DAN
TALI PUSAT BASED
EKSKLUSIF
DALAM
ASUHAN
NEONATU,B
AYI DAN
BALITA
REGULASI
STIMULASI SUHU BAYI
PERTUMBUHAN BARU LAHIR
DAN
PERKEMBANGAN
BAYI DAN
BALITA
4
B. URAIAN MATERI
B. Contoh Evidance Based Practice Dalam Asuhan Neonatal, Bayi dan Balita
1. Baby Friendly
Baby friendly atau dikenal dengan Baby Friendly Initiative (inisiasi sayang bayi)
adalah suatu prakarsa internasional yang didirikan oleh WHO/ UNICEF pada tahun 1991
untuk mempromosikan, melindungi dan mendukung inisiasi dan kelanjutan menyusui.
Program ini mendorong rumah sakit dan fasilitas bersalin yang menawarkan tingkat
optimal perawatan untuk ibu dan bayi. Sebuah fasilitas Baby Friendly Hospital/ Maternity
5
berfokus pada kebutuhan bayi dan memberdayakan ibu untuk memberikan bayi mereka awal
kehidupan yang baik. Dalam istilah praktis, rumah sakit sayang bayi mendorong dan
membantu wanita untuk sukses memulai dan terus menyusui bayi mereka dan akan menerima
penghargaan khusus karena telah melakukannya. Sejak awal program, lebih dari 18.000
rumah sakit di seluruh dunia telah menerapkan program baby friendly. Negara-negara
industri seperti Australia, Austria, Denmark, Finlandia, Jerman, Jepang, Belanda, Norwegia,
Spanyol, Swiss, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat telah resmi di tetapka sebagai rumah
sakit sayang bayi
6
setelah bayi lahir, maksimal setengah jam pertamasetelah persalinan. Hal ini merupakan titk
awal yang peting apakah bayi nanti akan cukup mendapatkan ASI atau tidak. Ini didasari oleh
peran hormon pembuat ASI, antara lain hormonprolaktin, hormone prolaktin dalam peredaran
darah ibu akan menurun setelah satu jam persalinan yang disebabkan oleh lepasnya plasenta.
Setengah jam pertama setelah persalinan,segera posisikan bayi untuk menghisap
puting susu ibu secara benar.Isapan bayi ini akan memberi rangsangan pada hipofisis untuk
mengeluarkan hormon oksitosin bekerja merangsang otot polos untuk memeras asi yang ada
pada alveoli,lobus,serta duktus yang berisi asi yang di keluarkan melalui putting
susu,keadaan ini akan memaksa hormone prolaktin untuk terus memproduksi ASI.
7
anaknya di dada ibunya. Suatu pengalaman batin bagi ketiganya yang amat indah.
(Roesli Utami, 2008).
9. Perkembangan psikomotorik lebih cepat.
10. Menunjang perkembangan koknitif
11. Mencegah perdarahan pada ibu
12. Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium. (Dewi Cendika &
Indarwati, 2010)
Setelah pemberian Inisiasi Menyusu Dini (IMD), selanjutnya bayi diberikan ASI secara
eksklusif. Yang dimaksud dengan pemberian ASI secara eksklusif di sini adalah
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur 0 - 6
bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, baru ia mulai diperkenalkan dengan makanan padat,
sedangkan ASI dapat terus diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih. ASI eksklusif
sangat penting untuk peningkatan SDM di masa yang akan datang, terutama dari segi
kecukupan gizi sejak dini. Memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
akan menjamin tercapainya pengembangan potensial kecerdasan anak secara optimal. Hal ini
karena ASI merupakan nutrien yang ideal dengan komposisi yang tepat serta disesuaikan
dengan kebutuhan bayi.
8
utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Kontak kulit bayi dengan
ibu dengan perawatan metode kangguru dapat mepertahankan suhu bayi dan mencegah bayi
kedinginan/ hipotermi. Keuntungan cara perawatan bayi dengan metode ini selain bisa
memberikan kehangatan, bayi juga akan lebih sering menetek, banyak tidur, tidak rewel dan
kenaikan berat badan bayi lebih cepat. Ibu pun akan merasa lebih dekat dengan bayi, bahkan
ibu bisa tetap beraktivitas sambil menggendong bayinya.
Cara melakukannya:
1) Gunakan tutup kepala karena 25% panas hilang pada bayi baru lahir adalah
melalui kepala.
2) Dekap bayi diantara payudara ibu dengan posisi bayi telungkup dan posisi kaki
seperti kodok serta kepala menoleh ke satu sisi.
3) Metode kangguru bisa dilakukan dalam posisi ibu tidur dan istirahat
4) Metode ini dapat dilakukan pada ibu, bapak atau anggota keluarga yang dewasa
lainnya.
Kontak kulit ke kulit sangat berguna untuk memberi bayi kesempatan dalam
menemukan puting ibunya, sebelum memulai proses menyusui untuk pertama kalinya. Inilah
kunci dari inisiasi menyusui dini yang akan sangat berpengaruh dalam proses ASI Eksklusif
selama 6 bulan setelahnya.
9
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kinmond, S. et al. (1993)
menunjukkan bahwa pada bayi prematur, ketika pemotongan tali pusat ditunda paling
sedikit 30 menit atau lebih, maka bayi akan:
1. Menunjukkan penurunan kebutuhan untuk tranfusi darah
2. Terbukti sedikit mengalami gangguan pernapasan
3. Hasil tes menunjukkan tingginya level oksigen
4. Menunjukkan indikasi bahwa bayi tersebut lebih viable dibandingkan dengan
bayi yang dipotong tali pusatnya segera setelah lahir
5. Mengurangi resiko perdarahan pada kala III persalinan
6. Menunjukkan jumlah hematokrit dan hemoglobin dalam darah yang lebih baik.
Dalam jurnal ilmiah yang dilakukan oleh George Marcom Morley (2007) dikatakan
bahwa seluruh proses biasanya terjadi dalam beberapa menit setelah kelahiran, dan pada saat
bayi mulai menangis dan kulitnya berwarna merah muda, menandakan prosesnya sudah
komplit. Menjepit dan memotong tali pusat pada saat proses sedang berlangsung, dari
sirkulasi oksigen janin menjadi sistem sirkulasi bayi sangat menggangu sistem pendukung
kehidupan ini dan bisa menyebabkan penyakit serius. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa
saat talipusat dilakukan pengekleman, pulse rate dan cardiac out put berkurang 50% karena
50% dari vena yang kembali ke jantung telah dimatikan (clamped off). Banyak sekali akibat
yang tidak menguntungkan pada pemotongan tali pusat segera setelah bayi lahir dan dalam
penelitian ini dikatakan resiko untuk terjadinya brain injury, cerebral palsy, asfiksia, autis,
kejadian bayi kuning bahkan anemia pada bayi sangatlah banyak.
10
5. Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat merupakan upaya untuk mencegah infeksi tali pusat yang
sesungguhnya merupakan tindakan sederhana, yang terpenting adalah tali pusat dan daerah
sekitar tali pusat selalu bersih dan kering, dan selalu mencuci tangan dengan air bersih dan
menggunakan sabun sebelum merawat tali pusat. Pada bayi normal dipotong sampai denyut
nadi tak teraba pada tali pusat, sedangkan pada bayi resiko tinggi dipotong secepat mungkin,
agar dapat dilakukan resusitasi.Saat bayi dilahirkan, tali pusar (umbilikal) yang
menghubungkannya dan plasenta ibunya akan dipotong meski tidak semuanya. Tali pusar
yang melekat di perut bayi, akan disisakan beberapa senti. Sisanya ini akan dibiarkan hingga
pelan-pelan menyusut dan mengering, lalu terlepas dengan sendirinya. Agar tidak
menimbulkan infeksi, sisa potongan tadi harus dirawat dengan benar. (Sodikin, 2009)
1. Cara Perawatan Tali Pusat
Pengenalan dan pengobatan secara dini infeksi tali pusat sangat penting untuk
mencegah sipsis oleh karena itu ada beberapa cara mengenai perawatan tali
pusat yaitu:
a. Membiarkan tali pusat kering sendiri
Membiarkan tali pusat mengering dengan sendirinya dan hanya
membersihkan setiap hari tidak menyebabkan infeksi, hal yang penting
adalah tidak membubuhkan apapun pada sekitar daerah tali pusat karena
dapat mengakibatkan infeksi (Sodikin, 2009).
b. Metode kasa kering
Salah satu yang disarankan oleh WHO dalam merawat tali pusat adalah
dengan menggunakan pembalut kassa bersih yang sering diganti
(Sodikin, 2009).
c. Metode kasa alkohol 70%
Tali pusat dirawat dan dijaga kebersihanya dengan menggenakan alkohol
70% , paling sedikit dua kali sehari setiap empat jam dan lebih sering lagi
jika tampak basah atau lengket (Sodikin, 2009)
d. Metode antiseptik dan kasa kering
Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70% atau povidon
iodine 10% serta dibalut kasa steril,pembalut tersebut diganti setiap hari dan
setiap tali basah atau kotor (Saifuddin, 2009)
2. Prinsip Perawatan Tali Pusat
11
a. Jangan membungkus atau mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke
puntung tali pusat.
b. Mengusapkan alkohol ataupun betadin masih diperkenankan sepanjang
tidak menyebabkan tali pusat basah atau lembab.
12
B. RANGKUMAN
A. TES KOGNITIF
14
4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kinmond, S. et al. (1993) menunjukkan
bahwa pada bayi prematur, ketika pemotongan tali pusat ditunda paling sedikit 30
menit atau lebih, maka bayi akan?....
a. Metode ini dapat dilakukan pada ibu, bapak atau anggota keluarga yang dewasa
lainnya
b. Metode kangguru bisa dilakukan dalam posisi ibu tidur dan istirahat
c. Mencegah hipotermia karena dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama
bayi merangkak mencari payudara
d. Menunjukkan penurunan kebutuhan untuk tranfusi darah
5. Bagaimana perawatan tali pusat evidance based ?.......
a. Memakai kasa saja
b. Memakai betadin
c. Memakai alkohol
d. Memakai betadin dan alkohol
15
B. KUNCI JAWABAN
1. A
2. B
3. C
4. D
5. A
16
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Cendika dkk. 2010. Panduan Pintar Hamil & Melahirkan, Jakarta : Wahyu Media
Kemenkes RI, 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta
Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta.
EGC.
Medika. Roesli Utami.2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Pustaka Bunda.
Jakarta
Nanny Lia Dewi, Vivian,DKK. 2010. Asuhan Bayi dan Balita. Jakarta; Salemba
Sarwono, 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Jakarta: Bina Pustaka
17