Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fanny Prianggi

Nim : 180410215

Kelas : IV/C Bank & Lembaga Keuangan Lainnya

KUIS 1

SUKU BUNGA BANK

1.Pengertian Suku Bunga

Suku bunga adalah nilai, tingkat, harga atau keuntungan yang diberikan kepada
investor dari penggunaan dana investasi berdasarkan perhitungan nilai ekonomi dalam
periode waktu tertentu. Suku bunga bank dipergunakan sebagai pengendali ekonomi suatu
negara.

2. Pengertian Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk dalam Perbankan

Bunga tunggal adalah bunga yang diberikan berdasarkan perhitungan modal awal,
sehinnga bunga hanya memiliki satu variasi saja(tetap) dari awal periode sampai akhir
periode. Contohnya saat menabung di bank, kita akan mendapatkan bunga yang tetap tiap-
tiap periode.

Bunga majemuk adalah bunga yang diberikan berdasarkan modal awal dan akumulasi
bunga pada periode sebelumnya. Bunga majemuk memiliki banyak variasi dan selalu
berubah(tidak tetap) pada tiaptiap periode. Contohnya saat menjual sebuah kendaraan, harga
kendaraan yang dijualkan berubah setiap periode dan perubahannya bervariasi.

STUDI KASUS

Berikut adalah studi kasus perhitungan suku bunga kredit paba bank BCA cabang
Lhokseumawe:

Anggi mengajukan kredit KPA sebesar Rp120 juta dengan jangka waktukredit 12
bulan, dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% per tahun secara efektif. Maka angsuran
yang harus dibayar Anggi adalah :
Data :

Pokok pinjaman :Rp120.000.000

Bunga pertahun :10%

Tenor pinjaman :12 bulan

Cicilan pokok:

Rp120.000.000 : 12 bulan = Rp10.000.000/bulan

Bunga bulan 1:

((Rp120.000.000- ((1-1) *Rp10.000.000))*10% : 12 = Rp 1.000.000

Maka cicilan bulan 1 = Rp 10.000.000 + Rp 1.000.000 = Rp 11.000.000

Bunga bulan 2:

((Rp120.000.000 - ((2-1) * Rp 10.000.000)) * 10% : 12 = Rp916.667

Maka cicilan bulan 2 = Rp 10.000.000 + Rp916.667 = Rp 10.916.667

Bunga bulan 3:

((Rp120.000.000 – ((3-1) * Rp 10.000.000)) * 10% : 12 = Rp833.333

Maka ciciclan bulan 3 = Rp10.000.000 + Rp833.333 = Rp 10.833.333

Bunga bulan 4:

((Rp120.000.000 – ((4-1) * Rp 10.000.000)) * 10% : 12 = Rp750.000

Maka cicilan bulan 4 = Rp10.000.000 + Rp750.000 = Rp 10.750.000

Bunga bulan 5:

((Rp 120.000.000 – ((5-1) * Rp 10.000.000)) * 10% : 12 = Rp666.667

Maka cicilan bulan 5 = Rp10.000.000 + Rp666.667 = Rp 10.666.667


Bunga bulan 6:

((Rp 120.000.000 – ((6-1) * Rp 10.000.000)) * 10% :12 = Rp583.333

Maka cicilan bulan 6 = Rp 10.000.000 + Rp583.333 = Rp 10.583.333

Bunga bulan 7:

((Rp 120.000.000 –((7-1) * Rp 10.000.000)) * 10% : 12 = Rp500.000

Maka cicilan bulan 7 : Rp 10.000.000 + Rp500.000 = Rp 10.500.000

Bunga bulan 8 :

((Rp 120.000.000 – ((8-1) * Rp 10.000.000)) * 10% :12 = Rp416.667

Maka cicilan bulan 8 : Rp 10.000.000 + Rp416.667 = Rp 10.416.667

Bunga bulan 9 :

((Rp120.000.000 – ((9-1) * Rp 10.000.000)) * 10% : 12 = Rp333.333

Maka cicilan bulan 9 : Rp 10.000.000 + Rp333.333 = Rp 10.333.333

Bunga bulan 10:

((Rp120.000.000 – ((10-1) * Rp 10.000.000)) * 10% : 12 = Rp250.000

Maka cicilan bulan 10 : Rp 10.000.000 + Rp250.000 = Rp 10.250.000

Bunga bulan 11:

((Rp120.000.000-((11-1) * Rp 10.000.000)) * 10% : 12 = Rp166.667

Maka cicilan bulan 11 : Rp10.000.000 + Rp166.667 = Rp 10.166.667

Bunga bulan 12:

((120.000.000 – ((12-1) * Rp 10.000.000)) * 10% : 12 = Rp83.333

Maka cicilan bulan 12 : Rp 10.000.000 + Rp83.333 = Rp 10.083.333


Terlihat ada pengurangan nilai total angsuran dari bulan pertama, bulan kedua, dan
seterusnya. Ini karena penerapan bunga efektif yang membuat bunga semakin kecil
bergantung sisa pokok pinjaman. Untuk bulan-bulan berikut dengan contoh kasus di atas,
hasil perhitungan bunga akan semakin kecil dan total angsuran semakin rendah.

Anda mungkin juga menyukai