Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
5. Untuk mengetahui proses keperawatan pada pasien dengan gangguan ambulasi
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Dasar tumpuan (base of support), merupakan dasar tempat seseorang dalam posisi
istirahat untuk menopang / menahan tubuh.
· Berat : berat benda akan mempengaruhi mekanika tubuh maka dalam
menggunakan mekanika tubuh yang sangat diperhatikan adalah berat benda atau
bobot benda yang akan diangkat.
(Hidayat, A. Azis Alimul.2008.Ketrampilan Dasar Praktik Klinik.Salemba
medika:Jakarta)
menarik yang benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Yang perlu
diperhatikan adalah :
1. ketinggian
4. sodorkan telapak tangan dan lengan atas di bawah pusat gravitasi
pasien
5. lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur,
pinggul, lutut
· Mengangkat (lifting)
Gunakan otot-otot besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah, perut dan
pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang.
· Memutar (pivoting)
Gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang dan harus
memperhatikan 3 unsur gravitasi.
Ambulasi adalah upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah
tempat. Ambulasi dini merupakan bagian dari mobilisasi dalam asuhan keperawatan
pasien paska operasi fraktur ekstremitas bawah. Ambulasi dini dianjurkan pada 48
jam paska operasi fraktur sesuai dengan kondisi dan kemampuan pasien.
ØPengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatan pada masalah mekanika tubuh dan ambulasi, antara lain
menilai adanya kemampuan dan keterbatasan dalam bergerak dengan cara bangkit
dari posisi berbaring ke posisi duduk, kemudian bangkit dari kursi ke posisi berdiri,
atau perubahan posisi. Selanjutnya, menilai adanya kelainan dalam mekanika tubuh
pada saat duduk, beraktivitas atau saat pasien mengalami bergerakan serta pengkajian
terhadap status ambulasinya. Kemudian, menilai gaya berjalan pasien (mantap atau
tegak lurus), ayunan lengan atas (pantas atau tidak), kaki ikut siap pada saat ayunan
atau tidak, langkah jatuh jauh dari garis gravitasi atau tidak serta berjalan apakah
diawali dan diakhiri dengan mudah atau tidak.
ØDiagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah mekanika tubuh dan
ambulasi, antara lain :
2. Resiko cedera berhubungan dengan adanya paralisis, gaya berjalan tidak
stabil, atau penggunaan tongkat yang tidak benar.
3. Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik secara
umum.
ØPerencanaan Keperawatan
Tujuan :
Perencanaan :
1. Terapi latihan : Mobilitas Sendi : pergerakan tubuh aktif atau pasif untuk
mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas sendi.
2. Penaturan Posisi : tempatkan pasien yang sesuai untuk meningkatkan
kenyamanan, meningkatkan integritas kulit, dan mendukung kemandirian.
7. Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas
8. Kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi dalam katihan aktivitas
9. Lakukan istirahat yang adekuat setelah latihan dan aktivitas
10. Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
Ø Tindakan keperawatan
v Latihan Ambulasi
· Tempatkan tangan yang lebih jauh dari klien di bawah bahu
klien, sokong kepalanya dan vetebra servikal.
·
Tempatkan
klien pada
posisi miring, menghadap perawat di sisi tempat tidur tempat ia akan
duduk.
· Pindahkan tungkai bawah klien dan kaki ke tepi tempat tidur.
· Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan
pasien secara langsung ke depan kursi.
·
Anjurkan
pasien untuk
meletakkan
tangan di samping badan atau memegang telapak tangan perawat.
Merupakan tindakan
keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh
berjalan sendiri dari tempat tidur ke branchard.
Ø Evaluasi Keperawatan
2.6 Kebutuhan Dasar Ibu Nifas:
Ambulasi
Keuntungan ambulasi dini adalah:
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
o Bergaya hidup sehat dengan pola makananan ber gizi seimbang