Anda di halaman 1dari 37

1/7/20

1 PAJAK PENGHASILAN PASAL 22


FIKI KARTIKA

PPh 22

PENGERTIAN PPh PASAL 22


2

¨ PPh Pasal 22 adalah Pajak Penghasilan yg


dikenakan kepada badan-badan usaha tertentu,
baik milik pemerintah maupun swasta yang
melakukan kegiatan perdagangan barang (Ekspor
dan impor).
¨ Melalui penerbitan peraturan No.
90/PMK.03/2015, pemerintah melebarkan badan-
badan yang berhak memungut PPh Pasal 22 yaitu
menjadi wajib pajak badan yang melakukan
penjualan barang yang tergolong sangat mewah.
PPh 22 & 24

1
1/7/20

¨ Pada umumnya, PPh Pasal 22 dikenakan terhadap


perdagangan barang yang dianggap
‘menguntungkan’, sehingga baik penjual maupun
pembelinya dapat menerima keuntungan dari
perdagangan tersebut. Karena itulah, PPh Pasal 22
dapat dikenakan baik saat penjualan maupun
pembelian.

PPh 22 & 24

PEMUNGUT PPH PASAL 22 (Atas


4
Pembelian)
¨ Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
(DJBC) atas objek PPh Pasal 22impor barang;
¨ Bendahara Pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) sebagai pemungut pajak pada Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, Instansi atau Lembaga Pemerintah
dan lembaga-lembaga negara lainnya, berkenaan
dengan pembayaran atas pembelian barang;
¨ Bendahara pengeluaran berkenaan dengan
pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan
dengan mekanisme uang persediaan (UP);

PPh 22 & 24

2
1/7/20

¨ Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah


Membayar yang diberikan delegasi oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA),
berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang kepada pihak
5 ketiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS);
¨ Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, yang
meliputi:
¤ PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk., PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Adhi
Karya (Persero) Tbk., PT Hutama Karya (Persero), PT Krakatau Steel
(Persero);
¤ Bank-bank Badan Usaha Milik Negara, berkenaan dengan pembayaran
atas pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk keperluan
kegiatan usahanya.

PPh 22 & 24

¨ Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor


kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan,
dan perikanan, atas pembelian bahan-bahan dari
pedagang pengumpul untuk keperluan industrinya
atau ekspornya.
¨ Industri atau badan usaha yang melakukan
pembelian komoditas tambang batubara, mineral
logam, dan mineral bukan logam, dari badan atau
orang pribadi pemegang izin usaha
pertambangan.
PPh 22 & 24

3
1/7/20

PEMUNGUT PASAL 22 (Kegiatan Penjualan)


7

¨ Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri


semen, industri kertas, industri baja, industri otomotif, dan
industri farmasi, atas penjualan hasil produksinya kepada
distributor di dalam negeri;
¨ Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen
Pemegang Merek (APM), dan importir umum kendaraan
bermotor, atas penjualan kendaraan bermotor di dalam
negeri;
¨ Produsen atau importir bahan bakar minyak, bahan
bakar gas, dan pelumas, atas penjualan bahan bakar
minyak, bahan bakar gas, dan pelumas;

PPh 22

¨ Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri


baja yang merupakan industri hulu, termasuk industri hulu yang
8 terintegrasi dengan industri antara dan industri hilir.
¨ Pedagang pengumpul berupa badan atau orang pribadi
yang kegiatan usahanya:
¤ mengumpulkan hasil kehutanan, perkebunan, pertanian,
peternakan, dan perikanan; dan
¤ menjual hasil tersebut kepada badan usaha industri dan
eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan,
perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.
¨ Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
No. 90/PMK.03/2015, pemerintah menambahkan pemungut
PPh Pasal 22 dengan wajib pajak badan yang melakukan
penjualan barang yang tergolong sangat mewah.
¨
PPh 22 & 24

4
1/7/20

Lanjutan 3……

q Objek Pemungutan Pasal 22


9

q Impor Barang
q Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan oeh Dirjen
Anggaran, Bendaharawan pemerintah baik di tingkat Pusat maupun
Pemerintah Daerah
q Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan BUMN/BUMD
yang sumber dananya berasal dari APBN atau APBD
q Penjualan hasil produksi di dalam negeri yang dilakukan oleh badan
usaha yang bergerak dibidang industri semen, kertas, baja dan industri
otomotif
q Penjualan hasil produksi yang dilakukan oleh pertamina dan badan
usaha lain yang bergerak dibidang bahan bakar minyak jenis premix
dan gas

PPh 22

Lanjutan 4……

q Objek Pemungutan Pasal 22


10

q Penjualan bahan-bahan untuk keperluan industri/ ekspor industri dan


eksportir yang bergerak dalam sektor perhutanan, perkebunan,
pertanian, dan perikanan dari pedagang pengumpul
q Penjualan barang yang tergolong mewah :

1. Pesawat udara dan sejenisnya dengan harga jual > Rp. 20 M


2. Kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual > 10 M
3. Rumah beserta tanahnya dengan harga jual > 10 M dan luas
banguanan > 500 m2
4. Apartemen dan sejenisnya denga harga jual > 10 M dan/atau luas
Bangunan > 400 m2
5. Kendaraan bermotor roda empat atau kurang dari 10 orang
berupa sedan, jeep, SUV, MPV, minibus dan sejenisnya dengan
harga jual> 5 M atau dengan kapasitas silinder lebih dari 3.000 cc

PPh 22

5
1/7/20

Lanjutan 5……

¨ Pengecualian Pemungutan Pasal 22


11

1. Impor barang yang dinyatakan dengan SKB (Surat Keterangan Bebas)


pajak
2. Impor barang yang dibebaskan bea masuk :
a. Impor yang nyata-nyata untuk diekspor kembali

b. Pembayaran yang jumlahnya maksimal Rp. 2 juta dan bukan merupakan


pembayaran yang terpecah-pecah
c. Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air
minum/ PDAM dan benda-benda pos
d. Impor emas batang yang akan diproses untuk diekspor kembali

e. Impor kembali (ekspor kemudian di impor)

f. Pembayaran untuk pembelian gabah dan / berat oleh BULOG

PPh 22

Lanjutan 6…….

¨ Besarnya Pungutan PPH Pasal 22


12

¤ Atas Impor :
n Yang menggunakan Angka Pengenal Impor (API),
sebesar 2,5% dari nilai impor
PPh Pasal 22 = 2,5% x Nilai Impor
n Yang tidak menggunakan API, sebesar 7,5% dari nilai
impor
PPh Pasal 22 = 7,5% x Nilai Impor
n Yang tidak dikuasai, sebesar 7,5% dari harga jual
lelang
PPh Pasal 22 = 7,5% x Harga Jual Lelang

(Catatan: Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar
perhitungan bea masuk yaitu Cost Insurance and Freight (CIF) + bea
masuk +pungutan pabean lainnya)

PPh 22

6
1/7/20

Contoh soal atas kegiatan Impor Barang


13

¨ Pada tanggal 5 Juli 2017 PT XYZ mengimpor barang dari


USA dengan harga faktur US$150.000. Biaya asuransi
sebesar 3% dari nilai faktur, biaya angkut sebesar 10% dari
nilai faktur.
¨ Ada pula bea masuk sebesar 15% dan bea masuk tambahan
sebesar 10%. Asumsi US$1 = Rp13.000
¨ Hitung Nilai Impor!

PPh 22 & 24

Uraian Jumlah
Harga Faktur US$150.000
14
Biaya Asuransi (3% x US$150.000) US$4.500
Biaya Angkut (10% x US$150.000) US$1.500
CIF dalam Dolar US$156.000

CIF dalam Rupiah (US$156.000 x Rp13.000) Rp2.028.000.000

Bea Masuk (15% x Rp2.028.000.000) Rp304.200.000

Bea Masuk Tambahan (10% x


Rp202.800.000
Rp2.028.000.000)

Nilai Impor Rp2.535.000.000

7
1/7/20

15

¨ PPh Pasal 22 yang akan dipungut oleh Ditjen Bea


Cukai jika PT XYZ memiliki API
= 2,5% x Rp2.535.000.000 = Rp63.375.000

¨ Namun PPh Pasal 22 yang akan dipungut oleh


Ditjen Bea Cukai jika PT XYZ tidak memiliki API
= 7,5% x Rp2.535.000.000 = Rp190.125.000

PPh 22

Lanjutan 7 ………

16

¤ Atas pembelian barang yang dibiayai dengan


APBN/APBD sebesar 1,5% dari harga pembelian
PPh Pasal 22 = 1,5% x Harga Pembelian

PPh 22

8
1/7/20

Contoh soal menghitung PPh Pasal 22 atas pembelian barang


yang dibiayai dengan APBN/APBD
17

q PT DTC berkedudukan di Jakarta, menjadi pemasok alat-alat tulis


kantor bagi Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan. Pada
tanggal 1 Oktober 2017, PT DTC melakukan penyerahan barang
kena pajak dengan nilai kontrak sebesar Rp11.000.000 (nilai sudah
termasuk PPN). Maka, berapakah PPh Pasal 22 yang dipungut oleh
Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan ?

PPh 22

18
Jawaban
Nilai kontrak termasuk PPN Rp11.000.000
DPP (100/110) x Rp11.000.000 Rp10.000.000
PPN dipungut (10% dari DPP) Rp1.000.000

PPh Pasal 22 yang dipungut (1,5% x Rp10.000.000) Rp150.000

Jadi, besarnya PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Dinas


Pendidikan Kota Tangerang Selatan sebesar Rp150.000.
PPh Pasal 22 = 1,5% x harga pembelian tidak termasuk
PPN.

PPh 22 & 24

9
1/7/20

Atas Penjualan Hasil Produksi:


19

¤ Atas penjualan hasil produksi industri otomotif di


dalam negeri sebesar 0,45% dari dasar pengenaan
pajak (DPP) Pajak Pertambahan Nilai
PPh Pasal 22 = 0,45% x DPP PPN

PPh 22 & 24

Lanjutan 8……

20

¤ Atas penjualan hasil produksi industri kertas di dalam


negeri sebesar 0,1% dari dasar pengenaan pajak (DPP)
Pajak Pertambahan Nilai
PPh Pasal 22 = 0,1% x DPP PPN

¤ Atas penjualan hasil produksi industri semen di dalam


negeri sebesar 0,25% dari dasar pengenaan pajak
(DPP) Pajak Pertambahan Nilai
PPh Pasal 22 = 0,25% x DPP PPN

PPh 22

10
1/7/20

Lanjutan 9……

21

¤ Atas penjualan hasil produksi Industri baja di dalam


negeri sebesar 0,3% dari dasar pengenaan pajak (DPP)
Pajak Pertambahan Nilai
PPh Pasal 22 = 0,3% x DPP PPN
¤ Atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu oleh
importir yang menggunakan API

PPh Pasal 22 = 0,25% x Harga Pembelian

PPh 22

Lanjutan 10……

22

¤ Atas penjualan hasil produksi Pertamina dan badan usaha


selain Pertamina yang bergerak di bidang bahan bakar
minyak jenis premix dan atas penjualan hasil produksinya
adalah sebagai berikut :
n Premium, solar, premix/super TT oleh SPBU
Swastanisasi sebesar 0,3% dari penjualan
PPh Pasal 22 = 0,3% x Penjualan

n Premium, solar, premix/super TT oleh SPBU Pertamina


sebesar 0,25% dari penjualan
PPh Pasal 22 = 0,25% x Penjualan

PPh 22

11
1/7/20

Lanjutan 11 ……

23

n Minyak tanah, gas LPG dan pelumas sebesar 0,3%


dari penjualan
PPh Pasal 22 = 0,3% x Penjualan

PPh 22

Lanjutan 12 ….

24

¤ Atas Penjualan Barang yang tergolong sangat


mewah sebesar 5% dari harga jual tidak termasuk
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
Barang Mewah (PPN dan PPnBM)

PPh Pasal 22 = 5% x Harga jual tidak termasuk PPN dan PPnBM

PPh 22

12
1/7/20

2 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23


FIKI KARTIKA

PPh 23

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23


26

¨ Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah :

Mengatur tentang pemotongan pajak atas


penghasilan yang dterima atau diperoleh Wajib
Pajak dalam negeri dan Bentuk usaha Tetap yang
berasal dari modal, penyerahan jasa atau
penyelenggaraan kegiatan selain yang telah
dipotong PPh Pasal 21

PPh 22

13
1/7/20

Lanjutan1……..
¨ Pemotong PPH Pasal 23
27

§ Badan pemerintah
§ Subjek pajak badan dalam negeri
§ Penyelenggara kegiatan
§ Bentuk usaha tetap (BUT)
§ Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya;
§ Orang pribadi sebagai Wajib Pajak (WP) dalam negeri tertentu,
yang ditunjuk oleh Dirjen Pajak unuk memotong pajak PPh Pasal
23, yaitu :
§ Akuntan, arsitek, dokter, notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah
(PPAT) kecuali PPAT tersebut adalah camat, pengacara, dan
konsultan, yang melakukan pekerjaan bebas;
§ Orang pribadi yang menjalankan usaha yang
menyelenggarakan pembukuan.
PPh 23

CATATAN!
28

¨ Orang Pribadi yang dapat memotong PPh tsb


hanya dapat memotong PPh 23 atas sewa.

PPh 22 & 24

14
1/7/20

Lanjutan2 ……..

¨ Yang Dikenakan Pemotongan PPh Pasal 23


29

n Wajib Pajak Dalam Negeri


n Badan Usaha Tetap

PPh 23

Lanjutan 3 ……..

¨ Objek Pemotongan PPh Pasal 23


30

1. Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk pembagian sisa
hasil usaha koperasi
2. Bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karena jaminan pengembalian
utang
3. Royalti
4. Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya (Selain yang telah dipotong Pasal
21)
5. Sewa sehubungan dengan penggunaan harta (Selain yang telah dipotong PPh
Pasal 4 ayat 2)
6. Imbalan sehubungan dengan:
1. Jasa teknik (Selain yang telah dipotong Pasal 21)
2. Jasa manajemen (Selain yang telah dipotong Pasal 21)
3. Jasa konsultan (Selain yang telah dipotong Pasal 21)
4. Jasa Konstruksi (Selain yang telah dipotong Pasal 4 ayat 2)
5. Dan jenis jasa lainnya (Selain yang telah dipotong Pasal 21)

PPh 23

15
1/7/20

Jenis Jasa Lainnya mengacu pada Peraturan Menteri


Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008 tentang Jenis Jasa
Lain PPh Pasal 23 sebagai berikut:
a. Jasa Penilai (Appraisal)
b. Jasa Aktuaris
c. Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan
d. Jasa perancang (design)
e. Jasa Pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas),kecuali
yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap (BUT)
f. Jasa penunjang di bidang penambangan minyak
g. Jasa penambangan dan jasa penunjang di bidang penambangan selain migas
h. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara
i. Jasa penebangan hutan
j,. Jasa pengolahan limbah
k. Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services)
l. Jasa perantara dan/atau keagenan
m. Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan oleh Bursa
Efek, KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) dan KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia)
n. Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan, kecuali yang dilakukan oleh KSEI

Jenis Jasa Lainnya mengacu pada Peraturan Menteri


Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008 tentang Jenis Jasa
Lain PPh Pasal 23 sebagai berikut:

o. Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara


p. Jasa mixing film
q. Jasa sehubungan dengan software komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan, dan
perbaikan
r. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan,listrik,telepon,air,gas,AC dan/atau TV
kabel selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang
konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi
s. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan,listrik,telepon,air,gas,AC,TV
Kabel, alat transportasi/kendaraan dan/atau bangunan,selain yang dilakukan oleh
Wajib pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau
sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi.
t. Jasa maklon
u. Jasa penyelidikan dan keamanan
v. Jasa Penyelenggara kegiatan atau event organizer
w. Jasa pengepakan
x. Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa,media luar ruang atau

16
1/7/20

Jenis Jasa Lainnya mengacu pada Peraturan Menteri


Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008 tentang Jenis Jasa
Lain PPh Pasal 23 sebagai berikut:

y. Jasa pembasmian hama

z. Jasa kebersihan atau cleaning service

aa. Jasa katering atau tata boga

Lanjutan 4….
q Pengecualian Objek Pemotongan PPh Pasal 23
34

q Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank


q Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan
dengan sewa guna usaha dengan hak opsi
q Dividen atau bagian laba yang diterima oleh badan
yang kedudukan di Indonesia dengan syarat (a)
dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan
dan (b) Bagi PT, BUMN, dam BUMD yang menerima
dividen, kepemilikan saham pada badan yang
mendirikan dividen paling rendah 25% dari jumlah
modal disetor
q Dividen yang diterima oleh orang pribadi

PPh 23

17
1/7/20

Lanjutan 5 …..

¤ Pengecualian Objek Pemotongan PPh Pasal 23


35

q Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota


dari perseroan komanditer yang modalnya tidak
terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan
firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit
penyertaan kontrak investasi
q Sisa hasil usaha koperasi yang dibayarkan oleh
koperasi kepada anggotanya
q Penghasilan yang dibayarkan atau terutang kepada
badan usaha atas jasa keuangan

PPh 23

Lanjutan 6 …..

¤ Tarif Pemotongan PPh Pasal 23


36

q Sebesar 15% dari jumlah bruto atas :


Ø Dividen
Ø Bunga, premium, diskonto, dan imbalan karena
jaminan pengembalian utang
Ø Royalti
Ø Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya yang
telah dipotong Pajak Penghasilan pasal 21

PPh 23

18
1/7/20

Lanjutan 7…..

¤ Tarif Pemotongan PPh Pasal 23


37

q Sebesar 2% dari jumlah bruto atas tidak termasuk


PPN :
Ø Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta, kecuali sewa tanah dan atau
bangunan
Ø Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa
manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan dan
jasa lain selain jasa yang telah dipotong pajak
penghasilan Pasal 21

PPh 23

Lanjutan 8…….
¨ Besarnya Pungutan PPH Pasal 23
38

¤ Atas Penghasilan Dividen akan dikenakan


pemotongan sebesar 15% dari jumlah bruto
PPh Pasal 23 = 15% x Bruto
¤ Atas Bunga, termasuk premi, Diskonto, dan Imbalan
karenan Jaminan Pengembalian Utang sebesar 15%
dari jumlah bruto
PPh Pasal 23 = 15% x Bruto
¤ Atas Royalti akan dikenakan pemotongan sebesar
15% dari jumlah bruto
PPh Pasal 23 = 15% x Bruto

PPh 23

19
1/7/20

Lanjutan 9 ………

39

¤ Atas Hadiah, penghargaan, Bonus, dan sejenisnya


akan dikenakan pemotongan sebesar 15% dari
jumlah bruto
PPh Pasal 23 = 15% x Bruto

¤ Atas Sewa dan Penghasilan lainnya Sehubungan


dengan penggunaan harta dikenakan pemotongan
sebesar 2% dari jumlah bruto tidak termasuk PPN
PPh Pasal 23 = 2% x Bruto

PPh 23

Lanjutan 10 ………

40

¤ Atas Imbalan Sehubungan dengan Jasa Teknik, Jasa


Manajemen, Jasa Kontruksi, Jasa konsultan, dan Jasa
lainnya dikenakan pemotongan sebesar 2% dari jumlah
bruto tidak termasuk PPN
PPh Pasal 23 = 2% x Bruto

PPh 23

20
1/7/20

Tarif pph pasal 23


No Jenis Penghasilan Tarif
1 Dividen
2 Bunga, termasuk premium, diskonto,
dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang 15%
3 Royalti
4 Hadiah, penghargaan, bonus selain
yang telah dipotong PPh Pasal 21
5 Sewa dan penghasilan sehubungan 2%
dengan penggunaan harta
6 Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa 2%
Konstruksi, Jasa Konsultan
7 Jasa Lainnya 2%

Jenis Jasa Lainnya mengacu pada Peraturan Menteri


Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008 tentang Jenis Jasa
Lain PPh Pasal 23

CATATAN!
42

¨ Bagi Wajib Pajak yang tidak ber-NPWP akan


dipotong 100% lebih tinggi dari tarif PPh Pasal
23.

PPh 22 & 24

21
1/7/20

JUMLAH BRUTO
43

¨ Jumlah bruto adalah seluruh jumlah penghasilan yang dibayarkan,


disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo
pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau
perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak
dalam negeri atau bentuk usaha tetap, tidak termasuk:
¨ Pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran
lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang
dibayarkan oleh Wajib Pajak penyedia tenaga kerja kepada
tenaga kerja yang melakukan pekerjaan, berdasarkan kontrak
dengan pengguna jasa;

PPh 22 & 24

44

¨ Pembayaran atas pengadaan/pembelian barang atau


material (dibuktikan dengan faktur pembelian);
¨ Pembayaran kepada pihak kedua (sebagai perantara) untuk
selanjutnya dibayarkan kepada pihak ketiga (dibuktikan
dengan faktur tagihan pihak ketiga disertai dengan perjanjian
tertulis);
¨ Pembayaran penggantian biaya (reimbursement) yaitu
penggantian pembayaran sebesar jumlah yang nyata-nyata
telah dibayarkan oleh pihak kedua kepada pihak ketiga
(dibuktikan dengan faktur tagihan atau bukti pembayaran
yang telah dibayarkan kepada pihak ketiga).

PPh 22 & 24

22
1/7/20

Ketentuan Saat Terutang, Penyetoran, dan


Pelaporan PPh Pasal 23
45

1. PPh Pasal 23 terutang pada akhir bulan


dilakukannya pembayaran.
2. PPh Pasal 23 disetor Pemotong Pajak paling
lambat tanggal 10 bulan takwim berikutnya
setelah bulan saat terutang pajak.
3. SPT Masa disampaikan ke Kantor Pelayanan
Pajak setempat, paling lambat 20 hari setelah
masa pajak berakhir.

PPh 22 & 24

Contoh menghitung PPh Pasal 23


46

¨ Pada tanggal 2 september 2017, PT Sejahtera Baru membayar royalti


kepada Ibu Nanik sebagai penulis buku sebesar Rp35.000.000. Diketahui
juga bahwa Ibu Nani telah memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
¨ Hiutng PPh Pasal 23 yang harus dipotong PT Sejahtera Baru !
¨ Kapan Jatuh tempo pembayaran pajaknya?
¨ Kapan katuh tempo pelaporannya?
¨ Bagaimana jika Bu Nanik tidak mempunyai NPWP?

PPh 23

23
1/7/20

Contoh menghitung PPh Pasal 23


47

¨ Pada tanggal 2 Maret 2017, PT Kunta Makmur memberikan hadiah


kepada Pak Beni Suryanto sebagai juara atas perlombaan yang
diselenggarakan oleh PT Kunta Makmur sebesar Rp100.000.000. Diketahui
baik PT Kunta Makmur maupun Pak Beni keduanya telah memiliki NPWP.
¨ Hitung Jumlah pph pasal 23!

PPh 23

Contoh menghitung PPh Pasal 23


48

¨ PT. Pilar Utama yang baru berdiri meminta jasa dari CV. Konsultindo untuk
membuat sistem akuntansi perusahaan dengan imbalan sebesar Rp
11.000.000 (termasuk PPN Rp 1.000.000)
¨ Hitung PPh pasal 23 yang harus dipotong oleh PT Pilar Utama!

PPh 23

24
1/7/20

3 PAJAK PENGHASILAN PASAL 24


FIKI KARTIKA M.Com

PPh 24

50
PAJAK PENGHASILAN PASAL 24
Pengertian :
èPPh pasal 24 mengatur tentang perhitungan besarnya
pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di luar
negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak penghasilan
yang terutang atas seluruh penghasilan Wajib Pajak dalam
negeri

èPengkreditan pajak luar negeri dilakukan dalam tahun


digabungkannya penghasilan dari luar negeri dengan
penghasilan di Indonesia.

èIndonesia menganut ordinary credit method dengan


menerapkan per country limitation
PPh 24

25
1/7/20

Ordinary Credit MEthod


51

¨ Untuk menghindari pengenaan pajak berganda


dan memberikan perlakuan pemajakan yang sama
antara penghasilan yang diterima atau diperoleh
(WPDN) dari luar negeri dengan penghasilan yang
diterima atau diperoleh dari Indonesia.
¨ Maka sesuai dengan ketentuan Pasal 24 UU PPh,
pajak yang dibayar atau yang terutang di luar
negeri dapat dikreditkan dengan pajak yang
terutang dalam tahun pajak yang sama di
Indonesia, tetapi tidak melebihi penghitungan pajak
yang terutang berdasarkan UU PPh.PPh 22 & 24

q Penggabungan Penghasilan dari LN dilakukan sbb:


52

1. Untuk penghasilan dari usaha dilakukan dalam tahun


pajak diperolehnya penghasilan.
2. Untuk penghasilan berupa dividen, dilakukan dalam
tahun pajak pada saat perolehan dividen tersebut
(PMK No. 256/PMK.03/2008).
3. Untuk penghasilan lainnya, dilakukan dalam tahun
pajak diterimanya penghasilan tersebut.
4. Kerugian yang diderita di luar negeri tidak boleh
digabungkan dalam menghitung Penghasilan Kena
Pajak di Indonesia.
PPh 24

26
1/7/20

Sumber penghasilan kena pajak yang dapat


digunakan untuk memotong hutang pajak Indonesia
53
adalah sebagai berikut:

¨ pendapatan dari saham dan surat


berharga lainnya, serta keuntungan dari
pengalihan saham dan surat berharga lainnya;
¨ penghasilan berupa bunga, royalti, dan
sewa yang berkaitan dengan penggunaan harta-
benda bergerak;
¨ penghasilan berupa sewa yang berkaitan dengan
penggunaan harta-benda tidak bergerak;
¨ penghasilan berupa imbalan yang berhubungan
dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan;
PPh 22 & 24

54

¨ pendapatan dari Bentuk Usaha Tetap


(BUT) di luar negeri;
¨ penghasilan dari pengalihan sebagian atau
seluruh hak penambangan atau tanda
keikutsertaan dalam pembiayaan atau
pemanfaatan di sebuah perusahaan
pertambangan;
¨ keuntungan dari pengalihan aset tetap;
¨ Keuntungan dari pengalihan aset yang
merupakan bagian dari suatu bentuk usaha tetap
PPh 22 & 24
(BUT).

27
1/7/20

q Batas Maksimum Kredit Pajak diambil yang terendah


55 dari ketiga unsur berikut:

¨ Jumlah Pajak yang terutang atau dibayar di Luar Negeri


¨ ( Penghasilan Luar Negeri : Seluruh Penghasilan Kena Pajak
) x PPh atas seluruh yang dikenakan tarif pasal 17
¨ Jumlah pajak yang terutang untuk seluruh penghasilan kena
pajak (dalam hal penghasilan kena pajak adalah lebih
kecil daripada penghasilan luar negeri)

PPh 24

56

Batas Maksimum Kredit Pajak berlaku untuk


setiap Negara (per Country Limitation)

Apabila penghasilan luar negeri


berasal dari beberapa negara,
maka perhitungan batas maksimum
kredit pajak dilakukan untuk
masing-masing negara

PPh 24

28
1/7/20

57

RUGI USAHA DI LUAR NEGERI

Dalam menghitung penghasilan kena pajak,


kerugian yang diderita oleh Wajib Pajak di
luar Negeri tidak boleh dikompensasikan
dengan penghasilan yang diterima di dalam
negeri ( Indonesia)

PPh 24

4 PAJAK PENGHASILAN PASAL 25


FIKI KARTIKA

PPh 25

29
1/7/20

PAJAK PENGHASILAN PASAL 25


59

¨ Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah :

adalah pembayaran Pajak Penghasilan secara


angsuran. Tujuannya untuk meringankan beban
Wajib Pajak, mengingat pajak yang terutang harus
dilunasi dalam waktu satu tahun.

PPh 25

60

¨ Pelunasan Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan


dilakukan oleh Wajib Pajak melalui mekanisme
pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak
lain dan melalui pembayaran pajak yang dilakukan
sendiri oleh Wajib Pajak.
¨ Pembayar PPh Pasal 25 adalah WP Badan dan OP
Pengusaha dan Pekerja bebas

PPh 22 & 24

30
1/7/20

q Besarnya PPh Pasal 25


61

Secara umum PPh Pasal 25 dihitung dengan:

PPh 25

Penghitungan PPh Pasal 25 untuk Kondisi


Kondisi Tertentu
62

1. Angsuran bulanan untuk bulan sebelum batas waktu


penyampaian SPT.
Contoh :
Tuan Dias menyampaikan SPT PPh 2009 pada Maret 2010.
Angsuran PPh Desember 2009 adalah Rp 1.000.000.
Maka, besarnya angsuran PPh ps 25 untuk bulan Januari
dan Februari 2010 masing-masing adalah Rp 1.000.000.

PPh 25

31
1/7/20

Contoh Kasus (lanjutan)


63
2. Apabila dalam tahun pajak berjalan diterbitkan surat
ketetapan pajak (SKP) untuk tahun pajak yang lalu maka
angsuran pajak dihitung kembali berdasarkan SKP tersebut dan
berlaku mulai bulan berikutnya setelah bulan penerbitan SKP.
Contoh:
§ Berdasarkan SPT PPh 2007 yg disampaikan WP pada
Maret 2008, perhitungan besarnya angsuran pajak yang
harus dibayar adalah sebesar Rp1.250.000. Pada Juli
2008 diterbitkan SKPKB 2007 yg menghasilkan besarnya
angsuran pajak setiap bulan Rp 2 jt/bulan.
§ Penetapan besarnya pajak berdasarkan SKP tsb bisa sama,
lebih besar atau lebih kecil dari angsuran pajak
sebelumnya berdasarkan SPT.
PPh 25

64

3. Dirjen Pajak berwenang untuk menetapkan penghitungan


besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan dalam
hal-hal tertentu, sebagai berikut:
¤ Wajib Pajak berhak atas kompensasi kerugian;
¤ Wajib Pajak memperoleh penghasilan tidak teratur;
¤ SPT PPh tahun yang lalu disampaikan setelah lewat batas
waktu yang ditentukan;
¤ WP diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian
SPT PPh;
¤ WP membetulkan sendiri SPT PPh yang mengakibatkan
angsuran bulanan lebih besar dari angsuran bulanan
sebelum pembetulan;
¤ terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan WP.

PPh 25

32
1/7/20

4. Angsuran PPh Pasal 25 bagi WP Baru.


65

q Wajib Pajak baru adalah wajib pajak orang pribadi dan


badan yang baru pertama kali memperoleh penghasilan dari
usaha atau pekerjaan bebas dalam tahun pajak berjalan
q Besarnya angsuran PPh Pasal 25 setiap bulannya untuk WP
Baru dihitung berdasarkan penerapan tarif

PPh 25

SOAL
66

¨ PT Asia Baja Perkasa adalah perusahaan yang


mempunyai kegiatan usaha dalam bidang Penjualan Besi
dan Baja.
¨ Peredaran Bruto PT Asia Baja Perkasa dalam Tahun Pajak
2015 sebesar Rp 6.245.753.000
¨ Peredaran Bruto PT Asia Baja Perkasa dalam Tahun Pajak
2016 sebesar Rp 7.256.458.000.
¨ Diketahui Penghasilan Kena Pajak (Laba) 2016 sebesar
Rp.765.459.000
¨ Hitung PPh Pasal 25nya untuk tahun 2017!
PPh 22 & 24

33
1/7/20

5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 26


FIKI KARTIKA

PPh 26

68
PAJAK PENGHASILAN PASAL 26

Pengertian :
èPPh pasal 26 mengatur tentang pemotongan atas
penghasilan yang bersumber di Indonesia yang diterima
atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri (baik orang pribadi
maupun badan) selain BUT.

èYang dikenakan pemotongan PPh pasal 26 adalah wajib


pajak luar negeri selain BUT yang menerima atau
memperoleh penghasilan

PPh 26

34
1/7/20

Lanjutan 1……

q Objek Pajak Penghasilan Pasal 26


69

q Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 26 :


q Dividen
q Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan
sehubungan dengan jaminan pengembalian utang
q Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta
q Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan
kegiatan
q Hadiah dan penghargaan
q Pensiun dan pembayaran berkala lainnya
q Premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya
q Keuntungan karena pembebasan utang PPh 26

Lanjutan 2……

q Objek Pajak Penghasilan Pasal 26


70

q Penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta:


q Perhiasan mewah
q Berlian
q Emas
q Intan
q Jam tangan mewah
q Barang antik
q Lukisan
q Mobil
q Motor
q Kapal pesiar
PPh 26
q Pesawat terbang ringan

35
1/7/20

Lanjutan 3……

q Objek Pajak Penghasilan Pasal 26


71

q Premi asuransi yang dibayarkan kepada perusahaan


asuransi luar negeri
q Penjualan atau pengalihan saham perusahaan antara
(conduit company atau special purpopse company) yang
didirikan atau bertempat kedudukan di negara yang
memberikan perlindungan pajak
q Penghasilan kena pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu
bentuk usaha tetap di Indonesia dikenai pajak sebesar
20%, kecuali penghasilan tsb ditanamkankembali di
Indonesia, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

PPh 26

Tarif PPh Pasal 26

a. Dividen;
b. Bunga, termasuk premium, diskonto, dan imbalan
sehubungan dengan jaminan pengembalian utang; 20% (bersifat final)
c. Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dari jumlah
dengan penggunaan harta;
penghasilan bruto
d. Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan
kegiatan;
e. Hadiah dan penghargaan dengan nama dan dalam
bentuk apa pun;
f. Pensiun dan pembayaran berkala lainnya;

a. Penghasilan dari penjualan harta di Indonesia;


20% dari
b. Premi asuransi dan premi reasuransi yang
perkiraan
dibayarkan langsung maupun melalui pialang
kepada perusahaan asuransi di luar negeri; penghasilan neto

Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak PPh 20% dari PKP
dari suatu BUT di Indonesia. dikurangi PPh BUT
72
Final

36
1/7/20

q Contoh soal PPh Pasal 26


73

1. PT Abadi Berkarya memiliki perwakilan di luar negeri dan


mengasuransikan bangunan bertingkat ke PT XYZ yang
merupakan perusahaan asuransi di luar negeri dengan
membayar jumlah premi pada tahun 2015 sebesar Rp2 miliar.
Hitunglah PPh Pasal 26 dari PT Abadi Berkarya tahun 2015?
Jawaban :
Perhitungan PPh Pasal 26 adalah :

Perkiraan penghasilan neto = 50% x Rp2.000.000.000 = Rp1.000.000.000

PPh Pasal 26 = 20% x Rp1.000.000.000 = Rp200.000.000

PPh 26

74

Sementara, apabila PT Abadi Berkarya mengikuti asuransi melalui


perusahaan yang ada di Indonesia, misal PT Asuransi Raya, dengan
membayar jumlah premi yang sama sebesar Rp2 miliar. PT Asuransi
Raya mengikutkan (reasuransi) perusahaan tersebut ke perusahaan
asuransi yang berada di luar negeri, misalnya PT XYZ, dengan
membayar premi sebesar Rp1miliar.
Maka ketentuan PPh Pasal 26 adalah sebagai berikut:

Perkiraan penghasilan neto = 10% x Rp1.000.000.000 = Rp100.000.000


PPh Pasal 26 PT Abadi
= 20% x Rp100.000.000 = Rp20.000.000
Berkarya

PPh 26

37

Anda mungkin juga menyukai