Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini dengan baik, serta tepat pada waktunya.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini lalu kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, 28 Februari 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... 1


DAFTAR ISI ...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 3
A. Latar Belakang ...................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan .................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 5
A. Pengertian Paradigma........................................................................... 5
B. Komponen Paradigma Kebidanan ...................................................... 5
C. Pelayanan Kebidanan ........................................................................... 10
D. Macam-Macam Asuhan Kebidanan ................................................... 14
E. Paradigma Kebidanan dan Asuhan Kebidanan ................................ 16
F. Manfaat Paradigma keterkaitan dengan Pelayanan Kesehatan ...... 17

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 18


A. Kesimpulan ............................................................................................ 18
B. Saran ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Pada saat ini masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah
masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok Ibu dan Anak yang ditandai
antara yang ditandai antara lain masih tingginya angka kematian Ibu dan Bayi.
Kematian pada masa maternal mencerminkan kemampuan negara dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Masalah kesehatan Ibu
dan Anak masih tetap menempatkan posisi penting karena menyangkut
kualitas sumber daya manusia yang paling hulu yaitu periode kehamilan,
persalinan dan tumbuh kembang anak. Paradigma merupakan suatu perangkat
bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya
untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar yang khas dalam melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memiliki tindakan mengenai
suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia. Dengan diterapkannya
paradigma asuhan kebidanan memiliki fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab bidan dalam memberi pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidangkesehatan Ibu di masa
hamil, persalinan, nifas, bayi setelah lahir, serta keluarga berencana.

B. Rumusan  Masalah

1. Apa pengertian Paradigma?

2. Apa saja komponen Paradigma?

3. Bagaimana pelayanan kebidanan?

4. Apa saja macam-macam asuhan kebidanan?

5. Bagaimana pandangan paradigma kebidanan dan asuhan kebidanan?

3
6. Apa saja manfaat paradigma yang berkaitan dengan pelayanan kebidanan?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian paradigma

2. Untuk mengetahui komponen paradigma

3. Untuk mengetahui pelayanan kebidanan

4. Untuk mengetahui macam-macam asuhan kebidanan

5. Untuk mengetahui pandangan paradigma kebidanan dan asuhan kebidanan

6. Untuk menegtahui manfaat paradigma yang berkaitan dengan pelayanan


kebidanan

4
BAB II

PEMABAHASAN

A. Pengertian Paradigma

1. Paradigma berasal dari bahasa Latin/Yunani, paradigma yang berarti


model/pola. Paradigma juga berarti pandangan hidup, pandangan suatu
disiplin ilmu/profesi paradigma.

2. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma adalah


kerangka berfikir. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang
bidan dalam memberi pelayanan. Keberhasilan bidan dalam
bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada paradigma, berupa
pandangan terhadap manusia/perempuan,lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan dan cara pandang bidanatauhubungan timbal
balik antara manusia, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan dan
keturunan.

B. Komponen Paradigma Kebidanan

1. Manusia/Wanita

Wanita/manusia adalah makhluk biopsikososial kultural dan


spiritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang
bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya.Wanita/ibu
adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan
wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial yang sangat
diperlukan.Wanita/ibu adalah pertama dan utama dalam keluarga.

5
Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan wanita yang sehat
jasmani dan rohani serta sosial yang sangat diperlukan.Wanita/ibu
adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga kualitas manusia
sangat ditentukan oleh keberadaan / kondisi dari wanita/ibu dalam
keluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor dari
peningakatan kesejahteraan keluarga.

2. Lingkungan

Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat


dalam interaks individu pada waktu melaksanakan aktivitasnya.
Lingkungan tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan psikososial,
lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Lingkungan psikososial
meliputi keluarga, komuniti danmasyarakat. Ibu selalu terlibat dalam
interaksi antara keluarga, kelompok,komuniti maupun masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dan kompleks
yang telah dibentuk oleh manusia sebagai lingkungansosial.
Masyarakat adalah lingkungan pergaulan hidup manusia yang
terdiridari individu, keluarga, kelompok dan komuniti yang
mempunyai tujuan atausistem nilai, ibu/wanita merupakan bagian dari
anggota keluarga dan unitkomuniti.

3. Perilaku

Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi


manusian dengan lingkungannya, yanag terwujud dalam bentuk
pengetahuan sikap dan tindakan. perilaku manusia bersifat holistik
(menyeluruh). Adapun perilaku profesional dari bidan mencakup :

6
a) Dalam melaksanakan tugasnya berbegang teguh pada filosofi
etika profesi dan aspek legal.

b) Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan


klinis yang dibuatnya.

c) Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan


keterampilan mutahir secara berkala.

d) Mengunakan cara pencegahan universal untuk mencegah


penularan penyakitdan strategi pengendalikan infeksi.

e) Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama


memberikanasuhan kebidanan.

f) Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat


sehubunganan dengan praktek kesehatan, kehamilan,
kelahiran, priode pasca persalinan, bayi barulahir dan anak.

g) Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan


kaum wanita /ibu agar mereka dapat menentukan pilihan
yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan,
meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.

h) Menggunakan keterampilan komunikasi.

i) Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk


meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan keluarga

j) Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan


pelayanan. Perilaku ibu selama kehamilan akan mempengaruhi
kehamilannya, perilaku ibu dalam mencari penolong persalinan

7
akan mempengaruhui kesejahteraan ibu dan janin yang
dilahirkannya, demikian pula perilaku ibu pada masa nifas akan
mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya. Dengan demikian
perilaku ibu dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu dan
janinya.

4. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan,yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga
dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.Pelayanan
kebidanan merupakan layanan yang berikan oleh bidan sesuai dengan
kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam ragka tercapainya keluarga berkwalitas,
bahagia dan sejahtera.sasaran pelayanan kebidanan adalah : individu,
keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya :

 Promotif (peningkatan)

 Preventif (pencegahan)

 Kuratif(penyembuhan)

 Rehabilitatif(pemulihan)

Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :

 Layanan kebidanan primer ialah layanan bidan yang


sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.

8
 Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang
dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya
dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan
dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.

 Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan


oleh bidan dalam rangka rujukan kesistem pelayanan yang
lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan
oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukunyang
menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan
oleh bidan ketempat/pasilitas pelayanan kesehatan lian
secara horijontal maupun vertical atau keprofesi kesehatan
lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan
keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.

5. Keturunan

Kualitas manusia diantaranya dtentukan oleh keturunan. Manusia


yangsehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. hal ini menyangkut
penyiapan wanita sebelum perkawinan, sebelum kehamilan
(prakonsepsi) masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas.
Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis
namun bila ditangani secara akurat dan benar, keadaan fisiologis akan
menjadi patologis. Hal ini akan berpengaruh pada bayi yang akan
dilahirkannya. oleh karena itu layanan pra perkawinan, pra
kehamilan,kehamilan, kelahiran dan nifas adalah sangat penting dan
mempunyai keterkaitan satu sama lainyang tak dapat dipisahkan dan
semua ini adalah tugas utama bidan.

9
C. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan.Pelayanan kebidanan adalah layanan yang diberikan oleh bidan
sesuai dengan kewenangan yang diberikan. Sasarannya adalah induvidu,
keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan (promotif),
pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan
(rehabilitasi). Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :

1. Layanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi


tanggung jawab bidan.

2. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh


bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama
atau sebagai salah satu urutan dari suatu proses kegiatan pelayanan
kesehatan.

3. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan


dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau
sebaliknya, yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu
menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan
rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan
kesehatan lain secara horisontal maupun vertrikal atau ke profesi
kesehatan lainnya.Asuhan kebidanan meliputi asuhan prakonsepsi,
antenatal, intranatal,neonatal, niofas, keluarga berencana, ginekologi,
premenopause, dan asuhan primer. Dalam pelaksanaannya, bidan
bekerja dalam sistem pelayanan yang memberi konsultasi, managemen
kolaborasi, rujukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan
klien.Pelayanan kebidanan merupakan perpaduan antara kiat dan ilmu.

10
Bidan membutuhkan kemampuan untuk memahami kebutuhan wanita
dan mendorong semangatnya serta menumbuhkan rasa percaya dirinya
dalam menghadapi kehamilan, persalinan, maupun peran sebagai ibu.
Dalam menjalankan tugasnya, bidan membutuhkan ilmu tingkat tinggi
dan kemampuan untuk mengambil keputusan.

Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang


dikelompokkan sebagai berikut :

1. Standar pelayanan umum (2 standar)

2. Standar pelayanan antenatal (6 standar)

3. Standar pertolongan persalinan (4 standar)

4. Standar pelayanan nifas (3 standar)

5. Standar penanganan kegawatdaruratan obstetri-neonatal (9 standar)

 Standar Pelayanan Umum

Terdapat dua standar pelayanan umum, yaitu :

 Standar 1 Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat

 Standar 2 Pencatatan

 Standar pelayanan antenatal

Terdapat enam standar pelayanan umum, yaitu :

 Standar 3 Identifikasi ibu hamil

11
 Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

 Standar 5 Palpasi abdomen

 Standar 6 Pengelolaan anemia pada kehamilan

 Standar 7 Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan

 Standar 8 persiapan persalinan

 Standar pertolongan persalinan

Terdapat empat jenis standar pertolongan, yaitu:

 Standar 9 Perawatan bayi baru lahir

 Standar 10 Persalinan yang aman

 Standar 11 Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali


pusat

 Standar 12 Penanganan kala II dengan gawat janin melalui


episiotomy

 Standar pelayanan nifas

Terdapat tiga standar pelayanan nifas, yaitu:

 Standar 13 Perawatan bayi baru lahir

 Standar 14 Penanganan pertama setelah 2 jam pertama


setelah persalinan

12
 Standar 15 Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas

 Standar penanganan kegawatdaruratan obstetri-neonatal

Terdapat sembilan standar penanganan kegawatan obstetri dan


neonatal, yaitu:

 Standar 16 Penanganan pendarahan pada kehamilan

 Standar 17 Penanganan kegawatan pada eksklamsia

 Standar 18 Penanganan kegawatan pada patrus lama/macet

 Standar 19 Persalinan dengan penggunaan vakum ekstrator

 Standar 20 Penanganan retensio plasenta

 Standar 21 Penanganan pendarahan pascapartum primer

 Standar 22 Penanganan pendarahan pascapartum sekunder

 Standar 23 Penanganan sepsis puerperalis

 Standar 24 Penanganan asfiksia neonatarum

D. Macam-macam Asuhan Kebidanan

1. Asuhan kehamilan

13
Asuhan ibu hamil oleh bidan dengan cara mengumpulkan
data,menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta
melaksanakannya untuk menjamin keamanan dan kepuasan serta
kesejahteraan ibu dan janin selama peroide kehamilan.

 Memeriksa perkembangan kehamilan

 Memberikan ketidaknyamanan pada kehamilan

 Memberikan asuhan persiapan persalinan, seperti teknik relaksasi

2. Asuhan persalinan

Asuhan persalinan oleh bidan dimulai dengan mengumpulkan


data,menginterpretasikan data untuk menentukan diagnosis persalinan
danmengidentifikasi masalah atau kebutuhan, membuat rencana
danmelaksanakan tindakan dengan memantau kemajuan persalinan
serta menolong persalinan untuk menjamin keamanan dan kepuasan
ibu selama periode persalinan.

 Memeriksa tanda-tanda persalinan

 Memberikan asuhan mengurangi rasa nyeri karena kontraksI

 Memberikan dukungan psikologis selama proses persalinan

 Memberikan asuhan bagaimana teknik mengedan yang baik

3. Asuhan bayi baru lahir

14
Asuhan bayi yang baru lahir oleh bidan dimulai dari menilai kondisi
bayi, menfasilitasi terjadinya pernafasan spontan, mencegah
hipotermia, menfasilitasi kontak dini dan mencegah hipoksia
sekunder,menentukan kelainan, serta melakukan tindakan pertolongan
dan merujuk sesuai kebutuhan.

 Mengkondisikan suasananan hangat

 Memberikan ASI langsung setelah bayi lahir

 Merawat tali pusat

4. Asuhan nifas

Asuhan Ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan


data, menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta
melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan dan mencegah
komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode
nifas.

 Memberikan konseling kebutuhan ibu nifas, nutrisi, kebutuhan


istirahat, aktifitas dll

 Memberikan kesempatan sesegera mungkin kepada ibu dan bayi


untuk bersama

 Memantau perkembangan involusi uterus

E. Paradigma Kebidanan dan Asuhan Kebidanan

15
Pandangan tentang kehamilan dan persalinan. Bidan yakin bahwa
kehamilandan persalinan adalah proses alamiah, namun tetap waspada
pada kondisi yang semula normal dapat tiba-tiba menjadi tidak normal

Pandangan tentang perempuan. Bidan yakin bahwa perempuan


merupakan pribadi yang unik, mempunyai hak mengontrol dirinya
sendiri,kebutuhan, harapan, dan keinginan yang patut dihormati.

Pandangan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya. Bidan


mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, bidan mempunyai Power
untuk mempengaruhi pemberian asuhan kebidanan (kepada ibu dan
keluarganya).

Pandangan tentang pemberdayaan dan membuat keputusan.


Perempuan harus memberdayakan untuk mengambil keputusan tentang
kesehatan diri atau keluarganya melalau komunikasi edukasi dan informasi
(KIE) serta konseling.Pengambilan keputusan merupakan kesepakatan
bersama antara ibu/perempuan,keluarga, dan bidan, dengan ibu sebagai
penentu utama dalam proses keputusan.

Pandangan tentang asuhan. Asuhan kebidanan difokuskan pada


aspek prevensidan promosi kesehatan serta kealamiahannya. Asuhan
kebidanan harus dilaksanakan secara kreatif, fleksibel, mendukung,
melayani, membimbing,memantau dan mendidik yang berpusat pada
kebutuhan personal yang unik pada perempuan selama masa kehamilan.

Pandangan tentang kolaborasi. Bidan adalah pemberi layanan


kesehatan yang mempunyai otonomi penuh dalam praktinya yang juga
berkolaborasi dengan anggota tim kesehatan lainnya. Bidan dalam praktik
kebidanan menempatkan perempuan/ibu sebagai mitra dengan pemahaman

16
kompetensi terhadap perempuan baik aspek social emosi, budaya,
spiritual, psikologi, fisik, maupun pengalaman reproduksinya.

F. Manfaat Paradigma keterkaitan dengan Pelayanan Kebidanan

Bidan memiliki peran unit dalam member pelayanan kesehatan bagi


ibu dan anak, yakin saling melengkapi dengan tenaga kesehatan
professional lainnya.Bidan adalah praktisi yang member asuhan kebidanan
pada ibu hamil dan bersalin yang normal, asuhan terhadap gangguan pada
system reproduksi wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita yang
sesuai dengan kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan
dirinya agar dapat memenuhi peningkatan kebutuhan kesehatan kliennya
(ibu dan anak).Tugas bidan adalah member pelayanan/asuhan
kebidanan.Pelayanan/asuhan kebidanan berfokus pada ibu dan anak balita.
Sesuai dengankewenangannya, bidan dapat melakukan pelayanan/asuhan
pada kasus-kasus patologis.

 Pelayanan yang bermutu

 Asuhan sesuai kebutuhan

 Kepuasan klien

 Peningkatan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan

 Menurunkan AKI dan AKB

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan 

Orang atau individu atau manusia adalah fokus paradigma. Orang


atau manusia harus bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri.
Manusia berinteraksi dengan lingkungan atau masyarakat. Lingkungan
atau masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan. Bidan sebagai manusia
harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetaui bagaimana diri sendiri.
Dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat
memahami orang lain atau manusia lain, sehingga bidan harus bersikap
objektif dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada wanita-wanita.
Sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara
hubungan bidan dan wanita sangat dibutuhkan. Interaksi antara bidan dan
pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan wanita. Bidan dan
pasien saling membutuhkan. Bidan harus menganggap pekerjaan sebagai
suatu hal yang menarik, menumbuhkan ketertarikan dalam aspek
kesehatan, contohnya saja dalam interaksi bidan dan pasien serta dalam
bekerja dengan teman-teman dan tim kesehatan lain.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya


penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang

18
makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang
telah di jelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

http://queenarhynarhyn.blogspot.com/2012/10/makalah-paradigma-
kebidanan.html?m=1

Dra. Ilyas, Jumiarni. 1993. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dalam
Konteks Keluarga. Jakarta : Depkes RI

Sofyan, Mustika Dkk. 2006. Bidan Mengyongsong Masa Depan.


Jakarta : PP IBI

Lia, Cristina Dkk. 2002. Komunikasi Kebidanan. Jakarta Penerbit


Buku Kedokteran. EGC

19

Anda mungkin juga menyukai