Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mutiara Fikri Larasati

NPM : 260110190113

Shift : D

KUIS MODUL 3

1. Bagaimana cara menghitung indeks terapi suatu obat?


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
a. LD50
b. ED50
c. IC50
d. EC50
e. LC50
f. TD50
3. Gambarkan dan jelaskan kurva yang mengubungkan dosis-respon!
4. Jelaskan apa perbedaan dari uji klinik dan uji praklinik ?
5. Dalam pengujian index terapi obat A terhadap mencit 15 gram menghasilkan nilai
LD50 sebanyak 180mg/kg dan ED50 sebanyak 10mg/kg, maka hitunglah
a. Berapa nilai indeks terapi dari obat A
b. Hitung nilai ED50 dan LD50 untuk manusia dengan berat 60kg (nilai konversi
mencit 20 gram ke manusia 70kg adalah 387,0)

Jawaban:

1. Dalam studi farmakodinamik, indeks terapi suatu obat dinyatakan dalam rumus
sebagai berikut
𝑇𝐷50 𝐿𝐷50
𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑝𝑖 = 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝐸𝐷50 𝐸𝐷50
(Setiawan, 2007)
2. Pengertian
a. LD50
LD50 atau Lethal Dosage 50 merupakan suatu besaran yang diturunkan
secara statistic, digunakan untuk menyatakan dosis tunggal suatu senyawa
yang diperkirakan dapat mematikan atau menimbulkan efek toksik yang
berarti pada 50% hewan coba setelah perlakuan. LD50 merupakan tolak
ukur kuantitatif yang sering digunakan untuk menyatakan kisaran dosis
lethal. (Sulastry, 2009)
b. ED50
ED50 atau Effective Dosage 50 adalah dosis efektif rata-rata merupakan
jumlah obat yang diperlukan untuk mencapai efek separuh maksimum, atau
yang menghasilkan efek dalam 50 persen kelompok hewan percobaan,
biasanya dinyatakan mg/kg bobot badan. (Muchtaridi, et.al., 2018)
c. IC50
IC50 atau Inhibitor Concentration 50 merupakan konsentrasi daripada suatu
ekstrak yang dapat menurunkan 50% intensitas serapan suatu obat bekerja,
biasanya parameter IC50 digunakan dalam metode DPPH atau metode
penangkapan radikal bebas. (Mulya dan Suharman, 1995)
d. EC50
EC50 atau Efficiency Concentration 50 merupakan salah satu parameter
yang telah lama digunakan untuk menginterpretasikan hasil dari metode
DPPH dengan satuan mg/mg DPPH. Atau didefinisikan sebagai hasil bagi
IC50 terhadap konsentrasi DPPH dalam mg/ml. (Prakash, et.al., 2007)
e. LC50
LC50 atau Median Lethal Concentration adalah konsentrasi yang
menyebabkan kematian sebanyak 50% dari organisme uji yang dapat
diestimasi dalam grafik dan perhitungan pada suatu waktu pengamatan
tertentu. (Rossiana, 2006)
f. TD50
TD50 atau Toxicity Dosage 50 adalah dosis yang menimbulkan toksik/racun
pada 50% individu. (Departemen Farmakologi dan Terapeutik, 2007).
3. Kurva yang menghubungkan dosis dan respon

Karakteristik dari kurva dosis respon:


a. Dosis obat dalam sumbu horizontal (sumbu x) dan presentase individu (hewan
atau manusia) yang merespon atau menunjukkan efek beracun diwakili dalam
sumbu vertical (sumbu y)
b. Kurva dosis-respon diatas menunjukkan respon positif dan negative. Contoh
tanggapan positif antara lain adalah menghilangkan sakit kepala untuk obat
antimigraine.
c. Data untuk membuat kurva diatas diambil dari suatu populasi, data untuk kurva
dosis-respon kuantum diperoleh dari banyak individu.

(Wirasuta, 2010)

4. Perbedaan Uji Praklinik dan Uji Klinik


a. Uji praklinik merupakan studi pengembangan atau uji non-klinik,atau uji efek
farmakologik, adalah tahap penelitian yang terjadi sebelum uji klinik atau pengujian
pada manusia. Uji praklinik memiliki satu tujuan utama yaitu mengevaluasi
keamanan suatu produk yang baru. Pengujian pada manusia hanya disetujui jika
produk obat tidak memiliki efek berbahaya pada hewan coba pada uji praklinik
(Mahan, 2014).
b. Ujiklinik adalah pengujian khasiat dan keamanan obat pada manusia yang dapat
“menjamin” apakah hasil in vitro atau hasil pada hewan coba sama dengan pada
manusia. (Rahmatini, 2010)
5. Jawaban:
a. Indeks terapi obat A
𝐿𝐷50
𝑇𝐼 =
𝐸𝐷50
180
𝑇𝐼 =
10
𝑇𝐼 = 18
b. Nilai ED50 dan LD50 untuk manusia dengan berat 60kg (nilai konversi
mencit 20 gram ke manusia 70kg adalah 387,0)
𝑚𝑔
• 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝐿𝐷50 = 180 𝑘𝑔 × 0,02 = 3,6 𝑚𝑔

LD50 manusia 70 kg = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 × 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖


𝑚𝑔 𝑚𝑔
= 3,6 × 387 = 1,393,2 70𝑘𝑔 𝐵𝐵 = 19,9
𝑘𝑔 𝐵𝐵

LD50 manusia 60 kg = 19,9 × 60 = 1194 mg

𝑚𝑔
• 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝐸𝐷50 = 10 × 0,02 = 0,2 𝑚𝑔
𝑘𝑔

ED50 manusia 70 kg = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 × 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖


𝑚𝑔 𝑚𝑔
= 0,2 × 387 = 77,4 70𝑘𝑔 𝐵𝐵 = 11,1
𝑘𝑔 𝐵𝐵

ED50 manusia 60 kg = 11,1 × 60 = 66,6 mg


DAFTAR PUSTAKA
Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2008. Farmakologi dan Terapi Edisi 5.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Mahan V L. 2014. Clinical Trial Phases. International Journal of Clinical Medicine.
Vol. 5: 1374- 1383
Muctharidi, Arri Y., Sandra M., dan Hari P. 2018. Kimia Medisinal: Dasar-Dasar
dalam Perancangan Obat. Jakarta: Prenamedia Group.
Mulya dan Suharman. 1995. Analisis Instrumental. Surabaya: Airlangga University
Press
Prakash, D., Suri S., Upadhyav G., dan Singh B. N. 2007. Total Phenol, Antioxidants,
and Free Radical Scavenging Activities of Some Medical Plants. Journal Food
Science Nutrition. Vol 58(1): 18-28
Rahmatini. 2010. Evaluasi Khasiat dan Keamanan Obat (Uji Klinik). Majalah
Kedokteran Andalas. Vol.34(1): 31-38
Rossiana, Nia. 2006. Uji Toksisitas Limbah Cair Tahu Sumedang Terhadap Reproduksi
Daphnia carinata King. Bandung: FMIPA Biologi, Universitas Padjajaran.
Setiawati. 2007. Obat Gagal Jantung. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.
Sulastry, Feni. 2009. Uji Toksisitas Akut yang Diukur dengan Penentuan LD 50
Ekstrak Daun Pegagan Terhadap Mencit Balb/C. Tersedia online di
http://eprints.undip.ac.id/8068/1/Feni_Sulastry.pdf. [Diakses pada tanggal 29
Maret 2020]

Wirasuta, I. M. A. Gelgel. 2010. Hubungan Dosis-Respon, Dosis-Kerja, dan


Waktu-Kerja. Tersedia online di http://farmasi.unud.ac.id/ind/wp-
content/uploads/Hubungan-dosis-respon-dosis-kerja-dan-waktu-kerja.pdf.
[Diakses pada tanggal 29 Maret 2020].

Anda mungkin juga menyukai