Anda di halaman 1dari 12

MODUL 3

PERBEDAAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI


BISNIS

BABA I
PENDAHULUAN

Istilah kelompok swasta dan publik bermula dari sejarah manusia primitif yang mulai
hidup berkelompok dan terjadi perubahan sedemikian rupa hingga menjadi
sekelompok manusia yang mulai memiliki pemikiran, sosial, dan organisasi. Dimana
masyarakat tersebut sejak dahulu memenuhi kebutuhan hidup dari segala hal yang ada
di alam, yang kemudian hari seiring perkembangan waktu ketersediaan sumber daya
yang ada di alam semakin sedikit dan membuat perselisihan antar kelompok sehingga
membentuk kelompok yang dikemudian hari memiliki sifat swasta dan publik.

Akuntansi sekotr publik dapat diinterprestasikan sebagai bidang akuntasi yang secara
khusus membahas penggunaan akuntansi dalam kegiatan organisasi sektor publik.
Secara luas, organisasi sektor publik meliputi lembaga-lembaga tinggi negara dan
departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD, partai
politik, LSM, yayasan, dan lembaga non profit lainnya. Akuntansi sektor publik itu
sendiri perlu dipelajari secara tersendiri karena sebagai bagian dari upaya memenuhi
kebutuhan akan terselesaikannya permasalahan negara ini.

BAB II
PEMBAHASAN

1.      PERKEMBANGAN PEMIKIRAN AKUNTANSI


a.     Sektor Publik versus Sektor Bisnis ( Swasta )
Istilah kelompok swasta dan publik bermula dari sejarah manusia primitif yang
mulai hidup berkelompok dan terjadi perubahan sedemikian rupa hingga menjadi
sekelompok manusia yang mulai memiliki pemikiran, sosial, dan organisasi.
Dimana masyarakat tersebut sejak dahulu memenuhi kebutuhan hidup dari segala
hal yang ada di alam, yang kemudian hari seiring perkembangan waktu
ketersediaan sumber daya yang ada di alam semakin sedikit dan membuat
perselisihan antar kelompok sehingga membentuk kelompok yang dikemudian hari
memiliki sifat swasta dan publik.

b.     Perlunya akuntansi sekotr publik dipelajari tersendiri


Akuntansi sekotr publik dapat diinterprestasikan sebagai bidang akuntasi yang
secara khusus membahas penggunaan akuntansi dalam kegiatan organisasi sektor
publik. Secara luas, organisasi sektor publik meliputi lembaga-lembaga tinggi
negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN dan
BUMD, partai politik, LSM, yayasan, dan lembaga non profit lainnya. Akuntansi
sektor publik itu sendiri perlu dipelajari secara tersendiri karena sebagai bagian
dari upaya memenuhi kebutuhan akan terselesaikannya permasalahan negara ini.

2.     TUJUAN KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VERSUS


AKUNTANSI SEKTOR BISNIS (SWASTA)

       Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan


akuntansi bisnis (swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda
dengan sektor swasta, sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor
tersebut juga berbeda dan mempunyai keunikan sendiri. Perbedaan karakter dan
mekanisme pengelolaan di masing-masing organisasi harus diperdalam lagi agar
kinerja masing-masing sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya.
Maksimalisasi kinerja organisasi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari
komparasi akuntansi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi
akuntansi sektor publik dan organisasi bisnis (swasta).

3.      ASUMSI-ASUMSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR


BISNIS(SWASTA)

1.      Perbedaan motif keuntungan antara akuntansi  sector public dan akuntansi


swasta.   Akuntansi  sector public hanya memenuhi kebutuhan public tanpa
motif mencari keuntungan sedangkan akuntansi swasta  pasti akan mencari
keuntungan sebanyak-banyaknya
2.      dampak yang diharapkan dari pemberian materi akuntansi sector public.
3.      Area sector public dan peran pemerintah sebagai organisasi sector public
terbesar.
4.      Keunikan karakter akuntansi sector public.

Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis (swasta)


            Secara konseptual, perbedaan kedua jenis organisasi ini terletak pada tujuan
yang akan dicapai. Pada tahap perencanaan, organisasi sector swasta menitikberatkan
keuntungan usaha semaksimal mungkin. Sementara organisasi sector publik lebih
mengutamakan kesejahteraan masyarakat.

Akuntansi Sektor Publik yang Tertinggal dari Akuntansi Bisnis


            Akuntansi Sektor Publik di Indonesia sangat jauh tertinggal jika diandingkan
dengan Akuntansi Sektor Swasta. Pernyataan ini bukan hanya untuk merendah atau
santun, tetapi ketertinggalan ini adalah rill. Pembuktiannya sangatlah mudah, yakni:
a)      Pemerintah Indonesia belum memiliki semua infrastruktur akuntansi keuangan yang
dibutuhan.
b)      Standar Audit Pemerintahan pada tahun 1990-an baru ada dua buah, yaitu satu yang
dikeluarkan oleh Badan Pemerintah Keuangan Republik Indonesia dan di pihak lain,
BPKP sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah juga mengeluarkan Standar
Audit.
c)      Pada organisasi public selain pemerintah ada standar akuntansi keuangan (SAK)
No.45 tentang standar akuntansi untuk entitas nirlaba.
Akuntansi atas Utang atau Kewajiban Organisasi Publik
            Kelemahan akuntansi keuangan pemerintah di masa lalu harus dipecahkan
melalui mekanisme hukum yang memberdayakan warga masyarakat. Pembagian
tugas yang jelas akan menunjukkan unit yang bertanggung jawab atas perhitungan
“utang pemerintah” dan strategi pelunasannya.
            Dalam hal ini, berbagai pertanyaan berikut harus dijawab:
a.       Malukah pemerintah mengetahui utangnya?
b.      Belum siapkah pemerintah memasuki transparansi keuangan?
c.       Apakah akuntansi yang baik hanya diperuntukan bagi Pemerintah Daerah dengan
mewajibkan penyusunan Nota Perhitungan Anggaran Daerah, Perhitungan Daerah,
Neraca, dan Laporan Arus Kas?
d.      Bagaimana laporan keuangan pemerintah pusat dan berbagai agensi pemerintah yang
mengelola aset negara disusun secara terpisah?

Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas


Efisiensia
            Suatu organisasi dianggap semakin efisien apabila rasio efisiensi
cenderung diatas satu. Semakin besar angkanya, semakin tinggi tinggkat efiseinsinya.
Secara absolut, rasio ini tidak menujukkan posisi keuangan dan kinerja organisai.
Karena itu, efiseinsi dapat dikembangkan dengan empat cara, yaitu:
1.      Dengan menaikkan output untuk input yang sama.
2.      Dengan menaikkan output lebih besar dibadingkan proporsi peningkatan input.
3.      Dengan menurunkan input untuk output yang sama.
4.      Dengan menurunkan input lebih besar dibandingkan proporsi penurunan output.
Input, sebagai penyebut, lebih sering di pertimbangkan sebagai factor pengubah
kebijakan organisasi sektor publik
Efektivitas
Efektivitas menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan . Jika
suatu organisasi ingin membangun sebuah rumah sakit dengan 250 tempat tidur. 4
unit operasi, sebuah unit kecelakaan dan darurat, serta unit pasien luar dan sebuah
target tersebut tercapai, maka mekanisme kerja organisai itu di anggap sudah efektif.
Dalam rangka mencapai tujuan itu, organisai sector publik sering kali tidak
memperhatikan biaya yang di keluarkan. Hal seperti itu bisa terjadi, apabila efisiensi
biaya bukan merupakan salah satu dari indikator hasil
Ekonomi
Indikator ekonomi merupakan indikator tentang penggunaan input.ada 3 indikatot
kinerja organisai sector publik bisa di rinci sebagai berikut: ekonomi mengenain
input, efisiensi tentang input dan output, serta efektifvitas yang berhubungan dengan
output.
Indikator efisiensi mencakup baik input maupun output. Ini bearti optimalisasi tujuan
atau pencapaian tujuan dengan biaya serendah mungkin. Penerapan indikator efisiensi
di sektor publik akan membuka kemungkinan kerja sama dengan pihak swasta.
Namun,ada 2 kesulitan benchmark penerapan ukuran kinerja sector swasta ke sektor
publik, yaitu:
1)      Jika output di ukur dalam ukuran uang, kwalitas rasio tergantung pada kwalitas
output. Sedangkan pengukuran yang ada mencakup perkiraan kwalitatif konsumen.
Kegagalan pasar merupakan suatu masalah khusus dalam pelayanan sektor publik
2)      Jika output  tidak bisa diukur dalam nilai uang, rasio efisiensi diperhitungkan dengan
unit fisik. Di sini permasalahan dasarnya adalah kondisi pengukuran fisik tidak bisa
diterima diterima dalam standar internasional.
Luasnya pengukuran efisiensi dalam artian pencarian nilai menunjukkan suatu residu.
Penekanan pada ‘inefisiensi’ dan memelihara atau memperbaiki kualitas dianggap
sebagai motif focus pengukuran tren kualitas biaya. Sebagian besar tujuan dapat
diukur sementara sebagian lainnya tidak dapat diukur. Setiap jenis ‘kualitas’ biaya
telah diteliti sesuai standar profesionalisme asosiasi dan/atau profesi. Hal yang
dipertimbangkan adalah perluasan penggunaan kebijakan kunatitas atau kualitas.
Dengan kata lain, kualitas merupakan suatu residu di mana mekanisme formal telah
dilakukan secara numerik.

Dasar Hukum Akuntansi Sektor Publik dari Sektor Bisnis (Swasta)


Dasar hukum akuntansi sector publik adalah:
1)      Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
No. 24 Tahun 2005.
2)      Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), standar akuntansi keuangan
yang lengkap dan komprehensif merupakan dambaan semua pihak yang
berkepentingan dengan laporan keuangan.
3)      Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), keberadaan standar
pemeriksaan merupakan hal yang sangat penting karena standar ini menjadi
patokan dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan.
Dasar hukum akuntansi sector bisnis (swasta) adalah:
1)      Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), standar akuntansi keuangan
merupakan pedoman yang harus diacu dalam penyusunan laporan keuangan
untuk tujuan pelaporan.
2)      Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), merupakan kodifikasi dari
berbagai pernyataan standar teknik dan aturan etika.
4.      PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR
BISNIS (SWASTA)
          Dalam sector public pengambilan keputusan dilakukan melalui mekanisme
formal dan telah ditetapkan dengan keputusan organisasi. Agak berbeda dengan
organisasi public, organisasi bisnis (swasta) juga mengambil keputusan secara
musyawarah mufakat, meskipun ada keputusan yang diambil secara individual
(pemeilik usaha).  Pengambilan keputusan melalui musyawarah dilakukan antar
pemilik saham, dan para pimpinan atau pihak manajemen organisasi bisni (swasta)

Pengambilan keputusan
Sector public Sector bisnis (swasta)
Mekanisme formal dan telah ditetapkan Mekanisme formal dan telah ditetapkan
dengan keputusan organisasi. dengan keputusan organisasi atau tidak
formal.
Segala keputusan dilakukan melalui Mengambil keputusan secara
musyawarah mufakat antara pimpinan/ musyawarah mufakat atau dapat juga
pengurus dan anggota atau perwakilan diputuskan secara individual (pemilik
anggotanya. usaha).
Tabel pengambilan keputusan dalam sector public dan sector bisnis

5.    PERENCANAAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS


(SWASTA)
Untuk mencapai suatu tujuan dalam setiap organisasi sector public maupun swasta
diperlukan suatu perencanaan yang terdiri dari:
1.      Proses perencanaan: strategi yang digunakan untuk memilih atau memodifikasi
aktivitas
2.      Proses pengendalian: penetapan perencanaan dalam suatu system menjamin
bahwa proses perencanaan dapat dilakukan.
Perencanaan dapat dikatogorikan berdasarkan dimensi waktu, sehingga dapat
dibagi menjadi:
1.      Perencanaan jangka panjang yang biasanya berjangka waktu 5 tahun atau
lebih.
2.      Perencanaan jangka menengah yang biasanya 1 hingga 5 tahun kedepan
3.      Perencanaan jangka pendek yang biasanya hingga 1 tahun kedepan.
Disisi lain akuntansi manajemen menyediakan informasi untuk pembuatan
rencana sementara. Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dapat
dilakukan dengan cara:
a.       Penilaian investasi
Suatu tindakan yang dilakukan oleh manajemen untuk menyediakan informasi
tentang kemampuan organisasi dalam mengevaluasi pengembalian modal dan
kemampuan aset.
b.      Perencanaan dan penganggaran keuangan

1.      Perencanaan keuangan
Tujuan mendasar perencanaan keuanganan adalah untuk menjamin tercapainya
tujuan dan sasaran dasar organisasi sector public serta untuk memenuhi
permintaan pelayanan yang ditetapkan pada saat perencanaan awal.
2.      Anggaran modal
Anggaran modal berisi rincian dan prakiraan penerimaan dari penjualan aset
serta pembayaran pengambilalihan aset baru untuk perencanaan jangka
menengah

c.       Anggaran pendaptan
Anggaran penerimaan tahunan merupakan salah satu dokumen perencanaan yang
paling penting dalam suatu organisasi sector public. Anggaran pendapatan
memuat rencana pendapatan yang akan diperoleh organisasi dalam satu tahun
anggaran untuk membiayai kegiatan organisasi.
d.      Model keuangan
Dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang perencanaan selalu
dipengaruhi oleh banyak variable yang terkait. Salah satucara yang dapat
membantu menghitung/menaksir masing-masing variabel adalah dengan
menggunakan model keuangan. Manfaat dari model keuangan ini adalah untuk
melihat prediksi situasi sesungguhnya yang akan terjadi pada masa yang akan
dating.
e.       Target perencanaan dan pengangguran
Target adalah seperangkat sasaran dalam bentuk kuantitatif yang harus dicapai
oleh pihak manajemen pada waktu tertentu di masa yang akan datang, seperti :
-          Target output
-          Target kinerja (efisiensi, kualitas, pelayanan, kinerja keuangan)
Jadi, aktivitas perencanaan dapat dikelompokan ke dalam dua bagian yaitu:
1.      Jenis perencanaan yang perlu diperlukan untuk mentapkan seluruh tujuan
organisasi, yaitu : perencanaan sasaran dan tujuan dasar.
2.      Jenis perencanaan yang diperlukan untuk menerapkan aktivitas dalam
pencapaian sasaran dan tujuan dasar (perencanaan operasional)
Berikut ini adalah tahap pokok dari perencanaan dan pengendalian:
1.      Perencanaan sasaran dan tujuan dasar.
2.      Perencanaan operasional.
3.      Penganggaran.
4.      Pengukuran dan pengendalian.
5.      Pelaporan, analisis, dan umpan balik.
Proses perencanaan di organisasi sector public, seperti organisasi
pemerintahan, dilakukan dengan menyusun perencanaan pembangunan daerah
sebagai satu kesatuan dalam system perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan
pembangunan daerah disusun oleh pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten
atau daerah kota sesuai kewenangannya yang dilaksanakan oleh unit (badan)
perencanaan pembangunan daerah.
Contohnya adalah sebagai berikut:
1.      Rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJP daerah) untuk jangka waktu 20
tahun yang ditetapkan dengan perda.
2.      Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJM daerah) untuk jangka waktu
5 tahun yang ditetapkan dengan perda.
3.      Rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari RPJM
daerah untuk jangka waktu 1 tahun dengan mengacu pada rencana kerja pemerintah
pusat.

Perencanaan
Sector public Sector bisnis (swasta)

Disusun oleh bagian perencanaan Disusun oleh para pegawai serta manajer
organisasi, staf, atau pengelola yang ada dalam organisasi tersebut.
organisasi.
Disahkan dengan regulasi public. Disahkan dengan aturan perusahaan atau
keputusan pemilik/pengelola perusahaan.

Hasil yang ingin dicapai adalah Hasil yang ingin dicapai adalah meraup
kesejahteraan public. profit/laba yang tinggi, serta peningkatan
kekayaan dan pertumbuhan organisasi.

Dalam organisasi swasta, proses perencanaan dilakukan oleh para pegawai serta
manajer yang ada dalam organisasi tersebut secara garis besar. Proses perencanaan di
organisasi swasta tidak jauh berbeda dengan organisasi sector public. Pada intinya,
terkait dengan penetapan visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai, dijalankan strategi
untuk meraihnya serta sistem perencanaan untuk mengendalikan pelaksanaan rencana
tersebut. Perbedaannya terlihat pada hasil yang ingin dicapai dari proses perencanaan
itu. Organisasi swasta ingin mencapai profit/laba yang tinggi serta peningkatan
kekayaan dan pertumbuhan organisasi, sementara organisasi sector public lebih
mengutamakan pentingya layanan kepada public/masyarakat.

6.      PENGANGGARAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR


BISNIS (SWASTA)
Di dalam organisasi sektor publik, seperti organisasi pemerintahan, penyusunan
anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program.  Penurunan
program publik dalam anggaran akan dipublikasikan untik dikritisi dan didiskusikan
oleh masyarakat. Dan akhirnya disahkan oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, atau
DPRD. Dalam organisasi swasta, penyusunan anggaran dilakukan oleh para pegawai
dan manajer perusahaan yang berwenang dengan persetujuan pemilik perusahaan.

Penganggaran
Sektor public Sektor bisnis (swasta)
Penyusunan anggaran dilakukan bersama Penyusunan anggaran dilakukan begian
masyarakat dalam perencanaan program. keuangan, pengelola perusahaan, atau
pemilik usaha.
Dipublikasikan untuk dikritisi dan Tidak dipublikasikan.
didiskusikan oleh masyarakat.
Disahkan oleh wakil masyarakat di Disahka oleh pengelola perusahaan atau
DPR/D legislatif dewan pengurus. pemilik usaha.

REALISASI ANGGARAN DALAM SEKOTR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS


Dalam organisasi sektor publik maupun organisasi sektor bisnis (swasta), isu utama
pada proses realisasi anggaran adalah kualitas. Hal ini akan menjadi persaingan antar
output organisasi. Dalam sektor publik kualitas dicapai untuk mencapai tujuan
pelayanannya kepada publik. Sedangkan pada organisasi swasta, kualitas dicapai
dalam rangka mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari produknya.
Realisasi anggaran
Sektor publik Sektor bisnis (swasta)
Kualitas untuk memenuhi tujuan Kualitas untuk mendapatkan keuntungan
pelayana organisasi. yang lebih besar.
Partisipasi kensumen (masyarakat) Partisipasi konsumen setelah
selama proses realisasi anggaran. mendapatkan output (produk).

PELAPORAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)


Asumsi UU No.17/2003 membawa akuntabilitas hasil sebagai catatan yang
dipertanggungjawabkan.oleh karena itu,model pelaporan keuangan sebagai bagian
dari laporan pertanggungjawaban mulai dirancang dan diterapkan sebagaimana yang
diterapkan di Amerika Serikat,Kanada,serta Selandia Baru.
            Pada bulan juni 1999,Amerika Serikat melalui Governmental  Accounting
Standards Board  (GASB) mengeluarkan GASB statement  No.34 “Basic Financial
Statement and Management’s Discussion and Analysis for State and local
Government,”dimana model pelaporan keuangan diterapkan untuk pengambilan
keputusan dan akuntabilitas.
            Bentuk dan penyusunan laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh berbagai
factor,seperti sifat lembaga sector public,system pemerintahan suatu
Negara,mekanisme pengelolaan keuangan , dan system anggaran Negara.

AUDIT DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)


Audit sektor publik berbeda dengan audit pada sektor bisnis (swasta). Audit
sektor publik dilakukan pada organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba seperti
sektor pemerintahan daerah (pemda), BUMN, BUMD, dan instansi lain yang
berkaitan dengan pengelolaan aset kekayaan negara, partai politik, yayasan, lembaga
swadaya masyarakat, serta organisasi sosial lainnya. Sementara itu, audit sektor bisnis
dilakukan pada perusahaan milik swasta yang bersifat mencari laba. Audit sektor
publik dan audit sektor bisnis (swasta) sama-sama terdiri dari dari Audit
Keuangan(Financial Audit ), Audit Kinerja (Performance Audit), dan Audit untuk
Tujuan Khusus (Special Audit). Pada bagian selanjutnya, akan dibahas mengenai
jenis-jenis audit sektor publik

Realisasi Anggaran
Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)
Organisasi pemerintahan yang bersifat Perusahaan milik swasta yang bersifat
nirlaba seperti sector pemerintahan daerah mencari laba.
(Pemda), BUMN, BUMD dan instansi
lain yang berkaitan dengan pengelolaan
aset perusahaan negara, partai politik,
yasasan, LSM, dan organisasi social
lainnya.
.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan akuntansi
bisnis (swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor
swasta, sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda
dan mempunyai keunikan sendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme pengelolaan di
masing-masing organisasi harus diperdalam lagi agar kinerja masing-masing sektor
menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya. Maksimalisasi kinerja organisasi
sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik inilah
yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dan organisasi bisnis
(swasta).
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo, Akuntanso Sektor Publik, 2012

Anda mungkin juga menyukai