BABA I
PENDAHULUAN
Istilah kelompok swasta dan publik bermula dari sejarah manusia primitif yang mulai
hidup berkelompok dan terjadi perubahan sedemikian rupa hingga menjadi
sekelompok manusia yang mulai memiliki pemikiran, sosial, dan organisasi. Dimana
masyarakat tersebut sejak dahulu memenuhi kebutuhan hidup dari segala hal yang ada
di alam, yang kemudian hari seiring perkembangan waktu ketersediaan sumber daya
yang ada di alam semakin sedikit dan membuat perselisihan antar kelompok sehingga
membentuk kelompok yang dikemudian hari memiliki sifat swasta dan publik.
Akuntansi sekotr publik dapat diinterprestasikan sebagai bidang akuntasi yang secara
khusus membahas penggunaan akuntansi dalam kegiatan organisasi sektor publik.
Secara luas, organisasi sektor publik meliputi lembaga-lembaga tinggi negara dan
departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD, partai
politik, LSM, yayasan, dan lembaga non profit lainnya. Akuntansi sektor publik itu
sendiri perlu dipelajari secara tersendiri karena sebagai bagian dari upaya memenuhi
kebutuhan akan terselesaikannya permasalahan negara ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengambilan keputusan
Sector public Sector bisnis (swasta)
Mekanisme formal dan telah ditetapkan Mekanisme formal dan telah ditetapkan
dengan keputusan organisasi. dengan keputusan organisasi atau tidak
formal.
Segala keputusan dilakukan melalui Mengambil keputusan secara
musyawarah mufakat antara pimpinan/ musyawarah mufakat atau dapat juga
pengurus dan anggota atau perwakilan diputuskan secara individual (pemilik
anggotanya. usaha).
Tabel pengambilan keputusan dalam sector public dan sector bisnis
1. Perencanaan keuangan
Tujuan mendasar perencanaan keuanganan adalah untuk menjamin tercapainya
tujuan dan sasaran dasar organisasi sector public serta untuk memenuhi
permintaan pelayanan yang ditetapkan pada saat perencanaan awal.
2. Anggaran modal
Anggaran modal berisi rincian dan prakiraan penerimaan dari penjualan aset
serta pembayaran pengambilalihan aset baru untuk perencanaan jangka
menengah
c. Anggaran pendaptan
Anggaran penerimaan tahunan merupakan salah satu dokumen perencanaan yang
paling penting dalam suatu organisasi sector public. Anggaran pendapatan
memuat rencana pendapatan yang akan diperoleh organisasi dalam satu tahun
anggaran untuk membiayai kegiatan organisasi.
d. Model keuangan
Dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang perencanaan selalu
dipengaruhi oleh banyak variable yang terkait. Salah satucara yang dapat
membantu menghitung/menaksir masing-masing variabel adalah dengan
menggunakan model keuangan. Manfaat dari model keuangan ini adalah untuk
melihat prediksi situasi sesungguhnya yang akan terjadi pada masa yang akan
dating.
e. Target perencanaan dan pengangguran
Target adalah seperangkat sasaran dalam bentuk kuantitatif yang harus dicapai
oleh pihak manajemen pada waktu tertentu di masa yang akan datang, seperti :
- Target output
- Target kinerja (efisiensi, kualitas, pelayanan, kinerja keuangan)
Jadi, aktivitas perencanaan dapat dikelompokan ke dalam dua bagian yaitu:
1. Jenis perencanaan yang perlu diperlukan untuk mentapkan seluruh tujuan
organisasi, yaitu : perencanaan sasaran dan tujuan dasar.
2. Jenis perencanaan yang diperlukan untuk menerapkan aktivitas dalam
pencapaian sasaran dan tujuan dasar (perencanaan operasional)
Berikut ini adalah tahap pokok dari perencanaan dan pengendalian:
1. Perencanaan sasaran dan tujuan dasar.
2. Perencanaan operasional.
3. Penganggaran.
4. Pengukuran dan pengendalian.
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik.
Proses perencanaan di organisasi sector public, seperti organisasi
pemerintahan, dilakukan dengan menyusun perencanaan pembangunan daerah
sebagai satu kesatuan dalam system perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan
pembangunan daerah disusun oleh pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten
atau daerah kota sesuai kewenangannya yang dilaksanakan oleh unit (badan)
perencanaan pembangunan daerah.
Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJP daerah) untuk jangka waktu 20
tahun yang ditetapkan dengan perda.
2. Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJM daerah) untuk jangka waktu
5 tahun yang ditetapkan dengan perda.
3. Rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari RPJM
daerah untuk jangka waktu 1 tahun dengan mengacu pada rencana kerja pemerintah
pusat.
Perencanaan
Sector public Sector bisnis (swasta)
Disusun oleh bagian perencanaan Disusun oleh para pegawai serta manajer
organisasi, staf, atau pengelola yang ada dalam organisasi tersebut.
organisasi.
Disahkan dengan regulasi public. Disahkan dengan aturan perusahaan atau
keputusan pemilik/pengelola perusahaan.
Hasil yang ingin dicapai adalah Hasil yang ingin dicapai adalah meraup
kesejahteraan public. profit/laba yang tinggi, serta peningkatan
kekayaan dan pertumbuhan organisasi.
Dalam organisasi swasta, proses perencanaan dilakukan oleh para pegawai serta
manajer yang ada dalam organisasi tersebut secara garis besar. Proses perencanaan di
organisasi swasta tidak jauh berbeda dengan organisasi sector public. Pada intinya,
terkait dengan penetapan visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai, dijalankan strategi
untuk meraihnya serta sistem perencanaan untuk mengendalikan pelaksanaan rencana
tersebut. Perbedaannya terlihat pada hasil yang ingin dicapai dari proses perencanaan
itu. Organisasi swasta ingin mencapai profit/laba yang tinggi serta peningkatan
kekayaan dan pertumbuhan organisasi, sementara organisasi sector public lebih
mengutamakan pentingya layanan kepada public/masyarakat.
Penganggaran
Sektor public Sektor bisnis (swasta)
Penyusunan anggaran dilakukan bersama Penyusunan anggaran dilakukan begian
masyarakat dalam perencanaan program. keuangan, pengelola perusahaan, atau
pemilik usaha.
Dipublikasikan untuk dikritisi dan Tidak dipublikasikan.
didiskusikan oleh masyarakat.
Disahkan oleh wakil masyarakat di Disahka oleh pengelola perusahaan atau
DPR/D legislatif dewan pengurus. pemilik usaha.
Realisasi Anggaran
Sektor Publik Sektor Bisnis (Swasta)
Organisasi pemerintahan yang bersifat Perusahaan milik swasta yang bersifat
nirlaba seperti sector pemerintahan daerah mencari laba.
(Pemda), BUMN, BUMD dan instansi
lain yang berkaitan dengan pengelolaan
aset perusahaan negara, partai politik,
yasasan, LSM, dan organisasi social
lainnya.
.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan akuntansi
bisnis (swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor
swasta, sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda
dan mempunyai keunikan sendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme pengelolaan di
masing-masing organisasi harus diperdalam lagi agar kinerja masing-masing sektor
menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya. Maksimalisasi kinerja organisasi
sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik inilah
yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dan organisasi bisnis
(swasta).
DAFTAR PUSTAKA