Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi
bakteri.Bakteriologi dapat dikatakan juga sebagai biologi bakteri. Di dalamnya
dipelajari struktur anatomi sel bakteri, klasifikasi, cara kerja sel bakteri,
interaksi antarsel bakteri, dan juga tanggapan bakteri terhadap perubahan pada
lingkungan hidupnya. Bakteriologi merupakan satu bagian penting dalam
mikrobiologi.
Bakteri  berasal dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah
kelompok terbanyak dari organisme hidup. Sehingga dalam kehidupan sehari-
hari kita sering kali berinteraksi dengan bakteri. Bakteri pertama kali
ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan
mikroskop buatannya sendiri. Bakteri dapat dibedakan berdasarkan bentuknya
yaitu :
1.      Bentuk Coccus ( bulat )
2.      Bentuk Basil ( batang )
3.      Bentuk Spiral
Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak bahaya kerusakan. Hal itu
terlihat dari kemampuannya menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan, dan
menimbulkan penyakit yang berkisar dari infeksi ringan sampai kepada
kematian. Mikroorganisme juga dapat mencemari makanan, dan menimbulkan
perubahan-perubahan kimiawi didalamnya, membuat makanan tersebut tidak
dapat dikomsumsi atau bahkan beracun.
Beberapa bakteri penting yang menyebabkan penyakit pada perbenihan
biasanya tumbuh bersama dengan flora normal (misalnya Streptococcus
pneumoniae, Staphylococcus aureus). Ada beberapa bakteria yang sudah jelas
patogen (misalnya Salmonella typhi), tapi infeksi tetap belum kelihatan atau
subklinis dan inang merupakan “pembawa” bakteri.

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
Klebsiella adalah sebuah genus yang dapat mengubah tempat, gram
negative  bentuk batang, bakteri dengan terkemuka polis akan berbaris kapsul.
Frequent manusia pathogen organisme yang menyebabkan berbagai penyakit
terutama pneumonia, ISK, keracunan darah, spondilihs dan jaringan lunak
infeksi.
Klebsiella pneumonia pertama kali ditemukan oleh Carl Friedlander. Carl
Friedlander adalah patologis dan mikrobiologis dari Jerman yang membantu
penemuan bakteri penyebab pneumonia pada tahun 1882. Carl Friedlander
adalah orang yang pertama kali mengidentifikasi bakteri Klebsiella
pneumonia dari paru-paru orang yang meninggal karena pneumonia. Karena
jasanya, Klebsiella pneumonia sering pula disebut bakteri Friedlander.
Untuk mengetahui spesies bakteri yang menyebabkan penyakit pada
manusia maka dilakukan suatu langkah identifikasi dan isolasi terhadap
specimen yang diperoleh dari tubuh manusia yang didiagnosa terinvasi oleh
bakteri. Specimen yang biasa digunakan sebagai bahan pemeriksaan dapat
berupa Sputum, urine, swab faring, makanan, minuman,air,feces dan secret
hidung.
Media adalah suatu bahan atau susunan bahan yang terdiri dari nutrisi atau
zat-zat makanan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba (bakteri).
Media pertumbuhan atau pembiakan diperlukan untuk mempelajari sifat
bakteri untuk dapat mengadakan identifikasi, determinasi, atau diferensiasi
jenis-jenis yang ditemukan.
Media pembiakan yang digunakan untuk mengembangbiakkan bakteri di
laboratorium dapat dibedakan menjadi tiga yaitu; medium pembiakan dasar,
medium pembiakan penyubur, medium pembiakan selektif, dan cara
mendapatkan biakan murni.
B. Maksud Praktikum
Maksud dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi
bakteri Klebsiella dalam sampel yang digunakan yaitu sputum. Selain itu,
praktikum juga dimaksudkan untuk mengetahui jenis dari bakteri Klebsiella
dalam sampel. Selain itu adapun maksud dari praktikum ini yaitu :

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
1. Praktikan dapat mengetahui cara isolasi dan identifikasi bakteri
Klebsiella.
2. Praktikan dapat mengetahui ciri-ciri bakteri yang tumbuh pada media
pertumbuhannya.
3. Praktikan dapat mengetahui cara menentukan jenis dari bakteri
Klebsiella.
C. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui cara isolasi dan identifikasi bakteri Klebsiella.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri bakteri yang tumbuh pada media
pertumbuhannya.
3. Untuk mengetahui cara menentukan jenis dari bakteri Klebsiella.

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Klebsiella


Klebsiella adalah sebuah genus yang dapat mengubah tempat, gram
negative  bentuk batang, bakteri dengan terkemuka polis akan berbaris kapsul.
Frequent manusia pathogen organisme yang menyebabkan berbagai penyakit
terutama pneumonia, ISK, keracunan darah, spondilihs dan jaringan lunak
infeksi.
Klebsiella pneumonia pertama kali ditemukan oleh Carl Friedlander. Carl
Friedlander adalah patologis dan mikrobiologis dari Jerman yang membantu
penemuan bakteri penyebab pneumonia pada tahun 1882. Carl Friedlander
adalah orang yang pertama kali mengidentifikasi bakteri Klebsiella
pneumonia dari paru-paru orang yang meninggal karena pneumonia. Karena
jasanya, Klebsiella pneumonia sering pula disebut bakteri Friedlander.
Untuk mengetahui spesies bakteri yang menyebabkan penyakit pada
manusia maka dilakukan suatu langkah identifikasi dan isolasi terhadap
specimen yang diperoleh dari tubuh manusia yang didiagnosa terinvasi oleh
bakteri. Specimen yang biasa digunakan sebagai bahan pemeriksaan dapat
berupa Sputum, urine, swab faring, makanan, minuman,air,feces dan secret
hidung.
Media pembiakan yang digunakan untuk mengembangbiakkan bakteri di
laboratorium dapat dibedakan menjadi tiga yaitu; medium pembiakan dasar,
medium pembiakan penyubur, medium pembiakan selektif, dan cara
mendapatkan biakan murni.

B. Klasifikasi Klebsiella

Kerajaan : Bakteri
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
Ordo : Enterobakteriales
Family : Enterobakteriaceae
Genus : Klebsiella
Species : Klebsiella pneumonia
Kleibsiella oxytoca
Klebsieella ozaenae
Klebsiella rhinoscheleromatis

C. Morfologi
Bakteri ini termasuk Gram negatif, berbentuk panjang atau pendek yang
bersifat fakultatif anaerob. Bakteri Klebsiella berbentuk basil atau batang ,
tidak berspora, tidak bergerak, dan memiliki kapsul.
Bakteri ini berukuran 0,5-1,5 × 1-2 mikron. Mempunyai selubung yang
lebarnya 2-3 kali ukuran kuman. Berpasangan atau berderet, tetapi bakteri
Klebsiella tidak bergerak (Soemarno,2000).

D. Gejala Klinis
Klebsiella pneumoniae dapat menyebabkan pneumonia bacterial.
Klebsiella pneumoniae banyak terdapat dalam saluran nafas dan feses sekitar
5 % orang normal. Klebsiella pneumoniae dapat menyebabkan konsolidasi
luas disertai nekrosis hemoragik pada paru-paru. Klebsiella kadang-kadang
menyebabkan infeksi saluran kemih dan bakteremia dengan lesi fokal pada
pasien yang lemah. Klebsiella menduduki ranking kedua setelah Escherichia
coli untuk infeksi saluran kemih di orang-orang yang sudah berumur.
Klebsiella juga merupakan suatu opportunistic pathogen untuk pasien dengan
penyakit paru-paru kronis dan rhinoscleroma. Feses adalah salah satu sumber
yang paling signifikan dalam hal infeksi kepada pasien, yang selanjutnya
diikuti oleh berhubungan dengan alat-alat yang sudah terkontaminasi oleh
bakteri. Penyakit utama yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah pneumonia.
Penumonia adalah inflasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan
pengisian cairan di dalam alveoli. Hal ini terjadi ini terjadi akibat adanya

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
invaksi agen atau infeksius adalah adanya kondisi yang mengganggu tahanan
saluran.
Dengan demikian flora endogen menjadi pathogen ketika memasuki
saluran pernafasan. Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di
mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap
oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan. Pneumonia
dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria,
virus, jamur, atau parasit. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia
atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti
kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Pasien yang rentan
mengalami pneumonia antara lain peminum alcohol, perokok, penderita
diabetes, penderita gagal jantung, dan penderita AIDS. Pada penderita
pneuminiae, kantong udara paruparu penuh dengan nanah dan cairan yang
lainnya.
Dengan demikian, fungsi paru-paru, yaitu menyerap udara bersih
(oksigen) dan mengeluarkan udara kotor menjadi terganggu. Akibatnya, tubuh
menderita kekurangan oksigen dengan segala konsekuensinya, misalnya
menjadi lebih mudah terinfeksi oleh bakteri lain (super infeksi) dan
sebagainya. Jika demikian keadaannya, tentu tambah sukar penyembuhannya.
Penyebab penyakit pada kondisi demikian sudah beraneka macam dan bisa
terjadi infeksi yang seluruh tubuh.

E. Penularan dan Pengobatan


Pneumonia dapat terjadi akibat menghirup bakteri yang ada di udara.
Selain itu dapat juga disebarkan melalui darah yang berasal dari tempat lain
misalnya luka, dan perpindahan langsung bakteri dari infeksi di dekat paru-
paru. Jika melalui saluran nafas, bibit penyakit yang masuk akan dilawan oleh
berbagai macam sistem pertahanan yang dimiliki oleh tubuh kita. Yang
dimaksud dengan sistem pertahanan tubuh, misalnya struktur kulit, proses
batuk, hingga sel-selpembunuh yang berada dalam darah maupun cairan limfe
kita (sistem antibodi). Pada orangorang yang terganggu pertahanan tubuhnya,

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
misalnya kesadaran menurun, usia lanjut, menderita penyakit pernapasan
kronik/PPOM, infeksi virus, diabetes mellitus, dan penyakit kronis lainnya,
termasuk juga pada penderita penyakit payah jantung atau kanker, mereka itu
menjadi mudah sakit. Selain itu, jumlah bakteri atau virus serta keganasan
virus/bakteri tersebut yang masuk ke tubuh calon penderita bisa
mempengaruhi,apakah seseorang menjadi sakit atau tidak. Gejalagejala yang
biasanya timbul dari penderita peneumonia antara lain batuk berdahak dimana
dahaknya seperti lendir berwarna hijau atau seperti nanah, nyeri dada,
menggigil, demam, mudah lelah, sesak nafas, sakit kepala, nafsu makan
berkurang, mual, muntah, tidak enak badan, kekakuan sendi, kekakuan otot,
kulit lembab, batuk darah, nyeri perut, dan pernafasan yang cepat. Untuk
mendiagnosa diadakan berbagai macam pemeriksaan antara lain dengan
menggunakan stetoskop, rontgen dada, pembiakan dahak dan penghitungan
gas darah arteri.
Untuk pengobatan dapat digunakan senyawa yang memiliki cincin β
laktam. Ada artikel yang menyebutkan bahwa kombinasi antara ampisilin dan
klorampenikol dapat menghambat pertumbuha dari Klebsiella ini. Akan tetapi
Klebsiella juga sudah resisten terhadap beberapa antibiotic. Sehingga sampai
sekarang para peneliti masih banyak mengadakan eksperimen untuk mencari
obat yang ampuh untuk jenis bakteri ini.Namun selain itu pertama-tama
penderita harus di beri antibiotik, untuk tetap menjaga keadan tubuh agar
stabil

F. Media Identifikasi
Klebsiella dapat bumbuh dengan baik pada media pembenihan seperti pada
media Blood Agar Plate (BAP), Endo agar, dan Mac Conkey Agar Plate pada
suhu 37⁰C. Ciri-ciri pertumbuhan koloni Klebsiella pada media-media
pembenihannya yaitu (Soemarno,2000):
a) Media Mac Conkay Agar (MCA)
Klebsiella pada media Mac Conkey memiliki ciri-ciri pertumbuhan
yaitu memiliki koloni besar-besar, smooth, cembung, berwarna merah

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
muda sampai merah bata bersifat mucoid yakni pada saat koloni
diambil dengan ose akan kelihatan molor seperti tali atau benang
(elastic)
b) Media Endo Agar
Klebsiella pada media Endo agar memiliki ciri-ciri pertumbuhan
yaitu memiliki koloni kecil sampai besar, berwarna merah muda
sampai merah tua,cembung dan mucoid.
c) Media BAP (Blood Agar Palte)
Klebsiella pada media BAP memiliki ciri-ciri pertumbuhan yaitu
koloni besar, putih-abu-abu, smooth, cembung, mucoid atau tidak, dan
anhaemolytis.
d) Uji biokimia
Uji biokimia dilakukan untuk melihat karakteristik bakteri melalui
reaksi biokimia, yang biasa dilakukan diantaranya:
 TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
Digunakan untuk identifikasi bakteri gram negatif batang,
untuk melihat kemampuan meragi glukosa dan sukrosa atau
laktosa.
 Fermentasi karbohidrat/gula-gula
Uji gula-gula dilakukan untuk menentukan kemampuan
dari bakteri untuk menfermentasikan beberapa jenis gula-gula
seperti glukosa, laktosa, maltosa, manitol dan sukrosa.
 MR/VP (Methyl Red / Voges Proskauer)
Uji ini dilakukan untuk menentukan organisme yang
memproduksi dan mengelola asam dan produk-produknya dari
hasil fermentasi glukosa, memperlihatkan kemampuan sistem
buffer dan menentukan organism yang menghasilkan produk
netral (asetil metal karbinol atau aseton) dari hasil fermentasi
glukosa.

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
 SIM (Sulfur, Indol, Motility)
Uji ini untuk mengetahui pergerakkan bakteri, produksi
indol dan pembentukkan gas H2S.
 Simon Citrate Agar (SCA)
Uji ini dilakukan untuk menentukkan bakteri yang
menggunakan sitrat sebagai sumber karbon .
 Lysine Iron Agar (LIA)
Uji ini dilakukan untuk mendeteksi jenis bakteri yang
memiliki enzim lysine decarboxylase.
 Urea
Uji ini dilakukan untuk mengetahui bakteri yang memiliki
enzim urease.

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
G. Kerangka Identifikasi

Pewarnaan Sampel
Gram Urine ISK

Media Pemupuk
Brain Heart Infusion Broth Inkubasi 37⁰C, 24 jam

Media Selektif

Mac End Bloo


Pewarnaan
Conkey d Inkubasi 37⁰C, 24 jam
Gram o
Agar Agar
Plate
Agar

Media Diferensial
Triple Sugar Iron
Agar
Lereng :Acid/Kuning Inkubasi 37⁰C, 24 jam
Dasar :Acid/Kuning
H2S : (-)

Uji Gula- Uji Biokimia :


gula : Methyl Red
Glukosa Voges Proskauer
Sukrosa Sulfur Indol Motility Inkubasi 37⁰C, 24 jam
Manitol Urea
Maltosa Simmon Citrat Agar
Laktosa

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
BAB III
METODE KERJA

A. Alat dan Bahan


a. Alat
Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan media dan penanaman yaitu :
1. Petridish/cawan petri 12. Autoclave
2. Tabung reaksi 13. Inkubator
3. Tutup ampul 14. Batang pengaduk
4. Ose bulat & ose lurus 15. Erlenmeyer
5. Pipet tetes 16. Beaker glass
6. Pipet ukur 17. Kapas
7. Ball filler 18. Kertas
8. Timbangan elektrik 19. Karet
9. Lampu spiritus 20. Rak tabung
10. Kaki tiga 21. Glass arloji
11. Kawat kasa 22. Sendok Tanduk
Alat yang dibutuhkan untuk pewarnaan gram yaitu :
1. Bak pewarnaan
2. Object glass
3. Ose bulat
4. Lampu spiritus
5. Korek api
6. Pipet tetes
7. Tissue
8. Mikroskop
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
Sampel Sekret Hidung
Reagen
- CGV ( Carbol Gentian Violet )

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
- Lugol
- Air fuchsin / Safranin
- Alkohol 96%
- Nacl 0,9%
- Aquadest
- Oil imersi
- Xylol
- H2O2
- KOH 10%
- Indikator BTB
- KOH 40%
Media
1. Media BHIB ( Brain Heart Infussion Broth )
2. Media BAP ( Blood Agar Plate )
3. Media Endo Agar
4. Media MCA ( Mac Conkey Agar )
5. Media TSIA ( Triple Sugar Iron Agar )
6. Media Gula-gula ( Glukosa, Maltosa Manitol, Sukrosa, dan
Laktosa )
7. Media Uji Biokimia ( Simmon Citrat Agar, Lysine Iron Agar,
Urea, Sulfur Indol Motility, Methyl Red, dan Voges Proskauer )
B. Metode Kerja
Langkah-langkah dalam pemeriksaan bakteri Klebsiella sp..adalah sebagai
berikut :
 Hari pertama (I)
- Penanaman sampel pada media pemupuk Brain Heart Infusion Broth
1)      Swab steril yang telah diusapkan pada sekret hidung kemudian
dimasukkan dalam media Brain Heart Infusion Broth
2)      Di inkubator selama 24 jam pada suhu 37˚C.

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
 Hari Kedua (II)
- Penanaman pada media selektif Blood Agar Plate, Mac Conkey Agar
dan Endo Agar.
1.) Dengan menggunakan ose steril ambil suspensi bakteri pada Brain
Heart Infusion Broth lalu goreskan dipermukaan media Blood
Agar Plate, Mac Conkey Agar dan Endo Agar.
2.) Inkubator selama 24 jam dengan suhu 37˚C.
- Lakukan pewarnaan gram
1) Ambil suspensi bakteri pada Brain Heart Infusion Broth
menggunakan ose steril.
2) Buat apusan pada objek glass yang bersih dan bebas lemak. Setelah
kering, fiksasi sediaan.
3) Warnai sediaan dengan CGV selama 1 menit kemudian bilas
dengan air mengalir.
4) Tetesi sediaan dengan lugol selama 1 menit.
5) Lunturkan sediaan dengan alcohol 96% sampai warna luntur,
6) Tetesi sediaan zat warna safranin selam 1 menit, bilas dengan air.
7) Setelah preparat kering, amati dibawah mikroskop dengan
perbesaran objektif 100 dengan menggunakan oil emersi.
 Hari Ketiga (III)
- Penanaman pada media Triple Sugar Iron Agar dengan cara
menusuknya lalu gores dipermukaan media Triple Sugar Iron
Agar.
- Media yang sudah ditanami dimasukkan dalam inkubator selama
24 jam dengan suhu 37˚C.
- Lakukan Pewarnaan gram dengan mengambil koloni yang sesuai
pada media Blood Agar Plate, Mac Conkey Agar dan Endo Agar.
 Hari keempat (IV)
- Penanaman pada media biokimia dan gula-gula. Dengan
menggunakan ose ambil koloni bakteri pada Triple Sugar Iron

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
Agar dan tanam pada Methyl Red, Voges Proskauer, glukosa,
laktosa, sukrosa, maltosa dan manitol.
- Penanaman koloni dari Triple Sugar Iron Agar juga pada media
Urea, Sulfur Indol Motility, Lysine Iron Agar, Simmon Citrat Agar
dengan menggunakan nal.
- Semua media yang sudah ditanami dengan bakteri di inkubator
selama 18-24 jam pada suhu 121˚C.
- Lakukan Pewarnaan gram dengan mengambil koloni yang sesuai
pada media Triple Sugar Iron Agar.
 Hari kelima (V)
Mengamati perubahan yang terjadi pada media Methyl Red, Voges
Proskauer, Simmon Citrat Agar, Lysine Iron Agar, Urea, Sulfur Indol
Motility glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, dan manitol.
- Untuk media Methyl Red ditetesi dengan indicator Methyl Red 3
tetes.
- Untuk media Voges Proskauer ditetesi dengan KOH 10% 3-4 tetes
dan α- naftol 1% 3-4 tetes.
- Untuk media Sulfur Indol Motility ditetesi dengan Reagen Covac’s
2-3 tetes.
Hasil pengamatan disesuaikan dengan tabel biokimia untuk
menentukan jenis bakteri.

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
 Hari kedua (II)
- Hasil penanaman pada media Brain Heart Infusion Broth

Terjadi kekeruhan
- Hasil pewarnaan gram dari penanaman pada media Brain Heart
Infusion Broth

Bentuk : Basil / Batang


Susunan : Berderet / Berpasangan
Sifat : Gram Negatif
Tersangka : Klebsiella
 Hari Ketiga (III)
- Hasil penanaman pada media Mac Conkey Agar, dari media Brain
Heart Infusion Broth

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
a. Mac Conkey Agar

Bentuk Koloni : Bulat Besar


Warna Koloni : Merah Muda
Elevasi : Cembung
Sifat : Smooth, Mucoid

- Hasil pewarnaan gram dari penanaman pada media Mac Conkey


Agar
a. Hasil pewarnaan gram dari media Mac Conkey Agar

Bentuk : Basil / Batang


Susunan : Berderet / Berpasangan
Sifat : Gram Negatif
Tersangka : Klebsiella

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
 Hari keempat ( IV )
- Hasil penanaman pada media Triple Sugar Iron Agar
a. Dari koloni Mac Conkey Agar

Lereng : Acid / Kuning


Dasar : Acid / Kuning
H2S : Negatif (-)
Gas : Positif (+)

- Hasil pewarnaan gram dari koloni Mac Conkey Agar pada media
Triple Sugar Iron Agar

Bentuk : Basil / Batang


Susunan : Berderet / Berpasangan
Sifat : Gram Negatif
Tersangka : Klebsiella
 Hari Kelima (V)
Hasil penanaman pada media gula-gula ( glukosa, sukrosa, manitol,
maltosa, dan laktosa ) dan media biokimia (Sulfur Indol Motility, Lysine
Iron Agar, Urea, Simmon Citrat Agar, Methyl Red, dan Voges Proskauer).

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
a. Dari koloni Mac Conkey Agar pada media Triple Sugar Iron Agar

Glukosa Sukrosa Maltosa Laktosa Manitol


(+), Gas (+) (+), Gas (+) (+), Gas (+) (+), Gas (+) (-), Gas (-)

Lysine Iron Agar Urea Simmon Citrat Agar


(+) (-) (-)

Methyl Red Voges Proskauer Sulfur = (-)


(-) (-) Indol = (-)
Motility = (+)

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
b. Dari koloni Blood Agar Plate pada media Triple Sugar Iron Agar

Glukosa Sukrosa Maltosa Laktosa Manitol


(+), Gas (+) (+), Gas (+) (+), Gas (+) (+), Gas (+) (-), Gas (-)

Lysine Iron Agar Urea Simmon Citrat Agar


(+) (-) (-)

Methyl Red Voges Proskauer Sulfur = (-)


(-) (-) Indol = (-)
Motility = (+)

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
B. Pembahasan
 Hari Kedua (II)
- Terjadi kekeruhan pada media Brain Heart Infusion Broth yang
memandakan adanya pertumbuhan bakteri pada media tersebut.
- Pada Sampel dari secret hidung, bakteri didapatkan berbentuk Basil /
batang berderet dan berpasangan yang artinya bakteri yang didapatkan
adalah Bacillus.    

 Hari Ketiga (III)


- Blood Agar Plate : Berwarna abu-abu, bentuknya bulat besar tidak
hemolytic menandakan bakteri tidak mampu melisiskan eritrosit yang
terdapat dalam media.
- Endo Agar: Berwarna merah jambu, bentuknya bulat kecil, dan juga
terjadi mucoid pada koloni.
- Mac Conkey Agar : Berwarna merah, bentuknya bulat besar, cembung,
mucoid, dan smooth.
 Hari Keempat (IV)
- Seluruh bagian baik pada media TSIA mengalami perubahan menjadi
kuning, baik pada lereng ataupun dasar. Ini menunjukkan bahwa
bakteri mampu menfermentasikan ketiga gula-gula dalam media TSIA
(glukosa, laktosa, dan sukrosa) sehingga menghasilkan asam yang
membuat media berwarna kuning.
- Tidak terdapat endapan hitam pada media yang menandakan bahwa
bakteri tidak memiliki enzim desulfurase. Enzim tersebut digunakan
menghidrolisis asam amino dengan gugus samping –SH sehingga akan
menghasilkan H2S yang bereaksi dengan FeSO4 dan membentuk
endapan hitam FeS.
- Adanya ruangan kosong atau udara pada media menandakan bahwa
bakteri mampu menghasilkan gas itu terjadi pada sampel.
 Hari kelima (V)
- Gula-gula
Hasil positif didapatkan pada maltosa,glukosa laktosa dan sukrosa,

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
dengan adanya perubahan warna indicator yang terdapat dalam media
ini yaitu dari biru menjadi kuning. Perubahan warna tersebut
disebabkan karena bakteri yang tumbuh di dalamnya mampu
memfermentasikan gula-gula tersebut berupa produk asam. Sedangkan
pada manitol hasilnya negatif. Karena tidak mengalami perubahan
warna.
- Methyl Red : setelah ditambahkan dengan indicator methyl red, media
tidak berubah menjadi merah (negatif) pada sampel. Berarti tidak
terjadi fermentasi asam campuran (asam laktat, asam asetat, dan asam
formiat) oleh bakteri.
- Voges Proskauer : setelah penambahan KOH 10 % dan α-naftol 1 %,
warna media tetap tidak berubah (negatif) pada sampel. Ini disebabkan
bakteri tidak memfermentasikan butanadiol oleh bakteri.
- Lysine Iron Agar : Pada media Lysine Iron Agar didapatkan hasil
positif karena terjadi perubahan warna dari warna asal yaitu warna
ungu menjadi warna violet.
- Sulfur Indol Motility :
o S (sulfur) : Bakteri tidak menghasilkan sulfur pada sampel. Hal
ini ditandai dengan tidak terbentuknya endapan hitam pada
media, karena bakteri ini tidak mampu mendesulfurasi cysteine
yang terkandung dalam media Sulfur Indol Motility.
o I (indol) : Reaksi indol hanya bisa dilihat ketika pertumbuhan
bakteri pada media ini ditambahkan dengan reagen Covac’s.
Indol dikatakan positif jika terdapat cincin merah pada
permukaannya.Warna merah dihasilkan dari resindol yang
merupakan hasil reaksi dari asam amino tryptopan menjadi
indol dengan penambahan Covac's.Bakteri yang mampu
menghasilkan indol menandakan bakteri tersebut menggunakan
asam amino tryptopan sebagai sumber carbon. Pada hasil
pengamatan hasilnya ialah negative. Karena tidak terbentuk

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
cincin merah. Hal ini menandakan bakteri tidak menggunakan
asam amino tryptopan sebagai sumber carbon
o M (motility) : Pergerakan bakteri dapat terlihat pada media ini
berupa berkas putih di sekitar tusukan. Adanya pergerakan ini
bisa dilihat karena media SIM merupakan media yang semi
solid. Pada hasil pengamatan diperoleh motility positif pada
sampel. Hal ini menandakan bakteri mempunyai alat gerak
dalam proses pertumbuhannya.
- Urea : hasil yang didapat adalah negatif karena warna media tidak
berubah menjadi warna merah muda.
- Simmon Citrate Agar : hasil yang didapat negatif pada sampel, sebab
tidak terjadi perubahan warna pada media yakni dari hijau menjadi
biru.

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan seperti pewarnaan
gram, penanaman pada media selektif, penanaman pada media diffrensial,
penanaman pada media biokimia dan gula-gula, dapat disimpulkan bahwa
bakteri yang terkandung dalam sampel sekret hidung yang diperiksa dicurigai
mengandung bakteri Klebsiella rhinoscleromatis baik pada koloni media
Blood Agar Plate dan Mac Conkey Agar. Setelah di cocokkan pada tabel dari
semua hasil reaksi yang diperoleh.
B. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan praktikan melalui laporan adalah
sebagai berikut :
1. Diharapkan  didalam praktikum,praktikan harus menggunakan APD
lengkap.
2. Menggunakan alat-alat yang steril dan bersih.
3. Memperhatikan reagen yang akan digunakan.masih dapat digunakan atau
sudah rusak (kadaluarsa).
4. Menghindari terjadinya kontaminasi.
5. Diharapkan pada praktikum mempertanggung jawabkan pada alat-alat dan
bahan-bahan yang digunakan serta diharapkan setiap selesai praktikum
agar membersihkan dan mengembalikan alat-alat dan bahan-bahan
ketempatnya.
6. Mengikuti aturan praktikum.
      Dan untuk laboratoriumnya, diharapkan ala-alat dan bahan-bahan bisa
dilengkap sehingga tidak  menghambat proses pratikum.

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II
DAFTAR PUSTAKA
Buku penuntun praktikum bakteriologi II, 2017.
Barcelona Teleporters, Zamzam. 2014. Identifikasi Klebsiella.
(http://t3leporters.blogspot.co.id/2014/01/identifikasi-klebsiella.html).
Diakses pada tanggal 20 Desember 2017.
Suparsa, Adhy. 2013. Laporan Identifikasi Bakteri.
(http://adhysuparsa.blogspot.co.id/2013/01/laporan-identifikasi-
bakteri.html). Diakses pada tanggal 20 Desember 2017.

Laporan Lengkap Praktikum Bakteriologi


63 II

Anda mungkin juga menyukai