Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH CHASIS

“CHASIS OTOMOTIF”
Dosen pengampu : Drs.Khoiri,M.Pd.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK

DANIEL R SIHOMBING (5183122020)

JANU EFRIN SIHOTANG (5181122004)

RIFQI IQBAL MUZAKKI (5183122029)

HUBERTUS JOSUA H. SINAGA (5183122028)

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan Kepada Tuhan yang Maha esa atas berkat dan rahmat-nya

sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan

materi suspensi ini dibuat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata chasis otomotif,

semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan makalah ini kami tentu saja tidak dapat menyelesaikanya sendiri tanpa bantuan

dari pihak lain ,oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada yang telah bersedia

membantu kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak

kekurangan.oleh karena itu,kami dengan segala kerendahan hati memohon maaf dan

mengharapkan kritik serta saran yang dapat membangun guna perbaikan dan penyempurnaan

kedepanya.

Medan,24-02/2020

Kelompok

2
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2
DAFTAR ISI........................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................4
A. Latar belakang .......................................................................4
B. Rumus masalah......................................................................4
C. Tujuan ....................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................5
A. Pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum............5
B. Prinsip kerja sistem suspensi secara umum...........................5
C. Jenis jenis suspensi pada kendaraan .....................................5
D. Jenis suspensi independen......................................................8
E. Teknologi suspensi independen..............................................9
F. Pemeriksaan dan perawatan pada sistem suspensi...............12
BAB III. PENUTUP..............................................................................14
A. Kesimpulan.............................................................................14
B. Saran ......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara maupun
penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah dalam kabin
kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang disebabkan ketidak rataan jalan.
Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai, sehingga pendekatan yang ditempuh adalah
meminimumkan efek gangguan yang berupa ketidak rataan jalan dengan memasang sistem
suspensi independen diantara roda dan kendaraan.
Sistem suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting dalam
memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan dan daya lekat ban
pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi juga untuk mengurangi getaran pada kabin
kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan jalan.
B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.      Pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum ?
2.      Bagaimana prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3.      Jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4.      Jenis-jenis suspensi independen ?
5.      Teknologi yang digunakan pada suspensi independen?
6.      Bagaimana cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi independen ? 

C.    TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.      Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum ?
2.      Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3.      Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4.      Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi independen ?
5.      Mahasiswa dapat mengetahui teknologi yang digunakan pada suspensi independen ?
6.      Mahasiswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi independen ?

4
BAB II
PEMBAHASAN
SUSPENSI INDEPENDEN
            Pada Bab ini membahas tentang penjelasan lebih mendalam pada sistem suspensi
independen yang digunakan pada kendaraan.
A.    Pengetian Dan Fungsi Sistem Suspensi Secara Umum
1.      Pengertian Sistem Suspensi
Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan,
getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat
meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
2.      Fungsi Sistem Suspensi
Adapun fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :

a.       Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap getaran,
guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan kenyamanan dan
keamanan penumpang.
b.      Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan
roda-roda.
c.       Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda.

B.     Prinsip Kerja Sistem Suspensi Secara Umum


Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower
maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya
pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam
getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda
tetap menapak pada jalan.

C.    Jenis-Jenis Suspensi Pada Kendaraan

Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :


1.      Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang digunakan adalah
pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.
2.      Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga dengan sistem
suspensi dependen.

5
3.      Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring), umumnya
digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
Komponen suspensi teriri dari:
1.      Coil spring
2.      Shock Absorber
3.      Suspension Arm
4.      Ball joint
5.      Bushing karet
6.      Strut bar
7.      Stabilizer bar
8.      Lateral kontrol rod
9.      Control Arm

10.  Bumper
Oleh sebab itu berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) jenis
yaitu:

1.      Suspensi poros kaku (suspensi rigid)


Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan sekarang pun masih
banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku (yang tunggal) dihubungkan ke rangka atau
bodi dengan pegas (pagas daun atau pegas koil) dan shock absorber Jadi, tidak ada lengan-lengan
suspensi seperti pada suspensi independen.

a.       Sifat-sifat suspensi rigid (kaku):


• Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain

6
• Konstruksi sederhana, perawatan mudah
• Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
• Memerlukan ruang pemegasan yang besar
• Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
• Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang)
• Bodi sedikit miring pada saat belok
b.      Keuntungan dan kekurangan suspensi rigid (kaku), yaitu :
·         Keuntungan :
Ø Konstruksi sederhana dan kuat
Ø Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil
·         Kerugian :
Ø Kwalitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang
Ø Kecenderungan terjadi gerakan horizontal
2.      Suspensi bebas (suspensi independen)

Suspensi independen adalah istilah untuk sistem suspensi mobil yang memungkinkan
setiap roda pada poros yang sama untuk bergerak secara vertikal (yaitu bereaksi terhadap
gundukan di jalan) independen ( bebas ) tidak bergantung satu sama lain. Perhatikan bahwa
"independen" mengacu pada gerakan atau jalur pergerakan roda / suspensi. Adalah umum untuk
sisi kiri dan kanan dari suspensi untuk dihubungkan dengan anti-roll bar atau mekanisme seperti
lainnya.
Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil penumpang atau truk
kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak digunakan juga pada roda belakang mobil
penumpang. Pada suspensi independen roda-roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara
langsung pada poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.
Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda ditanggulangi hanya roda itu saja.

a.       Sifat-sifat suspensi independen :


• Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
• Konstruksi agak rumit
• Membutuhkan sedikit tempat

7
• Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
• Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
• Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar gerakan roda)
• Perawatan lebih sulit

b.      Keuntungan dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu :


·        Keuntungan :
Ø Kwalitas mengendarai lebih baik
Ø Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding)
·        Kerugian :
Ø Konstruksi rumit
D.    Jenis-Jenis Suspensi Independen (suspensi bebas)

1.      Jenis Mac Pherson


Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam kejutan dan
pivot kemudi.
Suspensi jenis mac pherson memeiliki beberapa jenis antara lain :
·         Tipe Mac Pherson Strut
Suspensi tipe ini tidak memiliki lengan atas, sehingga konstruksinya lebih sederhana dari pada
tipe double wishbone. Tipe ini dapat diservis dengan lebih mudah karena memiliki komponen
yang lebih sedikit.
Umumnya digunakan pada suspensi depan kendaraan FF (front engine front drive) .
Keterangan :
1.      Stabilizer
2.      Lower arm
3.      Coil spring
4.      Peredam kejut

2.      Tipe Mac Pherson Dengan lower arm berbentuk L 


      Suspensi jenis ini banyak digunakan pada kendaraan mesin depan penggerak
belakang. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah depan belakang
sehingga tidak memerlukan strut bar.
8
3.      Tipe Semi – Trailing Arm

Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak memerlukan
banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan roda belakang dan mobil
penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan kekakuan dengan memperlihatkan beban
dari samping dan memperkecil alignment yang terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan
bawah.

4.      Jenis Strut Dua Link


Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda depan. Konstruksi jenis
ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan sebuah strut rod di tiap rodanya.

5.      Tipe Double Wisbone dengan pegas koil


Terdiri atas upper dan lower arm yang menopang roda dan knuckle yang
menghubungkan lengan-lengan. Lengan-lenganmenerima gaya longitudinal dan latitudinal,
memungkinkan pegas untuk menopang beban vertical saja. Pada tipe ini banyak digunakan untuk
kendaraan jenis FR (front engine rear drive).
Keterangan :
1.      Stabilizer
2.      Lower arm
3.      Coil spring
4.      Peredam kejut

6.      Tipe Double Wisbone dengan pegas Batang torsi 


Suspensi tipe ini bagian depan batang torsi dibubungkan ke upper arm, bagian belakang
batang torsi di hubungkan ke body. Sehingga penyetelan tinggi kendaraan lebih mudah. Tipe ini
banyak digunakan untuk truk kecil

E.     Teknologi Suspensi Independen


Ada banyak teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:

1.       Swing axle

9
Swing axlea dalah tipe sederhana suspensi independen yang dirancang dan dipatenkan
oleh Edmund Rumpler pada tahun 1903. Ini adalah penemuan revolusioner di industri otomotif,
yang memungkinkan roda untuk bereaksi terhadap penyimpangan dari permukaan jalan, Aplikasi
Kendaraan pertama digunakan pada Rumpler Tropfenwagen (yang kemudian ditiru oleh
Mercedes 170), Superior Standard dan Volkswagen Beetle. Ayunan jenis inipada awalnya
digunakan pegas daun dan peredam kejut (shock absorber). Selain itu juga  juga digunakan
dalam pesawat generasi awal ( th 1910 atau sebelumnya), seperti Sopwith dan Fokker.

2.       Sliding Pillar

Sliding Pillar merupakan bentuk suspensi independen untuk mobil ringan. Dimana
poros dan perakitan roda melekat pada tiang vertikal atau yang bisa bergeser keatas dan ke
bawah (seperti rel), Selain bergerak keatas dan kebawah juga diberi gerakan memutar. Suspensi
Sliding pilar independen pertama kali digunakan oleh Decauville pada tahun 1898, tercatat
pertama contoh suspensi depan independen pada kendaraan bermotor. Suspensi sliding pilar juga
telah digunakan oleh beberapa produsen cyclecar, pembuat Tracta Perancis, dan beberapa
kendaraan prototipe.

3.       Mac Pherson strut

Pada tahun 1949 Earle S. MacPherson mempatenkan MacPherson strut. Suspensi


MacPherson strut adalah sistem suspensi depan yang paling banyak digunakan, terutama dalam
mobil asal Eropa. Suspensi MacPherson strut menggabungkan shock absorber dan coil spring
menjadi satu kesatuan. Hal ini akan mengakibatkan sistem suspensi yang lebih kompak dan
ringan yang dapat digunakan untuk kendaraan front-wheel drive. karena desain lebih sederhana
maka suspensi ini ongkos produksi/ pembuatannya murah. dibandingkan dengan suspensi model
double wishbone atau multi link.
Selain itu karena sederhana maka membuat kendaraan lebih kompak karena tidak
terlalu banyak makan tempat. Sehingga banyak digunakan untuk kendaraan berpenggerak front
wheel drive. Sedangkan Kelemahannya karena hanya ditopong langsung oleh shockabsorber
maka handling dan getaran akan langsung tersa di pengemudi, walau dewasa ini pihak perancang
dari pabrikan sudah berusaha memperbaiki kekurangan tersebut. 

10
4.       Upper and lower A-arm (Double wishbone)
Suspensi Double Wishbone, juga dikenal sebagai suspensi A-lengan, adalah jenis
umum lain suspensi independen depan. Meskipun ada beberapa kemungkinan konfigurasi yang
berbeda, desain ini biasanya menggunakan dua lengan berbentuk wishbone untuk memegangi
roda. Setiap wishbone, yang memiliki dua posisi mounting frame dan satu di roda,  shock
absorber dan coil spring digunakan untuk menyerap getaran.
Suspensi double wishbone memungkinkan kontrol yang lebih besar atas sudut camber
roda, Suspensi ini lebih stabil, dan sedikit efek goyang yang akhirnya memberikan  kemudi lebih
konsisten (pure handling). Dengan karakteristik ini, Suspensi double-wishbone sekarang secara
umum telah dipergunakan pada mobil-mobil terutama mobil yang berdimensi lebih besar.

5.       Multi-link suspension


Suspensi multi-link adalah suspensi yang menggunakan tiga atau lebih lengan lateral,
dan satu atau lebih lengan memanjang. Definisi yang lebih luas menganggap setiap suspensi
independen memiliki 3 kelompok kontrol atau lebih multi suspensi-link. Lengan ini tidak harus
dengan panjang yang sama, dan dapat berbentuk asimetris. 
Biasanya setiap lengan memiliki sendi bola (ball joint) atau bushing karet pada setiap
ujung ujung sendinya. Beberapa desain multi-link memang menggunakan lengan wishbone, yang
memiliki dua ring di salah satu ujungnya. Pada suspensi depan salah satu lengan lateral
digantikan oleh tie-rod, yang menghubungkan kemudi dengan hub roda.

6.       Trailing arm suspension


Suspensi trailing arm, kadang-kadang disebut sebagai trailing link adalah desain
suspensi di mana satu atau lebih lengan (atau "link") menghubungkan as roda dan sasis. Suspensi
ini biasanya digunakan pada as roda belakang. Seperti yang digunakan pada Citroën 2CV,
memiliki lengan menghubungkan as roda dan sasis.
Desain Trailing arm dalam pembuatan poros bergerak sering hanya menggunakan dua
atau tiga link dan batang Panhard untuk sebagai roda lateral. Setiap hub roda terletak, lengan
sekitar segitiga yang berporos pada satu titik, di depan kemudi. Trailing Arm juga dibagi lagi
menjadi beberapa diantaranya semi trailing. Sebuah lengan suspensi semi-trailing adalah

11
suspensi independen di mana setiap hub roda terletak yang berporos pada dua titik. Trailing arm
suspensi biasanya digunakan untuk roda belakang kendaraan. Coba anda mencari Mobil VW
Beetle (VW Kodok) dan intiplah suspensinya, dia mengunakan sistem Trailing Arm.

F.     Pemeriksaan Dan Perawatan Pada Sistem Suspensi


1.      Pemeriksaan dan perawatan pada suspensi independen, yaitu:
a.       Dongkraklah mobil bagian depan dan pasang penyangga tetap (jack stand) di bagian yang aman.
b.      Periksa kelonggaran ball join pada saat rem diinjak.
c.       Periksa keadaan vet pada bantalan atas kaki suspensi mac pherson. Jika vetnya sudah kering
tambahlah secukupnya dan setelah itu pasang tutup plastiknya.
d.      Periksa bantalan karet dan klem-klem stabiliser.
e.       Periksa kebocoran oli shock breker. Shock breker yang bocor harus diganti.
f.       Periksa kelonggaran pada bantalan-bantalan karet.
g.      Perhatikan pada bagian-bagian yang dilengkapi nipple. Bersihkan nipple dan periksa katup
bolanya.
h.      Isi nipel dengan vet. Gunakan pompa pengisi pelumas.

i.        Bersihkan pelumas/vet yang jatuh ke lantai.

j.        Turunkan kendaraan dan lepas dongkrak dan penyangga (jack stand).

2.      Pemeriksaan dan perawatan pegas daun:


a.       Dongkraklah mobil bagian depan dan pasang penyangga tetap (jack stand) di bagian yang aman.
b.      Periksa kondisi bantalan karet gantungan pegas daun.
c.       Periksa kondisi pengikat pegas, mur-mur, klem U dan karet pembatas gerak. Jika sudah rusak
sebaiknya diganti dengan yang baru.
d.      Dongkraklah bagian rangka sehingga tidak ada lagi beban yang terletak pada pegas, kemudian
pasangkan penyangga.
e.       Lepaslah unit pegas daun dan bongkar unit pegas daun.
f.       Bersihkan komponen-komponen yang telah dibongkar.

12
g.      Periksa tahanan sok breker. Untuk sok breker double acting tahanan ke atas dan tahanan ke
bawah harus sama. Sedangkan untuk sok breker single acting tahanan ke atas harus lebih besar
dari pada tahanan ke bawah.
h.      Periksa permukaan kontak-kontak daun pegas terhadap keausan, retak, karat, deformasi dan lain-
lain.
i.        Periksa klem daun pegas, karet-karet penyekat terhadap keausan dan kelelahan.
j.        Rakit kembali unit pegas daun. Bersihkan grease/vet di tempat-tempat yang bergesekan sebelum
dirakit kembali.
k.      Pasang kembali unit pegas daun pada dudukannya semula.
3.      Menganalisis Kerusakan dan Kondisi Sistem
Cara menganalisis kerusakan sistem suspensi :
a.       Melakukan tes drive untuk mengetahui bagian komponen suspensi mana yang dirasa kurang
nyaman.
b.      Mendengarkan bagian suspensi yang bunyi akibat bodi mobil digoyang.
c.       Melakukan pengamatan dimana letak komponen suspensi yang rusak

13
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan adapun kesimpulan antara lain:
1.      Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran
yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan
kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Fungsi sistem suspensi pada kendaraan
adalah sebagai berikut :
a.       Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap getaran,
guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan kenyamanan dan
keamanan penumpang.
b.      Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan
roda-roda.
c.       Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda.
2.      Prinsip kerja sistem suspensi yaitu saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka
akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan
mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan
diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini
memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.
3.      Berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
a.       Suspensi poros kaku (suspensi rigid)
b.     Suspensi bebas (suspensi independen)

4.      Jenis-jenis suspesi independen, yaitu tipe mac person, tipe mac pherson dengan lower arm
berbentuk L, tipe semi – trailing arm, jenis strut dua link, tipe double wisbone dengan pegas koil
dan tipe double wisbone dengan pegas batang torsi 
5.      Teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:
a.       Swing axle

b.      Sliding pillar

c.       MacPherson strut 

14
d.      Upper and lower A-arm (double wishbone)

e.       Multi-link suspension

f.       Trailing arm suspension

B.     SARAN
Untuk lebih memahami/menambah wawasan pengetahuan materi tentang suspensi
independen ini, diharapkan untuk mengambil informasi sebanyak-banaknya baik dari buku-buku
maupun sumber bacaan dari jejaring sosial.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://www.mobilku.org/2012/10/sistem-suspensi-mobil.html, diakses tanggal 21 september


2013

http://www.slideboom.com/presentations/620821/10.B.-Sistem-Suspensi, diakses tanggal 21


september 2013

http://m-edukasi.net/online/2007/sistemsuspensi/materi03.html,diakses tanggal 21 september


2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_suspensi_%28kendaraan%29,diakses tanggal 21 september


2013

http://www.slideshare.net/parasiann/artikelsistemsuspensikemudi,diakses tanggal 21 september


2013

http://irmasuryadi.blogspot.com/2013/03/sistem-suspensi.html,diakses tanggal 21 september


2013

http://zainal1221.blogspot.com/2012/11/bayangkan-saja-jika-anda-mengandarai.html diakses
tanggal 21 september 2013

16

Anda mungkin juga menyukai