Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM 1

SALURAN PENCERNAAN

STATION 1
Skenario : Seorang pasien berumur 30 tahun datang ke apotek dan
menyerahkan resep berikut ini kepada Apoteker.

R/ Ciprofloksasin tab No. XV


S.2dd I tab
R/ Loperamid tab No. XV
S.3dd I tab
R/ Oralit No. X
S.ad libitum

Pro: Sophia

Tugas :

1. Lakukan skrining klinis pada resep yang diterima melalui penggalian data
pada pasien.
2. Lakukan identifikasi permasalahan setelah melakukan skrining resep dan
tuliskan pada lembar kerja, kemudian serahkan lembar kerja pada penguji.

Pembahasan
Berdasarkan informasi yang didapat dari pasien, pasien mengalami :
Pusing, demam, lemas, feses berlendir dan berdarah, Frekuensi BAB hingga
6x sehari dan tidak ada riwayat alergi (Subjective)
Hasil data lab (+) Shigella (Objective)

Pasien mengalami disentri. Penggunaan obat Loperamid tidak dianjurkan pada


diare akut dengan gejala demam dan sindrom disentri (Assesment)

(Plan):
o Konfirmasi kepada dokter penulis resep bahwa pasien mengalami disentri
namun pasien diresepkan Loperamid. Sebaiknya Loperamid tidak
diberikan kepada pasien disentri, karena loperamid bekerja dengan
menghambat motilitas usus sehingga akan memperlambat pengeluaran
bakteri Shigella (CDK-230, 2015).
o Mengganti loperamid dengan atapulgit.

STATION 2
Skenario : Seorang Apoteker mendapat resep dari pasien sebagai berikut :
R/ Methampiron 250 mg
Papaverin HCl 10 mg
Belladone Extract 5 mg
m.f. pulv dtd No. X
S. 3dd I pulv

Pro Hasmi (12 tahun)

Tugas :
1. Tuliskan Pada Lembar Kerja jumlah pemgambilan tablet setiap obat (untuk
pemakaian 2 hari)
2. Lakukan tahapan-tahapan peracikan sediaan pulveres sampai tahap pembagian
serbuk pada perkamen, tanpa membungkus sediaan pulveres (untuk pemakaian 2
hari)

Pembahasan
1. Jumlah tablet
Methampiron 250 mg X 6 = 1500 mg
Sedian tablet yang diambil = 1500 mg /500 mg = 3 tab

Papaverin HCl 10 mg X 6 = 60 mg
Sedian tablet yang diambil = 60 mg /25 mg = 2,4 tab = 2,5 tab = 2 ½ tab

Belladone Extract 5 mg X 6 = 30 mg
Sedian tablet yang diambil =30 mg /10 mg = 3 tab

2. Tahapan Peracikan pulveres untuk 2 hari (6 kertas perkamen)


1. Terlebih dahulu mencuci kedua tangan pada westafel yang telah tersedia
2. Gunakan APD (sarung tangan, masker dan headcap)
3. Siapkan mortir dan stemper, sudip, serta kertas perkamen
4. Tahap peracikan tablet : Siapkan Ketiga tablet sesuai yg diperlukan, tablet
digerus sampai homogen, dan
5. Dibagi serbuk menjadi 2 bagian terlebih dahulu diatas kertas perkamen
Kemudian dari 2 bagian tersebut dibagi menjadi 6 bagian sama banyak.
6. Cuci bersih mortir dan stemper pada westafel yang tersedia.
STATION 3 PRETES
STATION 4
Skenario : Seorang wanita hamil datang ke Apotek Pendidikan ULM dan melakukan
konsultasi pada apoteker mengenai penggunaan laksatif pada dirinya karena keluhan
susah BAB yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu.
Tugas :
1. Lakukan penggalian data kategori obat pada lembar kerja untuk ibu hamil dan
tentukan pilihan obat yang sesuai untuk ibu hamil tersebut, kemudian serahkan
lembar kerja pada penguji.
2. Lakukan pemberian informasi terkait cara penggunaan sediaan obat yang akan
dipilih oleh penguji (sampaikan informasi ini pada penguji)

Pembahasan
Pada praktikum Obat yang ditentukan kategorinya untuk ibu hamil yaitu Microlax
tube, Bisacodyl rectal, Bisacodyl oral, dan Laktulosa oral. Menurut FDA tingkat
keamanan penggunaan obat pada kehamilan dibagi dalam 5 kategori, yaitu :
Berdasarkan penggalian data pada literatur (Pedoman Pelayanan Farmasi
untuk Ibu Hamil dan Menyusui, 2006), kategori obat Microlax tube,
Bisacodyl rectal, Bisacodyl oral, dan Laktulosa oral untuk ibu hamil yaitu :

Obat Kategori
Microlax tube A
Bisacodyl rectal B
Bisacodyl oral B
Laktulosa oral B

Pilihan obat yang sesuai pada ibu hamil berdasarkan kategori yang didapat
yaitu obat Microlax tube (kategori A).

Cara penggunaan obat Microlax tube, yaitu :


1. Kedua tangan dicuci terlebih dahulu
2. Buka penutup pada pipa / cannula tube
3. Tekan tubenya sedikit agar sejumlah kecil isinya keluar
4. Oleskan pada bagian luar dari pipa / cannula
5. Berbaring miring pada salah satu sisi
6. Masukkan sebagian pipa ke dalam anus
7. Tekan tube tersebut agar seluruh isinya habis keluar (biarkan beberapa
menit tanpa melepas tekanan pada tube)
8. Cabut kembali pipa tersebut tanpa melepaskan tekanan pada tube
9. Cuci tangan
*Microlax bekerja dalam 5-15 menit setelah pemberian

STATION 5
Skenario : Seorang pria berumur 25 tahun datang ke apotek Pendidikan ULM
untu membeli obat karena merasakan nyeri di ulu hati, mual dan muntah
Tugas :
1. Lakukan penggalian data pada pasien
2. Pilihkan obat yang sesuai untuk pasien tersebut
3. Lakukan pemberian informasi dan edukasi kepada pasien.

Pembahasan

1. Setelah mendapatkan informasi dari pasien, bahwa pasien tidak memiliki


riwayat maag dan gangguan saluran pencernaan. Pasien menyebutkan
muntah sebelum pergi ke apotek untuk membeli obat dan pasien bukan
perokok aktif.
2. Obat yang tersedia pada station (Promag, Ranitidin, Domperidone,
Cifrofloxasin)
Jadi, di sini diberikan obat Promag kepada pasien. Karena mengingat
riwayat pasien yang tidak memiliki maag. Promag merupakan obat bebas
yang bisa diberikan tanpa resep dokter, melihat dari pilihan obat lain yang
dengan resep dokter (Domperidone). Promag merupakan obat penetralisir
asam lambung, meringankan nyeri ulu hati. Untuk meredakan muntah
pasien tidak diberikan terapi karena menurut saya muntah tersebut
merupakan gejala yang diakibatkan nyeri pada ulu hati.
3. Minum Promag dengan cara dikunyah ½-1 jam sebelum makan. Minum 3 x
1 tablet dalam sehari. Penggunaan bisa diteruskan selama kurang lebih 2
minggu apabila keluhan masih dirasakan. Apabila keluhan berhenti, stop
penggunaan obat. Jika keluhan terus berlanjut maka sebaiknya pasien
memeriksakan diri ke dokter. Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering,
hindari dari cahaya matahari dan jangkauan anak-anak.

Edukasi:
- Perbanyak minum air putih
- Hindari minum-minuman yang bersifat asam
- Hindari makanan yang pedas, berlemak.
- Hindari merokok dan alkohol dan
- Istirahat yang cukup.

Semoga lekas sembuh.

STATION 6
Skenario : Seorang pasien berumur 25 tahun datang ke Apotek dan menyerahkan
resep berikut ini kepada Apoteker.
R/ Plantacid susp. No I
S.3dd. C I

R/ Ciprofloksasin tab No XV
S.2dd I tab

Pro: Sien

Tugas :
1. Lakukan studi literatur dan tuliskan di lembar kerja terkait interaksi obat yang
terjadi ?
2. Tuliskan penyelesaian masalah pada lembar kerja dan serahkan pada penguji ?

Pembahasan
1. Permasalahan : Terdapat interaksi antara obat Plantacid dan ciprofloksasin
Efeknya : Plantacid menurunkan absorpsi dari ciprofloksasin sehingga
mengurangi efek dari obat ciprofloksasin.

2. Penyelesaian masalah diatas dengan cara memisahkan penggunaan obat


plantacid dan ciprofloksasin dengan jeda waktu 2 hingga 6 jam untuk
mengurangi pencampuran dalam usus dan meminimalkan efek
(Stockle’s, 2008) Hal 328

Penggunaan obat ciprofloksasin 2 jam sebelum makan dan plantacid digunakan


2 jam setelah makan. Misalnya minum obat ciprofloksasin diminum jam 5 pagi
kemudian makan pada jam 7 pagi dan setelah itu baru diminum obat plantacid
setelah makan yaitu jam 9 pagi. Hindari makanan asam, makanan pedas dan
disarankan untuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.

Anda mungkin juga menyukai