74 145 1 SM PDF
74 145 1 SM PDF
Abstract: This case study showed the description about aplication of Levin Conservation
Model for children with oxygenation impaired in hospital. The aims of Levin Conservation
Model is to optimalized client’s adaptation who has the problem with oxygenation in the
environment to reach the wholeness health. The primary nursing diagnose cached was the in
efective airway breathing and impaired airway changes. Nursing intervention which was
given are positioning the client in order to maximalized retraction of lung and optimalizating
oxygen’s supply into the whole body system, monitoring oxygenation status, giving health
education and supporting system of family to the client.
Abstrak: Studi kasus ini memberikan gambaran mengenai Aplikasi Model Konservasi Levine
pada anak dengan gangguan oksigenasi di rumah sakit. Aplikasi model Konservasi Levine
bertujuan untuk mengoptimalkan adaptasi klien yang mengalami gangguan oksigenasi dengan
lingkungan untuk mencapai wholeness. Diagnosis keperawatan utama yang ditemukan adalah
gangguan tidak efektif jalan nafas dan gangguan pertukaran gas. Intervensi keperawatan yang
diberikan berupa memposisikan klien agar paru dapat mengembang maksimal dan
mengoptimalkan suplai oksigen ke seluruh tubuh, monitoring status oksigenasi, pendidikan
kesehatan, dan dukungan kepada klien dan keluarga.
Kualitas hidup anak akan baik apabila pemerintah terkait pelayanan kesehatan
kesejahteraannya terjamin, termasuk anak (Suhartati, 2010).
kesehatan yang baik. Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan yang diberikan
yang diberikan bersifat holistik. Pelayanan kepada anak yang sakit, berupa upaya
keperawatan yang diberikan meliputi pengobatan dan perawatan, diantaranya
promotif, preventif, kuratif, dan adalah perawatan anak di rumah sakit.
rehabilitatif. Perawat harus mampu Merawat anak yang sakit, khususnya anak
mempunyai peran strategis antara lain, yang mengalami perawatan di rumah sakit
sebagai pemberi asuhan atau tindakan banyak memberikan pengalaman yang
keperawatan, mendeteksi dan stimulasi berharga sekaligus menimbulkan banyak
tumbuh kembang, memfasilitasi anak tantangan, karena anak adalah konteks
bermain, komunikator yang efektif dan individu dan tidak lepas dalam konteks
asertif, pencegahan cedera untuk keluarga yang memiliki kebutuhan khusus
mewujudkan patient safety, dan berperan dan sekaligus berbeda dengan orang
sebagai kontributor berbagai program dewasa.
158
NERS JURNAL KEPERAWATAN VOLUME 8, No 2, Desember 2012 : 154-160
Perawat anak merupakan salah satu memindahkan oksigen dari udara ke dalam
tenaga kesehatan yang bisa diandalkan jaringan dan karbondioksida yang
dalam upaya pencapaian target untuk dikeluarkan ke udara dapat dibagi menjadi
meningkatkan kualitas pemberian tiga stadium, menurut Soemantri (2009)
pelayanan di tatanan rumah sakit. Perawat yaitu sebagai berikut:
anak diharapkan dapat berperan secara - Difusi gas antara alveolus dan kapiler
optimal dalam melakukan perannya sebagai paru-paru (respirasi eksterna) serta
pemberi asuhan maupun pendidik dalam antara darah sistemik dan sel-sel
mendukung upaya promosi kesehatan. jaringan.
Perawat sebagai pemberi asuhan - Distribusi darah dalam sirkulasi
keperawatan dapat menerapkan teori pulmoner dan penyesuaiannya dengan
keperawatan dalam berbagai tatanan distribusi udara dalam alveolus-alveolus.
pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit. - Reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan
Anak yang dirawat di ruang rawat karbon dioksida dengan darah.
anak, diantaranya berada dalam kondisi Terdapat beberapa mekanisme yang
kritis dan sebagian besar mengalami membantu agar udara dapat masuk ke
masalah yang berkaitan dengan pemenuhan dalam paru-paru sehingga pertukaran gas
oksigenasi, sehingga perawat perlu dapat berlangsung. Fungsi mekanik
memperhatikan pemberian asuhan pergerakan udara masuk dan keluar dari
keperawatan pada klien yang mengalami paru dinamakan ventilasi. Proses respirasi
gangguan pemenuhan oksigenasi tersebut eksternal, yaitu ventilasi, mekanisme
dengan mengintegrasikan model konservasi ventilasi, difusi, dan pertukaran oksigen
Levine. Tujuan penerapan model ini adalah dan karbon dioksida. Adapun transpor gas
agar anak dan keluarga dapat melakukan antara paru-paru dan jaringan, adalah
konservasi energi dan mempertahankan transpor oksigen dan karbon dioksida
integritas dari fungsi integritas struktural dalam darah, kurva disosiasi
tubuh, personal, dan sosial, sehingga oksihemoglobin, reflek batuk dan bersin.
mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari Faktor yang mempengaruhi oksigenasi
baik di rumah sakit maupun setelah anak antara lain yaitu lingkungan, emosi, gaya
pulang ke rumah (Tomey & Alligood, hidup, kesehatan dan aktivitas serta
2006). istirahat. Adapun menurut Perry dan Potter
Gangguan Oksigenasi : Kebutuhan (2001), faktor yang mempengaruhi
oksigenasi berhubungan erat dengan fungsi gangguan oksigenasi ditambah dengan
sirkulasi udara yang ada pada tubuh faktor perkembangan.
manusia. Fungsi sirkulasi udara ini Gagal jantung adalah keadaan
biasanya disebut juga dengan istilah ketidakmanpuan jantung sebagai pompa
respirasi atau pernafasan. darah untuk memenuhi secara adekuat
Definisi respirasi atau pernafasan yaitu kebutuhan metabolisme tubuh (Oesman,
suatu aktivitas yang berperan dalam proses dalam Sastroasmoro & Madiyono, 1994).
suplai O2 ke seluruh tubuh dan Definisi yang lainnya yaitu, gagal jantung
pembuangan CO2 (hasil pembakaran sel). adalah keadaan patofisiologis ketika
Adapun fungsi dari respirasi adalah jantung sebagai pompa tidak mampu
menjamin ketersediaan O2 untuk memenuhi kebutuhan darah untuk
kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh metabolisme jaringan (Price & Wilson,
sertamengeluarkan CO2 hasil metabolisme 2006). Adapun definisi gagal jantung
sel secara terus menerus (Soemantri, 2009). (Congestif Heart Failure) adalah suatu
Adapun tiga (3) tahap dalam proses kondisi dimana jantung mengalami
oksigenasi adalah ventilasi, perfusi, dan kegagalan dalam memompa darah guna
difusi. Proses fisiologis respirasi yang mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan
158
Deswita, Aplikasi Model Levine…
nutrien dan oksigen secxara adekuat jantung kanan, peningkatan kongesti atau
(Udjianti, 2010). bendungan vena sistemik, dan edema
Penyebab utama gagal jantung pada perifer.
periode anak adalah penyakit jantung yang Penerapan Model Konservasi Levine
didapat. Penyebab yang paling banyak dalam asuhan keperawatan klien dengan
adalah demam reumatik/ penyakit jantung gangguan oksigenasi : Dalam pengelolaan
reumatik, selain itiu penybabnya adalah asuhan keperawatan pada kasus, digunakan
miokarditis, endokarditis, penyakit ginjal, pendekatan aplikasi model konservasi
hipertensi, kardiomiopati, dan kor Levine. Adapun proses asuhan keperawatan
pulmonal (Oesman dalam Sastroasmoro & dimulai dari pengkajian, diagnosa
Madiyono, 1994). keperawatan, intervensi, implementasi dan
Ada tiga (3) mekanisme mekanisme evaluasi yang disesuaikan dengan model
kompensasi tubuh untuk berusaha konservasi Levine.
mempertahankan fungsi pompa jantung Gangguan pemenuhan oksigen bisa
normal, yaitu peningkatan respon sistem disebabkan oleh faktor “jantung”, dimana
saraf simpatis, respon Frank Starling, dan anak mengalami gagal jantung. Sementara
hipertropi otot jantung. Semua mekanisme jantung merupakan organ penting yang
kompensasi bertindak terutama untuk menyokong sirkulasi dan berkaitan erat
mengembalikan curah jantung mendekati dengan pemenuhan oksigen. Jantung
normal. Walaubagaimanapun, selama gagal berfungsi memompa dan mendistribusikan
jantung berlangsung, penyesuaian sirkulasi darah ke organ-organ atau jaringan untuk
jantung dan perifer ini dapat menyebabkan metabolisme (Guyton, 1999).
kerusakan pada fungsi pompa jantung Proses keperawatan kepada klien
karena semua mekanisme tersebut dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
memperbesar peningkatan konsumsi oksigenasi menurut Levine meliputi:
oksigen untuk otot jantung. Hal ini dapat pengkajian, trophicognosis, hipotesis,
menyebabkan gejala dan tanda gagal intervensi dan evaluasi. Penjelasan proses
jantung berkembang (Udjianti, 2010). asuhan keperawatan tersebut akan
Anak akan mengalami lekas lelah, diuraikan sebagai berikut:
batuk, mengi, sesak nafas dari ringan Pengkajian meliputi pengumpulan data
sampai sangat berat (sesak nafas pada yang didapatkan melalui observasi dan
waktu istrirahat). Tanda dan gejala yang wawancara kepada klien dan keluarda serta
disebabkan oleh gagal jantung kiri, antara data sekunder yang berasal dari catatan
lain: letargi, diaforesis, dispnea, batuk status klien di ruang rawat rumah sakit.
(hemoptoe), ortopnea, ronkhi, gallop, Masalah internal kasus anak dengan tidak
oliguria atau anuria, dan hasil x-ray bersihan jalan nafas adalah terjadinya
memperlihatkan kongesti paru. Tanda dan hipersekresi di jalan nafas, sedangkan
gejala pada gagal jantung: edema masalah internal pada anak dengan
tungkai/tumit, pulsasi vena jugularis, kerusakan pertukaran gas adalah terjadinya
bendungan vena jugularis meningkat, gangguan pada perfusi paru.
distensi abdomen, mual, tidak nafsu makan, Pengkajian keperawatan dilakukan
asites, berat badan meningkat, secara menyeluruh, namun difokuskan
hepatomegali, splenomegali, dan insomnia kepada masalah oksigenasi dan masalah
(Udjianti, 2010). lain yang mungkin terkait dengan masalah
Gagal jantung kanan biasanya utama. Observasi hemodinamik, perubahan
disebabkan oleh adanya gagal jantung kiri, frekuensi nafas, kedalaman nafas, suara
gangguan katup trikuspidalis, atau nafas abnormal, sianosis, adanya takipnoe,
pulmonal. Hipertensi pulmonal juga penggunaan otot aksesori pernafasan,
mendukung berkembangnya kegagalan dispnea, batuk, dan adanya kelemahan.
159
NERS JURNAL KEPERAWATAN VOLUME 8, No 2, Desember 2012 : 154-160
158