Anda di halaman 1dari 6

TIPE RESPON HEWAN

Mardhatillah1)*, Dinda Fadhila Belahusna2), Iffa Aldina3), Lola Sutera Islami Arwin4), Amjad Arrafii 5)

1)
BP 1810422063, Kelompok IA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
2)
BP 1810421037, Kelompok IA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
3)
BP 1810421007, Kelompok IA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
4)
BP 1810421016, Kelompok IA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
5)
BP 1810422057, Kelompok IA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
*Koresponden: mardhatillah.koto@gmail.com

Abstrak

Praktikum Tipe Respon Hewan dilaksanakan pada Selasa, 18 Februari 2020 di Laboratorium Pendidikan I, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas. Adapun tujuan di lakukannya
praktikum ini yaitu untuk untuk mengetahui respon dari berbagai rangsangan yang diberikanpada makhluk hidup
(cahaya, gravitasi dan arus). Hasil yang didapat dari praktikum yaitu pada Pheretima sp. 1 bergerak menjauhi cahaya
dengan rata-rata waktu 28,3 detik. Sedangkan Pherettima sp. 2 bergerak menjauhi cahaya dengan rata-rata waktu 24,3
detik sehingga tipe gerakan fototaksis Pheretima sp. cendrung mengarah menjauhi cahaya (-). Pergerakan Pheretima sp.
kearah bawah paling cepat yaitu pada sudut 70o, sedangkan pergerakan Pheretima sp. jatuh kebawah yang paling lambat
yaitu pada sudut 30o sehingga tipe gerakan geotaksis pada Pheretima sp.cendrung menuju kebawah atau mendekati arah
gravitasi (+), walaupun cacing berusaha untuk merayap naik, tapi karena gaya gravitasi tubuh cacing cendrung turun.
Pergerakan Poecilia reticulata dipengaruhi atau dirangsang oleh arus air.Tipe gerakan rheotaksis dimana ikan Poecilia
reticulata cendrung bergerak melawan arus rheotaksis (+). Sebagian ada yang bergerak tidak melawan arus, rheotaksis
(-), dan ada yang menetap tidak melawan arus ataupun mengikuti arus.

Kata Kunci: Ethologi, Orientasi, Taksis, Rangsangan, Reseptor.

PENDAHULUAN

Hewan merupakan suatu organisme yang bersifat dalam lingkungannya tidak bersifat acak
motil, artinya dapat berjalan dari satu tempat ke melainkan merupakan respon-respon terhadap
tempat lain. Gerakannya disebabkan oleh bermacam-macam stimulus dalam lingkungannya
rangsang-rangsang tertentu yang datang dari itu, baik secara langsing maupun tidak langsung
lingkungannya.Jenis-jenis hewan pada umumnya (Lahay, 2010: hal 8).
dapat tinggal di suatu lingkungan hidup yang Menurut (Fried, 2005), Pengkajian
sesuai dengan ciri-ciri kehidupannya. Jika hewan prilaku merupakan cabang biologi yang relative
berjalan atau berpindah ke tempat lain tidak baru, dan cenderung lebih deskriptif serta tidak
mengalami perubahan bentuk, kecuali perubahan begitu meyakinkan secara analitis daripada
sifat-sifat fisiologisnya. Faktor-faktor yang cabang-cabang lain. Intensitas dari dalam yang
merangsang gerakan hewan adalah makanan, air, mendorong hewan untuk melakukan sesuatu ,
cahaya, suhu, kelembaban, dan lain-lain. apapun sifatnya, disebut dorongan (drive).
Beberapa hewan mampu menempuh jarak tempuh Dorongan-dorongan itu dimodifikasi oleh
itu dipengaruhi batas toleransinya untuk merespon berbagai factor, baik factor internal maupun factor
perubahan lingkungannya (Susanto, 2000:hal 12). yang ada di lingkungan. Dorongan sering kali
Respon terhadap stimulus merupakan disebut insting. Pembawaan tubuh kea rah atau
salah satu ciri utama kehidupan sehingga dengan jauh dari sesuatu rangsangan dinamakan taksis
adanya ciri ini organisme mampu untuk pada hewan. Hewan menunjukkan beberapa jenis
memberikan respon (tanggapan) terhadap taksis yang berbeda yaitu fototaksis adalah
berbagai faktor lingkungan dan perubahan di gerakkan terhadap cahaya, dan kemotaksis
sekitarnya berbagai faktor lingkungan dan merupakan gerakkan terhadap kimia.
perubahan di sekitarnya. Gerakan-gerakan hewan
Seperti ciri fenotifik lainnya, perilaku yang mencari makan dan melakukan interaksi
memperlihatkan suatu kisaran variasi fenotifik biotik lainnya secara visual atau mempergunakan
yang bergantung pada lingkungan, di mana rangsang cahaya untuk melihat benda. Untuk
genotip itu diekspresikan. Prilaku dapat diubah mengetahui efek ekologis dari cahaya matahari,
dilingkungan. Pada sisi lainnya, bentuk yang perlu diperhatikan ialah aspek intensitasnya,
penyelesaian masalah yang paling berkembang kualitasnya serta lamanya penyinaran. Tampaknya
ditandai oleh morma reaksi yang sangat luas. diantara intensitas dan kualitas cahaya dengan
Namun demikian, perilaku juga memiliki suatu warna tubuh hewan terdapat semacam korelasi.
komponen genetik---perilaku bergantung pada Hewan-hewan pelagis cenderung berwarna
gen-gen yang ekspresinya menghasilkan sistim transparan berwarna biru dengan punggung
neuron yang tanggap terhadap kemajuan kehijau-hijauan atau berwarna coklat dengan
pembelajaran. Sebagian ciri perilaku adalah bagian abdomen putih perak. Berkaitan dengan
filogenetik, dengan norma reaksi yang luas macam sinar yang menembus hingga suatu
( Campbell, 2004). kedalaman, pada kedalaman 750 m di lautan
Pada hewan, yang seolah-olah tidak selalu daerah tropika, hampir semua jenis decapoda
membutuhkan cahaya secara langsung. Namun warna tubuhnya merah (Dharmawan, 2004 hal:
sebenarnya cahaya matahari mempunyai peranan 38).
penting khususnya bagi hewan-hewan diurnal,

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat cahaya dari atas dengan senter. Amati arah
Praktikum ini dilaksanakan pada Selasa, 18 perpindahan Pheretima sp. dan catat waktu pada
Februari 2020 pukul 14.00 WIB – selesai, di saat Pheretima sp. sudah berpindah tempat.
Laboratorium pendidikan I, Jurusan Biologi, Dilakukan dengan tiga kali pengulangan.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Geotaksis
Alam, Universitas Andalas. Disediakan triplek ganda dengan engsel, sudut
penyangga, tepung, dan lima ekor cacing
Alat dan Bahan Pheretima sp. Letakkan sudut penyangga 30o ,
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50o, 70 o pada triplek ganda. Tutupi permukaan
triplek ganda ukuran kertas HVS dengan engsel, triplek tersebut dengan kertas HVS yang sudah
cawan petri, kertas karbon, triplek penyangga dilembabkan dan taburi kertas HVS dengan
dengan sudut 30o, 50o, dan 70o, senter lampu tepung secara merata. Pada permukaan kertas
kuning, kertas HVS, kertas milimeter, kotak yang sudah ditaburi dengan tepung terigu dibagi
rheotaksis dan stopwatch. Bahan yang digunakan menjadi empat kuadran. Letakkan lima ekor
yaitu cacing tanah (Pheretima sp.), ikan pantau Pheretima sp. ditengah-tengah kuadran. Tunggu
(Poecilia reticulata), tepung terigu, dan air. dan catat waktu pada saat Pheretima sp. jatuh
kebawah. Amati arah dan dikuadran mana
Cara Kerja Pheretima sp. tersebut jatuh. Lakukan tiga kali
Adapun cara kerja praktikum tipe respon hewan pengulangan pada setiap sudut.
ini adalah sebagai berikut: Rheotaksis
Fototaksis Disediakan kotak rheotaksis dan diletakkan
Disediakan cawan petri, senter, kertas karbon, dan didekat air yang mengalir. Kotak rheotaksis diisi
dua ekor Pheretima sp. dengan ukuran sama dengan air hingga air melimpah, kemudian
besar. Tutup sebagian cawan petri dengan kertas Poecilia reticulata dimasukkan sebanyak 10 ekor
karbon dan sebagiannya lagi dibiarkan terbuka. secara bersamaan. Amati pergerakkan dari
Letakkan dua ekor Pheretima sp. didalam cawan Poecilia reticulata tersebut. Dilakukan beberapa
petri dengan posisi ditengah-tengah antara bagian kali pengulangan.
yang gelap dan bagian yang terang. Berikan
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut:


Fototaksis
Pengulangan (detik)
No Spesies Keterangan
1 2 3
1. Pheretima sp. 32 27 26 Menjauhi cahaya (-)
2. Pheretima sp. 44 20 09 Menjauhi cahaya (-)

Dari Tabel 1. Diperoleh arah gerak dari terhadap lingkungannya. Pherettima sp selalu
pherettima sp yaitu dengan tiga kali pengulangan, menjauhi cahaya karena cacing tanah merupakan
Pherettima sp. 1 bergerak menjauhi cahaya hewan yang menyukai lingkungan yang lembab.
dengan rata-rata waktu 28,3 detik. Sedangkan Hal ini sesuai dengan pernyataan Cacing tanah
Pherettima sp. 2 bergerak menjauhi cahaya menyukai lingkungan yang lembab dengan bahan
dengan rata-rata waktu 24,3 detik. Berdasarkan organik yang berlimpahan dan banyak banyak
hasil ini diketahui bahwa cacing tanah selalu kalsium yang tersedia. Akibatnya, cacing tanah
bergerak menjauhi cahaya, dimana cacing tanah terdapat paling melimpah dalam tanah berstruktur
ini selalu bergerak ke tampat yang gelap. halus dan kaya bahan organik dan tidak terlalu
Sesuai dengan pernyataan (Nukmal, asam. Cacing tanah pada umumnya membuat
2012) bahwa Kelangsungan hidup suatu mahkluk liang dangkal dan hidup mencerna bahan organik
hidup tergantung pada kemampuannya dalam yang terdapat didalam tanah.
menanggapi rangsang dan bagaimana organisme
(Pherettima sp) tersebut menyesuaikan diri

Geotaksis

Pengulangan (detik) Kuadran Keterangan


No Sudut Spesies
1 2 3 I II III IV
30 o
Pheretima sp.1 1,01 2,35 3,16 + ++ Menuju gravitasi
30o Pheretima sp.2 1,20 2,10 3,15 + ++ Menuju gravitasi
1. 30o Pheretima sp.3 1,15 2,10 3,17 +++ Menuju gravitasi
30o Pheretima sp.4 1,25 2,9 3,19 + + + Menuju gravitasi
30o Pheretima sp.5 1,30 2,11 3,11 + ++ Menuju gravitasi
50o Pheretima sp.1 1,31 1,59 2,37 + + + Menuju gravitasi
50o Pheretima sp.2 1,28 1,45 2,38 ++ + Menuju gravitasi
6. 50o Pheretima sp.3 1,10 1,42 2,35 + ++ Menuju gravitasi
50o Pheretima sp.4 1,11 1,43 2,30 + ++ Menuju gravitasi
50o Pheretima sp.5 1,13 1,40 3.25 + Menuju gravitasi
70o Pheretima sp.1 40 46 50 ++ + Menuju gravitasi
70o Pheretima sp.2 38 44 51 ++ + Menuju gravitasi
11. 70o Pheretima sp.3 37 40 49 + + + Menuju gravitasi
70o Pheretima sp.4 35 42 45 +++ Menuju gravitasi
70o Pheretima sp.5 41 47 + ++ Menuju gravitasi

Dari Tabel 2. Diperoleh arah gerak pheretima menuju arah gravitasi. Pergerakan Pherettima sp
sp selalu bergerak kearah bawah, pergerakan paling cepat yaitu pada sudut 700 dan pergerakan
Pherettima sp kearah bawah yaitu terjadi pada jatuh kebawah yang paling lambat yaitu pada
pada setiap pengulangan dan dengan empat sudut 300. Dimana pada sudut 700 pheretima sp
kuadran dimana berfungsi sebagai petunjuk arah menuju kebawah dengan rata-rata waktu 43 detik,
gerak cacing tanah yang sedang atau sebelum pada sudut 500 dengan rataprata waktu 1,6 menit
dan pada sudut 300 dengan rata-rata waktu 2,2 sp merupakan geotaksis positif karena
menit. Pherettima sp. selalu bergerak ke arah bawah atau
Berdasarkan hal ini diketahui bahwa kea rah sumber gravitasi bumi. Pergerakan
ketinggian dan gaya gravitasi mempengaruhi Pherettima sp. dikatakan geotaksis positif karena
pergerakan Pherettima sp. Semakin tinggi sudut sesuai dengan pernyataan, bahwa suatu gerak
kemiringan maka semakin cepat pergerakan taksis dikatakan taksis positif jika respon yang
Pheretima sp menuju arah gravitasi. geotaksis terjadi adalah menuju atau mendekati rangsangan,
adalah gerak taksis yang terjadi karena adanya sedangkan taksis negatif jika respon yang terjadi
kemiringan suatu tempat. Pergerakan Pherettima adalah menjauhi rangsangan (Virgianti, 2005).

Rhetotaksis
No Spesies Waktu (detik) Jumlah Arah
Poecilia reticulata 1 1,55 1 Melawan arus air (+)
1. Poecilia reticulata 2 1,55 1 Melawan arus air (+)
Poecilia reticulata 3 5,55 1 Melawan arus air (+)
Poecilia reticulata 1 1,20 1 Melawan arus air (+)
2. Poecilia reticulata 2 1,20 1 Melawan arus air (+)
Poecilia reticulata 3 1,20 1 Melawan arus air (+)
Poecilia reticulata 1 2,40 1 Tidak melawan arus air (-)
3. Poecilia reticulata 2 2,40 1 Melawan arus air (+)
Poecilia reticulata 3 2,40 1 Melawan arus air (+)
Poecilia reticulata 1 3,60 1 Melawan arus air (+)
4. Poecilia reticulata 2 3,60 1 Melawan arus air (+)
Poecilia reticulata 3 3,60 1 Melawan arus air (+)
Poecilia reticulata 1 4,80 1 Melawan arus air (+)
5. Poecilia reticulata 2 4,80 1 Melawan arus air (+)
Poecilia reticulata 3 4,80 1 Menetap (i)

Dari Tabel 3. Diperoleh pergerakan Poecilia Hal ini sesuai dengan pendapat
reticulata dipengaruhi atau dirangsang oleh arus Pramudiyanti (2009) Perilaku ini dapat terjadi
air. Dilihat dari arah pergerakannya diketahui sebagai akibat suatu stimulus dari luar. Reseptor
bahwa Poecilia reticulata merupakan rheotaksis diperlukan untuk mendeteksi stimulus itu, syarat
positif yaitu melawan arus air, dimana rata-rata diperlukan untuk mengkoordinasikan respon dan
waktu yang dibutuhkan sampai ikan bergerak efektor itulah yang sebenarnya melakukan aksi.
secara alami untuk melawan arus air yaitu pada Perilaku dapat juga terjadi sebagai akibat stimulus
pengulangan pertama dan pengulangan ke-dua dari dalam. Lebih sering terjadi, perilaku suatu
sama-sama 1 detik, pengulangan ke-tiga yaitu 2 organisme merupakan akibat gabungan stimulus
detik, pada pengulangan ke-empat yaitu 3 detik, dari luar dan dalam.
dan terakhir pada pengulangan ke-lima yaitu 4 Poecilia reticulata melawan arus air,
detik. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin dimana rheotaksis merupakan gerak taksis yang
sering melakukan pengulangan maka semakin terjadi disebabkan oleh adanya arus air pada suatu
lama ikan melakukan gerak taksis. Hal ini tempat. Suatu gerak taksis dikatakan taksis positif
disebabkan karena ikan ini merasa terancam dan jika respon yang terjadi adalah menuju atau
melakukan gerak reflek menjauhi bahaya dan juga mendekati rangsangan, sedangkan taksis negatif
mempengaruhi lamanya ikan melakukan jika respon yang terjadi adalah menjauhi
pergerakan melawan arus air, sehingga hal ini rangsangan (Virgianti, 2005).
juga terjadi pada Poecilia reticulata 1 pada Ada tiga jenis Organisme di perairan
pengulangan ke-tiga yang tidak melawan arus air yaitu nekton, perifiton, dan plankton. Nekton
dan pada Poecilia reticulata 3 pada pengulangan merupakan organisme yang bisa bergerak
ke-lima yang hanya menetap. melawan arus air, Poecilia reticulata merupakan
hewan yang termasuk ke dalam tipe nekton.
Perifiton adalah organism yang tidak memiliki kearah dasar air dikarenakan arus pada dasar air
kemampuan melawan arus, namun dapat lebih tenang dibandingkan dengan arus pada
menempel pada substrat untuk mempertahankan permukaan air. kecepatan arus mempengaruhi
diri, contoh perifiton yaitu lumut. Sedangkan keberadaan ikan ini. Habitat yang paling disukai
plankton merupakan organism yang tidak Poecilia reticulata adalah perairan tawar yang
memiliki kemampuan melawan arus arusnya tidak terlalu deras dan memudahkannya
(Pramudiyanti, 2009). untuk berenang dengan bentuk tubuh yang kecil.
Menurut Hasan (2000) bahwa
kecendrungan Poecilia reticulata lebih bergerak

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan 3. Pheretima sp. mengikuti arah gravitasi bumi.


Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat Pheretimasp. merupakan contoh dari geotaksis
diambil kesimpulan sebagai berikut: positif.
1.Tipe pergerakan dari Poecilia reticulata Saran
rheotaksis positif. Poecilia reticulata merupakan Adapun saran untuk praktikum selanjutnya agar
organism yang mampu melawan arus (nekton). praktikan lebih serius dalam mendengarkan
2. Pheretima sp. bergerak menjauhi cahaya dan penyampaian materi dan lebih serius dan teliti
menyukai lingkungan yang gelap. dalam melakukan pengamatan pada objek yang
Pheretima sp. merupakan contoh dari fototaksis dilaksanakan di laboratorium dan diharapkan
negatif. memahami materi tentang objek yang akan
dipraktikumkan.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2004. Biologi Jilid III Edisi Lahay, Jutje. 2010. Penuntun Praktikum Ekologi
Kelima.Jakarta: Erlangga Hewan. Makassar: Jurusan Biologi
Dharmawan, Agus. 2004. Ekologi Hewan. FMIPA UNM
Malang: Jurusan Biologi FMIPA Nukmal, N.2012. Penuntun Praktikum Fisiologi
Universitas Malang. Hewan. Bandar Lampung.
Fried, George H. 2005. Biologi Edisi Kedua. Pramudiyanti. 2009. Biologi Umum. Bandar
Jakarta: Erlangga Lampung: Universitas Lampung.
Hasan, A. Dan I. Widipangestu, 2000. Uji Coba Susanto,Pudyo. 2000. Pengantar Ekologi Hewan.
Penggunaan Lampu Lacuba Tenaga Jakarta: Proyek Pengmebangan Guru
Surya pada Bagan Apung Terhadap Hasil Sekolah Menengah IBRD Loan No. 3979
Tangkapan Ikan di Pelabuhan Ratu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Jabar, Jurnal Ekologi dan Perikanan, 20 Departemen Pendidikan Nasional.
oktober 2010. Virgianti, D.P. dan Hana A. P. 2005. Perdedahan
Morsin Terhadap Perilaku Massa
Prasapih Mencit. FMIPA. Bandung.
LAMPIRAN

a b b

Gambar 1. a. Percobaan Fototaksis b. Percobaan Geotaksis, dan c. Percobaan Rheotaksis


(Sumber: Dokumentasi pribadi)

a b c

Gambar 2. a. Geotaksis pada Pheretima sp. sudut 30o dengan 3 kali percobaan, b. Geotaksis pada Pheretima
sp. sudut 50o dengan 3 kali percobaan, c. Geotaksis pada Pheretima sp.
sudut 70o dengan 3 kali percobaan.
(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Anda mungkin juga menyukai