Gustina Sianipat - An Nur Ayat 27
Gustina Sianipat - An Nur Ayat 27
NIM : 11810820668
Kelas : PGMI 4A
QS. An-Nur : 27
MUFRADAT
b. الَّ ِذين : orang-orang k. َوتُ َسلِّ ُموا : dan kamu memberi salam
(Diriwayatkan oleh Al-Faryabi dan Ibnu Jarir, yang bersumber dari ‘Adi bin Tsabit)
MUNASABAH
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu
lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat” (QS. An-Nur: 27). Ayat ini menjelaskan
mengenai adab memasuki rumah yang bukan rumah kitaa atau dengan kata lain adab dalam
bertamu. Yaitu dengan meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.
Kemudian QS. An-Nur: 28 yang artinya “Jika kamu tidak menemui seorangpun
didalamnya, Maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. dan jika dikatakan
kepadamu: "Kembali (saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Ayat ini menjelaskan kelanjutan ayat sebelumnya. Yaitu,
kalau setelah kita meminta izin dan mengucap salam dan kita tidak mendapat izin atau kita tidak
diberi izin maka sebaiknya kita pulang saja.
Tapi, kalau kita mengetahui rumah itu memang tidak berpenghuni/ tidak ada yang tingal
disana lagi dan kita ada keperluan atasya, maka kita boleh masuk kedalam rumah itu sesuai ayat
selanjutnya yaitu QS. An-Nur:29 “Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak
disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa
yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan”
Ayat ini juga berhubungan dengan ayat-ayat mengenai zina yang terdahulu, yaitu
Imam Ash-Shabuni menerangkan dalam tafsirnaya bahwa surah An-Nur ayat 26-29 ini
mempunyai hubungan dengan ayat-ayat terdahulu. Ayat ayat yang terdahulu pada permulaan
surah menerangkan masalah hukum zina, bahayanya, kekejiannya dan diterangkan juga
bahwa pelakunya akan diazab di akhirat kelak. Dan oleh karena zina itu bermula dari
pandangan, bersunyi-sunyi dengan perempuan yang bukan mahramnya, dan terbukanya aurat.
Dan pula memasuki rumah orang lain itu dapat menimbulkan kecurugaan, oleh karena itu
Allah Swt memberikan bimbingan kepada hamba-Nya cara yang bijaksana yang harus diikuti
ketika hendak masuk rumah orang lain sehingga dapat dihindari timbulnya keburukan yang
berbahaya itu yang gilirannya dapat merusak keluarga, masyarakat dan tersebarnya kekejian
di kalangan manusia.
KESIMPULAN VIDIO KEJADIAN MANUSIA
MENURUT AL-QUR’AN
Dalam vidio tersebut menjelaskan bagaimana penciptaan Nabi Adam AS yang
diciptakan dengan tanah, dan menjelaskan bagaimana kita keturunan Nabi Adam bisa ada di
Dunia ini sesuai dengan QS. Al-Mu’minun : 12-14.
s ٍنs يs ِطsنsْ s ِمs ٍةsَ اَل لs ُسsنsْ s ِمsنsَ s اs َسs ْنsِ إْلs اsاsَ نs ْقsَ لs َخs ْدsَقsَ لsَو
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah”
Didalam Vidio juga dijelaskan tanah-tanah dari mana saja yang menciptakan
Nabi Adam, yaitu:
ين
ٍ ار َم ِك ْ ُثُ َّم َج َع ْلنَاهُ ن
ٍ طفَةً ِفي قَ َر
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).”(13)
طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِعظَا ًما فَ َك َس ْونَا ْ ُّثُ َّم َخلَ ْقنَا الن
َ ِك هَّللا ُ أَحْ َس ُن ْال َخالِق
ين َ ْال ِعظَا َم لَحْ ًما ثُ َّم أَ ْن َشأْنَاهُ َخ ْلقًا
َ َآخ َر ۚ فَتَب
َ ار
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.(14)
a. Nuthfah
Nuthfah adalah sperma laki-laki dan sel telur perempuan yang telah
bertemu dan terjadi pembuahan kemudian terjadi perubahan dari keadaan
yang satu kepada yang lain dan dari bentuk yang satu kepada bentuk yang
lain.
QS. Fatir: 11 “Dan Allah Menciptakan Kamu dari air yang hina...”
b. Alaqah (segumpal darah)
‘Alaqah merupakan bahan dasar bayi yang berupa sel tunggal, dalam
istilah biologi disebut zigot.