Anda di halaman 1dari 4

Nugroho Priambudi Mukhram

HE19B/0701519059

TUGAS HUKUM TATA NEGARA

1. Perbedaan susunan organisasi Negara yang berbentuk Negara kesatuan dan Negara Serikat atau Federasi

Perbedaan Negara Kesatuan Negara Serikat/Federal

Sistem Pemerintahan tetap berada di tempat sentral dan sebagian besar kekuasaan kecuali
pemerintah pusat memiliki kekuasaan yang terkait dengan
wewenang untuk membuat semua urusan internasional didelegasikan
keputusan kepada pemerintah daerah atau
provinsi
Bentuk Pemerintahan mempunyai satu pemerintahan mempunyai dua pemerintahan,
yang disebut dengan pemerintah pertama berada di posisi sentral
pusat. dan yang kedua berada di tingkat
negara bagian atau provinsi
Konstitusi terkadang ada yang memiliki harus mempunyai suatu konstitusi
konstitusi ataupun tidak memiliki
konstitusi
Jika terjadi masalah pengadilan tinggi tidak mampu jika terjadi permasalahan antara
memberikan penghakiman ataupun institusi di dalam pemerintah
ucapan untuk undang – undang federal, pengadilan akan ikut
atau undang – undang yang campur dalam menangani urusan
disahkan oleh parlemen tersebut
Kekuasaan kekuasaan dan otoritas terbagi terdapat hirarki kekuasaan yang
atas pemerintah tingkat bawah jika berasal dari tingkat fedaral hingga
diperlukan tingkat negara begian dan lokal.
Sistem peraturan terdapat peraturan yang sama dan terdapat variasi dalam peraturan
berlaku di seluruh negeri di bawah dan peraturan antara di tingkat
sistem pemerintahan. pusat dengan negara bagian.
Membuat kesepakatan meskipun bukanlah praktek secara pemerintah pusat dan pemerintah
umum, namun suatu negara atau daerah dapat membentuk sebuah
daerah yang independen harus kesepakatan untuk dijalankan
mendapat izin dari pemerintah bersama – sama
pusat. Ada kemungkinan izin bisa
saja dicabut kapanpun oleh
pemerintah pusat.
Kekuatan devolusi dibentuk oleh daerah pemerintahan kekuatan berada pada pemerintah
itu sendiri. pusat, akan tetapi dimulai dari
tingkat bawah terlebih dahulu.
Status warga negara tidak peduli berasal dari mana warga negara sangat bergantung
warna negara baik berasal dari pada komponen negara di tempat
negara bagian yang terhubung di warga negara itu berada.
dalam pemerintahan pusat, rakyat
tetep menjadi bagian warga
pemerintah pusat serta wilayahnya
juga dianggap sebagai wilayah
pemerintahan nasional
Batasan tertentu bentuk pemerintahan sangat mirip dengan sistem
yang demokratis pada pemerintahan diktaktor, konsep
desentralisasi otoritas dan sentralisasi kekuasaan dan juga
kekuasaan serta rakyat diberi wewenang, serta tidak terdapat
kebebasan. kebebasan untuk memilih dan juga
berekspresi bagi rakyatnya.

2. Perbedaan Sistem Pemerintahan Parlementer dengan Sistem Pemerintahan Presidensiil

a. Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

 Sistem pemerintahan presidensial baik kepala negara maupun kepala pemerintahannya dijabat
oleh seorang presiden sehingga tidak ada pemisahan diantara keduanya. Dengan demikian
presiden berwenang dalam mengatur jalannya pemerintahan sekaligus berfungsi secara simbolis.
 Sistem pemerintahan parlementer memiliki presiden / sultan / raja sebagai kepala negara yang
fungsinya hanya secara simbolis sehingga berperan secara seremonial dalam melantik,
mengesahkan, maupun mengukuhkan UU (Undang-Undang) dan kabinet. Untuk membantu
menjalankan pemerintahannya, presiden dibantu oleh perdana menteri yang berperan sebagai
kepala pemerintahan. Dengan kata lain, terdapat pemisahan yang tegas antara kepala negara dan
kepala pemerintahan

b. Pemilihan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

 Pada sistem pemerintahan presidensial kepala negara yang sekaligus menjabat sebagai kepala
pemerintahan dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilu dimana pelaksanaan pemilu ini
diselenggarakan menjelang habisnya masa jabatan presiden dan wakil presiden periode
sebelumnya. (Baca juga: Jenis-Jenis Pemilu)
 Pada sistem pemerintahan parlementer, perdana menteri dipilih oleh parlemen melalui penunjukan
secara langsung untuk menjalankan fungsi eksekutif. Dalam sistem pemerintahan ini, pemilu oleh
rakyat dilakukan hanya untuk memilih anggota parlemen.

c. Lembaga Supremasi Tertinggi

 Pada sistem pemerintahan presidensial tidak ada istilah lembaga supremasi tertinggi atau lembaga
tertinggi negara, yang ada adalah supremasi konstitusi dimana kedaulatan rakyatlah yang
dijunjung tinggi. Meskipun demikian, antar lembaga negara masih dapat saling mengawasi guna
menghindari penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan wewenang dan menghindari dampak
korupsi bagi negara.
 Pada sistem pemerintahan parlementer, masih terdapat lembaga supremasi tertinggi yaitu
parlemen dimana parlemen memiliki kekuasaan besar dalam negara baik sebagai badan
perwakilan maupun badan legislatif.
d. Kekuasaan Eksekutif dan Legislatif

 Sistem pemerintahan presidensial mengijinkan kekuasaan eksekutif dan legislatif berjalan sejajar
artinya kekuasaan keduanya sama-sama kuat sehingga tidak dapat saling menjatuhkan. (Baca
juga: Tugas Lembaga Negara)
 Sistem pemerintahan parlementer tidak mengijinkan kesetaraan kedudukan antara eksekutif dan
legislatif seperti dalam sistem pemerintahan presidensial. Dalam sistem tersebut, kabinet dalam
hal ini perdana menteri beserta menteri dapat dijatuhkan oleh parlemen melalui mosi tidak
percaya. Namun, jika perselisihan antara kabinet dan parlemen menunjukkan kabinetlah yang
berada pada pihak yang benar, maka kepala negara berhak membubarkan parlemen.

e. Pembagian Kekuasaan Eksekutif dan Legislatif

 Terdapat pembagian kekuasaan yang jelas antara eksekutif dan legislatif dalam sistem
pemerintahan presidensial baik secara kelembagaan maupun secara kepersonalan anggota. Hal
ini dikarenakan ditetapkannya aturan perundang-undangan tentang larangan merangkap jabatan
eksekutif dan legislatif.
 Pembagian kekuasaan antara eksekutif dan legislatif dalam sistem pemerintahan parlementer
tidak begitu jelas karena eksekutif dipilih dari anggota legislatif atau bisa dikatakan kabinet dipilih
dari anggota parlemen.

f. Tanggung Jawab Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

 Pada sistem pemerintahan presidensial, kepala negara dan kepala pemerintahan yakni presiden
dipilih secara langsung oleh rakyat sehingga ia bertanggung jawab terhadap kedaulatan rakyat.
Selain itu, seluruh tindakannya harus dipertanggungjawabkan terhadap konstitusi negara. Sistem
seperti ini dapat membuat pertangungjawaban presiden kurang jelas. Untuk mengontrol tindakan
pemerintah diperlukan pengawasan dari berbagai pihak untuk selalu kritis dan tanggap. (Baca
juga: Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi)
 Pemilihan kepala pemerintahan pada sistem pemerintahan parlementer oleh parlemen, membuat
sistem pertanggungjawaban kabinet yakni perdana menteri dan para menteri dilakukan secara
langsung kepada parlemen. Kabinet berada di bawah pengawasan parlemen secara langsung
maka pertanggungjawabannya menjadi jelas karena dapat dilakukan pengawasan secara intens

g. Pembentukan Kabinet

 Pada sistem pemerintahan presidensial, kabinet dipilih dan dilantik sendiri oleh presiden.
Mekanisme pemilihannya pun merupakan hak prerogatif yang dimiliki presiden karena tidak
adanya UU yang mengaturnya secara khusus. Karena kabinet yang terdiri para menteri dibentuk
sendiri oleh presiden maka sistem pertanggungjawabannya langsung kepada presiden bukan
kepada parlemen
 Pada sistem pemerintahan parlementer, kabinet dibentuk oleh parlemen yang mana setiap
anggota kabinet merupakan anggota terpilih dari parlemen sehingga bertanggung jawab langsung
kepada parlemen. Kabinet ini berada dalam lingkup tanggung jawab perdana menteri dan
bukanlah presiden seperti pada sistem pemerinatahan presidensial.

Anda mungkin juga menyukai