Anda di halaman 1dari 22

KONSEP KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Disusun untuk memenuhi tugas Terstruktur Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan Islam

Dosen Pengampu : Saeful Bakhri SE, M.Si

Disusun oleh kelompok :

1. Maulidatul Khasanah (1808204002)


2. Lheny Marlina (1808204040)

Ekonomi Syariah (IV A)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha
pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang “Konsep
Kebijakan Pembangunan” dengan tepat waktu. Tujuan dari penyusunan makalah ini untuk
menambah wawasan tentang konsep kebijakan pembangunan secara meluas. Sehingga besar
harapan kami, makalah yang kami sajikan ini dapat menjadi konstribusi positif bagi
pengembang wawasan pembaca.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah
selanjutnya menjadi lebih. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi banyak pihak. Aamiin.

Cirebon, 26 Maret 2020

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................2
C. Tujuan Masalah ................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Kebijakan Pembangunan.........................................................3
b. Masalah Kebijakan Pembangunan............................................................4
c. Konsep Kebijakan dan Pembangunan.......................................................6
d. Strategi dalam Ekonomi Pembangunan.....................................................9
e. Pembangunan Ekonomi Pasca Krisis Ekonomi........................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................16
B. Saran ................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi terdiri dari dua kata yaitu pembangunan
dan ekonomi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pembangunan adalah hasil pekerjaan yang membangun, sedangkan
ekonomi adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan pengolahan
barang industri, pertanian, dan perdagangan.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita riil penduduk suatu
masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno,1996 dalam
Saerofi, 2005). Berdasarkan definisi ini dapat diketahui bahwa
pembangunan ekonomi berarti adanya suatu proses pembangunan
yang terjadi terus menerus yang bersifat menambah dan
memperbaiki segala sesuatu menjadi lebih baik lagi. Adanya proses
pembangunan itu diharapkan adanya kenaikan pendapatan
perkapita rill masyarakat berlangsung untuk jangka panjang.
Beberapa teori tentang strategi pembangunan di negara yang mengalami
problem kependudukan kebanyakan dirumuskan oleh para ekonom konvensional yang
banyak dibingkai paham kapitalisme. Namun gagasan tersebut tidak terlepas dari
berbagai sorotan kritis. Ekonomi neoklasikal yang liberalistik dengan bersendikan
fundamentalisme pasar dinilai hanya berorientasi pada penciptaan pertumbuhan
ekonomi dengan keyakinan bahwa hanya dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
masalah ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat dapat teratasi. Teori ini dikritik
karena mengabaikan aspek pemerataan dan pengembangan produktivitas mayoritas
kaum miskin.
Tulisan ini mengungkap kejelasan tentang konsep kebijakan dan
pembangunan Islam, masalah-masalah ekonomi pembangunan Islam yang dihadapi
saat ini, pembangunan Indonesia pasca krisis ekonomi serta strategi dalam
pembangunan ekonomi Islam.

B. Rumusan Masalah

1
a. Apa Pengertian Kebijakan Pembangunan ?
b. Apa Saja Masalah dan Kebijakan Pembangunan ?
c. Bagaimana Konsep Kebijakan Pembangunan ?
d. Apa Saja Strategi dalam Ekonomi Pembangunan Islam ?
e. Bagaimana Pembangunan Indonesia Pasca Krisis Ekonomi ?

C. Tujuan Masalah
a. Untuk Mengetahui Pengertian Kebijakan Pembangunan
b. Untuk Mengetahui Masalah dan Kebijakan Pembangunan ?
c. Untuk Mengetahui Konsep Kebijakan Pembangunan ?
d. Untuk Mengetahui Strategi dalam Ekonomi Pembangunan Islam ?
e. Untuk Mengetahui Pembangunan Indonesia Pasca Krisis
Ekonomi ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan Pembangunan


1. Pengertian Kebijakan
Kebijakan adalah sebuah rangkaian rencana atau keputusan
untuk kemudian dijadikan acuan tindakan yang dimanifestasikan
dalam bentuk program-program terkait persoalan tertentu dalam
rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi kebijakan sangat
penting perannya sebagai pemandu dalam menentukan arah
tindakan yang harus dipatuhi dan dilakukan secara konsisten
dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
2. Pengertian Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu proses transformasi yang
dalam perjalanan waktu ditandai oleh perubahan struktural, yaitu
perubahan pada landasan kegiatan ekonomi maupun pada
kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.
Singkatnya pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik dan
suatu keadaan jiwa yang diupayakan cara-caranya oleh
masyarakat melalui kombinasi berbagai proses sosial, ekonomi,
dan kelembagaan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Setelah Uraian pengertian dari kebijakan dan pembangunan
yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa
kebijakan pembangunan adalah usaha terencana yang menjadi
dasar dalam pelaksanaan kegiatan di bidang pembangunan
dengan target-target tertentu demi terwujudnya perubahan ke
arah yang lebih baik. Perubahan yang dimaksud tertentu
mengindikasikan kehidupan yang lebih baik dengan tercapainya
kesejahteraan melalui perbaikan kualitas atau taraf hidup
masyarakat.
Tujuan pembangunan ekonomi sendiri yaitu untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Untuk meningkatkan

3
kesejahteraan masyarakat tersebut, pembangunan harus
diarahkan pada hal-hal berikut :
a. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok
masyarakat
b. Meningkatkan taraf hidup termasuk menambah dan
meningkatkan pendapatan dan penyediaan lapangan kerja,
pendidikan yang lebih baik, peningkatan nilai-nilai budaya,
serta martabat bangsa.
c. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan social
masyarakat.1
B. Masalah dan Kebijakan Pembangunan
1. Masalah pembangunan ekonomi
Masalah yang dihadapi Indonesia dalam melakukan
pembangunan ekonomi sebagai berikut :
a. Tingginya Jumlah Pengangguran
Ini merupakan masalah klasik yang belum juga terselesaikan
secara tuntas. Dari tahun ke tahun, masalah jumlah
pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum ada solusi
yang jitu untuk mengatasi tingginya angka pengangguran
sampai saat ini. Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak
cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita.2
b. Tingginya Biaya Produksi
Sudah menjadi rahasia umum di dunia industri negara kita
bahwa selain biaya produksi cukup tinggi, belum lagi
ditambah dengan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu
dikeluarkan. Namun, karena faktor keamanan di negara kita
masih sangat minim dan ketidakmampuan pemerintah untuk
mendukung dan melindungi sektor industri, terdapat

1
Riska yuliatningsih, “Strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi,”
https://www.academia.edu/8745491/makalah_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_ (diakses
tanggal 26 Maret 2020)
2
MULYANI,Endang. Konsep Dasar dalam Pembangunan Ekonomi dan
Permasalahan Dasar Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang.
MODUL I

4
pungutan-pungutan yang bahkan akhir-akhir ini dilakukan
dengan terang-terangan.
Hal ini yang juga akhirnya menjadikan biaya produksi
semakin meningkat. Belum ada solusi yang pasti untuk
masalah ini. Beberapa industry yang dinilai cukup bagus
akhirnya bangkrut dan lebih memilih untuk beralih menjadi
pengimpor yang hanya cukup menyediakan gudang dan
beberapa pekerja dibandingkan dengan mendirikan sebuah
industry baru.
c. Keputusan Pemerintah yang Kurang Tepat
Beberapa tahun belakangan ini sangat marak peredaran
barang-barang dari China di negara kita. Penyebabnya adalah
keputusan pemerintah dalam hal regulasi ekonomi yang
dirasa kurang tepat jika dilihat dari kondisi perekonomian
Indonesia. Akhirnya, terjadilah seperti yang kita rasakan
sekarang ini. Produk lokal nyaris kalah dengan prodyk yang
berasal dari China.
d. Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka
Langkanya bahan kebutuhan pokok adalah salah satu
masalah serius yang menimpa kondisi ekonomi Indonesia.
Masalah ini akan sangat terasa saat menjelang perayaan hari-
hari besar, seperti Idul Fitri, Natal, dan Hari-hari besar lainnya.
Meskipun pemerintah terkadang melakukan razia pasar untuk
terjun langsung melihat penyebab langkanya bahan
kebutuhan pokok, tindakan ini dirasa masih jauh dari
penyelesaian masalah langkanya kebutuhan pokok itu sendiri.
e. Suku Bunga Perbankan Terlalu Tinggi
Salah satu indikator untuk menentukan baik atau tidaknya
kondisi perekonomian di suatu negara adalah suku bunga.
Suku bunga yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah akan
sangat mempengaruhi perekonomian. Suku bunga perbankan
di Indonesia masih dinilai terlalu tinggi sehingga perlu
perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini

5
f. Nilai Inflasi Semakin Tinggi
Nilai inflasi akan sangat berpengaruh bagi kondisi
perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Di
Indonesia, nilai inflasi tergolong tinggi sehingga banyak
masalah ekonomi susulan yang terjadi karena inflasi ini. Inflasi
di Indonesia sangat sensitive dan mudah sekali naik
g. Korupsi dan Inefisiensi Ekonomi
Masalah korupsi dan inefisiensi ekonomi meliputi berbagai
macam kebocoran dalam ekonomi dan pembangunan. Korupsi
di Indonesia sangat tinggi dan sangat menyengsarakan
bangsa Indonesia. Korupsi terus menggerogoti perekonomian
negara yang secara tidak langsung menghambat
pembangunan.3
h. Ketidakmampuan Pengembangan SDM dan Penguasaan IPTEK
Ketidakmampuan pengembangan SDM serta penguasaan
IPTEK adalah inti dari semua persoalan ekonomi di Indonesia.
Selama pembangunan jangka panjang 25 tahun yang
pertama, Indonesia hampir sama sekali melupakan
pentingnya pengembangan SDM dan penguasaan IPTEK.
Dengan kemampuan dan produktivitas yang rendah, tenaga
kerja Indonesia menjadi sangat mahal dalam proses produksi.
Sebagai akibatnya, lemah pula industrialisasi Indonesia dan
munculnya produk-produk yang tidak mampu bersaing di
Pasar Dunia sehingga tidak mampu menghasilkan devisa
i. Penyempitan Infrastruktur
Tidak ada pembangunan yang tidak dimulai dengan
pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan,
pelabuhan, listrik, dan lain-lain. Secara umum, penyempitan
infrastruktur telah terjadi di Indonesia, disbanding dengan
permintaan yang begitu besar terhadap investasi, jalan-jalan
di Indonesia terasa sempit. Tenaga listrik dan air bersih terasa
sangat kurang. Penyempitan infrastruktur akan
3
MULYANI,Endang. Konsep Dasar dalam Pembangunan Ekonomi dan
Permasalahan Dasar Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang. MODUL I

6
mengakibatkan menyusutnya penanaman modal di Indonesia,
khususnya di sektor industri.

C. Konsep Kebijakan dan Pembangunan


1. Kebijakan Ekonomi dalam Negeri
a. Peranan Pemerintah
Kebanyakan atau hampir semua orang setuju bahwa peranan
pemerintah di negara belum maju itu harus lebih aktif untuk
memperlancar pembangunan. Hal ini disebabkan situasi di
negara tersebut berbeda dengan situasi ketika negara-negara
yang sekarang telah mengalami perkembangan. Terdapat dua
aliran perbedaan mengenai cara mengatasi hambatan
pembangunan, yaitu :
1) Aliran Pertama disebut sebagai “all or nothing approach”
yang mengatakan bahwa rintangan-rintangan dari
perkembangan tu hanya dapat diatasi bila pemerintah
mengadakan industrialisasi besar-besaran dan secara
cepat. Artinya pemerintah harus melakukan perencanaan-
perencanaan dan program-program dan secepatnya dapat
diadakan akumulasi capital. Perencanaan itu paling sedikit
harus memiliki empat kelompok target, yaitu : Pertama,
Target produksi yang tegas dan menunjukkan kenaikan
produksi barang-barang yang diperlukan. Kedua,
Perhitungan anggaran penanaman modal untuk proyek
investasi publik. Ketiga, membuat anggaran untuk human
investment yang meliputi pengeluaran pemerintah untuk
investasi dalam bidang pendidikan. Keempat, membuat
peraturan yang mengatur kegiatan perseorangan
pendidikan.
2) Aliran kedua mengatakan bahwa pembangunan lebih baik
dengan pendekatan secara perlahan-lahan. Aliran ini
menghendaki adanya perencanaan yang sedikit saja,
industrialisasi dilaksanakan secara perlahan dan

7
mementingkan mekanisme pasar demi berkembangnya
usaha-usaha swasta serta memecahkan masalah
pembangunan itu bertahap.4
b. Pendidikan dan Kesehatan
Perkembangan fasilitas pendidikan dan kesehatan umum
dapat mengurangi halangan-halangan untuk berkembang
dengan mengurangi keterbelakangan rakyat, menambah
mobilitas baik antar daerah, menaikkan produktivitas dan
memberi kesempatan berinovasi. Ini semua merupakan
investasi manusia yang dapat meningkatkan kualitas
penduduk.
c. Fasilitas Pelayanan Umum
Investasi dalam fasilitas prasarana umum (social overhead
capital) merupakan dasar pertumbuhan perekonomian dimana
investasi capital semacam itu jarang dilakukan oleh sektor
swasta. Ini disebabkan karena sifatnya yang tidak langsung
memberi keuntungan kecuali dalam jangka panjang
d. Perbaikan di Bidang Pertanian
Perbaikan dimaksudkan untuk menaikkan hasil persatuan luas
tanah. Untuk maksud itu diperlukan lebih banyak capital guna
perbaikan teknik dan efisiensi alat-alat baru. Sedangkan
pendidikan teknik dimaksudkan untuk menginsyafkan para
petani bahwa dengan teknik baru hasil produksi akan dapat
menaikkan dan memberi pengetahuan pada orang-orang yang
diperlukan untuk bekerja dengan metode baru tersebut.
e. Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini dilakukan pemerintah dengan cara mengubah
penerimaan dan pengeluaran negara, atau kebijakan
pemerintah yang membuat perubahan dalam bidang
perpajakan (Tax) dan pengeluaran pemerintah (Government
Expenditure) dengan tujuan untuk mempengaruhi
pengeluaran atau permintaan agregat dalam perekonomian.
4
https://bruryhantoro.blogspot.com/2011/04/masalah-dan-kebijakan-pembangunan.html?
m=1 (diakses pada tanggal 25 Maret 2020)

8
Kebijakan ini diambil untuk menstabilkan ekonomi,
memperluas kesempatan kerja, mempertinggi pertumbuhan
ekonomi, dan keadilan dalam pemerataan pendapatan
dengan cara menambah atau mengurangi pajak dan subsidi
f. Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter juga memegang peranan penting dalam
mendorong perkembangan ekonomi dengan memengaruhi
tersedianya kredit guna menanggulangi inflasi serta
mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran
internasional.
g. Adanya Kewiraswastaan
Mendorong timbulnya semangat wiraswasta merupakan
tantangan paling berat bagi pemerintah. Disamping
mendorong tumbuhnya wiraswasta dalam negeri juga harus
menarik wiraswasta dari luar negeri atau pemerintah sendiri
bertindak aktif sebagai wiraswasta.
2. Kebijakan Ekonomi Luar Negeri
a. Kebijakan Pemerintah
Cara untuk mendorong perkembangan ekonomi ialah dengan
memberikan subsidi pada industry-industri tertentu. Subsidi
ini seperti halnya dengan proteksi, dapat memperendah harga
penjualan. Dengan subsidi lebih mendorong produksi dan
mobilitas tenaga kerja
b. Bantuan Teknis
Adapun yang dimaksud dengan bantuan teknis ialah
mengatur atau membentuk team internasional untuk memberi
nasihat kepada pemerintah negara belum maju dalam
hubungannya dengan fasilitas-fasilitas untuk pendidikan di
luar negeri
c. Investasi Asing dan Swasta
Investasi ini dapat berbentuk “investasi langsung” yaitu
langsung punya usaha di SITU dan “investasi port folio” yaitu
membeli saham-saham perusahaan di negara sedang

9
berkembang. Investasi asing pemerintah, berupa pinjaman
dan hadiah dari pemerintah asing atau badan-badan
internasional kepada pemerintah negara sedang berkembang.
d. Investasi Asing Pemerintah
Dapat digunakan sekehendak negara peminjam. Sebenarnya
bantuan yang diberikan, baik berupa pinjaman atau hadiah
dan lain-lain dari luar negeri hanya merupakan tambahan
modal saja. Sedangkan yang penting bagi pembangunan
ekonomi ialah modal yang ada dalam negeri itu sendiri serta
kebijakan dalam pembangunan ekonomi yang dicita-citakan. 5

D. Strategi dalam Ekonomi Pembangunan Islam


Nilai-nilai dasar dalam ekonomi islam terdapat keterpaduan antara unsur
materi dan spiritual, unsur keduniaan dan keakhiratan, dan unsur individu serta
masyarakat. Keseimbangan unsur-unsur ini akan berdampak pada keberhasilan
masyarakat dalam mencapai cita-citanya. Kajian tentang (growth) dan pembangunan
(development) ekonomi dapat ditemukan dalam konsep ekonomi Islam. Konsep ini
pada dasarnya telah dirangkum baik secara eksplisit maupun implisit dalam Al-
Qur’an, sunnah, maupun pemikiran-pemikiran ulama Islam terdahulu. Islam melihat
pembangunan ekonomi sebagai pertumbuhan kematangan manusia, dimana kemajuan
materi harus ditunjang dengan kematangan spiritual. Beberapa tujuan penting mesti
diprioritaskan seperti : pertumbuhan diiringi dengan tenaga kerja yang dapat
diandalkan dan terampil dibidangnya, akan menjadi suatu kualitas sendiri yang
mempunyai hasil pekerjaan yang bermutu, stabilitas ekonomi, keadilan distributive
dan kepedulian terhadap alam.
Pembangunan ekonomi menurut ekonomi Islam memiliki dasar-dasar filosofi
yang berbeda yaitu :
1) Tauhid Rububiyah, yaitu konsep ini mengajarkan bahwa Allah adalah sang
pencipta atas segala sesuatu. Dia-lah yang menciptakan dunia dan alam.
Selanjutnya manusia yang mengatur model pembangunan yang berdasarkan
Islam.
2) Keadilan, yaitu pembangunan ekonomi yang menara (growth with equity)
5
https://bruryhantoro.blogspot.com/2011/04/masalah-dan-kebijakan-pembangunan.html?
m=1 (diakses pada tanggal 25 Maret 2020)

10
3) Khalifah, yang menyatakan bahwa manusia adalah wakil Allah SWT dimuka
bumi untuk memakmurkan dan bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya
yang diamanahkan kepadanya
4) Tazkiyah, yaitu mensucikan manusia hubungannya dengan Allah, sesamanya dan
alam lingkungan, masyarakat serta Negara.
Adapun prinsip pembangunan ekonomi perspektif Islam antara lain:
1. Pembangunan ekonomi dalam prespektif islam bersifat komperhensif dan
mengandung unsur spiritual, moral, dan material
2. Focus utama pembangunan adalah manusia dengan kulturalnya.
3. Pembangunan ekonomi adalah aktivitas multidimensional sehingga semua usaha
harus diserahkan pada keseimbangan berbagai faktor dan tidak menimbulkan
kesimpangan
4. Penekanan utama dalam pembangunan menurut Islam, terletak pada pemanfaatan
sumber daya yang telah diberikan Allah kepada ummat manusia.6

Menurut Fahim Khan ekonomi Islam lebih pada dukungan formalitas


pemberlakuan fiqh muamalah dari pada prinsip atau nilai ekonomi Islam dengan
aplikasi yang lebih efektif komprehensif. Penekanan nya pada sistem bagi hasil
dengan konsep mudharabah atau musyarakah. Strategi pembangunan menurut beliau
yaitu menggunakan prinsip muqashid al-syariah fi al-iqtishad, utamanya prinsip
kebersamaan, persatuan, dan tolong menolong (al-jama’ah wa al-I’tilaf wa al-
ta’awun). Artinya dengan menerapkan semangat kebersamaan dan semangat berbagi
yang diterapkan pada hubungan antara pengusaha dan karyawan membuahkan
semngat kerjasama yang berimbas pada kenaikan produktivitas yang dinikmati
bersama. Strategi pembangunan ekonomi menurut Fahim Khan hanya pada persoalan
membuka peluang kewirausahaan bagi surplus sumber daya manusia, yang
mensyaratkan ketersediaan modal untuk memulai usaha mandiri dalam sistem profit
and loss sharing yang dapat menjamin pembagian risiko yang adil antara pemilik
modal dan pengusaha, serta adanya sistem penjaminan sosial yang dapat menopang
dan membimbing kehidupan pelaku usaha hingga mereka meraih kesuksesan
berwiraswasta.7

6
Almizan, “Pembangunan Ekonomi Dalam Prespektif Ekonomi Islam,” Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam 1 :
2 (Desember 2016) : 219-220
7
Ali Murtadho, “Strategi Pembangunan Ekonomi yang Islami menurut Fahim Khan,” Economia, 7 : 2 (Oktober
2016) : 10-12

11
Berikut Strategi kebijakan pembangunan ekonomi di Indonesia :
1. Mengembangkan koridor pembangunan ekonomi Indonesia dengan cara
membangun pusat-pusat perekonomian di setiap pulau. Selain
mengembangkan klaster industri berbasis sumber-sumber superior. Baik
komoditas maupun sektor. Koridor pembangunan ekonomi Indonesia terbagi
dalam empat tahap :
 Mengindentifikasikan pusat-pusat perekonomian, misalnya ibukota
provinsi.
 Menentukan kebutuhan pengubung antara pusat ekonomi tersebut, seperti
trafik barang.
 Validasi untuk memastikan sejalan dengan pembangunan nasional, yakni
pengaturan area tempat tinggal dengan sistem infrastruktur serta fasilitas.
 Menentukan hubungan lokasi sektor fokus, guna menunjang fasilitas.
Misalnya menghubungkan area pertambangan dengan kawasan
pemrosesnya.
2. Memperkuat hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional.
3. Mempercepat kapabilitas teknologi dan ilmu pengetahuan nasional atau Iptek.
Langkah Kebijakan Pembangunan Ekonomi yang berbasis Islam
1. Menghidupkan Faktor Kemanusiaan
Untuk merealisasikan maqashid dalam lingkungan politik yang kondusif perlu
adanya motivasi faktor kemanusiaan untuk mencapai tingkat alokasi yang
efektif dan efisien serta distribusi sumber daya yang merata, manusia harus
senantiasa didorong untuk bersedia melakukan yang terbaik dan
memanfaatkan sumber-sumber daya yang langka dengan tingkat efisiensi
yang tinggi.
2. Mengurangi Konsentrasi Kekayaan
Hambatan yang paling serius bagi pembangunan yang berkeadilan adalah
konsentrasi kepemilikan atau kekayaan. Konsentrasi kekayaan dan
pendapatan harus dihilangkan untuk mencapai pemerataan yang berkeadilan,
sebagaimana firman Allah :
“Apa-apa (harta rampasan) yang diberikan Allah pada Rasul-Nya
berasal dari penduduk-penduduk kota-kota adalah untuk Allah dan
untuk Rosul, kerabat Rosul, anak-anak yatim, orang-orang miskin

12
dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan
hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu..”
(QS.Al-Hasyr/59:7)
Pertama, mengadakan reformasi pertanahan dan pembangunan
pedesaan. Kebijakan pemerintah berperan aktif dalam hal ini selama tidak
bertentangan dengan syari`at. Untuk mereformasi pertanahan (land reform)
perlu adanya batasan-batasan kepemilikan yang jelas dan aturan-aturan
penyewaan untuk menciptakan demokrasi dan egalitarian yang diidam-
idamkan Islâm. Selain reformasi tanah harus ada pula upaya penghapusan
kelemahankelemahan yang diderita oleh sektor pertanian. Menyediakan
pembiayaan yang memadai, bukan saja pada pertanian, tetapi juga industri-
industri kecil yang ada di pedesaan merupakan salah satu upaya untuk
memperbaiki tingkat ekonomi pedesaan.
Kedua, mengembangkan industri kecil dan menengah yang ada di
pedesaan atau di perkotaan. Tindakan ini akan melengkapi reformasi
pertanahan dalam mengurangi konsentrasi kekayaan dan kekuasaan yang kini
berlangsung di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini juga
mempunyai keuntungan lain yang mempunyai prioritas tinggi dalam kerangka
nilai Islam.
Ketiga, kepemilikan yang lebih merata dan kontrol dalam perusahaan
sangat diperlukan untuk mengurangi konsentrasi kekayaan dan kekuasaan
terhadap kepemilikan saham yang hanya dikuasai oleh segelintir orang. Hal ini
berakibat pada pemenuhan kepentingan diri sendiri. Keempat, adanya
restrukturisasi sistem keuangan berbasis bunga ke dalam sistem keuangan yang
lebih manusiawi dan sesuai dengan nilai-nilai Islâm. Sistem bunga,
bagaimanapun juga merupakan sumber konsentrasi kekayaan dan kekuasaan
sebagaimana yang terjadi dalam dunia kapitalis. Sistem ini harus diganti
dengan mekanisme bagi hasil.
3. Melakukan Restrukturisasi Ekonomi
Realokasi sumber-sumber daya yang diperlukan untuk pembangunan yang
merata tidak akan berjalan tanpa adanya suatu penataan kembali semua aspek
ekonomi, yang meliputi konsumsi swasta, keuangan pemerintah, formasi
kapital dan produksi. Konsumsi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang
cukup vital, karena konsumsi merupakan salah satu kegiatan utama dalam

13
perekonomian, oleh karena itu kesalahan pandangan dalam konsumsi akan
berakibat fatal terhadap kondisi makro ekonomi. Dengan demikian, perlu
adanya penyaringan pola konsumsi, yang tentunya sesuai dengan nilai-nilai
Islam.
Restrukturisasi sistem ekonomi ini akan meningkatkan volume investasi.
Agar investasi itu tersalurkan dengan baik sesuai dengan tujuan-tujuan
ekonomi, maka perlu adanya penyaluran yang tepat.23 Investasi harus
membiayai produksi-produksi yang benarbenar dibutuhkan, bukan produksi
barang-barang mewah yang hanya sebagai simbol prestise si kaya dan tidak
mempunyai implikasi positif terhadap penciptaan kondisi sosio-ekonomi yang
merata dan efisien.
4. Perencanaan Kebijakan Strategis
Dalam perencanaan kebijakan yang strategis tidak boleh hanya memusatkan
kepada satu langkah saja atau bersandar kepada kontrol yang tidak
semestinya, tetapi ia harus menggunakan seluruh kebijakan dan
berkesinambungan untuk merealisasikan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
Hal ini harus merefleksikan suatu perubahan yang jelas dan dapat dimengerti
dalam filsafat dan strategi pembangunan. Semua kebijakan fiskal moneter,
pendapatan, impor dan produksi – harus dirumuskan dalam kerangka rencana
kebijakan strategis ini.8

E. Pembangunan Indonesia Pasca Krisis Ekonomi


Akar permasalahan krisis ekonomi
Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak awal Juli 1997, sementara ini
telah berlangsung hamper dua tahun dan telah berubah menjadi krisis ekonomi, yakni
lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin banyak perusahaan yang tutup dan
meningkatnya jumlah pengangguran.
Penyebab dari krisis ini bukanlah fundamental ekonomi Indonesia yang
selama ini lemah, tetapi karena utang swasta luar negeri yang telah mencapai jumlah
yang besar. Sector luar negeri khussunya nilai tukar dollar AS mengalami
ovwrshooting yang sangat jauh dari nilai nyatanya, akibat dari serbuan yang

8
Fadlan, “Konsep Pembangunan Ekonomi Berbasis Islam,” Al-ahkam, 5 : 2 (Desember 2010) : 266-272

14
mendadak dan secara bertubi-tubi terhadap dollar AS (spekulasi) dan jatuh temponya
utang swasta luar negeri dalam jumlah besar.9
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada dasarnya merupakan akibat dari
semakin cepatnya proses integrasi perekonomian Indonesia ke dalam perekenomian
global, dimana pada saat yang sama perangkat kelembagaan bagi bekerjanya ekonomi
pasar yang efisien belum tertata dengan baik.

Dampak krisis ekonomi terhadap perekeonomian Indonesia

Pada periode tahun 1998 penurunan nilai tukar rupiah menajam disertai
dengan terputusnya akses sumber dana luar negeri menyebabkan turunnya kegiatan
produksi secara drastis sebagai akibat tingginya ketergantungan produsen domestic
pada barang dan jasa impor. Pemutusan hubngan kerja karena dampak dari semakin
banyaknya perusahaan mengurangi aktivitas, atau bahkan menghentikan produksinya.
Pada saat yang bersamaan, kenaikan laju inflasi yang tinggi (77,6%) dan penurunan
penghasilan masyarakat akibat merosotnya kegiatan ekonomi (kontraksi 13,7%) telah
mengakibatkan menurunnya daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat serta
memperluas kemiskinan.10

Strategi pembangunan ekonomi pasca krisis ekonomi

1. Menggunakan sistem ekonomi produktif yang dilaksanakan rakyat atau


masyarakat kecil secara swadaya dengan mendayagunakan suberdaya yang dapat
dikuasainya dalam lingkungan terbatas dengan teknologi sederhana. Kegiatan
ekonomi rakyat bersifat produktif bukan konsumtif, yaitu segala upaya untuk
menghasilkan barang atau pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar ialah pangan, sandang, perumahan, pendidikan, anak-anak dan
keluarga. 11
Makna ekonomi kerakyatan adalah suatu perekonomian yang orientasinya pada
keterlibatan orang banyak dalam aktivitas ekonomi, yakni aktivitas produksi,
aktivitas konsumsi dan aktivitas distribusi.12

9
Lepi T.Tarmidi, “Krisis moneter Indonesia : sebab, dampak, peran IMF dan saran,” Buletin ekonomi moneter
dan perbankan, (Maret 1999) : 1-3
10
Dr. Syahril Sabirin, “Upaya pemulihan ekonomi melalui strategi kebijakan moneter-perbankan dan
independensi Bank Indonesia,” : 2-4
11
Mubyarto, “Mengatasi krisis moneter melalui penguatan ekonomi rakyat’” Jurnal ekonomi dan bisnis
Indonesia, 16 : 2 ( 2001) : 105
12
Edy suandi, “Akar krisis ekonomi global dan dampaknya terhadap Indonesia,” Jurnal ekonomi Islam, 3 : 1 (Juli
2009) : 8

15
2. Di bidang moneter, ditempuh kebijakan moneter untuk mengurangi penurunan
atau depresiasi nilai mata uang lokal yang berlebihan, yaitu kebijakan moneter
yang ketat disertai anggaran berimbang, dengan membatasi anggaran sampai pada
tingkat yang dapat diimbangi dengan tambahan dana dari pinjaman luar negeri.
Kebijakan moneter yang ketat dengan tingkat bunga yang tinggi selain
dimaksudkan untuk menekan laju inflasi dan memperkuat nilai rupiah terhadap
valuta asing, juga dimaksudkan untuk menahan permintaan aggregate dan
mendorong masyarakat untuk meningkatkan tabungan dilembaga perbankan,
sehingga dibutuhkan deregulasi aturan perbankan yang ketat agar si pemilik dana
mempunyai kepercayaan terhadap bank.
3. Di bidang kebijakan fiskal, ditempuh kebijakan fiskal yang lebih terfokus kepada
upaya realokasi pengeluaran kegiatan-kegiatan yang tidak produktif kepada
kegiatan yang diharapkan dapat mengurangi ‘social cost’ yang ditimbulkan akibat
krisis ekonomi yang terjadi.
4. Di bidang pengelolaan dunia usaha (corporate governance), ditempuh kebijakan
yang akan memperbaiki kemampuan pengelolaan baik disektor public atau
swasta. Termasuk di dalamnya upaya untuk mengurangi intervensi pemerintah,
monopoli dan kegiatan-kegiatan kurang produktif lainnya.
5. Di bidang perbankan, ditempuh kebijakan yang akan memperbaiki kelemahan-
kelemahan sistem perbankan berupa restrukturisasi perbankan yang bertujuan
untuk mencapai 2 hal, yaitu mengatasi dampak krisis, dan menghindari terjadinya
krisis di masa yang akan datang.13

13
Dr. Syahril Sabirin, “Upaya pemulihan ekonomi melalui strategi kebijakan moneter-perbankan dan
independensi Bank Indonesia,” : 5-6

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan pembangunan sendiri adalah usaha terencana yang
menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan di bidang pembangunan
dengan target-target tertentu demi terwujudnya perubahan ke arah
yang lebih baik. Masalah-masalah pembangunan ekonomi yang
dihadapi saat ini yaitu tingginya jumlah pengangguran, tingginya
biaya produks, keputusan pemerinta yang kurang tepat, bahan
kebutuhan pokok masih langka, suku bunga perbankan terlalu tinggi
nilai inflasi semakin tinggi, korupsi dan inefisiensi
ekonomi,ketidakmampuan pengembangan SDM dan penguasaan
IPTEK dan penyempitan infrastruktur. Dari masalah pembangunan
ekonomi tersebut munculah yg pertama konsep kebijakan
pembangunan ekonomi melalui beberapa kebijakan yaitu kebijakan
ekonomi dalam negeri dengan campur tangan pemerintah,
pendidikan dan kesehatan serta kebijakan dalam moneter dan
fiskal. Konsep yang kedua yaitu kebijakan pembangunan ekonomi
luar negeri dengan cara bekerjasama dengan pemerintah asing,
inestasi asing dan swasta serta investasi asing pemerintah. Karena
sebagian warga Indonesia beragama Islam maka pemerintah
mempunyai strategi dalam ekonomi pembangunan Islam dengan
meletakkan dasar-dasar atau nilai-nilai Islam didalam prosesnya.
Setelah itu dahulu kala muncul krisi ekonomi yang membuat
perekonomian Indonesia menurun drastis dan memiliki dampak
yang buruk bagi pembangunan ekonomi, akan tetapi pemerinta
mempunyai strategi bagaimana mengatasi krisis ini yaitu dengan
menggunakan sistem ekonomi produktif, sistem dibidang moneter,
fiskal, pengelolaan dunia usaha dan di bidang perbankan guna
memperbaiki masalah krisis ekonomi.
B. Saran

17
Penulis menyarankan apabila Negara ingin membangun ekonomi maka
Negara harus mampu memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan
kondisi Negara yang bersangkutan. Jangan sampai pemilihan strategi yang dipilih
malah menimbulkan dampak negative.

18
DAFTAR PUSTAKA

Yuliatningsih, Riska. “Strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi.”


https://www.academia.edu/8745491/makalah_strategi_dan_perencanaan_pembangunan
_ekonomi_ (diakses tanggal 26 Maret 2020)
Mulyani, Endang. Konsep Dasar dalam Pembangunan Ekonomi dan
Permasalahan Dasar Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang.
MODUL I

https://bruryhantoro.blogspot.com/2011/04/masalah-dan-kebijakan-
pembangunan.html?m=1 (diakses pada tanggal 25 Maret 2020)

Almizan. “Pembangunan Ekonomi Dalam Prespektif Ekonomi Islam,” Maqdis: Jurnal


Kajian Ekonomi Islam 1 : 2 (Desember 2016) : 219-220
Murtadho, Ali. “Strategi Pembangunan Ekonomi yang Islami menurut Fahim Khan,”
Economia, 7 : 2 (Oktober 2016) : 10-12
Fadlan. “Konsep Pembangunan Ekonomi Berbasis Islam,” Al-ahkam, 5 : 2 (Desember 2010) :
266-272
Tarmidi, Lepi. “Krisis moneter Indonesia : sebab, dampak, peran IMF dan saran,” Buletin
ekonomi moneter dan perbankan, (Maret 1999) : 1-3
Sabirin, Syahril. “Upaya pemulihan ekonomi melalui strategi kebijakan moneter-perbankan
dan independensi Bank Indonesia,” : 2-4
Mubyarto. “Mengatasi krisis moneter melalui penguatan ekonomi rakyat’” Jurnal ekonomi
dan bisnis Indonesia, 16 : 2 ( 2001) : 105
Suandi, Edy. “Akar krisis ekonomi global dan dampaknya terhadap Indonesia,” Jurnal
ekonomi Islam, 3 : 1 (Juli 2009) : 8

19

Anda mungkin juga menyukai