Anda di halaman 1dari 2

DEONTOLOGI

Deontologi berasal dari kata Yunani “deon” yang berarti kewajban. Paham ini
dipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804) dan didukung oleh Anscombe dan
Petter Geach.
Paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan,tidak ada
kaitannya sama sekali dengan tujuan,konsekuensi,atau akibat dari tindakan
tersebut.
Sebelum memahami konsep tersebut,Immanuel Kant mengemukakan 2 Konsep
yaitu :
A. Konsep imperative hypothesis,yaitu perintah-perintah yang bersifat
khusus yang harus diikuti jika seseorang mempunyai keinginan yang
relevan. Contohnya adalah jika kita ingin berhasil dalam studi,kita ​harus
rajin belajar.
B. Konsep imperative categories.yaitu kewajiban moral yang mewajibkan
kita begitu saja tanpa syarat apapun. Kewajiban moral bersifat mutlak
tanpa pengecualian apapun tanpa dikaitkan dengan keinginan atau tujuan
apapun. ​Imperatif ini memerintahkan sesuatu bukan untuk mencapai
tujuan tertentu, melainkan karena perintah itu baik pada dirinya. Jelas
bahwa bertindak secara moral tidak tergantung pada berbagai maksud
baik atau tujuan atau kondisi, melainkan berlaku kapan dan di mana saja
dalam situasi apapun. Bertindak secara moral dirumuskan oleh Immanuel
Kant sebagai berikut, “Bertindaklah semata-mata menurut prinsip
(​maksim) yang​ dapat sekaligus dan dikehendaki menjadi hukum
umum”. Maksim itu menjadi dasar penilaian moral terhadap orang lain.
Etika yang mendasarkan pada maksim lebih tepat dibandingkan etika
peraturan atau norma
TEORI HAK
Teori ini juga dipelopori oleh Immanuel Kant. Teori hak adalah suatu
tindakan/perbuatan dianggap baik apabila perbuatan tersebut sesuai dengan Hak
Asasi Manusia,manusia yang memiliki martabat dan semua manusia
mempunyai martabat yang sama.
HAM didasarkan atas beberapa sumber otoritas :
1. Hak hukum (legal right) , yang berdasarkan Undang-Undang Dasar
negara bersangkutan.
2. Hak moral/kemanusiaan,berkaitan dengan kepentingan individu
sepanjang kepentingan individu tidak melanggar hak orang lain.
3. Hak kontraktual,yaitu mengikat individu-individu yang membuat
kesepakatan/kontrak bersama.

Indonesia juga telah memiliki UU tentang Hak Asasi Manusia yang diatur
dalam UU Nomor 39 Tahun 1999. Hak-hak warga negara pun diatur dalam
UU ini dan ada 9 butir hak.
Kini pada level pemerintah dan kerja sama antar negara,pihak-pihak yang
memiliki kepentingan penegakan HAM seperti PBB,para pemerhati
HAM,Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat berfungsi sebagai penjaga
HAM agar kebijakan dan tindakan pemerintahnya telah sesuai dengan
prinsip-prinsip HAM tersebut.

TEORI KEUTAMAAN (VIRTUE THEORY)


Teori keutamaan berangkat dari manusianya. Teori ini berdasarkan mengenai
sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seseorang agar disebut sebagai manusia
utama dan sifat-sifat yang mencerminkan manusia hina.
Karakter/sifat utama yaitu disposisi sifat/watak yang telah melekat oleh
seseorang dan memungkinkan untuk selalu bertingkah laku secara moral
dinilai baik.
Karakter seseorang ditentukan oleh kebiasaannya,sedangkan kebiasaan
dibentuk oleh ditandakan yang berulang-ulang. Teori keutamaan ini bukan
teori yang berdiri sendiri dan terpisah oleh teori etika tindakan,karena sifat
keutamaan bersumber dari tindakan yang berulang-ulang.

Anda mungkin juga menyukai