Anda di halaman 1dari 4

Faktor Resiko Trombosis Vena

1. Usia
Sebuah penelitian melaporkan bahwa angka insidensi tahunan DVT meningkat
dari 17 per 100.000 pada umur 40-49 tahun menjadi 232 per 100.000 pada umur
antara 70-79 tahun. Namun beberapa faktor resiko seperti imobilisasi dan
keganasan juga berkorelasi dengan umur.
2. Sindroma Nefrotik
Pasien Sindroma Nefrotik mempunyai peningkatan insidensi tromboemboli
vena maupun arteri, terutama DVT dan vena renalis. Kadar AT III dalam plasma
pasien sindroma nefrotik sering menurun oleh karena peningkatan ekskresi AT III
lewat urin. Kadar antigenik protein C dan S umumnya meningkat tetapi secara
fungsional aktivitas protein S menurun. Hal ini menunjukkan bahwa hiperaktivitas
trombosit atau peningkatan viskositas darah secara keseluruhan memberi
kontribusi terhadap diatesis trombosis pada pasien sindroma nefrotik.
3. Tindakan operatif
Faktor resiko yang potensial terhadap timbulnya trombosis vena adalah
operasi dalam bidang ortopedi dan trauma pada bagian panggul dan tungkai
bawah.7,9 Pada operasi di daerah panggul, 54% penderita mengalami trombosis
vena, sedangkan pada operasi di daerah abdomen terjadinya trombosis vena sekitar
10%-14%.10,11
Beberapa faktor yang mempermudah timbulnya trombosis vena pada tindakan
operatif, adalah sebagai berikut7 :
a. Terlepasnya plasminogen jaringan ke dalam sirkulasi darah karena trauma
pada waktu di operasi.
b. Statis aliran darah karena immobilisasi selama periode preoperatif, operatif
dan post operatif.
c. Menurunnya aktifitas fibrinolitik, terutama 24 jam pertama sesudah operasi.
d. Operasi di daerah tungkai menimbulkan kerusakan vena secara langsung di
daerah tersebut.
4. Kehamilan dan persalinan12
Selama trimester ketiga kehamilan terjadi penurunan aktifitas fibrinolitik,
statis vena karena bendungan dan peningkatan faktor pembekuan VII, VIII dan IX.
Pada permulaan proses persalinan terjadi pelepasan plasenta yang
menimbulkan lepasnya plasminogen jaringan ke dalam sirkulasi darah, sehingga
terjadi peningkatkan koagulasi darah.
5. Infark miokard10
Pada infark miokard penyebabnya adalah dua komponen yaitu kerusakan
jaringan yang melepaskan plasminogen yang mengaktifkan proses pembekuan
darah dan adanya statis aliran darah karena istirahat total.
6. Immobilisasi yang lama dan paralisis ekstremitas.
Immobilisasi yang lama akan menimbulkan statis aliran darah yang
mempermudah timbulnya trombosis vena. Statis vena berhubungan dengan bedrest
disertai dengan immobilisasi merupakan faktor resiko penting terhadap kejadian
trombosis vena. Sebuah penelitian terhadap 101 pasien yang hanya daat tiduran
pada saat dirawat dilakukan pemeriksaan dengan 125-fibrinogen uptake test. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa 13% dari semua pasien dan 20% pasien
yang dirawat oleh arena gagal jantung kongestif atau pneumonia mempunyai hasil
positif terhadap tes tersebut.
7. Obat-obatan konstrasepsi oral
Hormon estrogen yang ada dalam pil kontrasepsi menimbulkan dilatasi vena,
menurunnya aktifitas antitrombin III dan proses fibrinolitik dan meningkatnya
faktor pembekuan darah. Keadaan ini akan mempermudah terjadinya trombosis
vena.
8. Obesitas dan varises
Obesitas dan varises dapat menimbulkan statis aliran darah dan penurunan
aktifitas fibrinolitik yang mempermudah terjadinya trombosis vena.
9. Proses keganasan8
Sel tumor dapat menyebabkan upregulasi banyak faktor koagulasi, down
regulasi sistem protein fibrinolitik dan mengekspresikan beberapa sitokin atau
protein regulator yang berkaitan dengan pembentukan trombus, sehingga rentan
terhadap keadaan protrombotik (gambar 1).
Gambar 1. Efek protombotik sel tumor.8

Keadaan ini menyebabkan gangguan keseimbangan sistem koagulasi/antikoagulasi,


kerusakan endotel pembuluh darah dan mengaktivasi trombosit. Profil dari tumor
juga berpengaruh, karena beberapa jenis sel tumor mensekresikan faktor koagulasi
seperti TFs (faktor III) dan trombin (faktor IIa). Juga dijumpai peningkatan faktor
koagulasi dan protein regulator pada peritoneum pasien dengan kanker ovarium
(faktor XII, faktor XI, faktor XIII, faktor II-reseptor faktor II, faktor VII, faktor X
dan faktor I, fibrin, heparin cofactor II dan reseptor endothelial protein-C.
Hirsh, J dan J Hoak. Management of Deep Vein Thrombosis and Pulmonary Embolism.
Circulation.1996; 93: 2212-2245 (dari: http://circ.ahajournals.org/ content/93/12/2212.full

Breddin HK et al. Effects of a LMH on Thrombus Regression and Recurrent Thrombo-


embolism in Patient DVT. N. Engl J of Med 344:626-631, 2001.

Thomas J.H et al. Pathogenesis Diagnosis, and Treatment of Thrombosis. The Am J of


Surgery 160:547-551, 1990

Ginsberg J.S. et al. Use of Antithrombotic Agent During Pregnancy. CHEST ;119:122S–
131S.2001

Bauer, K.A, ; Lip, G. Y. H., 2004. Overview of the causes of Venous thrombosis. UpToDate,
vol 12, No.2

Anda mungkin juga menyukai