Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RISA KARTIKA SARI

NIM : 1811102415116
KELAS : L

A. PENGERTIAN, TUJUAN, DAN ASAS OTONOMI DAERAH


1. Pengertian Otonomi Daerah
Secara etimologi, istilah “otonomi daerah” berasal dari bahasa Yunani,
yaitu “autos” dan ‘namos”. Autos artinya sendiri, sedangkan namos artinya
aturan. Sehingga definisi otonomi daerah adalah kewenangan untuk mengatur
sendiri pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya yang dilakukan oleh
suatu daerah.
Menurut UU No. 32 tahun 2004, pengertian otonomi daerah adalah hak,
wewenang, serta kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri berbagai hal terkait pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Tujuan Otonomi Daerah
Berikut ini adalah tujuan dari otonomi daerah :
1) Tujuan politik
Pelaksanaan pemberian kewenangan daerah bertujuan untuk
mewujudkan proses demokrasi politik melalui parti politik dan
DPRD. Dengan adanya otonomi daerah diharapkan masyarakat setempat
mendapatkan pelayanan yang baik, pemberdayaan masyarakat, serta
terciptanya sarana dan prasarana yang layak.
2) Tujuan administratif
Ini berhubungan dengan pembagian administrasi pemerintahan pusat
dan daerah, termasuk dalam manajemen birokrasi, serta sumber keuangan.
Pemberian kewenangan daerah juga bertujuan untuk mewujudkan
pengelolaan sumber daya alam yang lebih efektif dan memberikan peluang
kepada warga setempat untuk turut serta dalam menyelenggarakan
pemerintahan.
3) Tujuan ekonomi
Dari sisi ekonomi, otonomi daerah diharapkan dapat mewujudkan
peningkatan indeks pembangunan manusia sehingga kesejahteraan
masyarakat setempat menjadi lebih baik.
3. Asas Otonomi Daerah
Penyelenggaraan otonomi daerah dilakukan berdasarkan tiga asas, yaitu :
1) Asas Desentralisasi
Ini merupakan pemberian wewenang untuk menjalankan
pemerintahan kepada daerah otonom berdasarkan struktur NKRI dan dasar
hukum yang berlaku.
2) Asas Dekonsentrasi
Ini merupakan pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
gubernur yang bertugas sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat
daerah.
3) Asas Tugas Pembantu
Ini merupakan pemberian tugas dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah untuk melaksanakan tugas tertentu dengan biaya,
sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia. Tugas tersebut harus
dipertanggungjawabkan dan dilaporkan kepada yang berwenang.
Sedangkan asas umum penyelenggaraan negara adalah:
 Asas Kepastian Hukum, yaitu asas yang mengacu pada peraturan
perundang-undangan serta keadilan dalam penyelenggaraan kegiatan
negara
 Asas Tertib Penyelenggara, yaitu asas yang menjadi pedoman
keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam mengendalikan
penyelenggaraan negara
 Asas Kepentingan Umum, yaitu asas yang berfokus pada
kesejahteraan umum dengan cara aspiratif, akomodatif, dan selektif
 Asas Keterbukaan, yaitu asas yang terbuka atas hak masyarakat untuk
mendapatkan informasi yang benar, jujur, serta tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
 Asas Proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan
antara hak dan kewajiban.
 Asas Profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keadilan yang
berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
 Asas Akuntabilitas, yaitu asas yang memasikan setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara bisa
dipertanggungjawabkan kepada rakyat atau masyarakat
 Asas Efisiensi dan Efektifitas, yaitu asas yang menjamin
terselenggaranya penggunaan sumber daya yang tersedia secara
optimal dan bertanggung jawab untuk kesejahteraan masyarkat

B. DASAR HUKUM OTONOMI DAERAH


Dalam pelaksanaannya, regional autonomy dilakukan berdasarkan dasar
hukum yang kuat. Berikut ini adalah beberapa dasar hukum pelaksanaan otonomi
daerah :
 Undang-Undang Republk Indonesia 1945. Pasal 18 Ayat 1 - 7, Pasal 18A
ayat 1 dan 2, Pasal 18B ayat 1 dan 2.
 Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Otonomi Daerah, Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya
Nasional yg Berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah
dalam Kerangka NKRI.
 Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan
dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
 UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
 UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah (Revisi UU No.32
Tahun 2004).

Anda mungkin juga menyukai