I. PENDAHULUAN
mekanisme, dan cara kerja dari organ, jaringan, dan sel – sel organisma. Fisiologi
mencoba menerangkan faktor – faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh
proses kehidupan. (Fujaya, 2004). Fisiologi mencakup pembahasan tentang apa yang
dilakukan oleh makhluk hidup dan bagaimana mereka melakukan agar mereka lulus
hidup dan dapat mengatasi berbagai tantangan dari lingkungan hidupnya sehingga
Darah adalah kendaraan untuk transport masal jarak jauh dalam tubuh untuk
berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal antara sel-sel itu sendiri. Darah
terdiri dari cairan kompleks plasma tempat elemen selular diantaranya eritrosit,
leukosit, dan trombosit. Eritrosit (sel darah merah) pada hakikatnya adalah kantung
Leukosit (sel darah putih) satuan pertahanan sistem imun, diangkut dalam darah
tempat cedera atau tempat invasi mikro organisme penyebab penyakit. Trombosit
penting dalam homeostasis, penghentian pendarahan dari pembuluh yang cedera. Jika
darah mengalami gangguan, maka segala proses metabolisme tubuh akan terganggu
Menurut Sesques and Johnson (2017), darah ikan merupakan parameter yang
dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan ikan, karena darah sangat
sensitif terhadap perubahan lingkungan perairan. Salah satu kerusakan sel darah yang
2
dapat terjadi ialah hemolisis. Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, sehingga
eritrosit dapat disebabkan oleh antara lain penambahan larutan hipotonis atau
zat/unsur kimia tertentu, pemanasan atau pendinginan, serta rapuh karena ketuaan
larutan NaCl hipotonis) medium tersebut (plasma dan larutan) akan masuk ke dalam
eritrosit melalui membran yang bersifat semipermiabel dan menyebabkan sel eritrosit
menggembung. Bila membran tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel
eritrosit itu sendiri, maka sel akan pecah, akibatnya hemoglobin akan bebas ke dalam
medium sekelilingnya. Sebaliknya bila eritrosit berada pada medium yang hipertonis,
maka cairan eritrosit akan keluar menuju ke medium luar eritrosit (plasma), akibatnya
eritrosit akan keriput (krenasi). Keriput ini dapat dikembalikan dengan cara
Jadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat rupa darah pada ikan lele
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana rupa darah secara
praktikum adalah kita dapat membedakan bagaimana rupa darah darah itu secara
Ikan Lele dumbo (clarias gariepinus) termasuk kedalam filum chordata, kelas
Pisces, sub kelas Teleoistei, ordo & stariophysi, sub ordo Siluroidae, Family
merupakan bagian dari sistem sirkulasi yang berfungsi dalam mengangkut oksigen,
karbondioksida dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu darah juga
membawa hormon serta membawa sisa hasil metabolisme dan bahan patogen. Darah
juga mentranspor air dan makanan yang disimpan dari jaringan ke jaringan
berbahaya. Pada umumnya Sel darah pada ikan berbentuk oval mempunyai volume
oksigen lebih besar dibandingkan bentuk bikonkaf karena bentuk oval lebih banyak
Darah mengangkut oksigen dari insang ke jaringan dan mengankut CO2 dari
darah sel merah. Tetapi pada sebagian ikan tidak memerlukan Hb untuk transparans
O2dan Hb darah. Dua tipe peredaran darah dalam Hb sangat pada respirasi ikan.
Ketika darah mencapai jaringan, dimana CO2 tinggi, afinitas dankejenuhan menurun
proses fisiologis yang sangat penting. Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal
artinya terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Mulai dari jantung ,darah menuju
dan terbagi kesegenap organ-organ tubuh melalui saluran-saluran kecil .Selain itu
kedua organ ini mungkin sebagai ventilasi kontrol dan untuk seksresi gas kearah
darah akibat lepasnya hemoglobin dari stroma eritrosit (butir darah merah). Hemolisis
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pelarut organik, saponin, garam empedu,
sabun, enzim, dan faktor lain yang merusak komplek lemak-protein dari stroma.
Hemolisis adalah peristiwa keluarnya hemoglobin dari dalam sel darah menuju cairan
Membran sel darah merah mudah dilalui atau ditembus oleh ion-ion H+, OH-, NH4+,
PO4, HCO3-, Cl-, dan substansi seperti glukosa, asam amino, urea, dan asam urat.
Sebaliknya sel darah merah tidak dapat ditembus oleh Na+, K+, Ca2+, Mg2+, fosfat
Ada dua macam hemolisis yaitu hemolisis osmotik yang terjadi karena adanya
perbedaan yang besar antara tekanan osmosa cairan didalam sel darah merah dengan
cairan yang berada disekeliling sel darah merah. semua sel darah merah akan
mengalami hemolisa sempurna. Yang kedua, hemolisis kimiawi membran sel darah
alkohol, benzena dan eter, substansi lain adalah bisa ular, kalajengking, dan garam
sebelum dan sesudah haemolisis “ dilaksanakan pada hari Kamis, 05 Maret 2020 pada
Alat yang dipakai pada saat melakukan praktikum adalah nampan tempat
meletakkan sampel, pena, tabung reaksi (test tube), mikroskop, objek glass, serta tisu
gulung dan serbet. Sedangkan bahan yang digunakan adalah darah ikan, aquades,
objek diamati dan diteliti secara langsung di lab, selain itu praktikum ini berpedoman
minyak cengkeh ke dalam wadah. Setelah ikan akan pingsan lalu diambil darahnya
menggunakan jarum suntik yang sudah dibasahi dengan larutan EDTA. Setelah
diambil darahnya, kemudian dimasukkan ke dalam 5 tabung yang telah diberi label
sebanyak 1 ml.
6
sedangkan tabung C darah murni sebagai kontrol. lalu diamati. Kemudian kita buat
preparat ulas dengan etanol murni dan pewarna giemsa, lalu ditambahkan 1 ml NaCl
preparat ulas dengan label A2 dan B2, lalu kita amati kelima preparat ulas tersebut
dibawah mikroskop.
7
4.1. Hasil
Kingdom : Animalia
superkelas : Actinopterygii ·
Kelas : Actinopteri ·
Ordo : Siluriformes ·
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Keterangan :
4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan maka darah yang kontrol masih dalam keadaan yang
normal ataupun tidak terjadi apa-apa. Dan pada darah yang ditambah dengan larutan
aquades akan mengembang sehingga menjadi tembus cahaya, hal ini terjadi karena
sel darah tidak rapat yang disebabkan oleh pecahnya sel darah (haemolisis).
Sedangkan pada darah yang ditambah dengan larutan NaCl 3% maka bentuk darah
10
tersebut akan mengkerut sehingga mejadi tidak tembus cahaya karena terdapat
merah, bila darah ditambah dengan larutan NaCl yang konsentrasinya 0% ; 0,8 %;
dan 0,9% maka darah tersebut akan mengembang sehingga tembus cahayadan darah
tersebut akan pecah (terjadi haemolisis). Sebaliknya bila darah di tambah dengan
larutan NaCl yang konsentrasinya 0,3% ; 0,5% ; 0,6% ; 0,7% ; 1% ; dan 3% maka
darah tersebut akan mengkerut ataupun mengkisut karena tekanan osmosis cairan
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
darah akan merenggang atau mengembang jika dicampur dengan aquades sedangkan
darah akan merapat atau mengkerut jika dicampur dengan larutan NaCl 3%. Darah
yang mengembang itu disebabkan pecahnya sel darah merah (haemolisis), dan darah
5.2. Saran
Demi mendapat hasil yang lebih akurat diharapkan penggunaan yang optimal
dan praktikan lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam mengamati objek
praktikum.
12
LAMPIRAN
13
SERBET PENGGARIS
PENA PENGHAPUS
PENSIL NAMPAN
MIKROSKOP GIEMSA
14