Anda di halaman 1dari 31

Visi:

Pada tahun 2025 menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang unggul


dalam penguasaan asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan
neurosains melalui pendekatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Keperawatan.

KONSEP DASAR KEHAMILAN

Disusun Tingkat 2 reguler A:

1. Aas Uswatun Hasanah (P3.73.20.1.18.001)

2. Ade Nuriah Amin (P3.73.20.1.18.002)

3. Anisya Pramestyas (P3.73.20.1.18.004)

4. Novi Ayu Asari (P3.73.20.1.18.02)

Pembimbing: Ns. Ulty Desmarnita, SKp.,MKes.,Sp.Mat

Jurusan Keperawatan Program Studi D3 Keperawatan

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat dalam penilaian mata kuliah
Keperawatan Maternitas , dan dalam proses penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan
banyak sekali bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam
kesempatan ini penulis juga bermaksud menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Orang tua yang sudah memberikan doa serta motivasi kepada penulis.
2. Angkatan 2017-2018 yang sudah meberikan dukungan dan ide-ide.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan. Namun


terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bekasi, 3 Januari
2020

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab satu ini membahas secara literature yaitu latar belakang, tujuan, metode
penulisan, ruang lingkup masalah, dan sistematika penulisan dari makalah ini.

1.1 Latar belakang

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
nidasi atau implantasi (Prawirohardjo, 2009). Kehamilan merupakan proses diawali dengan
adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukam bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya
sang bayi (Monika, 2009) .

Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain perubahan fisik,


perubahan sistem pencernaan, sistem respirasi, sistem traktus urinarius, serta sirkulasi darah.
Kehamilan umumnya berkembang dengan normal, namun kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan, sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilan ataupun baik-
baik saja (Prawirohardjo, 2006).

Ketika proses kehamilan berlangsung akan terjadi perubahan fisik dan mental yang
bersifat alami. Tenaga kesehatan perlu menjelaskan pada ibu hamil mengenai perubahan fisiologi
kehamilan. Adapun perubahan fisik wanita hamil antara lain meliputi perubahan pada uterus,
pada kulit, perubahan payudara, perubahan metabolisme, perubahan sistem respirasi, dan
perubahan psikologis (Prawirahardjo, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Kumalawati (2014) bahwa tingkat


pengetahuan ibu hamil tentang perubahan fisiologis tubuh sangat penting untuk diperhatikan.
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi keputusan dan juga akan
berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan perubahan fisiologis tubuh yang baik,
kemungkinan akan menerima perubahan fisiologis yang terjadi pada dirinya selama kehamilan.

Menurut hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (2007) menyebutkan angka


kematian ibu (AKI) saat melahirkan adalah 248 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka
Kematian Bayi (AKB) 34 per 1.000 kelahiran hidup (Helni, 2012).

3
1.2 Tujuan penulisan

1. Memberikan informasi tentang konsep dasar kehamilan.


2. Memberikan informasi mengenai proses kehamilan
3. Memberikan informasi mengenai adaptasi fisiologis dan psikologis kehamilan
4. Memberikan informasi mengenai tumbuh kembang janin

1.3 Metode penulisan


Metode perancangan yaitu:
1. Deskriftif
2. Melakukan studi pustaka dengan cara:
a) Mencari sumber informasi
b) Memahami isi dari informasi tersebut
c) Diskusi
d) Pembuatan makalah

1.4 Ruang Lingkup

Masalah pokok dalam makalah ini berkaitan dengan konsep dasar kehamilan.

1.5 Sistematika penulisan

Makalah ini ditulis secara sistematis yang terdiri dari kata pengantar, daftar isi, bab 1
sampai bab 3, dan daftar pustaka. Bab I pendahuluan yaitu latar belakang, tujuan penulisan,
ruang lingkup, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II yaitu tinjauan teori yang
memuat tentang konsep dasar kehamilan, definisi kehamilan, anatomi fisiologi sistem reproduksi

4
wanita , proses kehamilan, adaptasi fisiologik dan psikologik kehamilan dan tumbuh kembang
janin. Bab IV penutup yaitu kesimpulan dari seluruh bahasan setiap bab.

5
BAB II
TINJAUAN TEORI

Bab II membahas tentang konsep dasar kehamilan . Konsep kehamilan yang dibahas
dalam bab ini mencakup tentang pengertian kehamilan, anatomi fisiologi sistem reproduksi
wanita, proses kehamilan, adaptasi fisiologi dan psikologi kehamilan, serta tumbuh kembang
janin.

2.1 Definisi Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai


fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi (Yulistiana, 2015: 81).

Wiknjosastro (2009), mendefinisikan kehamilan sebagai suatu proses yang terjadi antara
perpaduan sel sperma dan ovum sehingga terjadi konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari atau 40 minggu dihitung dari haid pertama haid terakhir (HPHT).

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi
(pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah
pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus dan
pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm)
(Manuaba, dkk., 2012).

Dari ketiga pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu proses
bertemunya ovum dan sperma sehingga terjadi fertilisasi yang kemudian tumbuh dan
berkembang hingga lahirnya janin.

Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12


minggu, trimester kedua berlangsung selama 15 minggu (minggu ke-13 hingga minggu ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga minggu ke-40) (Prawihardjo, 2014).

6
2.2 Anatomi Fisiologi Pada Perempuan

a. Genitalia eksternal
1) Vulva

Vulva adalah nama yang diberkan untuk struktur eksternal. Kata ini berarti penutup
atau pembungkus. Vulva membentang dari mons pubis di sebelah anterior hingga
perinium disebelah posterior dan pada masing-masing sisinya dibatasi oleh labia
mayora. Dalam bata-batas ini terdapat labia minora, klitoris, vestibulum dan
fourchette. Lubang yang ada pada vestibulum merupakan muara orifisium uretra serta
orifisium vagina dan juga muara saluran kelenjar parauretralis (skene) seta bartholin.
2) Mons pubis
Mons pubis merupakan bantalan jaringan lemak yang terletak di atas simfisis pubis.
Struktur ini ditutupi oleh kulit dan rambut pubis. Mons pubis berfungsi sebagai
bantalan pada saat melakukan hubungan seks. Kulit mons pubis mengandung kelenjar
keringat yang khusus dan sekresi kelenjar tersebut akan memberikan aroma yang
khas. Sekresi ini dianggap mempunyai makna seksual tertentu pada laki-laki.
3) Labia mayora
Labia mayora (bibir besar) terdiri atas dua buah lipatan kulit dengan jaringan lemak
dibawahnya yang berlanjut ke bawah sebagai peluasan dari mons pubis dan menyatu

7
menjadi perinium. Labia mayora memiliki rambut dan kelenjar pada permukaan
lateralnya, namun permukaan dalamnya licin.
Labia mayora berfungsi sebagai pelindung karena kedua bibir ini menutupi lubang
masuk vagina sementara bantalan lemaknya bekerja sebagai bantal.
4) Labia minora
Labia minora (bibir kecil) merupakan dua buah lapisan tipis kulit yang terletak
disebelah dalam labia mayora. Kedua bibir kecil bertemu di sebelah depan dan pada
titik temu ini terdapat klitoris. Di sebelah posterios, labia minora bergabung
membentuk fourchette. Labia minora tidak memiliki lemak subkutan. Permukaan
internalnya biasanya saling bersentuhan dan dengan demikian menambahkan
pengamanan pada lubang masuk vagina.
5) Klitoris
Klitoris merupakan tonjolan kecil jaringan erektil yang terletak pada titik temu labia
minora di sebelah anterior. Jaringan klitoris sangat kaya dengan pembuluh darah dan
sraf sehingga merupakan salah satu zona erotik yang utma pada wanita.
6) Vestibulum
Vestibulum adalah nama yang diberikan pada rongga yang dikelilingi oleh labia
minora. Orifisium uretra bermuara ke dalam vestibulum tepat di sebelah bawah
klitoris. Saluran dua buah kelenjar parauretral (atau kelenjar skene) juga bermuara ke
dalam vestibulum, masing-masing pada salah satu sisi orivisium uretra.
Orivisium vagina juga bermuara ke dalam vestibulum. Muara tersebut ditutpi oleh
lipatan selaput tipis yang disebut hymen, selaput tipis ini tidak menutupi seluruh
lubang msuk vagina. Setelah terjadi senggama yang pertama atau karena intervensi
jari tangan atau insersi tampon, hymen biasanya terkoyak. Sesudah melahirkan anak,
hymen akan menghilang dan hanya meninggalkan beberapa sisa kulit yang
dinamakan caruncular myrtiformes. Fungsi hymen adalah untuk melindungi lubang
masuk vagina selama periode prepubertal.
Saluran kelenjar Bartholin bermuara di sebelah luar hymen, masing-masing pada
salah satu sisinya, tepat di sebelah posterior orifisium vagina. Kedua kelenjar
Bartholin mensekresikan bahan pelumas mukoid, khusunya ketika gairah seks
meningkat.

8
7) Perineum
Perineum merupakan terdiri dari korpus perineum titik temu otot-otot dasar panggul
di bagian sentral yang di tutupi oleh kulit perineum. Struktur ini membentang dari
fourchette (titik temu labia minora di sebelah posterior) hingga anus.

b. Genitalia internal
1) Vagina
Vagina merupakan saluran fibromuskuler elastis yang membentang ke atas dan dan
ke belakang dari vulva hingga uterus. Serviks atau leher uterus menjulur ke dalam
ujung proksimal vagina. Dareah ini dikenal dengan nama kubah vagina. Dinding
anterior vagina memliki panjang kurang-lebih 7,5 cm dan didnding posteriornya 9
cm. Kedua dinding ini dalam keadaan normal menempel satu sama lain namun dapat
di pisahkan dengan mudah. Dinding vagina tersusun dalam lapitan (rugae). Susunan
ini memungkinkan vagina untuk mengembang sampai luas sekali jika dibutuhkan,
sehingga dapat dilalui kepala bayi ketika melhirkan.
2) Uterus
Uterus merupak organ muskuler yang berongga, berdinding tebal dan terletak dia
antara kandung kemih di sebelah anteriornya dan rektum di sebelah poteriornya.
Uterus terdiri atas dua bagian, yaitu korpus atau badan dan serviks atau leher. Serviks
terbentuk oleh bagian sepertiga bawah uterus, dan separuh serviks menjulur ke dalam
vagina. Uterus mempunyai panjang kurang-lebih 7,5 cm, lebar 5,5 cm dan kedalaman
2,5 cm. Dinding uterus sangat tebal, yaitu sekitar 1,2 cm, sehingga kavum uteri
berukuran sangat kecil.

9
Struktur yang menjulur ke lateral dari uterus bagian atas adalah tuba falopii atau
saluran telur. Tempat masuk tuba tersebut disebut kornu (tanduk) uterus. Bagian
uterus yang berada diatas kornu disebut fundus, sementara titik temu serviks dengan
korpus uteri dinamakan isthnus serviks.
3) Tuba falopii
Tuba falopii juga dikenal dengan istilah oviduct (saluran telur) dan biasa disebut tuba
uterina. Saluran ini trdapat pada setiap sisi uterus dan memebentang dari pada setia
sisis uterus dan membentang dari kornu uteri ke arah dinding lateral pelvis. Tuba
falopii dibungkus oleh peritoneum yang membentuk ligamentum latum. Panjang tuba
sekitar 10 cm, tetapi tidak berjalan lurus, tuba berjalan melengkung dan berputar ke
arah posterior. Ujung distalnya terbuka ke dalam kavum peritonei dan dapat bergerak
bebas. Pada ujung tersebut terdapat fimbria dan fimbria ini memeluk ovarium pada

10
saat ovulasi sehingga membantu menarik ovum agar masuk ke dalam tuba. Lumen
tuba falopii sangat sempit, khususnya pada tempat tuba memasuki uterus. Pada titik
ini, yang disebut pars interstisialis tuba, lumennya berukuran kuran dari 1 mm.

4) Ovarium

Ovarium merupakan kelenjar kelamin (gonad) atau kelenjar seks wanita. Ada dua
buah ovarium yang masing-masing terdapat pada setiap sisi dan berada di dalam
kavum abdomen di belakang ligamentum latum dekat ujung fimbria tuba falopii.
Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Ovarium atau indung telur merupakan
struktur berwarna putih kelabu dengan permukaan yang tidak teratur dan berukuran
sekitar 3 cm x 1,5 cm. Kedua ovarium melekat pada uterus lewat ligamentum ovarii
yang berjalan dari permukaan posterior uterus di dekat kornu uteri.

2.3 Proses Kehamilan

Proses Kehamilan atau Pembuahan (Konsepsi) terdiri dari beberapa proses, yaitu:

1) Fertilisasi
Fertilisasi adalah penyatuan sperma dari laki-laki dengan ovum dari perempuan.
Spermatozoa merupakan sel yang sangat kecil dengan ekor yang panjang sehingga
memungkinkannya untuk bergerak dalam media cair. Sel-sel benih ini diyakini dapat
mempertahankan kemampuan fertilisasinya selama 2-4 hari. Sel telur (ovum) akan hidup
selama maksimal 48 jam setelah ovulasi sehingga agar fertilisasi berhasil., senggama
harus dilakukan dalm waktu 5 hari disekitar ovulasi.

11
Selama senggama akan terdapat sebanyak 300 juta spermatozoa di dalam 3 ml cairan
seminalis (air mani). Sejumlah besar sperma akan hancur akibat keasaman vagina, dan
beberapa diantaranya mati dalam perjalanan menuju tuba falopii. Sel-sel benih ini
berjalan dengan menggerakan ekornya memakai energinya sendiri dan pada saat ovulasi,
gerakannya dibantu oleh mukus serviks serta korpus uteri dan ke dalam tuba falopii
diperkirakan berlangsung selama sekitar 20 menit.
Pada saat ovulasi, ovum akan didorong keluar dari folikel de Graaf dan kemudian
ditangkap oleh fimbria yang memeluk tuba falopii pada sisi tersebut. Spermatozoa
bertemu dengan ovum di dekat ujung tuba yang memiliki fimbri. Hanya satu sperma yang
akan membuahi ovum, namun beberapa (juta) sperma lainnya diperlukan untuk memasok
enzim hialuromidase akan melunakan koronaradiata (sel-sel yang mengeliling ovum).
Spermatozoa menembus ovum dengan membenamkan kepalanya lewat dinding ovum
tersebut yang dengan segera menjadi tidak permeabel lagi bagi semua sperma lainnya.
Kedua sel benih itu menyatu dan membentuk sel tunggal. Sel tunggal ini merupakan
individu yang baru dan unik karena mampu berkembang menjadi bayi dengan jenis
kelamin serta karakteristik yang sudah ditentukan selain membentuk plasenta serta
selaput ketuban.
2) Kromosom dan Gen
Didalam nukleus setiap sel tubuh terdapat bangunan yang disebut kromosom. Kromosom
ini berbentuk batang yang sangat kecil serta tersusun berpasang, dan membawa gen yang
menentukan karakteristik seseorang. Gen tersebut merupakan unit dasar hereditas. Gen
mengandung molekul rantai panjang asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) yang membawa semua informasi yang diperlukan untuk membangun
setiap sel tubuh secara tersendiri.
Gen manusia disusun oleh 1.000 molekul DNA. Setiap kromosom mengandung kurang
lebih 25.000 gen dan dalam nukleus setiap sel manusia terdapat 46 kromosom. Jumlah ini
(46 buah yang tersusun menjadi 23 pasang kromosom) bersifat konstan serta khas untuk
manusia dan akan dipertahankan dalam setiap sel baru yang dibentuk oleh pembelahan
sel sederhana (mitosis).

3) Penentuan Jenis Kelamin

12
Dari 46 buah kromosom tersebut, 44 buah disebut autosom dan bertangguang jawab atas
karakteristik seseorang sebagai suatu kesatuan yang utuh, yaitu potensi fisik dan
intelektual seseorang yang diturunkan. 2 buah kromosom lainnya berhubungan dengan
jenis kelamin individu. Bagi kromosom sex tidak diberikan angka tetapi dinyatakan
dengan simbol X dan Y. Sel-sel wanita selalu mengandung 2 buah kromosom X (XX)
dan sel-sel pria mengandung 1 kromosom X dan 1 kromosom Y (XY).
Pembelahan sel-sel benih (ovum dan spermatozoa) berbeda dengan mitosis, karena
masig-masing sel hanya membawa 23 kromosom pada saat bersatu untuk membentuk
sebuah sel gabungan yang baru atau zigot. Untuk mencapai hal ini, sel-sel benih
mengalami suatu bentuk reduksi yang dikenal dengan miosis selama maturasi akhir
dimana separuh dari jumlah kromosom tersebut (satu dari masing-masing pasangan) akan
dipertahankan sementara separuh lainnya tidak dibutuhkan dan mengalami desentegrasi.
Kemudian ovum akan menyumbangkan satu kromosom X pada fertilisasi. Sperma dapat
membawa satu kromosom X atau Y yang bergantung pada jenis kromosom yang
dipertahankan pada saat miosis. Jika sperma membawa kromosm X, penyatuannya
dengan ovum akan menghasilkan sebuah sel manusia yang mengandung 46 kromosom
yaitu, 44 autosom dan 2 kromosom sex, X plus X (46 XX) sebuah zigot perempuan serta
individu perempuan. Serta sperma tersebut menyumbangkan kromosom Y, hasil
penyatuannya adalah 46 XY sebuah zigot laki-laki dan individu laki-laki.
Embrio pada mulanya berkembang sebagai sel netral atau biopotensial dengan organ
reproduksi rudimenter yang mengikuti pola wanita dasar. Adanya kromosom Y akan
menstimulasi diferansiasi gonat laki-laki (testis) yang memproduksi hormon-hormon
androgen dan dengan demikian menyebabkan embrio tersebut berkembang menjadi
seorang pria. Tidak adanya kromosom Y memungkin perempuan (XX) berdeferensiasi
dengan gonat perempuan (ovarium) dan dengan demikian embrio tersebut berkembang
mengikut garis perempuan. Deferensiasi akan tampak jelas sekitar minggu ke 7 setelah
vertilisasi, dan sumplingvilikorialis dapat mengungkapkan jenis kelamin embrio pada
kehamilan ke 10.
4) Perkembangan Sebelum Implantasi
Ovum yang sudah dibuahi (zigot) memerlukan waktu-8 hari untuk berjaln kedalam
uterus. Perjalananya di sepanjang tubafalopi dibantu oleh kerja peristaltik tuba, gerakan

13
mendorong zigot yang dilakukan oleh silia pada dinding tuba dan cairan yang dihasilkan
oleh epitelium bersilia.
Selama perjalannya kedalam uterus, zigot berkembang melalui pembelahan sel yang
sederhana setiap 12-15 jam sekali, namum ukurannya tidak bertambah. Ketika mencapai
uterus, zigot merupakan massa sel dan disebut morula. Kemudian morula terpisah
menjadi dua lapisan, yaitu massa sel luar dan massa sel dalam, cairan terbentuk dan
mengisi ruangan diantara kedua lapisan massa sel tersebut. Struktur ini disebut trofoblast,
trofoblast ini akan melekatkan ovum pada desidua dan berkembang menjadi plasenta
serta membran (korion) luar, dinding massa sel dalam akan berkembang menjadi embrio,
tali pusat dan membran (amnion) dalam.
5) Implantasi
Sekitar 10 hari setelah terjadi fertilisasi ovum, blastokist akan menanamkan dirinya
dalam endometrium. Implantasi (yang juga disebut penanaman atau nidasi) biasanya
terjadi pada pars suporior korpus uteri.
Sel-sel blastokist sebelah luar akan mensekresikan suatu substansi, yaitu enzim
proteolitik, untuk memecah permukaan endometrium sehingga blastokist dapat
menanamkan dirinya. Aktivitas muskuler uterus ada saat ini adalah rendah karena kadar
progesteron yang relatif tinggi dalam aliran darah.
Begitu implantasi terjadi, lapisan uterus akan menyelimuti blastokist akan kehamilan
terbentuk. Dari saat ini dan seterusnya sampai akhir kehamilan, lapisan uterus disebut
desidua. Sel-sel trofoblast kemudian dapat menyerap nutrien dari desidua dan
mensekresikan hormonnya sendiri , yaitu human chorionic gonadrotophin (HCG) ke
dalam aliran darah ibu yang hamil tersebut. Gonadotrophin korionik ini mempertahankan
korpus luteum dan dengan demikian mempertahankan desidua.
Sekresi gonadotrophin korionik meningkatkan dengan cepat dan mencapai puncak pada
sekitar 70 hari sesudah konsepsi. Kemudia sekresi hormon ini menurun karena plasenta
mengambil alih produksi estrogen dan progesteron dari korpus luteum. Pengukuran HCG
dalam urin biasanya merupakan pemeriksaan pertama yang dilakukan untuk menegakkan
kehamilan.

2.4 Adaptasi Fisiologis dan Psikologi Kehamilan

14
a. Perubahan Fisiologis pada kehamilan trimester 1, 2 dan 3
1) Sistem reproduksi
a) Uterus

Uterus merupakan organ berbentuk seperti buah alvokad atau


pir, tebal dan terletak di dalam pelvis antara rektum (bagian
usus sebelum dubur) dibelakang dan dikandung kemih di depan.
Perubahan yang terjadi pada uterus yaitu peningkatan berat dari
300 gram sampai dengan 1000 gram pada akhir kehamilan.
Berikut ini adalah perubahan uterus pada setiap trimester
kehamilan yaitu, sebagai berikut :

(1) Trimester I
(a) Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama
kehamilan di bawah pengaruh estrogen dan
progesterone.
(b) Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk
menerima konsepsi sampai persalinan.
(c) Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus
berbentuk seperti buah alvokad.
(d) Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar
telur bebek.
(e) Pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur
angsa, pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari
luar di atas sympisis.
(f) Terjadi perubahan pada isthmus uteri yang
menyebabkan isthemus uteri menjadi lebih lunak dan
panjang.

(2) Trimester 2
(a) Pada trimester II ini uterus mulai memasuki rongga
peritoneum.

15
(b) Uterus akan bertambah besar dalam rongga pelvis dan
menyentuh dingding abdomen dan mendesak usus ke
kedua sisi abdomen.
(c) Uterus mengalami perkembangan desidua.

(3) Trimester 3
(a) Pada akhir kehamilan dinding uterus akan menipis dan
lebih lembut.
(b) Pada akhir kehamilan biasanya kontraksi sangat jarang
dan meningkat pada satu dan dua minggu sebelum
persalinan.
(c) Pada trimester III isthmus lebih nyata menjadi bagian
korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah
rahim (SBR).
(d) Setelah minggu ke-28 kontraksi brakton hicks semakin
jelas.

b) Vagina
Vagina merupakan saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10
cm dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui oleh darah. pada saat
menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari
otot, vagina bisa melebar dan menyempit, berikut ini adalah
perubahan vagina tiap trimester kehamilan, yaitu sebagai
berikut:

(1) Trimester 1
(a) Terjadi peningkatan vaskularisasi karena pengaruh
hormon estrogen, peningkatan vaskularisasi
menimbulkan tanda chadwick (warna merah tua atau
kebiruan) pada vagina sampai minggu ke-8 kehamilan.
(b) Selama masa hamil Ph sekresi vagina menjadi lebih

16
asam. Keasaman berubah dari 4 - 6,5.

(2) Trimester 2
(a) Karena hormone estrogen dan progesterone terus
meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan
pembuluh-pembuluh darah alat genitalia membesar.
(b) Sekresi vagina meningkat, Hal ini normal jika tidak
disertai gatal, iritasi atau berbau busuk.

(3) Trimester 3
(a) Dinding vagina mengalami peregangan (bertambah
panjangnya dinding vagina).
(b) Lapisan otot membesar , vagina lebih elastis.

c) Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang dan terletak antara rahim dan
dinding panggul. Ovulasi berhenti selama kehamilan dan
pematangan folikel ditunda. Hanya satu korpus luteum yang
berfungsi (max 6-7 minggu) di dalam ovarium wanita hamil
kemudian fungsinya diganti oleh plasenta pada umur kehamilan
16 minggu. Berikut ini adalah perubahan yang terjadi setiap
trimester kehamilan, yaitu sebagai berikut :

(1) Trimester 1
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditatum, korpus luteum graviditatium berdiameter kira-
kira 3 cm dan akan mengecil setelah plasenta terbentuk.

(2) Trimester 2 dan 3


Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan
menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.

17
d) Serviks
(1) Trimester 1
(a) Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lunak yg
disebut dengan tanda Goodlell.
(b) Selama kehamilan serviks tetap tertutup rapat.

(2) Trimester 2
(a) Pada awal trimester ini berkas kolagen kurang kuat
terbungkus.
(b) Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar
diserviks berfungsi lebih dan mengeluarkan sekresi lebih
banyak.

2) Kenaikan berat badan


Berat badan (Ai Yeyeh, 2009 : 34) sesuai dengan teori yang
menyebutkan bahwa berat badan ibu hamil akan bertambah antara
6,5 kg-16,5 kg. Berdasarkan IMT (Indeks Massa Tubuh) berat badan
ibu masih dalam batas normal dengan kalkulasi sebagai berikut :

Tabel 2.2 Status Gizi


Nilai Status Gizi Kesimpulan
<17,0 Gizi kurang Sangat kurus

17,0-18,5 Kurang Kurus

18,5-25,0 Baik Normal


25,0-27,0 Lebih Gemuk
>27,0 Lebih Sangat gemuk
Sumber : Ai Yeyeh (2009 : 34)

18
3) Perubahan sistem kardiovaskuler

(1) Trimester I

(a) Sirkulasi darah pada masa kehamilan yaitu plasenta & uterus
akan membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang juga
membesar.

(b) Volume plasma maternal meningkat pada 10 minggu usia


kehamilan dan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada
30-34 minggu .
(c) Penambahan volume darah ibu hamil sebagian besar berupa
plasma dan eritrosit.

(d) Hipertropi (pembesaran) atau dilatasi ringan jantung


disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah jantung
karena diafragma terdorong keatas, jantung terangkat ke atas dan
berotasi kedepan dan ke kiri.

(e) Pada akhir TM I, sebagian bumil mengalami hidung


tersumbat/berdarah karena pengaruh hormone estrogen dan
progesterone, terjadi pembesaran kapiler, relaksasi otot vaskuler
serta peningkatan sirkulasi darah.

(2) Trimester II

(a) Pada kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses


hemodilusi .
(b) Meningkatkan penurunan konsentrasi haemoglobin dari 15
gr/dl menjadi 12,5 gr/dl, dan pada 6% perempuan bisa mencapai di
bawah 11gr/dl.
(c) Hemoglobin turun berhubungan dengan defisiensi zat besi

(3) Trimester III

19
(a) Terjadi peningkatan jumlah granulosit dan limfosit CD8 T dan
secara bersamaan terjadi penurunan limfosit dan monosit CD4 T.
(b) Terjadi penekanan pada aorta akibat pembesaran uterus akan
mengurangi aliran darah uteroplasenta ke ginjal.

4) Perubahan sistem integumen

(1) Trimester I

(a) Pada ibu hamil trimester 1 biasanya akan timbul cloasma


gravidarum pada bagian wajah dan leher, yang dimana ukurannya
bervariasi.
(b) Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-
alat tertentu, pigmentasi ini disebabkan karena pengaruh
Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat.
(c) Pertumbuhan kuku mengalami percepatan selama masa
kehamilan trimester 1,selain itu kulit berminyak,dan acne vulgaris
juga  dapat timbul,terkadang kulit bersih dan  berseri juga dapat
timbul selama kehamilan .dapat terjadi peningkatan pertumbuhan
rambut halus,tapi akan hilang setelah kehamilan berakhir.

(2) Trimester II

(a) Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah
payudara dan paha.

(b) Angioma atau telengiektasis umumnya disebut vascular spider.


Angioma merupakan ujung arteriola yang berdenyut dan sedikit
menonjol,berbentuk kecil seperti bintang atau cabang. Vascular
spider merupakan hasil peningkatan kadar estrogen dalam
sirkulasi,biasanya ditemukan di leher, dada, wajah dan lengan.
Spider biasanya berwarna kebiruan dan tidak hilang bila di tekan.
Vascular spidern terlihat pada bulan kedua sampai kelima

20
kehamilan pada 65% kulit putih an 10% wanita afrika- amerika.
Vascular spidern biasanya akan hilang setelah melahirkan.

(2) Trimester III

(a) Terdapat garis pertengahan pada perutnya ( linea alba) yang


akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang di sebut dengan linea
grisea.
(b) Linea nigra adalah garis pigmentasi dari simfisis pubis sampai
ke bagian atas fundus di garis tengah tubuh.kulit perut juga tampak
seolah-olah retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-
biruan atau yang disebut striae livide.Setelah partus, striae livide
akan berubah menjai putih yang di sebut strai albicans.

b. Perubahan psikologis pada ibu hamil


1) Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya.
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan
kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar
hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu
mendapat perhatian dengan seksama.
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang
lain atau bahkan merahasiakannya.
(Sulistyawati, 2009 : 76)

2) Perubahan psikologis pada trimester II

21
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone
yang tinggi.
b)Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
c) Merasakan gerakan anak.
d)Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
e) Libido meningkat.
f) Menuntut perhatian dan cinta.
g)Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.
h)Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau
pada orang lain yang baru menjadi ibu.
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,
kelahiran, dan persiapan untuk peran baru.
(Sulistyawati, 2009 : 76-77)

3) Perubahan Psikologis Trimester III


a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh,
dan tidak menarik.
b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
f) Merasa kehilangan perhatian. (Sulistyawati, 2009 : 77)

2.5 Tumbuh Kembang Janin

22
Berikut ini adalah proses tahap perkembangan pada janin

1) Tahap perkembangan janin pada minggu ke- 4


 Tahap perkembangan janin mengacu pada area kunci perkembangan janin selama
kehamilan
 Kehidupan janin biasanya diukur dari pertama ovulasi atau pembuahan ( masa
ovulasi), tetapi usia kehamilan biasanya diukur dari hari pertama haid terakhir
periode menstruasi (masa gestasi).
 Berbicara kepada calon orang tua untuk dapat menghubungkan perkembangan
janin dengan usia kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhir, akan
sangat membantu.
 Di akhir minggu kr- 4 gestasi , sel-sel embrio manusia tumbuh dengan cepat tetapi
belum menyerupai manusia sesungguhnya.
 Perkembangan pada minggu ke-4 gestasi mencakup yang berikut:
a) Panjang 0,75 sampai 1 cm
b) Berat 400 mg
c) Pembentukan korda spinalis dan mulai menyatu di garis tengah back bent
( kepala menyentuh ekor)
d) Jantung mengalami rudimenter, tampak seperti gumpalan di permukaan
anterior
e) Gumpalan mirip dengan tungkai
f) Mata, telinga, dan hidung mengalami rudimenter

2) Tahap perkembangan janin pada minggu ke-6


 Tahap perkembangan janin mengacu pada area kunci perkembangan janin selama
kehamilan
 Kehidupan janin biasanya diukur dari pertama ovulasi atau pembuahan (masa
ovulasi), tetapi usia kehamilan biasanya diukur dari hari pertama haid terakhir
periode menstruasi ( masa gestasi).

23
 Jelaskan pada calon orang tua untuk dapat menghubungkan perkembangan janin
dengan usia kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhi, akan sangat
membantu.
 Di akhir minggu ke- 8 gestasi, organogenesis telah lengkap
 Perkembangan pada minggu ke-8 gestasi mencakup yang berikut:
a) Panjang 2,5 cm
b) Berat 20 gram
c) Jantung mulai berdenyut disertai adanya katup dan septum
d) Gambaran wajah dapat dilihat
e) Ekstremitas terbentuk (tungkai, lengan, jari-jari, ibu jari kaki, siku, dan
lutut)
f) Ekor mengalami retrogresi
g) Abdomen besar
h) Kantong gestasional
i) Genitalia eksterna sudah terbentuk namun belum bisa dipastikan jenis
kelaminnya.

3) Tahap perkembangan janin- minggu ke 12


 Tahap perkembangan janin mengacu pada area kunci perkembangan janin selama
kehamilan
 Kehidupan janin biasanya diukur dari pertama ovulasi atau pembuahan (masa
ovulasi), tetapi usia kehamilan biasanya diukur dari hari pertama haid terakhir
periode menstruasi ( masa gestasi).
 Jelaskan pada calon orang tua untuk dapat menghubungkan perkembangan janin
dengan usia kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhi, akan sangat
membantu.
 Perkembangan pada minggu ke 12 gestasi mencakup yang berikut:
a) Panjang 7 sampai 9 cm
b) Berat 45 gram
c) Ekor menghilang
d) Terjadi gerakan janin spontan

24
e) Refleks babinski positif
f) Pembentukan lempeng osifikasi
g) Jenis kelamin dapat dibedakan dari tampilan luar
h) Sekresi ginjal dimulai : urine belum terdapat di cairan amnion, denyut
jantung dapat didengar melalui doppler

4) Tahap perkembangan janin minggu ke-16


 Tahap perkembangan janin mengacu pada area kunci perkembangan janin selama
kehamilan
 Kehidupan janin biasanya diukur dari pertama ovulasi atau pembuahan (masa
ovulasi), tetapi usia kehamilan biasanya diukur dari hari pertama haid terakhir
periode menstruasi ( masa gestasi).
 Jelaskan pada calon orang tua untuk dapat menghubungkan perkembangan janin
dengan usia kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhi, akan sangat
membantu.
 Di akhir minggu ke 16 gestasi janin menelan cairan amniotik dengan aktif.
 Perkembangan pada minggu ke 16 gestasi mencakup sebagai berikut:
a) Panjang 10 sampai 17 cm
b) Berat 55 gram sampai 120 gram
c) Denyut jantung dapat di dengar melalui stetoskop
d) Terbentuk lanugo
e) Hati dan pankreas mulai berfungsi
f) Refleks menelan utuh

5) Tahap perkembangan janin minggu ke-20


 Tahap perkembangan janin mengacu pada area kunci perkembangan janin
selama kehamilan
 Kehidupan janin biasanya diukur dari pertama ovulasi atau pembuahan (masa
ovulasi), tetapi usia kehamilan biasanya diukur dari hari pertama haid terakhir
periode menstruasi ( masa gestasi).

25
 Jelaskan pada calon orang tua untuk dapat menghubungkan perkembangan janin
dengan usia kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhi, akan sangat
membantu.
 Di akhir minggu ke- 20 gestasi gerakan spontan janin menjadi semakin kuat dan
dapat dirasakan oleh ibu.
 Perkembangan pada minggu ke-20 gestasi mencakup sebagai berikut:
a) Panjang 25 cm
b) Berat 223 gram
c) Quickening
d) Antibodi mulai diproduksi
e) Rambut mulai terbentuk
f) Mekonium terdapat di usus bagian atas
g) Terbentuk lemak coklat
h) Pola tidur dan aktivitas dapat dibedakan

6) Tahap perkembangan pada janin minggu ke-24


 Tahap perkembangan janin mengacu pada area kunci perkembangan janin
selama kehamilan
 Kehidupan janin biasanya diukur dari pertama ovulasi atau pembuahan (masa
ovulasi), tetapi usia kehamilan biasanya diukur dari hari pertama haid terakhir
periode menstruasi ( masa gestasi).
 Jelaskan pada calon orang tua untuk dapat menghubungkan perkembangan
janin dengan usia kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhi,
akan sangat membantu.
 Ketika janin mencapai usia 24 minggu atau beratnya mencapai 601 gram,
mereka telah mencapai batas usia viabilitas jika kelahiran mereka ditangani di
fasilitas pelayanan moder.
 Perkembangan pada minggu ke 24 gestasi mencakup sebagai berikut:
a) Panjang 28 sampai 36 cm
b) Berat 550 gram
c) Antibodi pasif ditransfer dari ibu ke janin

26
d) Terdapat verniks kaseosa
e) Mekonium terdapat direktum
f) Produksi surfaktan mulai aktif
g) Kelopak dan bulu mata sudah dapat dibedakan
h) Kelopak mata mulai terbuka dari pupil reaktif

7) Tahap perkembangan pada janin minggu ke 28


 Tahap perkembangan janin mengacu pada area kunci perkembangan janin
selama kehamilan
 Kehidupan janin biasanya diukur dari pertama ovulasi atau pembuahan (masa
ovulasi), tetapi usia kehamilan biasanya diukur dari hari pertama haid terakhir
periode menstruasi ( masa gestasi).
 Jelaskan pada calon orang tua untuk dapat menghubungkan perkembangan
janin dengan usia kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhi,
akan sangat membantu.
 Pembuluh darah retina rentan terhadap kerusakan akibat konsentrasi oksigen,
ini menjadi pertimbangan penting pada saat merawat bayi dengan berat lahir
rendah yang memerlukan oksigen.
 Perkembangan pada minggu ke 28 gestasi mencakup sebagai berikut:
a) Panjang 35 sampai 38 cm
b) Berat 1200 gram
c) Alveolus paruh matang
d) Terbentuk surfaktan dicairan anion
e) Testis turun (pada janin pria)

8) Tahap perkembangan janin pada minggu ke 32


 Tahap perkembangan janin mengacu pada area kunci perkembangan janin
selama kehamilan
 Kehidupan janin biasanya diukur dari pertama ovulasi atau pembuahan
(masa ovulasi), tetapi usia kehamilan biasanya diukur dari hari pertama
haid terakhir periode menstruasi ( masa gestasi).

27
 Jelaskan pada calon orang tua untuk dapat menghubungkan perkembangan
janin dengan usia kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhi,
akan sangat membantu.
 Di akhir minggu ke 32 gestasi janin mulai menempatkan diri pada posisi
lahir.
 Perkembangan pada minggu ke 32 gestasi mencangkup sebagai berikut :
a) Panjang 38 sampai 43 cm.
b) Berat 1600 gram.
c) Terdapat simpanan lemak subkutan
d) Refleks moro aktif
e) Terbentuk cadangan besi
f) Janin mulai peka terhadap suara-suara dari luar kandungan
g) Kuku jari memenuhi ujung-ujung jari

9) Tahap perkembangan janin ke 36


 Tahap perkembangan janin mengacu pada area kunci perkembangan janin
selama kehamilan
 Kehidupan janin biasanya diukur dari pertama ovulasi atau pembuahan
(masa ovulasi), tetapi usia kehamilan biasanya diukur dari hari pertama
haid terakhir periode menstruasi ( masa gestasi).
 Jelaskan pada calon orang tua untuk dapat menghubungkan perkembangan
janin dengan usia kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhi,
akan sangat membantu.
 Di akhir minggu ke 36 janin berda pada posisi verteks atau kepala berada
di bawah.
 Perkembangan pada minggu ke 32 gestasi mencangkup sebagai berikut :
a) Panjang 42 sampai 49 cm
b) Berat 1900-2700 gram
c) Terdapat simpanan glikogen, besi, karbohidrat, dan kalsium
d) Simpanan subkutan meningkat
e) Lipatan plantar terbentuk sebanyak 1-2

28
f) Lanugo menghilang
g) Biasanya berada pada posisi verteks

10) Tahap perkembangan janin ke 40


 Tahap perkembangan janin mengacu pada area kunci perkembangan janin
selama kehamilan
 Kehidupan janin biasanya diukur dari pertama ovulasi atau pembuahan
(masa ovulasi), tetapi usia kehamilan biasanya diukur dari hari pertama
haid terakhir periode menstruasi ( masa gestasi).
 Jelaskan pada calon orang tua untuk dapat menghubungkan perkembangan
janin dengan usia kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhi,
akan sangat membantu.
 Pada pritimipara, janin biasanya masuk ke jalan lahir selama 2 minggu
terakhir kehamilan, yang membuat ibu merasa bahwa bayi siap lahir. Ini
merupakan peringatan bahwa trimester ketiga kehamilan sudah berakhir
dan persalinan siap dimulai.
 Perkembangan pada minggu ke-40 gestasi mencakup sebagai berikut:
a) Berat 48 sampai 52 cm
b) Berat 3000 gram (7 sampai ½ lb)
c) Ginjal janin aktif
d) Verniks kaseosa terbentuk lengkap
e) Plantar mulai banyak
f) Kuku jari melebihi ujung jari

29
BAB III

PENUTUP

Bab III adalah bab terakhir dalam makalah ini, bab ini berisi kesimpulan dari kelompok kami
mengenai konsep dasar kehamilan. Kesimpulan bab ini mencakup keseluruhan dari bab-bab
sebelumnya.

3.1 Kesimpulan

Kehamilan adalah suatu proses bertemunya ovum dan sperma sehingga terjadi fertilisasi
yang kemudian tumbuh dan berkembang hingga lahirnya janin.

Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12


minggu, trimester kedua berlangsung selama 15 minggu (minggu ke-13 hingga minggu ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga minggu ke-40) (Prawihardjo, 2014).

Dalam proses kehamilan terjadi suatu perubahan sehingga ibu hamil harus melakukan
adaptasi. Dalam hal ini adaptasi dibagi menjadi dua yaitu adaptasi fisiologi dan adaptasi
psikologik,

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya, namun kami sadar akan kekurangan
kami dalam pembuatan makalah ini yang tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun kami sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah kami di waktu
yang akan datang.

30
DAFTAR PUSTAKA

Diana, Faiqo. Perubahan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler Pada Masa Kehamilan. Diunduh dari
https://www.slideshare.net/FaiqoDiyana/perubahan-fisiologi-saat-kehamilan-pada-sistem-
kardiovaskuler-67520633, diakses pada 3 Februari 2020.

Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Pillitteri, Adele. 2002. Buku saku perawatan kesehatan ibu dan anak. Jakarta: EGC

Susiratna. 2013. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Sistem Integumen pada Bumil.
Diunduh dari https://susiratna31.wordpress.com/2013/10/07/perubahan-anatomi-dan-
adaptasi-fisiologi-sistem-integumen-pada-bumil/, diakses pada 4 Februari 2020.\

31

Anda mungkin juga menyukai