Anda di halaman 1dari 3

MAJELIS ULAMA INDONESIA

PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


PROVINSI
Pekapalan No. 14 Alun-Alun DAERAH
Utara ISTIMEWA
Yogyakarta YOGYAKARTA
Telp. (0274) 418331, Fax. (0274) 373394
Jl. Kapas No. 3 Yogyakarta Telp. (0274) 71102286, 587252, 7478536

FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR: 455/MUI-DIY/III/2020

TENTANG:

PENYELENGGARAN IBADAH SHOLAT JUMAT


DAN SHOLAT JAMAAH DI MASJID DALAM SITUASI TERJADI
WABAH COVID-19

ِ‫حيِم‬
ِ ِ‫حمِنِِالر‬
ِ ِ‫بِسِ ِمِهللاِالر‬

Majelis Ulama Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (MUI-DIY) setelah,

Menimbang: a. bahwa COVID-19 telah tersebar ke berbagai negara, termasuk


ke Indonesia, khususnya Daerah Istimewa
Yogyakarta.
b. bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan
COVID-19 sebagai pandemi;
c. bahwa perlu langkah-langkah keagamaan untuk pencegahan
dan penanggulangan COVID-19 agar tidak meluas;
d. bahwa oleh karena itu dipandang perlu menetapkan fatwa
tentang Penyelenggaran Ibadah sholat jumah maupun sholat
Fardhu Dalam Situasi Terjadi Wabah COVID-19 untuk dijadikan
pedoman bagi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta
a.

Mengingat : 1. Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang


PENYELENGGARAN IBADAH DALAM SITUASI
TERJADI WABAH COVID-19
2. SK Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
65/Kep/2020 tentang menetapkan status tanggap
Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19)

1
Memperhatikan: Kaidah Fiqhiyah
.ِ‫حة‬
ِ ِ‫ِتصِرِفِِالِمِامِِعِلِىِالرِعِِيةِِمِنِ ِوطِِِبالِمِصِل‬
“Tindakan atau kebijakan Imam [pemegang otoritas}
terhadap rakyat harus berorientasi pada mashlahat.”
.ِ‫جلِبِِالِمِصِالِح‬
ِ ِِ‫دِرِءِِالِمِفِاسِدِِأِ ِولِىِمِن‬
“Mencegah mafsadah (kerusakan/kerugian) harus
didahulukan daripada mengambil kemaslahatan.”

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PENYELENGGARAN IBADAH SHOLAT JUMAT


DAN SHOLAT JAMAAH DI MASJID DALAM
SITUASI TERJADI WABAH COVID-19

Pertama : Ketentuan Umum


Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan:
COVID-19 adalah coronavirus desease, penyakit menular yang
disebabkan oleh coronavirus yang ditemukan pada tahun 2019.

Kedua : Ketentuan Hukum


1. Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga
kesehatan dan menjauhi setiap hal yang dapat
menyebabkan terpapar penyakit, karena hal itu
merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok
beragama (al-Dharuriyat al-Khams).
2. Pada kondisi darurat seperti sekarang ini, shalat
Jumat dapat diganti dengan shalat zuhur di rumah
masing-masing, karena shalat jumat merupakan
ibadah wajib, yang melibatkan banyak orang
sehingga berpeluang terjadinya penularan virus
secara massal. Demikian juga agar tidak melakukan
aktifitas ibadah sunnah yang membuka peluang
terjadinya penularan, seperti jamaah shalat lima
waktu/rawatib, solat tempat umum lainnya, serta
menghadiri pengajian umum dan tabligh akbar.
Ketiga : Rekoe
omendasi

2
Ketiga : Rekomendasi
1. 1. Pemerintah wajib melakukan pembatasan super
ketat terhadap keluar-masuknya orang dan barang ke
dan dari Indonesia kecuali petugas medis dan barang
kebutuhan pokok serta keperluan emergency.
2. 2. Takmir masjid dalam mengambil kebijakan dalam
meniadakan sholat jumat atau sholat jamaah lainnya
hendaknya berpedoman kepada SK Gubernur dan
Fatwa MUI baik pusat maupun MUI DIY dan
mensosialisasikan kepada jamaah dengan baik.
3.
4.
Keempat:
5. : Ketentuan Penutup
1. Fatwa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,
dengan ketentuan jika di kemudian hari
membutuhkan penyempurnaan, akan
disempurnakan sebagaimana mestinya.
2. Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang
memerlukan dapat mengetahuinya, semua pihak
dihimbau untuk menyebarluaskan fatwa ini.

Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 28 Rajab 1441 H.
22 Maret 2020 M.

KOMISI FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Drs. K.H. Makhrus Munajat, S.H., M.Hum. Dr. H. Oman Fathurohman SW, M.Ag.

Anda mungkin juga menyukai