Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN METODOLOGI PENELITIAN

KADAR AIR TANAH

Oleh :

Syaiful Amri (4062015020)

Dosen Pengampu : Syf. Umi Kalsum, S. Sos., M. AP.

POLITEKNIK NEGERI KETAPANG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Waa Ta’ala yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Metodologi Penelitian
dengan judul “Kadar Air Tanah” dapat diselesaikan dalam waktu yang telah
ditetapkan.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Syf. Umi Kalsum, S. Sos., M. AP selaku pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian.
2. Teman-teman teknik sipil seangkatan atas segala dukungannya.
3. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusun, baik secara moril
maupun materil, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Metodologi Penelitian ini jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, untuk itu kritik dan saran sangat
diharapkan agar pada masa yang akan datang penulis dapat melakukan perbaikan
untuk penulisan ilmiah lainnya. Akhirnya kepada Allah jualah kita menyerahkan
segalanya semoga penulisan ini dapat bermanfaat dan terima kasih.

Ketapang, 19 Oktober 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 1

BAB II DASAR TEORI ................................................................................. 2

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN .................................................... 4

3.1 Alat dan Bahan ..................................................................................... 4


3.1.1 Alat ........................................................................................... 4
3.2.1 Bahan........................................................................................ 4
3.2 Prosedur Percobaan .............................................................................. 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 5

4.1 Data Hasil Pengujian ............................................................................ 5


4.2 Pembahasan .......................................................................................... 5

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 7

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 7


5.2 Saran ..................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu pokok perhatian dalam mekanika tanah adalah kadar air. Dan untuk
memisahkan antara tanah dengan air, di gunakan uji kadar air untuk menghilangkan
airnya. Kadar air dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air
terhadap volume tanah.
Pada praktikum kali ini akan dilakukan pengujian kadar air dari suatu sampel
tanah. Setelah pembelajaran di dalam kelas secara teori mengenai kadar air, maka
untuk mengetahui cara menentukan kadar air tersebut maka dilakukan
pembelajaran melalui praktikum di laboratorium. Sehingga mahasiwa benar-benar
memahami cara mendapatkan nilai kadar air, bukan hanya melalui teori dalam kelas
tetapi melalui praktikum secara langsung.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari laporan kadar air tanah adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana tahapan dalam pemeriksaan kadar air tanah
b. Bagaimana menghitung nilai kadar air pada pemeriksaan kadar air yang
dilakukan di Laboratorium.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan kadar air tanah adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui tahapan dalam menentukan nilai kadar air tanah
b. Menentukan nilai kadar air tanah yang dikandung oleh contoh tanah atau
agregat yang diambil dari lapangan.
BAB II
DASAR TEORI

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari butiran mineral-


mineral padat yang tidak tersementasi satu sama lainnya serta terletak di atas batuan
dasar. Ikatan antar butiran relatif lemah disebabkan karena adanya ruang (rongga)
diantara partikel-partikel butiran tanah. Ruang tersebut dapat berisi air, udara
ataupun keduanya.
Apabila tanah sudah benar-benar kering maka tidak akan ada air sama sekali
dalam porinya. Keadaan semacam ini jarang ditemukan pada tanah yang masih
dalam keadaan asli lapangan. Air hanya dapat dihilangkan sama sekali dari tanah
apabila dilakukan dengan tindakan khusus untuk maksud tersebut, misalnya dengan
memanaskan di dalam oven. Penyelidikan tanah yang memadai merupakan suatu
pekerjaan pendahuluan yang sangat penting pada perencanaan sebuah proyek. Oleh
sebab itu, perlu dilakukan pengujian kadar air pada tanah. Kadar air adalah
perbandingan antara berat air dalam contoh tanah dengan berat butir.
Kadar air didefinisikan sebagai perbandingan antar berat air (Ww) dengan
berat butiran (Ws) dalam tanah tersebut dan dinyatakan dalam persen. Cara
penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah yang dikeringkan
dalam oven dengan suhu 100C - 110C untuk waktu tertentu. Air yang hilang
karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut.
Tanah terdiri dari tiga unsur, yaitu: butiran tanah atau partikel padat (solid),
air (water) dan udara. Pedoman pengujian kadar air mengikuti prosedur ASTM D-
2216-71. Perhitungan kadar air dilakukan dengan memasukkan data-data dari berat
contoh tanah basah dan berat contoh tanah kering dan untuk menghitung kadar air
tanah dapat dilakukan dengan menggunakan Persamaan dibawah ini.

W2 − W3
w= x100 %
W3 − W1
dengan:
w : kadar air yang dinyatakan dalam persen
W1 : berat cawan
W2 : berat cawan + berat tanah basah
W3 : berat cawan + berat tanah kering

Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya
dinyatakan dengan berat kering. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah air
yang ada dalam tanah sesudah kelebihan air gravitasi mengalir keluar dan dengan
nyata, biasanya dinyatakan dengan persentase berat. Kadar air pada titik layu
permanen adalah yang dinyatakan dengan persentase berat kering. Pada saat daun
tumbuhan yang terdapat dalam tanah tersebut mengalami pengurangan kadar air
secara permanen sebagai akibat pengurangan persediaan kelembaban tana
(Buckman dan Brady, 1982)
Kadar air dinyatakan dalam % volume, yaitu persentase volume tanah.Cara
ini memberikan keuntungan karena dapat memberikan gambaran terhadap
ketersediaan air bagi tumbuhan pada volume tertentu. Cara penentuan kadar air
dapat digolongkan dalam cara Gravimetrik, tegangan dan hisapan, tumbuhan, listrik
serta pembaruan neutron. Cara Gravimetrik merupakan cara yang paling umum
dipakai dimana dengan cara ini tanah basah dikeringkan dalam oven pada suhu
100ºC-150ºC untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena proses pengeringan
tersebut merupakan sejumlah air yang terdapat dalam tanah basah. (Hakim,dkk,
1986).
Kadar air yang tersedia dalam tanah didasarkan pada kenyataan bahwa
jumlah air maksimum yang dapat disimpan dalam tanah adalah air yang ditahan
pada saat kapasitas lapang dimana tanaman hanya dapat menurunkan kandungan
air tanah sampai batas titik layu permanen. Atas dasar itu maka jumlah air yang
dapat ditahan antar kapasitas lapang dan titik layu permanen serta kelebihan air
yang terikat pada kapasitas lapang tidak menguntungkan lagi bagi tanaman tingkat
tinggi (Pairunan, A. K. dkk, 1997).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat
- Cawan kadar air
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr
- Oven
- Sendok

3.1.2 Bahan
- Sampel tanah

3.2 Prosedur Percobaan

- Ditimbang cawan yang akan dipakai lalu tutupnya diberi nomor/tanda.


- Dimasukkan benda uji yang akan diperiksa (dicari kadar airnya) ke
dalam cawan tersebut lalu tutup.
- Ditimbang cawan yang telah berisi benda uji tersebut.
- Dimasukkan ke dalam oven yang suhunya telah diatur 110˚C selama 24
jam sehingga beratnya konstan (tutup cawan dibuka).
- Setelah dikeringkan dalam oven, cawan tersebut lalu dimasukkan ke
dalam desikator agar cepat dingin.
- Setelah dingin, timbang kembali cawan yang telah berisi tanah kering
tersebut.
- Dilakukan percobaan sebanyak 2 (dua) kali, agar diperoleh kadar rata-
ratanya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengujian

Pemeriksaan Kadar Air


(Moisture Content)

Proyek : Praktikum Mektan II Kedalaman : 30 cm


Lokasi : Sukadana Bukit Pelaksana : Kelompok 2
Tanggal : 26 November 2017

Nomor Cawan A3 H3
Berat Cawan (W1) gr 10,80 11,50

Berat Cawan + Tanah Basah (W2) gr 109,20 103,80

Berat Cawan + Tanah Kering (W3) gr 85,70 82,70


Berat Air Ww = W2 – W3 gr 23,50 21,10
Berat Tanah Kering Ws = W3 – W1 gr 74,90 71,20
Kadar Air W = Ww / Ws x 100 % 31,38 29,63
Rata-rata (W) % 30,50

4.2 Pembahasan

Pada percobaan untuk menentukan kadar air kali ini masing-masing


dilakukan pengukuran dengan menggunakan 2 cawan yang berbeda. Cawan yang
akan digunakan dibersihkan dan diberi nomor, kemudian ditimbang beratnya (W1).
Saat ditimbang masing-masing berat cawan (W1) ke-1 dan ke-2 yaitu 10,80 gram
dan 11,50 gram. Lalu di ambil sebagian sampel tanah yang akan dicari kadar airnya,
dimasukkan ke dalam masing-masing cawan dan ditimbang berat basahnya (W2)
dan diperoleh berat basahnya masing-masing sebesar 109,20 gram dan 103,80
gram. Setelah itu kedua cawan yang berisi contoh tanah dimasukkan ke dalam oven
selama 24 jam dengan suhu 110C. Setelah itu, sampel tanah yang sudah
dikeringkan dengan oven ditimbang lagi sebagai berat kering (W3) dan diperoleh
berat keringnya masing-masing 85,70 gram dan 82,70 gram. Berdasarkan hasil
pengukuran tersebut didapat kadar air dengan menggunakan rumus :

W 2 −W3
w= x100%
W 3 − W1

Dan diperoleh nilai kadar air yaitu cawan 1 (A3) sebesar 31,38 % dan cawan 2
(H3) sebesar 29,63 %.
Berdasarkan nilai kadar air diatas di dapat perbandingan bahwa nilai kadar
air dengan contoh tanah yang sama tetapi pada cawan yang berbeda nilai kadar
airnya tidak jauh berbeda. Kadar air rata-rata dari kedua sampel tersebut yaitu
30,50 %.
Faktor kesalahan yang mungkin terjadi pada percobaan penentuan kadar air
kali ini yaitu sebagai berikut :
- Kesalahan dalam penimbangan dimana timbangan tidak dikalibrasi dengan baik
sehingga hasil yang diperoleh kurang akurat.
- Cawan yang digunakan belum bersih, atau masih ada air atau tanah yang
tertinggal di dalamnya, sehingga beratnya bertambah.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
- Dari percobaan ini dapat diketahui langkah-langkah untuk melakukan
pengujian kadar air. Sehingga praktikan benar-benar memahami cara
mendapatkan nilai kadar air, bukan hanya melalui teori dalam kelas tetapi juga
melalui praktikum secara langsung. Sehingga praktikan dapat
mengaplikasikannya baik di dalam kegiatan laboratorium maupun di
lapangan.
- Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kadar air rata-
rata pada sampel tanah adalah 30,50 %. Hal ini menunjukan bahwa kadar air
dari sampel tanah cukup tinggi.

5.2 Saran
- Sebaiknya pada percobaan selanjutnya sampel yang diuji lebih banyak, agar
data yang diperoleh lebih akurat.
- Sebaiknya ketelitian dalam praktikum diutamakan, sehingga dapat
meminimalisir kesalahan.
- Sebaiknya alat yang digunakan dalam praktikum ditambah agar tidak ada
sistem tunggu-menunggu dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Nobel, Afret. 2012. Pemeriksaan Kadar Air Tanah.


https://laporantekniksipil.wordpress.com/2012/07/02/pemeriksaan-kadar-
air-tanah, diakses tanggal 18 Oktober 2018.

Sir, Tri M. W, dkk. 2016. “Perbandingan Pengukuran Kadar Air Tanah Lempung
Menggunakan Metode Gravimetry dan Metode Gypsum Block Berdasarkan
Variasi Kedalaman”. Jurnal Teknik Sipil. Vol. V, No. 2.

Yandra. 2011. Laporan Mekanika Tanah.


http://yandratekniksipil.blogspot.com/2011/08/laporan-mekanika-
tanah.html. Diakses 18 Oktober 2018.

Yohaser, reni. 2013. Praktikum Mekanika Tanah.


https://www.academia.edu/8436231/Laporan_Mekanika_Tanah_I. Diakses
18 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai