Paper Verdy Januari 2020
Paper Verdy Januari 2020
1 JANUARI 2020
ABSTRACT
Bumi Serpong Damai (BSD) is one of self contained city in Jabodetabek district. Sinarmas as
developer of BSD started to develope the Mass Rapid Transit which special operated on that. Concept
of MRT has been operated in the form of Bus Rapid Transit. A new BRT corridor implementation need
a Passenger Demand Prediction . Thus, a special BRT Passenger Demand Modelling Method for a
new BRT Line need to be developed. This attempt needs knowledge on the Existing BRT User Trip
Characteristics. BSD Link User Trip Characteristics Survey were executed on Corridor Sector 1.3
Greenwich Park, during morning peak hour. The result indicates that the BRT are used mainly for
working (63%) and schooling (37%) trips, the BRT passengers are the previous public transport (45%)
and motorcycle (55%) users. The trip origin zone is extended 1 km to the left and right of the BSD Link
corridor, while the trip destination zone is extended 500 meters to the left and right of the BSD Link
corridor. The embarking connecting trip modes are dominated by motorcycle (43%) and walking trip
(57%), while the alighting connecting trip modes are dominated by motorcycle (16%) and walking trip
(84%)
Keywords : BSD Link, trip characteristic, connecting trip modes, influence area, connecting trip
characteristics
ABSTRAK
Bumi Serpong Damai (BSD) merupakan salah satu kota mandiri di kawasan Jabodetabek. Sinarmas
Land sebagai developer kawasan BSD telah memulai untuk membangun Angkutan Massal Cepat yang
dioperasikan khusus di kawasan tersebut. Konsep Angkutan Massal Cepat yang dipilih berupa Bus
Rapid Transit (BRT). Implementasi koridor baru membutuhkan adanya suatu Prediksi Permintaan
Penumpang. Oleh sebab itu, suatu metode Pemodelan Permintaan Perjalanan Penumpang khusus
untuk BRT koridor baru perlu dibangun. Upaya ini membutuhkan pengetahuan tentang karakteristik
perjalanan pengguna BRT yang ada. Survei Karakteristik Perjalanan Penumpang BSD Link telah
dilakukan untuk koridor BSD Link Sektor 1.3 Greenwich Park pada jam puncak pagi. Hasil survei
tersebut menunjukkan bahwa BSD Link pada jam puncak pagi terutama digunakan untuk perjalanan
kerja (63%) dan sekolah (37%). Para penumpang BSD Link tersebut sebelumnya adalah pengguna
angkutan umum (45%) dan sepeda motor (55%). Zona asal pengguna BSD Link merupakan daerah 1
km di sebelah kiri dan kanan koridor, sedangkan zona tujuan pengguna BSD Link merupakan daerah
500 meter di kiri dan kanan koridor. Moda penghubung yang digunakan sebelum menaiki BSD Link
didominasi oleh sepeda motor (43%) dan jalan kaki (57%) Sedangkan moda penghubung setelah turun
dari BSD Link juga didominasi oleh sepeda motor (16%) dan jalan kaki (84%).
Katakunci : BSD Link, karakteristik perjalanan, moda penghubung, daerah pengaruh, karakteristik
perjalanan penghubung
51
_____________________________________________________________________________________________________
Submited : 12 Desember 2019 Revised : 4 Maret 2020 Published : 6 Maret 2020
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...
transportasi menjadi satu kesatuan yang pengguna angkutan umum (angkot) atau
memiliki pengaruh besar dalam bidang sepeda motor? Atau berasal dari
ekonomi, sosial budaya, maupun sosial pengguna moda transportasi yang lain?
politik. Pengembangan transportasi Sehingga diperlukan identifikasi terkait
umum diperlukan untuk dapat Karakteristik Pengguna BSD Link untuk
mengurangi kemacetan, memperlancar dapat menjawab pertanyaan tersebut.
arus lalu lintas, menjaga kualitas Penelitian ini menunjukkan hasil
lingkungan serta terjangkau oleh semua identifikasi karakteristik pengguna BSD
lapisan masyarakat. Link pada koridor yang telah beroperasi
Di era pembangunan negara yang sedang khususnya koridor Sektor 1.3 –
meningkat ini, dibutuhkan jasa Greenwich Park, yang diperlukan untuk
transportasi umum yang memadai. Salah desain koridor baru dengan
satu transportasi umum yang beroperasi menggunakan prinsip pemodelan
di kawasan BSD City selain permintaan perjalanan.
Transjakarta, angkutan umum, dan KRL Pada umumnya, pemodelan transportasi
adalah BSD Link. BSD Link memiliki 4 terdiri atas 4 tahapan yaitu Bangkitan
rencana koridor yang akan dioperasikan Perjalanan (Bangkitan dan Tarikan
untuk melayani perjalanan di kawasan Perjalanan)/TG, Pemilihan Moda/MS,
BSD City. Adapun 4 koridor tersebut Distribusi Perjalanan/TD, dan
adalah koridor The Avani - Sektor 1.3, Pembebanan Perjalanan/TA. Karena
Terminal Intermoda – De Park, The berbagai macam permasalahan yang
Breeze – Aeon – ICE – The Breeze, dihadapi dan alasan praktis, maka
Sektor 1.3 – Greenwich Park. Terdapat 2 sekarang dikenal 3 tipe umum
koridor yang telah dioperasikan yaitu pemodelan yaitu model langsung, model
The Breeze – Aeon – ICE – The Breeze, konvensional, dan model non-
dan Sektor 1.3 – Greenwich Park. Jadi, konvensional. Setiap tipe pemodelan
diperlukan prediksi permintaan tersebut memiliki kelebihan dan
perjalanan untuk pengembangan koridor kekurangan. Perihal terkait urutan
baru, khususnya 2 koridor yang belum pemodelan 4 langkah, pada umumnya
dioperasikan. dikenal 4 tipe urutan antara lain tipe 1 :
BSD Link hanya dioperasikan untuk TG/MS – TD – TA, tipe 2 : TG – MS –
koridor tertentu. Rute yang digunakan TD – TA, tipe 3 : TG – TD/MS – TA,
untuk keberangkatan dan kedatangan tipe 4 : TG – TD – MS – TA.
(kembali) tidak selalu sama untuk setiap Terdapat 2 tipe urutan pemodelan
koridor dari BSD Link. Sehingga, transportasi yang memiliki
pemodelan untuk mengetahui daerah kecenderungan dapat dikombinasikan,
cakupannya dilakukan sepanjang koridor sehingga hasil penggabungannya
tersebut. Pengembangan metode prediksi diharapkan menjadi bentuk pemodelan
permintaan perjalanan oleh Kementerian yang paling sesuai dengan kasus ini.
Perhubungan tidak sesuai untuk Untuk kasus yang berbeda diperlukan
diaplikasikan pada kasus ini Metode kombinasi yang berbeda pula.
Khusus untuk Pemodelan Permintaan Metode untuk memprediksikan
Perjalanan dianggap perlu permintaan perjalanan dari suatu
dikembangkan untuk mengatasi kasus angkutan umum telah dirumuskan oleh
ini. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Metode tersebut menimbulkan beberapa Permintaan perjalanan merupakan fungsi
pertanyaan dasar yaitu berapa luas dari jumlah populasi masyarakat yang
daerah cakupan dari koridor BSD Link? melakukan perjalanan, jumlah
Siapa pengguna dari BSD Link? Apakah kepemilikan kendaraan, dan tingkat
penggunanya hanya berasal dari penggunaan kendaraan pribadi.
52
_____________________________________________________________________________________________________
POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO. 1 JANUARI 2020
Permintaan perjalanan dihitung untuk The Avani – Sektor 1.3. Oleh sebab itu,
setiap halte. Daerah cakupan meliputi akan dilakukan analisis pendekatan
lebarnya 800 meter sepanjang koridor terhadap koridor yang telah beroperasi,
angkutan umum. khususnya koridor Sektor 1.3 –
Greenwich Park. Koridor Sektor 1.3 –
Greenwich Park digunakan sebagai
METODE PENELITIAN sampel untuk mengindentifikasi
Karakteristik Pengguna BSD Link
Pertanyaan yang mendasar tentang karena memiliki tipikal daerah
Pemodelan Permintaan Perjalanan untuk pelayanan yang sama yaitu
desain koridor baru berkaitan dengan menghubungkan kawasan residensial
tipe dan urutan pemodelan serta kondisi dengan komersial (CBD). BSD Link
lalu lintasnya. Jawaban dari pertanyaan koridor Sektor 1.3 – Greenwich Park
tersebut sangat berhubungan dengan disajikan pada Gambar 1.
Karakteristik Pengguna BSD Link. Survei dilakukan pada jam puncak pagi
Karakteristik utama fokus terhadap pada Juni 2019. Sampel yang digunakan
maksud perjalanan, moda transportasi sebanyak + 20 penumpang untuk setiap
yang digunakan sebelum beroperasinya arahnya. Dengan demikian, total
BSD Link, daerah cakupan BSD Link sampelnya sebanyak 49 penumpang.
(jarak titik asal ke halte keberangkatan Survei dilakukan dalam kurun waktu 2
BSD Link dan jarak titik tujuan dari halte hari. Karakteristik Pengguna BSD Link
pemberhentian BSD Link), moda yang diperoleh antara lain maksud
transportasi yang digunakan untuk perjalanan, moda transportasi yang
menjangkau halte keberangkatan dan digunakan sebelum BSD Link
tujuan BSD Link. Lebih lanjut, data beroperasi, penghubung perjalanan
Karakteristik Perjalanan yang juga sebelum keberangkatan – halte
dikumpulkan antara lain distribusi naik keberangkatan dengan titik asal, jarak
dan turun penumpang setiap halte dan moda yang digunakan dari titik asal;
sepanjang koridor BSD Link, serta serta penghubung perjalanan setelah
distribusi penumpang setiap segmen halte pemberhentian – halte
jalan sepanjang koridor BSD Link. pemberhentian dengan titik tujuan, jarak
Penelitian ini merupakan syarat agar dan moda yang digunakan ke titik
dapat menghitung permintaan potensial tujuan.
untuk pengembangan koridor yang
belum dioperasikan khususnya koridor
53
_____________________________________________________________________________________________________
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...
54
_____________________________________________________________________________________________________
POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO. 1 JANUARI 2020
1. Sekolah 7 11 18 37
2. Bekerja 13 18 31 63
1. Angkot 8 14 22 45
2. Sepeda Motor 12 15 27 55
55
_____________________________________________________________________________________________________
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...
perjalanan antara titik keberangkatan dan mengakses jarak antara 0 – 0,5 km, dan
titik pemberhentian perjalanan. Jarak 35% dari total sampel mengakses jarak
titik keberangkatan akan berpengaruh antara 0,5 – 1,0 km. Sedangkan moda
terhadap besarnya bangkitan perjalanan transportasi yang digunakan oleh
dari titik asal penumpang BSD Link. penumpang untuk mengakses halte
Sedangkan jarak titik pemberhentian keberangkatan, 57% berjalan kaki dan
akan berpengaruh terhadap besarnya 43% menggunakan sepeda motor. Hal
tarikan perjalanan ke titik tujuan ini menunjukkan bahwa daerah cakupan
penumpang BSD Link. Moda ke halte keberangkatan dapat mencapai
transportasi penghubung juga penting jarak hingga 2 km sepanjang koridor
untuk diketahui. BSD Link, dengan jarak 1 km sebagai
1) Karakteristik Penghubung Perjalanan daerah cakupan utama. Area dengan
– Sebelum Halte Keberangkatan jarak 1 km sepanjang koridor BSD Link
Survei sebelum halte keberangkatan merupakan area bangkitan perjalanan
menunjukkan bahwa jarak antara titik utama dari BSD Link koridor Sektor 1.3
asal dengan halte keberangkatan – Greenwich Park. Hasil survei disajikan
beragam dari 0 -1,0 km. Perjalanan dalam Tabel 3. Dan Tabel 4.
didominasi oleh 65% dari total sampel
Tabel 3. Jarak antara Titik Asal dengan Halte Keberangkatan
Sektor 1.3 – Greenwich
No. Jarak (Km) Greenwich Park – Sektor Jumlah %
Park 1.3
1. 0 – 0,5 18 14 32 65
2. 0,5 – 1,0 2 15 17 35
Tabel 4. Moda Transportasi yang Digunakan dari Titik Asal ke Halte Keberangkatan
Sektor 1.3 – Greenwich
No. Moda Greenwich Park – Sektor Jumlah %
Park 1.3
1. Jalan Kaki 16 12 28 57
2. Sepeda Motor 4 17 21 43
56
_____________________________________________________________________________________________________
POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO. 1 JANUARI 2020
1. 0 – 0,3 9 14 23 47
2. 0,3 – 0,6 11 15 26 53
Tabel 6. Moda Transportasi yang Digunakan dari Halte Pemberhentian ke Titik Tujuan
Sektor 1.3 – Greenwich
No. Moda Greenwich Park – Sektor Jumlah %
Park 1.3
1. Jalan Kaki 17 24 41 84
2. Sepeda Motor 3 5 8 16
57
_____________________________________________________________________________________________________
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...
20
18
16
Jumlah Penumpang
14
12
10
8
6
4
2
0
Gambar 2. Distribusi Jumlah Penumpang BSD Link Setiap Segmen Jalan Sepanjang Koridor Sektor 1.3 – Greenwich
Park
58
_____________________________________________________________________________________________________
POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO. 1 JANUARI 2020
30
25
Jumlah Penumpang
20
15
10
5
0
Gambar 3. Distribusi Jumlah Penumpang BSD Link Setiap Segmen Jalan Sepanjang Koridor Greenwich Park –
Sektor 1.3
59
_____________________________________________________________________________________________________
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...
[2] J.D. Ortuzar and L.G. Willumsen., [10] TASM Division Public Transport
1994. “Modelling Transport”. Assignment., 2014. “Transport
Second Edition. New York : John Analysis Guidance (TAG) Unit
Wiley & Sons. M3.2. Department for Transport,
[3] J.V. Steijin., 2014., “Creating London.
Feeder Bus Lines for Trans Jakarta [11] Upa, V.A. & Suprayitno, H. 2016.
BRT, Civil Engineering, University “Analisis Hubungan Antara Jumlah
of Twente. Naik dan Turun Penumpang dengan
[4] Keputusan Direktur Jenderal Tata Guna Lahan (Studi Kasus :
Perhubungan Darat, No. SK. Koridor 2 Trans Mamminasata)”.
687/AJ. 206/DRJD/2002., Jurnal Ilmiah Gema Aktualita, Vol.
“Pedoman Teknis Penyelenggaraan 5 No. 2, Desember 2016.
Angkutan Umum Penumpang Umum [12] Upa V.A., 2017., “Perhitungan
di wilayah Perkotaan”. Jumlah Permintaan Potensial Bus
[5] Kevin B. Modi, L.B. Zala, F.S. Rapid Transit (BRT) Mamminasata
Umigrar & T.A. Desai., 2011. Koridor 1 dengan Menggunakan
“Transportation Planning Models : Special Conventional Transport
A Review”. National Conference on Model”, Tesis Magister. Institut
Recent Trends in Engineering and Teknologi Sepuluh Nopember.
Technology, Gujarat India. [13] Upa, V.A. & Suprayitno, H., 2018.
[6] Ofyar Z. Tamin., “Perencanaan dan “Perbandingan dan Sintesis
Pemodelan Transportasi”. Edisi ke- Karakteristik Perilaku Perjalanan
2. Bandung : Institut Teknologi Pengguna Bis Trans Mamminasata
Bandung. dan Bis Trans Koetaradja”. Jurnal
[7] R. Cervero, J. Murakami and M. Manajemen Aset Infrastruktur dan
Miller., 2009. “Direct Ridership Fasilitas Vol. 2, September 2018, pp
Model of Bus Rapid Transit in Los : 69 – 82.
Angeles Country Working Paper [14] Upa, V.A. & Setyadi, R. 2018.
UCB-ITS-VWP-2009-3”, Institute of “Analisis Perpindahan Pengguna
Transportation Studies, University Moda Angkutan Umum (Lyn JSP) ke
of California, Barkeley. Moda Komuter Supor (Surabaya –
[8] Suprayitno H. & Upa V.A., 2016. Porong) dengan Menggunakan
“Mamminasata BRT User Trip Metode Logit Biner Selisih Waktu
Characteristic for the Design of dan Biaya”. Jurnal Ilmiah Gema
Demand Modelling Method for a Aktualita, Vol. 7 No. 1, Juni 2018,
New BRT Lines”. IPTEK – The pp : 10 – 15.
Journal for Technology and Science
Vol. 27, Issue 3, December 2016, pp
: 47 -52.
[9] Suprayitno, H. & Upa, V.A., 2017.
“Special Conventional Transport
Model for a New BRT Line
Passenger Demand Prediction”.
JTSS – Journal of Technology and
Social Science, Vol. 1, Issue 3,
2017, pp : 10 -18.
60
3
_____________________________________________________________________________________________________
POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO. 1 JANUARI 2020
61
_____________________________________________________________________________________________________
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...
62
Hal| 4
_____________________________________________________________________________________________________