Anda di halaman 1dari 12

POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO.

1 JANUARI 2020

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA BUS BSD LINK UNTUK


DESAIN KORIDOR BARU MENGGUNAKAN MODEL
PERMINTAAN PERJALANAN

Verdy Ananda Upa1, ✉), Rahmat Setyadi2)


1,2
Institut Teknologi Indonesia, Program Studi Teknik Sipil
email : 1verdy.ananda@iti.ac.id, 2rs.rahmat@iti.ac.id

ABSTRACT
Bumi Serpong Damai (BSD) is one of self contained city in Jabodetabek district. Sinarmas as
developer of BSD started to develope the Mass Rapid Transit which special operated on that. Concept
of MRT has been operated in the form of Bus Rapid Transit. A new BRT corridor implementation need
a Passenger Demand Prediction . Thus, a special BRT Passenger Demand Modelling Method for a
new BRT Line need to be developed. This attempt needs knowledge on the Existing BRT User Trip
Characteristics. BSD Link User Trip Characteristics Survey were executed on Corridor Sector 1.3
Greenwich Park, during morning peak hour. The result indicates that the BRT are used mainly for
working (63%) and schooling (37%) trips, the BRT passengers are the previous public transport (45%)
and motorcycle (55%) users. The trip origin zone is extended 1 km to the left and right of the BSD Link
corridor, while the trip destination zone is extended 500 meters to the left and right of the BSD Link
corridor. The embarking connecting trip modes are dominated by motorcycle (43%) and walking trip
(57%), while the alighting connecting trip modes are dominated by motorcycle (16%) and walking trip
(84%)

Keywords : BSD Link, trip characteristic, connecting trip modes, influence area, connecting trip
characteristics

ABSTRAK
Bumi Serpong Damai (BSD) merupakan salah satu kota mandiri di kawasan Jabodetabek. Sinarmas
Land sebagai developer kawasan BSD telah memulai untuk membangun Angkutan Massal Cepat yang
dioperasikan khusus di kawasan tersebut. Konsep Angkutan Massal Cepat yang dipilih berupa Bus
Rapid Transit (BRT). Implementasi koridor baru membutuhkan adanya suatu Prediksi Permintaan
Penumpang. Oleh sebab itu, suatu metode Pemodelan Permintaan Perjalanan Penumpang khusus
untuk BRT koridor baru perlu dibangun. Upaya ini membutuhkan pengetahuan tentang karakteristik
perjalanan pengguna BRT yang ada. Survei Karakteristik Perjalanan Penumpang BSD Link telah
dilakukan untuk koridor BSD Link Sektor 1.3 Greenwich Park pada jam puncak pagi. Hasil survei
tersebut menunjukkan bahwa BSD Link pada jam puncak pagi terutama digunakan untuk perjalanan
kerja (63%) dan sekolah (37%). Para penumpang BSD Link tersebut sebelumnya adalah pengguna
angkutan umum (45%) dan sepeda motor (55%). Zona asal pengguna BSD Link merupakan daerah 1
km di sebelah kiri dan kanan koridor, sedangkan zona tujuan pengguna BSD Link merupakan daerah
500 meter di kiri dan kanan koridor. Moda penghubung yang digunakan sebelum menaiki BSD Link
didominasi oleh sepeda motor (43%) dan jalan kaki (57%) Sedangkan moda penghubung setelah turun
dari BSD Link juga didominasi oleh sepeda motor (16%) dan jalan kaki (84%).

Katakunci : BSD Link, karakteristik perjalanan, moda penghubung, daerah pengaruh, karakteristik
perjalanan penghubung

PENDAHULUAN wisata, sekaligus perumahan. Seiring


Bumi Serpong Damai (BSD) City meningkatnya sektor ekonomi
merupakan salah satu kota satelit di mengakibatkan mobilitas masyarakatnya
kawasan Jabodetabek yang ditujukan juga ikut meningkat sehingga
untuk dapat menjadi kota mandiri, permasalahan dalam bidang transportasi
dimana semua fasilitas tersedia di lokasi umum menjadi hal yang patut
tersebut, mulai dari kawasan industri, diperhatikan untuk mensejahterakan
perkantoran, perdagangan, pendidikan, kehidupan masyarakat. Bidang

51
_____________________________________________________________________________________________________
Submited : 12 Desember 2019 Revised : 4 Maret 2020 Published : 6 Maret 2020
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...

transportasi menjadi satu kesatuan yang pengguna angkutan umum (angkot) atau
memiliki pengaruh besar dalam bidang sepeda motor? Atau berasal dari
ekonomi, sosial budaya, maupun sosial pengguna moda transportasi yang lain?
politik. Pengembangan transportasi Sehingga diperlukan identifikasi terkait
umum diperlukan untuk dapat Karakteristik Pengguna BSD Link untuk
mengurangi kemacetan, memperlancar dapat menjawab pertanyaan tersebut.
arus lalu lintas, menjaga kualitas Penelitian ini menunjukkan hasil
lingkungan serta terjangkau oleh semua identifikasi karakteristik pengguna BSD
lapisan masyarakat. Link pada koridor yang telah beroperasi
Di era pembangunan negara yang sedang khususnya koridor Sektor 1.3 –
meningkat ini, dibutuhkan jasa Greenwich Park, yang diperlukan untuk
transportasi umum yang memadai. Salah desain koridor baru dengan
satu transportasi umum yang beroperasi menggunakan prinsip pemodelan
di kawasan BSD City selain permintaan perjalanan.
Transjakarta, angkutan umum, dan KRL Pada umumnya, pemodelan transportasi
adalah BSD Link. BSD Link memiliki 4 terdiri atas 4 tahapan yaitu Bangkitan
rencana koridor yang akan dioperasikan Perjalanan (Bangkitan dan Tarikan
untuk melayani perjalanan di kawasan Perjalanan)/TG, Pemilihan Moda/MS,
BSD City. Adapun 4 koridor tersebut Distribusi Perjalanan/TD, dan
adalah koridor The Avani - Sektor 1.3, Pembebanan Perjalanan/TA. Karena
Terminal Intermoda – De Park, The berbagai macam permasalahan yang
Breeze – Aeon – ICE – The Breeze, dihadapi dan alasan praktis, maka
Sektor 1.3 – Greenwich Park. Terdapat 2 sekarang dikenal 3 tipe umum
koridor yang telah dioperasikan yaitu pemodelan yaitu model langsung, model
The Breeze – Aeon – ICE – The Breeze, konvensional, dan model non-
dan Sektor 1.3 – Greenwich Park. Jadi, konvensional. Setiap tipe pemodelan
diperlukan prediksi permintaan tersebut memiliki kelebihan dan
perjalanan untuk pengembangan koridor kekurangan. Perihal terkait urutan
baru, khususnya 2 koridor yang belum pemodelan 4 langkah, pada umumnya
dioperasikan. dikenal 4 tipe urutan antara lain tipe 1 :
BSD Link hanya dioperasikan untuk TG/MS – TD – TA, tipe 2 : TG – MS –
koridor tertentu. Rute yang digunakan TD – TA, tipe 3 : TG – TD/MS – TA,
untuk keberangkatan dan kedatangan tipe 4 : TG – TD – MS – TA.
(kembali) tidak selalu sama untuk setiap Terdapat 2 tipe urutan pemodelan
koridor dari BSD Link. Sehingga, transportasi yang memiliki
pemodelan untuk mengetahui daerah kecenderungan dapat dikombinasikan,
cakupannya dilakukan sepanjang koridor sehingga hasil penggabungannya
tersebut. Pengembangan metode prediksi diharapkan menjadi bentuk pemodelan
permintaan perjalanan oleh Kementerian yang paling sesuai dengan kasus ini.
Perhubungan tidak sesuai untuk Untuk kasus yang berbeda diperlukan
diaplikasikan pada kasus ini Metode kombinasi yang berbeda pula.
Khusus untuk Pemodelan Permintaan Metode untuk memprediksikan
Perjalanan dianggap perlu permintaan perjalanan dari suatu
dikembangkan untuk mengatasi kasus angkutan umum telah dirumuskan oleh
ini. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Metode tersebut menimbulkan beberapa Permintaan perjalanan merupakan fungsi
pertanyaan dasar yaitu berapa luas dari jumlah populasi masyarakat yang
daerah cakupan dari koridor BSD Link? melakukan perjalanan, jumlah
Siapa pengguna dari BSD Link? Apakah kepemilikan kendaraan, dan tingkat
penggunanya hanya berasal dari penggunaan kendaraan pribadi.

52
_____________________________________________________________________________________________________
POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO. 1 JANUARI 2020

Permintaan perjalanan dihitung untuk The Avani – Sektor 1.3. Oleh sebab itu,
setiap halte. Daerah cakupan meliputi akan dilakukan analisis pendekatan
lebarnya 800 meter sepanjang koridor terhadap koridor yang telah beroperasi,
angkutan umum. khususnya koridor Sektor 1.3 –
Greenwich Park. Koridor Sektor 1.3 –
Greenwich Park digunakan sebagai
METODE PENELITIAN sampel untuk mengindentifikasi
Karakteristik Pengguna BSD Link
Pertanyaan yang mendasar tentang karena memiliki tipikal daerah
Pemodelan Permintaan Perjalanan untuk pelayanan yang sama yaitu
desain koridor baru berkaitan dengan menghubungkan kawasan residensial
tipe dan urutan pemodelan serta kondisi dengan komersial (CBD). BSD Link
lalu lintasnya. Jawaban dari pertanyaan koridor Sektor 1.3 – Greenwich Park
tersebut sangat berhubungan dengan disajikan pada Gambar 1.
Karakteristik Pengguna BSD Link. Survei dilakukan pada jam puncak pagi
Karakteristik utama fokus terhadap pada Juni 2019. Sampel yang digunakan
maksud perjalanan, moda transportasi sebanyak + 20 penumpang untuk setiap
yang digunakan sebelum beroperasinya arahnya. Dengan demikian, total
BSD Link, daerah cakupan BSD Link sampelnya sebanyak 49 penumpang.
(jarak titik asal ke halte keberangkatan Survei dilakukan dalam kurun waktu 2
BSD Link dan jarak titik tujuan dari halte hari. Karakteristik Pengguna BSD Link
pemberhentian BSD Link), moda yang diperoleh antara lain maksud
transportasi yang digunakan untuk perjalanan, moda transportasi yang
menjangkau halte keberangkatan dan digunakan sebelum BSD Link
tujuan BSD Link. Lebih lanjut, data beroperasi, penghubung perjalanan
Karakteristik Perjalanan yang juga sebelum keberangkatan – halte
dikumpulkan antara lain distribusi naik keberangkatan dengan titik asal, jarak
dan turun penumpang setiap halte dan moda yang digunakan dari titik asal;
sepanjang koridor BSD Link, serta serta penghubung perjalanan setelah
distribusi penumpang setiap segmen halte pemberhentian – halte
jalan sepanjang koridor BSD Link. pemberhentian dengan titik tujuan, jarak
Penelitian ini merupakan syarat agar dan moda yang digunakan ke titik
dapat menghitung permintaan potensial tujuan.
untuk pengembangan koridor yang
belum dioperasikan khususnya koridor

Gambar 1. BSD Link Koridor Sektor 1.3 – Greenwich Park

53
_____________________________________________________________________________________________________
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...

54
_____________________________________________________________________________________________________
POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO. 1 JANUARI 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Maksud Perjalanan


Survei telah dilakukan dan data yang Berdasarkan hasil survei yang telah
diperoleh dapat digunakan untuk dilakukan mengindikasikan bahwa BSD
dianalisis lebih lanjut sehingga Link koridor Sektor 1.3 – Greenwich
menghasilkan beberapa poin tentang Park pada jam puncak pagi pada
karakteristik yang dibutuhkan untuk umumnya digunakan untuk bekerja
pengembangan metode permintaan sebanyak 63% dan sekolah sebanyak
perjalanan. Poin utama karakteristik 37%. Kedua hal tersebut merupakan
antara lain maksud perjalanan, moda jenis perjalanan yang dilakukan setiap
transportasi yang digunakan sebelum harinya. Sehingga dapat disimpulkan
BSD Link beroperasi, penghubung bahwa pada jam puncak pagi, pengguna
perjalanan – jarak dan moda transportasi BSD Link merupakan pengguna aktif
yang digunakan. Dua karakteristik setiap hari. Pengguna BSD Link pada
lainnya yang ditambahkan yaitu jam puncak pagi dapat dinyatakan dalam
distribusi naik dan turun penumpang kondisi tetap. Hasil survei maksud
setiap halte serta distribusi penumpang perjalanan pengguna BSD Link koridor
setiap segmen jalan sepanjang Sektor 1.3 – Greenwich Park disajikan
koridornya. Berikut ini karakteristik pada Tabel 1.
utama yang akan dipaparkan.
Tabel 1. Maksud Perjalanan Pengguna BSD Link Koridor Sektor 1.3 – Greenwich Park
Sektor 1.3 – Greenwich
Maksud
No Greenwich Park – Sektor Jumlah %
Perjalanan
Park 1.3

1. Sekolah 7 11 18 37

2. Bekerja 13 18 31 63

koridor sektor 1.3 – Greenwich Park


B. Moda Transportasi yang Digunakan mampu memindahkan pengguna sepeda
Sebelum BSD Link Beroperasi. motor ke moda BSD Link. Hal tersebut
Fokus terhadap moda transportasi yang berpengaruh terhadap pemodelan
digunakan sebelum BSD Link permintaan perjalanan. Survei
beroperasi, hasil survei mengindikasikan pemodelan permintaan perjalanan tidak
bahwa 45% dari total sampel merupakan hanya fokus terhadap pengguna
pengguna angkutan umum (angkot) dan angkutan umum (angkot), melainkan
55% merupakan pengguna sepeda motor. pengguna sepeda motor juga. Hasil
Hasil ini menunjukkan bahwa BSD Link survei moda transportasi yang digunakan
khususnya sebelum BSD Link beroperasi disajikan
dalam Tabel 2
.Tabel 2. Moda Transportasi yang Digunakan Sebelum BSD Link Beroperasi
Sektor 1.3 – Greenwich
No Moda Greenwich Park – Sektor Jumlah %
Park 1.3

1. Angkot 8 14 22 45

2. Sepeda Motor 12 15 27 55

C. Karakteristik Penghubung Perjalanan penghubung perlu untuk


Untuk pengembangan desain model, diidentifikasikan. Kedua hal tersebut
daerah cakupan dan moda transportasi menyatakan karakteristik penghubung

55
_____________________________________________________________________________________________________
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...

perjalanan antara titik keberangkatan dan mengakses jarak antara 0 – 0,5 km, dan
titik pemberhentian perjalanan. Jarak 35% dari total sampel mengakses jarak
titik keberangkatan akan berpengaruh antara 0,5 – 1,0 km. Sedangkan moda
terhadap besarnya bangkitan perjalanan transportasi yang digunakan oleh
dari titik asal penumpang BSD Link. penumpang untuk mengakses halte
Sedangkan jarak titik pemberhentian keberangkatan, 57% berjalan kaki dan
akan berpengaruh terhadap besarnya 43% menggunakan sepeda motor. Hal
tarikan perjalanan ke titik tujuan ini menunjukkan bahwa daerah cakupan
penumpang BSD Link. Moda ke halte keberangkatan dapat mencapai
transportasi penghubung juga penting jarak hingga 2 km sepanjang koridor
untuk diketahui. BSD Link, dengan jarak 1 km sebagai
1) Karakteristik Penghubung Perjalanan daerah cakupan utama. Area dengan
– Sebelum Halte Keberangkatan jarak 1 km sepanjang koridor BSD Link
Survei sebelum halte keberangkatan merupakan area bangkitan perjalanan
menunjukkan bahwa jarak antara titik utama dari BSD Link koridor Sektor 1.3
asal dengan halte keberangkatan – Greenwich Park. Hasil survei disajikan
beragam dari 0 -1,0 km. Perjalanan dalam Tabel 3. Dan Tabel 4.
didominasi oleh 65% dari total sampel
Tabel 3. Jarak antara Titik Asal dengan Halte Keberangkatan
Sektor 1.3 – Greenwich
No. Jarak (Km) Greenwich Park – Sektor Jumlah %
Park 1.3

1. 0 – 0,5 18 14 32 65

2. 0,5 – 1,0 2 15 17 35

Tabel 4. Moda Transportasi yang Digunakan dari Titik Asal ke Halte Keberangkatan
Sektor 1.3 – Greenwich
No. Moda Greenwich Park – Sektor Jumlah %
Park 1.3

1. Jalan Kaki 16 12 28 57

2. Sepeda Motor 4 17 21 43

2) Karakteristik Penghubung Perjalanan dari halte pemberhentian, 84% berjalan


– Setelah Halte Pemberhentian kaki dan 16% menggunakan sepeda
Survei setelah halte pemberhentian motor. Hal ini menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa jarak antara halte daerah cakupan dari halte pemberhentian
pemberhentian dengan titik tujuan dapat mencapai jarak hingga 1 km
beragam dari 0 – 0,6 km. Perjalanan sepanjang koridor BSD Link, dengan
didominasi oleh 53% dari total sampel jarak 500 meter sebagai daerah cakupan
mengakses jarak antara 0,3 – 0,6 km, utama. Area dengan jarak 500 meter
dan 47% dari total sampel mengakses sepanjang koridor BSD Link merupakan
jarak antara 0 – 0,3 km. Sedangkan area tarikan perjalanan utama dari BSD
moda transportasi yang digunakan oleh Link koridor Sektor 1.3 – Greenwich
penumpang untuk mengakses titik tujuan Park. Hasil survei disajikan dalam Tabel
5. dan Tabel 6.

56
_____________________________________________________________________________________________________
POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO. 1 JANUARI 2020

Tabel 5. Jarak antara Halte Pemberhentian dengan Titik Tujuan


Sektor 1.3 – Greenwich
Jarak (Km) Greenwich Park – Sektor Jumlah %
No.
Park 1.3

1. 0 – 0,3 9 14 23 47

2. 0,3 – 0,6 11 15 26 53

Tabel 6. Moda Transportasi yang Digunakan dari Halte Pemberhentian ke Titik Tujuan
Sektor 1.3 – Greenwich
No. Moda Greenwich Park – Sektor Jumlah %
Park 1.3

1. Jalan Kaki 17 24 41 84

2. Sepeda Motor 3 5 8 16

titik keberangkatan dari BSD Link. Di


D. Distribusi Naik dan Turun sisi lain, halte pemberhentian akan
Penumpang BSD Link Koridor Sektor mendistribusikan penumpang, sehingga
1.3 – Greenwich Park lokasi halte dekat dengan daerah
Data naik dan turun penumpang yang perkantoran, sekolah, dan universitas.
telah diperoleh menyatakan karakteristik Titik pemberhentian hampir selalu
yang berkaitan dengan distribusi terletak pada halte yang lokasinya jauh
penumpang BSD Link. Titik dari titik awal keberangkatan atau dekat
keberangkatan BSD Link koridor sektor dari titik akhir pemberhentian BSD Link.
1.3 – Greenwich Park dan sebaliknya Hasil survei distribusi naik dan turun
terletak pada halte yang lokasinya dekat penumpang setiap halte sepanjang
dengan kawasan pemukiman. Titik koridor BSD Link disajikan dalam Tabel
keberangkatan hampir selalu terletak 7.
pada halte yang lokasinya dekat dengan
Tabel 7. Data Naik dan Turun Penumpang BSD Link Koridor Sektor 1.3 – Greenwich Park
Sektor 1.3 – Greenwich Park –
Halte BSD Link Greenwich Park Halte BSD Link Sektor 1.3
No.
Naik Turun Naik Turun
Sektor 1.3 3 - Greenwich Park 5 -
1.
Santa Ursula 1 2 - Foresta 1 3 -
2.
Santa Ursula 2 3 - Naava Park 1 16 -
3.
Santa Onderdil - - SWA 2 - 3
4.
Auto Part - - Giant BSD 2 3
5.
Eka Hospital 2 - - Eka Hospital 1 1 2
6.
East Bussiness District 10 - Puspita Loka 2 -
7.
SWA 1 - - Polsek Serpong - -
8.
Green Cove - - Ruko Madrid - 7
9.

57
_____________________________________________________________________________________________________
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...

The Breeze - 9 Pasar Modern - 2


10.
Simpang Foresta 2 3 Griya Loka 1 - 2
11.
FBL 5 - - Sektor 1.3 - 10
12.
Q Big - 5
13.
Greenwich Park - 3
14.

E. Distribusi Jumlah Penumpang BSD Park memiliki kesamaan untuk kedua


Link Setiap Segmen Jalan Sepanjang arahnya. Jumlah penumpang terbanyak
Koridor Sektor 1.3 – Greenwich berada pada bagian tengah segmen
Park jalannya. Jumlah penumpang paling
Distribusi penumpang BSD Link pada banyak terlihat antara halte East
segmen jalan sepanjang koridor Sektor Bussiness District – Green Cove untuk
1.3 – Greenwich Park juga perlu untuk arah pertama (Sektor 1.3 – Greenwich
diketahui. Karakteristik ini dapat Park) dan antara halte Eka Hospital 1 –
digunakan sebagai perbandingan data Ruko Madrid untuk arah yang kedua
dengan hasil pemodelan permintaan (Greenwich Park – Sektor 1.3). Halte-
perjalanan yang telah dilakukan. Analisis halte tersebut terletak pada kawasan
terhadap karakteristik ini didasarkan bisnis di BSD City. Distribusi jumlah
pada jumlah sampel yang diperoleh yaitu penumpang BSD Link pada segmen
+ 20 orang untuk setiap arah. Distribusi jalan sepanjang koridor Sektor 1.3 –
penumpang BSD Link sepanjang Greenwich Park disajikan dalam Gambar
segmen jalan pada koridor Sektor 1.3 – 2. dan Gambar 3.
Greenwich

20
18
16
Jumlah Penumpang

14
12
10
8
6
4
2
0

Gambar 2. Distribusi Jumlah Penumpang BSD Link Setiap Segmen Jalan Sepanjang Koridor Sektor 1.3 – Greenwich
Park

58
_____________________________________________________________________________________________________
POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO. 1 JANUARI 2020

30
25

Jumlah Penumpang
20
15
10
5
0

Gambar 3. Distribusi Jumlah Penumpang BSD Link Setiap Segmen Jalan Sepanjang Koridor Greenwich Park –
Sektor 1.3

KESIMPULAN 6. Moda transportasi penghubung utama


Sasaran penelitian ini telah terpenuhi. antara halte pemberhentian dengan
Beberapa poin yang dapat disimpulkan titik tujuan adalah jalan kaki dengan
fokus terhadap karakteristik pengguna persentase sebesar 84%. Sedangkan
BSD Link koridor Sektor 1.3 – moda transportasi lainnya berupa
Greenwich Park antara lain : sepeda motor dengan persentase 16%,
1. BSD Link koridor Sektor 1.3 – 7. Titik keberangkatan BSD Link
Greenwich Park pada umumnya terdistribusi dari halte BSD Link
digunakan untuk bekerja dan sekolah hingga ke kawasan pemukiman,
di jam puncak pagi. Penumpang pada 8. Titik pemberhentian BSD Link
jam puncak pagi merupakan terdistribusi dari halte BSD Link
pengguna setiap harinya, hingga ke titik tujuan seperti sekolah,
2. Moda transportasi yang digunakan kampus, dan perkantoran.
oleh penumpang sebelum Data karakteristik pengguna BSD
beroperasinya BSD Link koridor Link secara garis besar cocok untuk
Sektor 1.3 – Greenwich Park yaitu dikembangkan dalam suatu bentuk
45% dari total sampel menggunakan pemodelan permintaan perjalanan
angkutan umum dan 55% untuk desain koridor/rute baru dari
menggunakan sepeda motor, suatu angkutan umum yang berbasis
3. Zona bangkitan perjalanan mencapai Bus Rapid Transit (BRT).
jarak selebar 2 km sepanjang koridor, Survei yang sama dapat dilakukan
dengan 65% bangkitan perjalanan untuk jenis angkutan massal cepat
berasal dari jarak selebar 1 km, lainnya di kota yang berbeda, serta
4. Zona tarikan perjalanan mencapai survei tersebut sangat diperlukan
jarak selebar 1 km sepanjang koridor, untuk membuat rencana dan studi
dengan 53% perjalanan ke titik tujuan kelayakan dari suatu angkutan massal
berjarak selebar 1 km, cepat.
5. Moda transportasi penghubung utama
antara titik asal dengan halte DAFTAR PUSTAKA
keberangkatan adalah jalan kaki [1] C. Nugroho., 2013. “Aksesibilitas
dengan persentase sebesar 57%. Halted an Kualitas Pelayanan Trans
Sedangkan moda transportasi lainnya Jogja dengan Kepuasan Pengguna”,
berupa sepeda motor dengan Universitas Negeri Yogyakarta.
persentase 43%,

59
_____________________________________________________________________________________________________
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...

[2] J.D. Ortuzar and L.G. Willumsen., [10] TASM Division Public Transport
1994. “Modelling Transport”. Assignment., 2014. “Transport
Second Edition. New York : John Analysis Guidance (TAG) Unit
Wiley & Sons. M3.2. Department for Transport,
[3] J.V. Steijin., 2014., “Creating London.
Feeder Bus Lines for Trans Jakarta [11] Upa, V.A. & Suprayitno, H. 2016.
BRT, Civil Engineering, University “Analisis Hubungan Antara Jumlah
of Twente. Naik dan Turun Penumpang dengan
[4] Keputusan Direktur Jenderal Tata Guna Lahan (Studi Kasus :
Perhubungan Darat, No. SK. Koridor 2 Trans Mamminasata)”.
687/AJ. 206/DRJD/2002., Jurnal Ilmiah Gema Aktualita, Vol.
“Pedoman Teknis Penyelenggaraan 5 No. 2, Desember 2016.
Angkutan Umum Penumpang Umum [12] Upa V.A., 2017., “Perhitungan
di wilayah Perkotaan”. Jumlah Permintaan Potensial Bus
[5] Kevin B. Modi, L.B. Zala, F.S. Rapid Transit (BRT) Mamminasata
Umigrar & T.A. Desai., 2011. Koridor 1 dengan Menggunakan
“Transportation Planning Models : Special Conventional Transport
A Review”. National Conference on Model”, Tesis Magister. Institut
Recent Trends in Engineering and Teknologi Sepuluh Nopember.
Technology, Gujarat India. [13] Upa, V.A. & Suprayitno, H., 2018.
[6] Ofyar Z. Tamin., “Perencanaan dan “Perbandingan dan Sintesis
Pemodelan Transportasi”. Edisi ke- Karakteristik Perilaku Perjalanan
2. Bandung : Institut Teknologi Pengguna Bis Trans Mamminasata
Bandung. dan Bis Trans Koetaradja”. Jurnal
[7] R. Cervero, J. Murakami and M. Manajemen Aset Infrastruktur dan
Miller., 2009. “Direct Ridership Fasilitas Vol. 2, September 2018, pp
Model of Bus Rapid Transit in Los : 69 – 82.
Angeles Country Working Paper [14] Upa, V.A. & Setyadi, R. 2018.
UCB-ITS-VWP-2009-3”, Institute of “Analisis Perpindahan Pengguna
Transportation Studies, University Moda Angkutan Umum (Lyn JSP) ke
of California, Barkeley. Moda Komuter Supor (Surabaya –
[8] Suprayitno H. & Upa V.A., 2016. Porong) dengan Menggunakan
“Mamminasata BRT User Trip Metode Logit Biner Selisih Waktu
Characteristic for the Design of dan Biaya”. Jurnal Ilmiah Gema
Demand Modelling Method for a Aktualita, Vol. 7 No. 1, Juni 2018,
New BRT Lines”. IPTEK – The pp : 10 – 15.
Journal for Technology and Science
Vol. 27, Issue 3, December 2016, pp
: 47 -52.
[9] Suprayitno, H. & Upa, V.A., 2017.
“Special Conventional Transport
Model for a New BRT Line
Passenger Demand Prediction”.
JTSS – Journal of Technology and
Social Science, Vol. 1, Issue 3,
2017, pp : 10 -18.

60
3
_____________________________________________________________________________________________________
POLITEKNOLOGI VOL. 19 NO. 1 JANUARI 2020

61
_____________________________________________________________________________________________________
Verdy Ananda Upa dan Rahmat Setyadi, Analisis Karakteristik Pengguna...

62
Hal| 4
_____________________________________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai