Anda di halaman 1dari 3

HANDOUT PJOK

Materi Penyakit Menular Seksual (PMS)


“Chlamydia”
Provided by Calvin Septyanto/ XII-IPA 1/ 2

A. Pengertian Penyakit Menular Seksual


Penyakit Menular Seksual adalah infeksi/ penyakit yang sebagian besar
ditularkan melalui hubungan seksual, baik hubungan seks vaginal, anal , atau oral.

B. Penyakit Klamidia
Klamidia merupakan salah satu infeksi menular seksual yang disebabkan oleh
bakteri Chlamydia trachomatis. Klamidia bisa ditularkan melalui dua cara. Pertama,
melakukan hubungan seks tanpa pengaman baik oral, vaginal, atau anal. Kedua, ibu
yang menderita klamidia menularkan ke anaknya saat melahirkan. Bayi yang terkena
infeksi berisiko menderita infeksi mata dan pneumonia
Secara umum, klamidia tidak memiliki gejala yang dapat disadari. Namun
seseorang yang memiliki klamidia tanpa gejala pun tetap dapat menularkannya pada
orang lain. Infeksi klamidia dapat dialami oleh pria maupun wanita. Meski begitu,
gejala yang dirasakan bisa berbeda berdasarkan jenis kelamin penderita.

• Gejala pada wanita ® Organ Panggul


(a) Nyeri pada saat berhubungan seksual, dan mengalami pendarahan
sesudah hubungan seksual.
(b) Sensasi terbakar pada saat buang air kecil.
(c) Keputihan yang tidak normal, misalnya berbau.
(d) Bila infeksi sudah menyebar, maka penderita akan merasakan sakit pada
perut bagian bawah, mual, dan demam.

• Gejala pada pria ® Saluran dalam Penis (Uretra)


1) Sensasi terbakar pada saat buang air kecil.
2) Lubang penis yang terbakar atau gatal.
3) Adanya cairan abnormal yang keluar dari penis.
4) Nyeri dan bengkak pada satu atau kedua testis.

C. Dampak Terkena Klamidia


§ Komplikasi pada wanita
Pada wanita, infeksi chlamydia yang tidak diobati dapat menyebar ke
rahim dan saluran telur, sehingga menyebabkan radang panggul atau pelvic
inflammatory disease (PID). Kondisi ini bisa membuat penderita
mengalami kemandulan, nyeri berkepanjangan di daerah panggul, dan kehamilan
di luar rahim.

§ Komplikasi pada pria


Pada pria, chlamydia dapat menginfeksi saluran sperma (epididimis), yang
akan menimbulkan nyeri pada testis dan perut bagian bawah, demam, bahkan
kemandulan.

This material is provided by Calvin Septyanto, S.Pd. 1


§ Komplikasi pada ibu hamil dan janin
Janin lebih berisiko lahir secara prematur, karena chlamydia meningkatkan
risiko ibu hamil mengalami ketuban pecah dini. Bayi yang lahir dari penderita
chlamydia cenderung memiliki berat badan yang rendah, serta berisiko
terkena pneumonia dan trakhoma, yaitu infeksi pada mata yang dapat
menyebabkan kebutaan.

D. Saran/ Himbauan Mengenai Pencegahan Klamidia


1. Pencegahan primer, meliputi :
o Peran keluarga dalam mendidik anak mengenai pentingnya dalam menjaga
kekudusan tubuh dan pencegahan penyalahgunaan seks.
o Abstinensia ® Tidak melakukan hubungan seks sebelum waktunya.
o Selalu menggunakan alat pelindung untuk mencegah penularan.
o Selalu menjaga kebersihan alat kelamin.
o Segera memeriksakan diri serta melakukan konseling ke dokter atau petugas
kesehatan apabila mengalami tanda dan gejala penyakit menular seksual.

2. Pencegahan sekunder,meliputi:
o Pengajaran mengenai Materi Penyakit Menular Seksual kepada siswa-siswi
secara dini sehingga siswa-siswi dapat mengetahui bahaya seks bebas dan
penyakit yang ditimbulkannya.
o Peningkatan pengetahuan tentang penyakit menular seksual meliputi
penyuluhan dari dinas kesehatan ataupun seminar dari pihak yang berdomisili
di bidang kesehatan genital.

3. Pencegahan tersier, meliputi:


o Adanya peraturan dari pemerintah tentang larangan prostitusi.
o Adanya usaha rehabilitasi dengan pelatihan keterampilan pada wanita pekerja
seksual.

E. Sudut Pandang Remaja Kristen Tentang PMS


Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa pilihan kita mengandung
konsekuensi. Apa yang ditabur, itulah yang dituai (Gal 6:7-8). Salah satu masalah kita
adalah bahwa kita ingin memiliki kebebasan penuh untuk memilih tindakan-tindakan
kita, tapi kita ingin supaya tindakan-tindakan tersebut tidak memiliki konsekuensi
apapun. Kenyataannya adalah, ketika kita memilih suatu tindakan, kita secara
otomatis memilih konsekuensi yang mengikuti tindakan itu.
Alkitab memperingatkan bahwa dosa seksual membawa hukuman dari Allah
yang menjadi konsekuensi dari dosa tersebut. "Tetapi orang yang melakukan
percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri" (1 Kor 6:18). Tidak dapat dipungkiri
bahwa hidup menurut prinsip-prinsip Alkitabiah (kesetiaan dalam melakukan
hubungan seksual hanya di dalam pernikahan) secara drastis akan mengurangi
kemungkinan seseorang tertular klamidia dan PMS lainnya.

This material is provided by Calvin Septyanto, S.Pd. 2


Tanggapan orang Kristen terhadap klamidia harus selalu dari perspektif kasih
karunia dan belas kasihan. Tidak peduli bagaimana caranya seseorang terjangkit suatu
penyakit, tanggung jawab kita adalah untuk menjadi duta-duta kasih karunia, kasih,
belas kasihan, dan pengampunan. Kita tidak memiliki hak atau kewenangan untuk
menyatakan bahwa terjangkit klamidia merupakan hukuman dari Allah atas dosa
tertentu dalam kehidupan seseorang. Kita memiliki tanggung jawab untuk berbuat
baik kepada semua orang (Luk 10:29-37).
Etika kristen menekankan tentang kepedulian berupa tindakan lansung tanpa
mempermasalahkan mengapa orang tersebut terjangkit PMS. Pada waktu Tuhan
Yesus menyembuhkan orang yang terkena penyakit kusta, dia tidak menanyakan
mengapa mereka terkena penyakit, tetapi tindakan yang dilakukan adalah
menyembuhkan mereka. Kita mungkin tidak bisa menyembuhkan mereka secara fisik
tetapi yang bisa disembuhkan adalah kerohanian mereka. Dengan mengajarkan pola
hidup yang baik, kehidupan berkeluarga dengan setia terhadap pasangan hidup,
menjauhkan diri dari drug/narkoba, hidup dalam terang firman Tuhan, akan
mengubah mindset/pola pikir dan paradigma mereka, serta memberikan arahan dan
bimbingan mengenai gaya hidup yang benar. Amin.

This material is provided by Calvin Septyanto, S.Pd. 3

Anda mungkin juga menyukai