Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI

BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA 4

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi Tugas mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Semester Genap 2019/2020

Disusun oleh :

1. Adel Hening P. (XI MIPA 4/01)

2. Chesya Cahyana (XI MIPA 4/06)

3. Niken Rahmawati (XI MIPA 4/24)

4. Salsabila Novi F. (XI MIPA 4/32)

SMA NEGERI 6 SURAKARTA


2020
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa Kelas XI MIPA 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan suatu proses terhadap siswa yang berlangsung terus
menerus sampai siswa mencapai pribadi dewasa. Bila siswa sudah menjadi
pribadi dewasa, maka ia sepenuhnya mampu bertindak sendiri bagi
kesejahterahan hidupnya dan masyarakat.
Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan
perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahyan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, daya pikir, dan kemampunlainnya. Belajar sebagai bentuk upaya
penegakan pendidikan. Ada siswa yang belajar sungguh-sungguh karena merasa
itu adalah tanggung jawabnya, ada juga siswa yang belajar tidak sungguh-
sungguh. Salah satu faktor yang mempengaruhi semangat belajar siswa adalah
motivasi.
Motivasi merupakan suatu bentuk perubahan yang terjadi pada seseorang
individu akibat adanya gejala perasaan, jiwa, dan emosi sehingga memberikan
dorongan untuk melakukan suatu tindakan yang menjadi kebutuhan atau tujuan
yang ingin dicapainya, baik secara positif maupun negatif. Siswa yang kurang
mendapat motivasi belajar akan tidak makimaldalam melakukan proses belajar.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar siswa kelas XI MIPA 4.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Faktor apa saja yang menghambat belajar siswa ?
1.2.2 Bagaimana cara mengatasi faktor yang menghambat belajar
siswa ?
1.2.3 Faktor apa saja yang mendorong belajar siswa ?
1.2.4 Bagaimana peran guru dalam meningkatkan belajar siswa ?

1.3Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui faktor penghambat belajar siswa
1.3.2 Untuk mengetahui solusi faktor penghambat belajar siswa
1.3.3 Untuk mengetahui faktor pendorong belajar siswa
1.3.4 Untuk mengetahui pengaruh peran guru dalam meningkatkan belajar
siswa
1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat meminimalisir perasaan jenuh
1.4.2 Membantu siswa dalam menemukan mimpinya
1.4.3 Menumbuhkan sikap optimisme dalam diri siswa
1.4.4 Siswa akan menjadi esploratif
1.4.5 Mengajarkan siswa untuk tidak mudah menyerah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motivasi
2.1.1 Konsep
Konsep motivasi menurut Hamalik (1992:173), motivasi merupakan
perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Menurut Sardiman (2006:73), Pengertian Motivasi merupakan perubahan


energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Menurut Mulyasa (2003:112), Pengertian Motivasi merupakan tenaga


pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan
tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang
tinggi.

Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari suatu hasil yang
ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang
dilakukannya akan mengarah pada hasil yang diinginkannya.

Menurut Robbins dan Judge, motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan
intensitas, arah dan ketekunan individu agar dapat mencapai tujuannya.

Dari pengertian maupun definisi motivasi para ahli diatas maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan
yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.
2.1.2 Jenis
1. Motivasi Intrinsik
Pengertian motivasi intrinsik adalah keinginan seseorang untuk melakukan
sesuatu, yang disebabkan oleh faktor dorongan yang berasal dari dalam diri sendiri
tanpa dipengaruhi orang lain karena adanya hasrat untuk mencapai tujuan tertentu.
Contoh, seseorang termotivasi untuk bekerja agar mendapatkan penghasilan sehingga
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

2. Motivasi Ekstrinsik
Definisi motivasi ekstrinsik adalah keinginan seseorang untuk melakukan
sesuatu yang disebabkan oleh faktor dorongan dari luar diri sendiri untuk mencapai
suatu tujuan yang menguntungkan dirinya.
Contoh, seseorang termotivasi untuk bekerja lebih giat karena adanya peluang yang
diberikan oleh perusahaan untuk meningkatkan karir kepada pegawai berprestasi.
2.2 Belajar
2.2.1 Konsep
Konsep belajar menurut Witherington, 1952 menyebutkan bahwa “Belajar
merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu pola-
pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau
pemahaman”.

Menurut Gagne dan Briggs (1988), perubahan tingkah laku dalam proses
belajar menghasilkan aspek perubahan seperti kemampuan membedakan, konsep
kongkrit, konsep terdefinisi, nilai, nilai/aturan tingkat tinggi, strategi kognitif,
informasi verbal, sikap, dan keterampilan motorik.

Menurut Sudjana,1989 Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati


dan memahami sesuatu.

Menurut Hilgrad dan Bower belajar memiliki arti, memperoleh pengetahuan


atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, mendapatkan informasi
atau menemukan.

Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa konsep belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi melalui
proses dan menghasilkan perubahan seperti kemampuan membedakan, nilai, aturan,
dan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa.
1.2.2 Jenis
Dilihat dari tujuan dan hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan belajar, para
ahli umumnya mendefiniskan delapan jenis belajar (Saodih & Surya, 1971; Syah
1995; Effendi & Praja, 1993) yaitu sebagai berikut :

2. Belajar Abstrak (Abstract Learning)

Belajar abstrak pada dasarnya adalah belajar dengan menggunakan suatu cara
berpikir abstrak. Tujuannya yaitu untuk memperoleh suatu pemahaman serta
pemecahan yang tidak nyata.

2. Belajar Keterampilan (Skill Learning)

Belajar keterampilan yaitu suatu proses belajar yang bertujuan untuk


memperoleh sebuah keterampilan tertentu dengan menggunakan suatu gerakan
gerakan motorik. Dalam belajar jenis ini, proses pelatihan yang intensif dan teratur
sangat diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini, yaitu misalkan belajar cabang
cabang olahraga, melukis, memperbaiki benda benda elektronik. Bentuk belajar
keterampilan ini disebut juga dengan latihan atau training.

3. Belajar Sosial (Social Learning)

Belajar sosial ialah belajar yang bertujuan untuk memperoleh sebuah


keterampilan dan pemahaman terhadap suatu masalah sosial, penyesuaian terhadap
nilai nilai sosial dan sebagainya. Contoh dalam belajar jenis ini yaitu belajar
memahami suatu masalah keluarga, masalah penyelesaian konflik antaretnis atau
antarkelompok, dan suatu masalah lain yang bersifat sosial.

 
4. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Belajar pemecahan masalah pada dasarnya yaitu belajar untuk memperoleh


sebuah keterampilan atau kemampuan untuk memecahkan berbagai suatu masalah
secara logis dan rasional. Tujuannya ialah untuk memperoleh suatu kemampuan atau
kecakapan kognitif guna untuk memecahkan masalah secara tuntas. Untuk itu,
kemampuan individu dalam menguasai berbagai konsep, prinsip, serta generalisasi,
amat sangat diperlukan.

5. Belajar Rasional (Rational Learning)

Belajar rasional yaitu belajar dengan menggunakan suatu kemampuan berpikir


secara logis atau sesuai dengan akal sehat. Tujuannya yaitu untuk memperoleh
beragam kecakapan yang menggunakan prinsip dan konsep. Jenis belajar ini berkaitan
erat dengan belajar dalam pemecahan masalah. Dengan belajar rasional, individu
diharapkan mempunyai suatu kemampuan rational problem solving, yaitu
kemampuan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan sebuah pertimbangan
dan strategi akan sehat, logis, dan sistematis.

6. Belajar Kebiasaan (Habitual Learning)


Belajar kebiasaan yaitu suatu proses pembentukan kebiasaan baru untuk
perbaikan kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan, selain menggunakan sebuah
perintah, keteladanan, serta pengalaman khusus, juga menggunakan hukum dan
ganjaran. Tujuannya agar individu mendapatkan sikap dan kebiasaan perbuatan baru
yang lebih tepat dan lebih positif, dalam arti selaras dengan sebuah kebutuhan ruang
dan waktu atau yang sifatnya kontekstual.

7. Belajar Apresiasi (Appreciation Learning)


Belajar apresiasi pada dasarnya ialah belajar untuk mempertimbangkan nilai
atau arti penting suatu objek. Tujuannya agar individu mendapatkan dan
mengembangkan kecakapan ranah rasa (effective skills), dalam hal ini kemampuan
dalam menghargai secara tepat, arti penting objek tertentu, misalnya yaitu apresiasi
sastra, apresiasi musik, dan apresiasi seni lukis.
8. Belajar Pengetahuan (Study)
Belajar pengetahuan dimaksudkan yaitu sebagai belajar untuk mendapatkan
sejumlah pemahaman, pengertian, informasi, dan sebagainya. Belajar pengetahuan
juga bisa diartikan sebagai suatu program belajar terencana untuk menguasai suatu
materi pelajaran dengan melibatkan suatu kegiatan investigasi atau penelitian dan
eksperimen. Tujuan belajar pengetahuan yaitu agar individu mendapatkan atau
menambah suatu informasi dan pemahaman terhadap suatu pengetahuan tertentu,
yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya,
misalnya yaitu dengan menggunakan sebuah alat laboratorium dan penelitian
lapangan.
2.3 Dampak
2.3.1 Konsep
Konsep motivasi berawal dari konsep para ahli filsafat, bahwa tidak semua
tingah laku manusia dikendalikan oleh akal, akan tetapi tidak banyak perbuatan
yang telah dilakukan oleh manusia di luar kontrol manusia, maka dari itu lahirlah
sebuah pendapat, bahwa manusia disamping sebagai makhluk rasionalistik,
manusia juga sebagai makhluk mekanistik yaitu makhluk yang digerakkan oleh
sesuatu di luar nalar (Chaplin, 2001 dalam Saleh & Wahab 2005).Motivasi
menurut Utsman Najati, motivasi yaitu kekuatan penggerak yang membangkitkan
aktivitas pada sesorang dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkan pada
tujuan-tujuan tertentu, ada tiga komponen pokok dalam motivasi yaitu
menggerakkan, dimana motivasi menimbulkan kekuatan pada seseorang untuk
bertindak sesuatu, yang kedua adalah mengarahkan, motivasi mengarahkan tingkah
laku seseorang terhadap sesuatu tujuannya, dan motivasi juga menopang, artinya
motivasi menjaga dan menopang tingkah laku, dimanakeadaan lingkungan sekitar
individu juga harus menguatkan dorangan dan kekuatan yang ada dalam individu. (
Sheleh & Wahab, 2005) Dari pernyataan diatas yaitu motivasi didefinisikan dengan
segala sesuatu sebagai pendorong tingkah laku seseorang untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.

2.3.2 Jenis
Motivasi sebagai faktor utama dalam belajar yakni berfungsi menimbulkan,
mendasari, dan menggerakan perbuatan belajar. Menurut hasil penelitian melalui observasi
langsung,bahwa kebanyakan siswa yang besar motivasinya akan giat berusaha,tampak
gagah,tidak mau menyerah, serta giat membaca untuk meningkatkan hasil belajar serta
memecahkan masalah yang dihadapinya. Sebaliknya mereka yang memiliki motivasi rendah,
tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pembelajaran yang
akibatnya siswa akan mengalami kesulitan belajar. Motivasi menggerakan individu,
mengarahkan tindakan serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi
kehidupan idividu. Mempelajari motivasi maka akan ditemukan mengaapa individu berbuat
sesuatu karaena motivasi individu yidak dapat diamati secara langsung, sedangkan yang
dapat diamati adalah manifestasi dari motivasi itu dalam bentuk tingkah laku yang nampak
pada individu setidaknya akan menjadi mendekati kebenaran apa yang menjadi motivasi
individu bersangkutan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Surakarta, tahun pelajaran
2019/2020. Sekolah ini beralamat di Jalan Mr. Sartono 30, Ngemplak,
Banjarsari, Surakarta. Sekolah ini berjarak sekitar 6 kilometer dari pusat kota
Solo, tepatnya berada di Solo bagian Utara.
Jumlah tingkatan kelas di sekolah ini ada tiga, yaitu kelas X, XI, XII.
Masing-masing tingkatan terdiri atas tiga jurusan atau program yaitu IPA, IPS,
dan Bahasa. Jumlah kelas tiap tingkatan adalah 10-11 kelas.
Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020, tepatnya
pada bulan Februari sampai Maret 2020.
Waktu
N Jan- Feb-20 Mar-20 Ap
o 20 r-
20
Kegiatan 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1 Membuat
proposal 3.2 Data dan
penelitian Sumbar Data
2. Penelitian
3. Penelitian

Data penelitian
yang dikumpulkan
berupa informasi
tentang motivasi
belajar siswa XI
MIPA 4 SMA
Negeri 6 Surakarta. Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang
meliputi :
1. Informan, yaitu siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 6 Surakarta tahun
pelajaran 2019/2020
2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas penerapan motivasi
belajar yaitu kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 6 Surakarta
3. Dokumen atau arsip antara lain berupa blog dari internet
3.3 Teknik dan Alat Pengumpul Data
Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan pada tanggal 26 Februari 2020 bertempat di
kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 6 Surakarta. Wawancara ini dilakukan
untuk mendapatkan pendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Adapun rincian pertanyaan adalah sebagai
berikut:
1. Menurut Anda bagaimana pendidikan di Indonesia?
2. Apa pendapat Anda tentang rendahnya motivasi belajar siswa di
Indonesia?
3. Menurut Anda bagaimana solusi untuk mengatasi rendahnya motivasi
belajar siswa di Indonesia?
4. Apakah Anda termasuk salah satu siswa dengan motivasi belajar yang
rendah?
5. Jika ya, apa yang menyebabkan motivasi belajar Anda rendah?

3.4Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu 1)
tahap persiapan, 2) penyusunan rencana tindakan, 3) pengamatan, 4)
evaluasi. Berikut uraian secara garis besar untuk masing- masing tahapan:
1) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan penelitian ini meliputi kegiatan- kegiatan
perumusan dan identifikasi masalah, menyusul proposal penelitian,
menyusun instrumen penelitian
2) Penyusunan Rencana Tindakan
Tahap ini meliputi penentuan waktu dan tempat penelitian serta
sasaran narasumber.
3) Pengamatan
Pengamatan yaitu melakukan wawancara serta mengumpulkan data
penelitian.
4) Evaluasi
Evaluasi adalah memeriksa kembali penelitian serta memperbaiki
ketika ada kesalahan.
Daftar Pustaka

https://seputarilmu.com/2018/12/belajar-adalah.html

https://www.google.com/url?q=https://meenta.net/motivasi-belajar-

siswa/&usg=AFQjCNGyEStwCrB8Rk2uBhA25UhVPOwkpQ

https://www.kompasiana.com/am-19/550d8ec9a333116e1c2e3c68/apa-itu-konsep-belajar-dan-pembelajaran

http://www.definisi-pengertian.com/2016/01/pengertian-motivasi-definisi-menurut-ahli.html?m=1

https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli/

https://www.materibelajar.id/2016/04/teori-konsep-motivasi-pengertian-jenis.html?m=1

https://id.scribd.com/doc/233044079/Teknik-Penyusunan-Proposal-Penelitian
Halaman Pengesahan
Surakarta, 6 Februari 2020

Pembimbing

Sapti Anayogyani, S.Pd.

NIP.

Anda mungkin juga menyukai