DOSEN PENGAMPU :
Dra. Halida Hanim, M.Pd.
DISUSUN OLEH :
Tina Sumayyah Lubis 5183143023
Ummi Annisa Fitri 5183143014
DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................1
C. Celana..........................................................................................................................2
D. Dokumentasi................................................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................................9
BAB V PENUTUP...................................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Busana pria adalah bahan tekstil yang dikenakan oleh kaum pria sebagai penutup
tubuh, baik secara langsung melekat pada tubuh maupun tidak. Busana pria pada dasarnya
terdiri dari dua bagian utama yaitu: bagian atas yang berupa (kemeja/shirt, singlet,vest, jas,
piyama, kimono), bagian bawah yang berupa (celana panjang/pantalon, celana pendek,
celana piyama).
Busana pria memiliki ciri-ciri yaitu sederhana, baik dilihat dari; model, penggunaan
warna, corak, tekstur, dan praktis. Hal ini berarti mudah dipakai serta dibuka, serta
memiliki garis yang tegas artinya garis-garis yang digunakan dalam model busana pria
pada umumnya menggunakan garis-garis yang lurus. Dalam pembuatan busana pria
diperlukan keahlian dan keterampilan dalam memilih bahan sampai menjahit. Keahlian
dan keterampilan tersebut bisa didapat dengan belajar pada lembaga pendidikan baik
formal, informal maupun nonformal.
Dalam mini riset ini penulis hanya akan membahas mengenai salah ssatu bagian busana
pria pada pantalon yaitu saku dalam pada garis sisi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara membuat pola saku dalam garis sisi pada pantalon ?
2. Bagaimana bentuk pola yang digunakan untuk membuat saku dalam garis sisi pada
pantalon ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui langkah-langkah membuat pola saku dalam garis sisi pada pantalon,
serta untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam menjahit saku dalam garis sisi
pada pantalon.
1
BAB II
KAJIAN TEORI
E. Celana
Celana adalah pakaian luar yang menutup pinggang sampai mata kaki, kadang-kadang
hanya sampai lutut, yang membungkus batang kaki secara terpisah, terutama merupakan
pakaian lelaki.
2
3. Celana dalam: pakaian dalam yang berupa celana sebagai penutup kemaluan (biasanya
dibuat dari bahan yang tipis dan menyerap keringat); cawat;
4. Celana jengki: celana yang sempit pada bagian kaki;
5. Celana kodok: celana monyet;
6. Celana kolor: celana (dalam) yang berkolor pada bagian pinggang;
7. Celana kombor: celana yang terlalu besar;
8. Celana monyet: celana yang bersambung dengan baju; celana kodok;
9. Celana pangsi: celana yang lebar bagian bawah, panjangnya melewati lutut (dipakai
untuk bermain pencak silat atau upacara adat tertentu);
10. Celana panjang: celana yang panjang (sampai mata kaki);
11. Celana pendek: celana yang pendek (hanya sampai ke atas lutut);
12. Celana sepan: celana ketat yang ukurannya pas melekat pada badan pemakai;
13. Pantalon: celana yang panjangnya sampai ke mata kaki;
3
Meski mudah dibuat. saku tempel sebenarnya bukanlah tempat yang aman untuk
menyimpan barangbarang. Karena alasan itulah oleh sebagian besar orang saku tempel ini
dianggap tidak terlalu fungsional dan lebih sering digunakan sebagai penghias pakaian.
2. Saku Dalam
Saku dalam merupakan jenis saku yang dijahit dari sisi dalam pakaian sehingga tidak
tampak dari luar. Biasanya yang terlihat adalah lajur atau garis yang merupakan tempat
untuk memasukkan tangan. Saku dalam sendiri tersedia dalam 3 macam model. yakni
berupa saku dalam tanpa lajur, saku passepoilie dan saku vest.
a. Saku Dalam Tanpa Lajur
Saku dalam tanpa lajur termasuk ke dalam jenis saku yang biasanya tidak terlihat.
Saku pakaian ini lazim dipasangkan pada bagian jahitan samping rok wanita dan
celana (baik celana pria maupun wanita) atau bisa juga pada bagian-bagian lain.
Dilihat dari letaknya saku dalam tanpa lajur ini ada yang berada tepat pada garis
sisi dan ada pula yang berada agak masuk kebagian dalam. Khusus untuk saku sisi
celana. terdapat dua macam pilihan yang dapat digunakan yakni dalam bentuk
slanted dan straight.
Slanted pocket merupakan jenis saku samping celana yang memitiki mulut
atau bukaan saku yang berbentuk miring.
Straight pocket merupakan jenis saku samping celana yang memitiki mulut
atau bukaan saku yang berbentuk lurus.
4
Model saku celana yang didesain dalam bentuk straight umumnya terkesan
lebih simple dan formal bila dibandingkan dengan saku model slanted.
Meski demikian kedua jenis saku tersebut tetap terlihat sangat keren jika
diaplikasikan pada jenis celana apapun.
b. Saku Passepoille
Saku passepoille merupakan jenis saku dalam yang memiliki belahan dua lajur
(atas dan bawah) sementara bagian tengahnya adalah tempat memasukkan tangan.
Saku model ini bisa dibuat menggunakan tutup bisa juga tidak. Biasanya banyak
diterapkan pada blus. kemeja atau celana.
5
c. Saku Vest
Saku vest merupakan jenis saaku yang memiliki belahan satu lajur pada bagian
mulut dan dapat ditambahkan tutup. Model ini biasanya diterapkan pada jas.
kemeja. jaket, ataupun celana.
7cm
34cm
15cm
6
BAB III
METODE PENELITIAN
7
D. Dokumentasi
8
BAB IV
PEMBAHASAN
1.Siapkan bahan .
2.Letakkan pola diatas bahan dengan
memperhatikan lebar kampuh sebesar 1 cm.
3. Gunting bahan sesuai bentuk pola.
4.Satukan bagian muka dan belakang
bagian sisi dengan bagian baik kain saling
berhadapan.
9
8. Jahit 1 cm dari tepi kampuh sepanjang
lebar lubang saku. Arahkan lapisan saku
ke bagian depan.
10
11. Satukan lapisan saku. Lalu jahit sekeliling
bentuk lapisan saku. Selesaikan kampuh
lapisan dengan di obras.
11
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Busana dalam pengertian sempit dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau
dipakai untuk menutupi tubuh seseorang yang langsung menutupi kulit seseorang ataupun
yang tidak langsung menutupi kulit. Menurut jenisnya busana pria dapat dibedakan
menjadi dua yaitu; Busana yang langsung menutupi kulit, seperti (singlet, celana dalam,
dsb). Busana yang tidak langsung menutupi kulit, seperti (kemeja, pantalon, jas, kimono,
jaket, dsb).
Dalam menjahit setiap bagian-bagian dari pantalon diharuskan memiliki ketelitian dan
dalam membuat pola serta kerapian dalam menjahit, agar bagian-bagian pantalon tersebut
terlihat bagus.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://fitinline.com/article/read/5-macam-model-saku-pada-pakaian-dan-cara-mudah-
untuk-membuatnya/
https://fitinline.com/article/read/5-macam-model-saku-pada-pakaian-dan-cara-mudah-
untuk-membuatnya/
13