Anda di halaman 1dari 16

OBSERVASI MENGENAI SAKU DALAM PADA

GARIS SISI DI ZUL TAILOR

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Halida Hanim, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
Tina Sumayyah Lubis 5183143023
Ummi Annisa Fitri 5183143014

PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin,
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mini reset ini dengan baik.
Tugas ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas dari mata kuliah busana pria.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan tugas ini, khususnya kepada dosen pengampu yaitu ibu Dra. Halida
Hanim, M.Pd. yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan kami dalam penyusunan
tugas ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan hasil observasi
ini. Maka dari itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari dosen
pengampu demi kesempurnaan tugas ini.

Medan , 20 Febuari 2020


Penulis

DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................................................1

BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................................2

A. Pengertian Busana Pria................................................................................................2

B. Ciri-Ciri Busana Pria...................................................................................................2

C. Celana..........................................................................................................................2

D. Jenis Jenis Celana........................................................................................................2

E. Jenis Jenis Saku...........................................................................................................3

1. Saku Tempel atau Saku Luar..........................................................................................3

F. Pola Saku dalam garis sisi...............................................................................................6

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................................7

A. Lokasi dan Waktu........................................................................................................7

B. Teknik Pengumpulan data...........................................................................................7

C. Teknik analisis data.....................................................................................................7

D. Dokumentasi................................................................................................................8

BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................................9

A. Langkah-Langkah Pembuatan Saku Dalam Pada Garis Sisi.......................................9

BAB V PENUTUP...................................................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Busana pria adalah bahan tekstil yang dikenakan oleh kaum pria sebagai penutup
tubuh, baik secara langsung melekat pada tubuh maupun tidak. Busana pria pada dasarnya
terdiri dari dua bagian utama yaitu: bagian atas yang berupa (kemeja/shirt, singlet,vest, jas,
piyama, kimono), bagian bawah yang berupa (celana panjang/pantalon, celana pendek,
celana piyama).
Busana pria memiliki ciri-ciri yaitu sederhana, baik dilihat dari; model, penggunaan
warna, corak, tekstur, dan praktis. Hal ini berarti mudah dipakai serta dibuka, serta
memiliki garis yang tegas artinya garis-garis yang digunakan dalam model busana pria
pada umumnya menggunakan garis-garis yang lurus. Dalam pembuatan busana pria
diperlukan keahlian dan keterampilan dalam memilih bahan sampai menjahit. Keahlian
dan keterampilan tersebut bisa didapat dengan belajar pada lembaga pendidikan baik
formal, informal maupun nonformal.
Dalam mini riset ini penulis hanya akan membahas mengenai salah ssatu bagian busana
pria pada pantalon yaitu saku dalam pada garis sisi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara membuat pola saku dalam garis sisi pada pantalon ?
2. Bagaimana bentuk pola yang digunakan untuk membuat saku dalam garis sisi pada
pantalon ?

3. Bagaimana langkah-langkah menjahit saku dalam garis sisi pada pantalon ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui langkah-langkah membuat pola saku dalam garis sisi pada pantalon,
serta untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam menjahit saku dalam garis sisi
pada pantalon.

1
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Busana Pria


Busana dalam pengertian sempit dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau
dipakai untuk menutupi tubuh seseorang yang langsung menutupi kulit seseorang ataupun
yang tidak langsung menutupi kulit. (Afifah A. Riyanto 2003) pengertian busana tersebut
dijadikan acuan dalam mengartikan busana pria, sehingga yang dimaksud dengan busana
pria adalah busana yang digunakan oleh pria untuk menutupi tubuhnya yang terbuat dari
bahan tekstil baik yang langsung menutupi kulit seseorang ataupun yang tidak langsung
menutupi kulit.
Menurut jenisnya busana pria dapat dibedakan menjadi dua yaitu; Busana yang
langsung menutupi kulit, seperti (singlet, celana dalam, dsb). Busana yang tidak langsung
menutupi kulit, seperti (kemeja, pantalon, jas, kimono, jaket, dsb).

D. Ciri-Ciri Busana Pria


1. Sederhana baik dilihat dari model, penggunaan warna, corak, tekstur, maupun
hiasan.
2. Praktis, dalam arti mudah dipakai dan dibuka
3. Memiliki garis yang tegas, artinya garis-garis yang digunakan dalam model
busana pria pada umumnya menggunakan garis-garis yang lurus
4. Model busana pria sesuai dengan kesempatan.

E. Celana
Celana adalah pakaian luar yang menutup pinggang sampai mata kaki, kadang-kadang
hanya sampai lutut, yang membungkus batang kaki secara terpisah, terutama merupakan
pakaian lelaki.

F. Jenis Jenis Celana


1. Celana buntung: celana laki-laki yang panjangnya hanya sampai atau melewati lutut
sedikit;
2. Celana cutbrai: celana panjang yang lebar bagian bawahnya;

2
3. Celana dalam: pakaian dalam yang berupa celana sebagai penutup kemaluan (biasanya
dibuat dari bahan yang tipis dan menyerap keringat); cawat;
4. Celana jengki: celana yang sempit pada bagian kaki;
5. Celana kodok: celana monyet;
6. Celana kolor: celana (dalam) yang berkolor pada bagian pinggang;
7. Celana kombor: celana yang terlalu besar;
8. Celana monyet: celana yang bersambung dengan baju; celana kodok;
9. Celana pangsi: celana yang lebar bagian bawah, panjangnya melewati lutut (dipakai
untuk bermain pencak silat atau upacara adat tertentu);
10. Celana panjang: celana yang panjang (sampai mata kaki);
11. Celana pendek: celana yang pendek (hanya sampai ke atas lutut);
12. Celana sepan: celana ketat yang ukurannya pas melekat pada badan pemakai;
13. Pantalon: celana yang panjangnya sampai ke mata kaki;

G. Jenis Jenis Saku

1. Saku Tempel atau Saku Luar


Saku tempel merupakan jenis saku yang dijahit pada sisi luar pakaian, sehingga
tampilannya seolah-olah menempel pada baju. Tergantung pada desain pakaian yang ingin
dibuat saku tempel ini dapat dikreasikan dalam berbagai model dan ukuran. Misalnya
model bulat. persegi dan segi lima.
Selain modelnya sangat beragam. bagian bawah saku tempel bisajuga dikreasikan
dalam bentuk datar, runcing dan erong pada bagian sudutnya. Untuk keindahan biasanya
saku tempel menggunakan top stitching baik pada bagian kelim atas maupun pada bagian
sisi atau sekeliling saku.
a. Saku tempel pada bius dan kemeja biasa diletakkan pada bagian atas muka.
b. Untuk pakaian yang dibuat dalam bentuk berbentuk blazer saku tempel biasa
ditempatkan di bawah.
c. Pada rok dan celana saku tempel dapat diletakkan pada bagian muka. sisi dan
belakang.

3
Meski mudah dibuat. saku tempel sebenarnya bukanlah tempat yang aman untuk
menyimpan barangbarang. Karena alasan itulah oleh sebagian besar orang saku tempel ini
dianggap tidak terlalu fungsional dan lebih sering digunakan sebagai penghias pakaian.

2. Saku Dalam
Saku dalam merupakan jenis saku yang dijahit dari sisi dalam pakaian sehingga tidak
tampak dari luar. Biasanya yang terlihat adalah lajur atau garis yang merupakan tempat
untuk memasukkan tangan. Saku dalam sendiri tersedia dalam 3 macam model. yakni
berupa saku dalam tanpa lajur, saku passepoilie dan saku vest.
a. Saku Dalam Tanpa Lajur
Saku dalam tanpa lajur termasuk ke dalam jenis saku yang biasanya tidak terlihat.
Saku pakaian ini lazim dipasangkan pada bagian jahitan samping rok wanita dan
celana (baik celana pria maupun wanita) atau bisa juga pada bagian-bagian lain.
Dilihat dari letaknya saku dalam tanpa lajur ini ada yang berada tepat pada garis
sisi dan ada pula yang berada agak masuk kebagian dalam. Khusus untuk saku sisi
celana. terdapat dua macam pilihan yang dapat digunakan yakni dalam bentuk
slanted dan straight.
 Slanted pocket merupakan jenis saku samping celana yang memitiki mulut
atau bukaan saku yang berbentuk miring.
 Straight pocket merupakan jenis saku samping celana yang memitiki mulut
atau bukaan saku yang berbentuk lurus.

4
 Model saku celana yang didesain dalam bentuk straight umumnya terkesan
lebih simple dan formal bila dibandingkan dengan saku model slanted.
Meski demikian kedua jenis saku tersebut tetap terlihat sangat keren jika
diaplikasikan pada jenis celana apapun.
b. Saku Passepoille
Saku passepoille merupakan jenis saku dalam yang memiliki belahan dua lajur
(atas dan bawah) sementara bagian tengahnya adalah tempat memasukkan tangan.
Saku model ini bisa dibuat menggunakan tutup bisa juga tidak. Biasanya banyak
diterapkan pada blus. kemeja atau celana.

5
c. Saku Vest
Saku vest merupakan jenis saaku yang memiliki belahan satu lajur pada bagian
mulut dan dapat ditambahkan tutup. Model ini biasanya diterapkan pada jas.
kemeja. jaket, ataupun celana.

H. Pola Saku dalam garis sisi

7cm

34cm

15cm

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu


Mini riset dilaksanakan pada hari Kamis, 20 februari pukul 15:00 WIB. Pada usaha
jahit pria yang bernama Zul Tailor yang berada pada jl. Medan Batang Kuis.

A. Teknik Pengumpulan data


Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan
pemgamatan/ observasi dan wawancara.

B. Teknik analisis data


Teknik Analisis Data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah data
menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan
juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik analisis data deskriptif.

7
D. Dokumentasi

8
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Langkah-Langkah Pembuatan Saku Dalam Pada Garis Sisi

1.Siapkan bahan .
2.Letakkan pola diatas bahan dengan
memperhatikan lebar kampuh sebesar 1 cm.
3. Gunting bahan sesuai bentuk pola.
4.Satukan bagian muka dan belakang
bagian sisi dengan bagian baik kain saling
berhadapan.

5. Jahit dan matikan bagian sambungan


sepanjang 4cm kemudian turun 13cm,
lalu matikan jahitan.
6. Jahit kampuh sesuai garis pola dan
tinggalkan lubang saku. Lalu pipihkan
kampuh atau buka kampuh agar datar.
7. Letakkan 1 lapisan saku pada lubang saku
dengan bagian baik kain berhadapan
dengan bagian baik lapisan saku.

9
8. Jahit 1 cm dari tepi kampuh sepanjang
lebar lubang saku. Arahkan lapisan saku
ke bagian depan.

9. Letakkan 1 lapisan saku pada lubang saku


lainnya dengan bagian baik kain berhadapan
dengan bagian baik lapisan saku.

10. Jahit lapisan saku sepanjang lebar lubang


saku. Arahkan lapisan saku ke bagian depan.

10
11. Satukan lapisan saku. Lalu jahit sekeliling
bentuk lapisan saku. Selesaikan kampuh
lapisan dengan di obras.

14. Beri jahitan penguat pada bagian awal dan


akhir saku.

15. Setelah saku selesai dikerjakan, lalu


diseterika agar pipih.

11
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Busana dalam pengertian sempit dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau
dipakai untuk menutupi tubuh seseorang yang langsung menutupi kulit seseorang ataupun
yang tidak langsung menutupi kulit. Menurut jenisnya busana pria dapat dibedakan
menjadi dua yaitu; Busana yang langsung menutupi kulit, seperti (singlet, celana dalam,
dsb). Busana yang tidak langsung menutupi kulit, seperti (kemeja, pantalon, jas, kimono,
jaket, dsb).
Dalam menjahit setiap bagian-bagian dari pantalon diharuskan memiliki ketelitian dan
dalam membuat pola serta kerapian dalam menjahit, agar bagian-bagian pantalon tersebut
terlihat bagus.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://fitinline.com/article/read/5-macam-model-saku-pada-pakaian-dan-cara-mudah-
untuk-membuatnya/
https://fitinline.com/article/read/5-macam-model-saku-pada-pakaian-dan-cara-mudah-
untuk-membuatnya/

13

Anda mungkin juga menyukai