Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Selama setahun terakhir, Fairchild Company memiliki data berikut terkait dengan produk
yang diproduksinya.
Diminta:
Solusi:
1. Jumlah Unit dalam Persediaan Akhir = Jumlah Unit dalam Persediaan Awal + Jumlah
Unit yang Diproduksi – Jumlah Unit yang Terjual
= 0+10.000-8.000
= 2.000 unit
2. Biaya per unit dengan perhitungan biaya absorpsi:
Bahan baku langsung $ 50
Tenaga kerja langsung 100
Overheadvariabel 50
Overhead tetap 25
Biaya produk per unit $225
3. Nilai Persediaan Akhir = Jumlah Unit dalam Persediaan Akhir x Biaya Produk per
Unit Absorpsi
= 2.000 unit x $225
=$450.000
Diminta:
Solusi:
1. Jumlah Unit dalam Persediaan Akhir = Jumlah Unit dalam Persediaan Awal + Jumlah
Unit yang Diproduksi – Jumlah Unit yang Terjual
= 0+10.000-8.000
= 2.000 unit
2. Biaya per unit dengan perhitungan biaya variabel:
Bahan baku langsung $ 50
Tenaga kerja langsung 100
Overhead variabel 50
Biaya produk per unit $200
3. Nilai Persediaan Akhir = Jumlah Unit dalam Persediaan Akhir x Biaya Produk per
Unit Variabel
= 2.000 unit x $200
= $400.000
Diminta:
Solusi:
1. Beban Pokok Penjualan = Biaya Produk per Unit dengan Absorpsi x Jumlah Unit
yang Terjual
= $225 x 8.000
= $1.800.000
2.
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Perhitungan Biaya Absorpsi
Penjualan ($300 x 8.000 unit) $2.400.000
Dikurangi: Beban pokok penjualan ( 1. 800.000 )
Laba bruto $600.000
Dikurangi: Beban penjualan dan administrasi (100.000 )
Laba operasi $500.000
3. Beban Pokok Penjualan = Biaya Produk per Unit dengan Variabel x Jumlah Unit yang
Terjual
= $200 x 8.000
= $1.600.000
4.
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi dengan Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan ($300 x 8.000 unit) $2.400.000
Dikurangi beban variabel:
Beban pokok penjualan variabel 1.600.000
Margin kontribusi $800.000
Dikurangi beban tetap :
Overhead tetap $250.000
Beban penjualan dan administrasi tetap 100.000 350.000
Laba operasi $450.000
Jika Maka
1. Produksi > Penjualan Laba absorpsi > Laba variabel
2. Produksi < Penjualan Laba absorpsi < Laba variabel
3. Produksi = Penjualan Laba absorpsi = Laba variabel
Jika kinerja laba diharapkan mencerminkan kinerja manajerial, maka para manajer
memiliki hak untuk mengharapkan berikut ini:
Jika persediaannya berbentuk bahan baku atau barang yang dibeli dari sumber di luar
perusahaan maka biaya-biaya yang terkait dengan persediaan dikenal sebagai biaya
pemesanan (ordering cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost). (Jika bahan baku atau
barang di produksi di dalam perusahaan maka biaya-biaya terkait persediaan disebut dengan
biaya setup dan biaya penyimpanan)
Setelah perusahaan memutuskan untuk menyimpan persediaan dan pertanyaan dasar yang
harus diajukan adalah sebagai berikut :
Economic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah unit dalam kuantitas pesanan dengan ukuran
yang optimal. Tujuannya untuk menemukan kuantitas pemesanan yang akan meminimalkan
total biaya. Rumus:
EOQ = √ 2 x COxD/CC
Keterangan:
Titik pemesanan kembali (Reorder Point) adalah titik dalam waktu saat pesanan baru lurus
ditempatkan (atau setup dimulai). Titik pemesanan kembali adalah fungsi dari EOQ, lead
timedan tingkatan penggunaan persediaan. Lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menerima kuantitas pesanan ekonomis setelah pesanan ditempatkan atau setup dimulai.
Untuk menghindari biaya yang muncul karena tidak memiliki persediaan yang dibutuhkan
(stockout costs) dan untuk meminimalkan biaya penyimpanan, sebuah pesanan seharusnya
ditempatkan sehingga pesanan tersebut tiba sesaat sebelum unit terakhir dalam persediaan
digunakan. Mengetahui tingkatan penggunaan dan lead time memungkinkan kita untuk
menghitung titik pemesanan kembali yang akan mencapai tujuan-tujuan ini.
Titik Pemesanan Kembali = Tingkatan Penggunaan x Lead Time
Model EOQ sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi trade-off yang optimal antara
biaya pemesanan dan biaya penyimpanan persediaan. EOQ juga bermanfaat dalam
membantu mengenai ketidak pastian dengan menggunakan persediaan pengamanan.
Fitur penting dari JIT adalah mengurangi seluruh persediaan sampai tingkat yang
sangat rendah.
Biaya Pemesanan sebagai contoh dalam sistem tradisional, persediaan memecahkan konflik
antara biaya pemesanan atau setup dan biaya penyimpanan dengan memilih tingkatan
persediaan yang meminimalkan penjumlahan dari kedua biaya biaya terkait persediaan
tersebut. Jika permintaan lebih tinggi dari yang diharapkan atau jika produksi berkurang oleh
mesin yang rusak atau inefisiensi dalam produksi, maka persediaan bertindak sebagai
penyangga, menyediakan produk kepada para pelanggan yang jika tidak, tidak akan tersedia.
Namun, dengan lingkungan JIT, biaya pemesanan berkurang dengan mengembangkan
hubungan yang erat dengan para pemasok.
Biaya Persediaan yang Lebih Rendah secara tradisonal, persediaan disimpan sehingga
sebuah perusahaan dapat mengambil keuntungan dari potongan harga karena membeli dalam
jumlah yang banyak dan melindungi terhadap kenaikan harga persediaan yang dibeli pada
masa depan, tujuan yang sama tanpa menyimpan persediaan. Solusi JIT adalah
menegosiasikan kontrak jangka panjang dengan sedikit pemasok yang terpilih dengan lokasi
yang sedekat mungkin dengan fasilitas produksi dan untuk membuat keterlibatan pemasok
secara lebih ekstensif.
JIT sering dianggap sebagai sebuah program yang menyederhanakan, tetapi tidak
berarti bahwa JIT bersifat sederhana dan mudah untuk diterapkan.Misalnya,waktu yang
dibutuhkan untuk membangun hubungan yang baik dengan para pemasok. Memaksakan
perubahan dengan segera dalam waktu pengiriman dan kualitas mungkin tidak realistis dan
dapat menyebabkan kesulitan yang dihadapi antara sebuah perusahaan dengan para
pemasoknya.Mungkin strategi yang lebih baik dalam penerapan JIT adalah strategi yakni
pengurangan persediaan mengikuti perbaikan proses yang ditawarkan oleh JIT.
Kelemahan yang mencolok dari sistem JIT adalah tidak adanya persediaan sebagai
bahan cadangan jika terjadi gangguan produksi. Para pengecer yang menggunakan strategi
JIT juga menghadapi kemungkinan adanya kekurangan bahan. (Para pengecer yang memesan
barang-barang yang mereka butuhkan sekarang, bukan yang mereka harapkan untuk
dijual:gagasannya adalah untuk mengalirkan barang melalui saluran selambat mungkin,
membuat persediaan rendah dan mengurangi kebutuhan utnuk menurunkan harga.) jika
permintaan meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasokan persediaan pengecer,
maka pengecer tidak mampu membuat penyesuaian pesanan dengan cepat untuk
menghindari terjadinya hilangnya penjualan dan menggangu pelanggan. Namun kita harus
memahami bahwa kehilangan penjualan hari ini adalah kehilangan selamanya. Penerapan
sistem JIT yang mengakibatkan perusahaan beroperasi dengan sedikit gangguan tidak
termasuk proyek jangka pendek. Oleh karena itu, kehilangan penjualan adalah biaya
sesungguhnya dari penerapan sistem JIT.