Skenario 2
Kelompok PBL 5
Eunike Elvina 2011-060-049
Adelia Martalova AJ 2011-060-050
Inggrid Melisa 2011-060-063
Andika 2011-060-064
Vincensius Evan 2011-060-066
David Ramali 2011-060-075
Hendry Wijaya 2011-060-076
Richard 2011-060-085
Irena Santosa 2011-060-086
Priska Valinia K. 2011-060-087
Jessica Yulianti 2011-060-088
Intan Permata Sari 2011-060-240
Tutor:
dr. Jenny Hidayat, M.Biomed
Fakultas Kedokteran
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Jakarta
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
karunia-Nya, maka laporan PBL ini dapat diselesaikan dengan baik dan dapat dikumpulkan
tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
mendampingi kami ketika melakukan diskusi sehingga kami dapat meningkatkan dan
mengembangkan wawasan kami serta mengembangkan kemampuan kami.
Rasa terima kasih kami haturkan pula kepada orang tua kami yang telah mendukung
kami baik secara material maupun secara spiritual sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini. Serta teman-teman kami yang telah memberikan dukungan kepada kami.
Dalam laporan PBL ini kami membahas tentang kardiomegali. Kami lebih fokus
membahas tentang definisi, mekanisme, etiologi, faktor risiko, manifestasi klinis, dan
diagnosa pada kardiomegali, edema, dan sesak napas. Selain itu, kami juga membahas
tentang patofisiologi dan tata laksana gagal jantung yang manifestasi klinisnya mencakup
manifestasi klinis yang ada di dalam skenario.
Akhir kata, semoga laporan PBL ini dapat menambah pengetahuan tentang
pemeriksaan penunjang radiologi. Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan laporan ini. Namun tiada gading yang tak retak, demikian juga dengan laporan
ini. Maka, kami minta maaf apabila ada kesalahan yang tidak sengaja kami lakukan. Kritik
dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan kami di masa yang akan datang.
Kelompok PBL 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Skenario PBL..............................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
HASIL DISKUSI
1. Klasifikasi Edema
a. Edema lokal : edema umumnya terjadi karena adanya obstruksi vena ataupun limfa.
b. Edema sistemik : edema yang terjadi umumnya karena adanya gagal jantung maupun
gagal ginjal. Pitting edema umumnya terjadi pada edema sistemik.
Gagal jantung yang menyebabkan edema biasanya gagal jantung kanan karena ketika
jantung tidak dapat memompa dan mengembang, darah yang berada di di ventrikel
kanan hanya akan terpompa sedikit ke paru. Hal ini dapat menyebabkan darah
terakumulasi di vena. Akumulasi darah di vena dapat menyebabkan edema.
Secara fisiologis cairan akan dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik dan tekanan onkotik.
Bila tekanan hidrostatik pembuluh darah meningkat maka cairan akan berpindah dari
vaskuler ke ruang interstitial. Perpindahan cairan dari vaskuler ke ruang interstitial juga
akan terjadi bila tekanan onkotik menurun.
Bila pembuluh darah mengalami obstruksi, maka tekanan hidrostatik pembuluh darah
akan meningkat yang akan menyebabkan perpindahan cairan ke ruang interstitial.
Maka etiologi untuk edema adalah :
Hipoalbuminemia
Kelainan jantung yang menyebabkan janung tidak dapat memompa dengan adekuat
sehingga cairan akan bertumpuk
Trauma vaskular yang akan mengakibatkan permeabilitas kapiler meningkat.
Inflamasi
Konsumsi obat-obatan tertentu.
Kelainan katup
3. Mekanisme kardiomegali
Kerusakan myocardium ventrikel kanan dan kiri sehingga jantung tidak dapat
memompa.
Adanya peningkatan hambatan di vaskular sehingga sebagai kompensasinya jantung
akan memompa lebih kuat. Jantung yang terus menerus memompa dengan kuat akan
mengalami hipertrofi.
Tetralogy of fallot
Stenosis katup aorta ataupun pulmonal.
Usia tua
Congenital defect dan kelainan embriologi
Jenis kelamin
Aktivitas fisik.
Diet yang dapat menyebabkan atherosclerosis
Obesitas
Hipertensi
Perkusi
Menentukan batas jantung utuk dapat mengetahui ukuran jantung
Dengan melakukan perkusi, dapat ditemukan perubahan suara pada daerah paru
dari sonor menjadu dull. Hal ini menandakan jantung telah membesar dan
mendesak paru.
Auskultasi
Untuk mendengar suara katup dan menentukan lokasi katup. Bila terjadi
pembesaran jantung maka akan terjadi pergeseran lokasi katup.
Menentukan adanya bunyi tambahan seperti murmur.
mendengar suara abnormal pada pericardium, friction rub.
Pemeriksaan Penunjang
X-ray : untuk melihat adanya kardiomegali. Penentuan kardiomegali yakni dengan
Cardiothoracic Index (CTI). Bila CTI lebih dari 50% maka dapat ditentukan
bahwa pasien mengalami kardiomegali.
CTI = lebar jantung di bagian terlebar / lebar sinus costofrenikus.
Electrocardiogram (ECG)
Echocardiography
Uji darah : untuk melihat hipoalbumin dan untuk menguji biomarker (CKMB dan
troponin)
Lokal Sistemik
9. Tatalakasana
Obat hipertensi untuk mengatasi hipertensi
Menghentikan kebiasaan rokok
β-blocker
ACE inhibitor
Diet rendah garam
Antagonis kalsium
Terapi oksigen
Gejala
Diagnosis :
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis Banding
Tata Laksana
Skema hasil step 4