Anda di halaman 1dari 1

Anti-dsDNA antibodies berhubungan dengan SLE dan nefritis lupus, namun tidak memiliki hubungan dengan

subakut kutaneus lupus dan discoid lupus. Menurut beberapa hasil penelitian 65.9% pasien dengan SLE aktif
memiliki titer anti ds-DNA positif, sedangkan 26.2% pasien dengan SLE inaktif dan 7.9% orang sehat
dengan ds-DNA positif. Menurut hasil studi, terdapat hubungan kuat antara aktivitas dari penyakit dengan
titer dari anti ds-DNA, dimana peningkatan titer anti ds-DNA akan perbungan dengan timbulnya flare
pada pasien SLE.
Selain anti ds-DNA, parameter lain yang digunakan untuk menentukan tingkat aktivitas dari SLE adalah
komplemen C3 dan C4. Pada saat terjadi flare protein dalam komplemen C3 dan C4 akan terkonsumsi, hal ini
menjadikan angka dari komplemen C3 dan C4 menjadi rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian vaughen et al
yang pertama kali mengemukakan tentang penurunan komplemen C3 dan C4 seiring dengan peningkatan dari
flare penyakit itu sendiri. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Lloyd and Schur.
Kadar titer anti ds-DNA, C3, dan C4 tidak hanya digunakan untuk menentukan aktivitas dari penyakit
sendiri, tapi dapat juga digunakan untuk memodifikasi pemberian terapi pada pasien SLE sehingga dapat
menurunkan angka kejadian flare.

Anda mungkin juga menyukai