Nim : 119106055 Nama : Zaki Maulana Nim : 119106121
1. Jelaskan mengenai self-diclosure
Proses keterbukaan diri (self disclosure) adalah proses pengungkapan informasi diri pribadi seseorang kepada orang lain atau sebaliknya. Pengungkapan tersebut biasanya disimpan atau disembunyikan dikomunikasikan kepada orang lain. Keterbukaan diri (self disclosure) telah menjadi salah satu topik penting dalam teori komunikasi sejak tahun 1960-an. Pengungkapan diri merupakan kebutuhan seseorang sebagai jalan keluar atas tekanan-tekanan yang terjadi pada dirinya. Jika komunikasi antara dua orang berlangsung dengan baik, maka akan terjadi disclosure yang mendorong informasi mengenai diri masing-masing ke dalam kuandran “terbuka”. Meskipun self disclosure mendorong adanya keterbukaan, namun keterbukaan itu sendiri ada batasnya. Artinya, perlu kita pertimbangkan kembali apakah menceritakan segala sesuatu tentang diri kita kepada orang lain akan menghasilkan efek positif bagi hubungan kita dengan orang terssebut. Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa keterbukaan yang ekstrem akan memberikan efek negative terhadap hubungan (Littlejohn, 1939: 161) A. Faktor yang Mempengaruhi Disclosure - Efek Dyadik (hubungan antara dua orang), Dalam tiap interaksi, self disclosure lebih mungkin terjadi jika individu lainnya sebelumnya juga membuka diri. - Ukuran Audience, Self disclosure lebih mungkin terjadi dalam kelompok kecil daripada kelompok besar. - Topik, Topik mempengaruhi ukuran dan tipe self disclosure. - Valensi (kualitas positif dan negatif), Self disclosure yang positif disikai dari pada yang negatif, baik pada hubungan yang intim maupun yang tidak intim. - Jenis Kelamin, Banyak riset menunjukkan bahwa wanita lebih membuka dirinya dibandingkan pria. Wanita lebih banyak menyingkapkan dirinya pada orang yang dia sukai, sedangkan pria lebih banyak pada orang yang dia percayai. - Ras, kebangsaan, dan usia, Dari penelitian Amerika Serikat terbukti bahwa pelajar berkulit hitam lebih sedikit melakukan self disclosure dibangdingkan pelajar kulit putih. Self disclosure lebih banyak terjadi pada usia 17 tahun. - Mita kita dalam suatu hubungan, Penelitian menunjukkan bahwa seseorang akan lebih terbuka kepada orang yang juga terbuka dengannya. Kita cenderung lebih membuka diri pada orang yang kita lihat atau persepsikan memiliki sifat hangat, penuh perhatian dan sportif. B. Hal-hal yang Menghambat Disclosure - Societal Bias (Bais Masyarakat), Menurut Gerard Egan, hal yang menyebabkan keengganan kita untuk melakukan self disclosure adalah kita memiliki societal bias yang telah terinternalisasi, kita telah dikondisikan untuk menolak self disclosure oleh masyarakat dimana kita tinggal. - Kekhawatiran akan hukuman, Banyak orang enggan untuk melakukan disclosure karena khawatir akan mendapatkan hukuman, umumnya dalam bentuk penolakan. - Kekhawatiran akan self knowledge (pengetahuan tentang diri), Kita telah membangun gambaran yang indah dan rasional tentang diri kita, yang menekankan aspek positif dan meminimalkan aspek negatif. Self disclosure sering memaksa kita untuk melihat melalui rasionalisasi. C. Fungsi Self Disclosure - Memberi pengetahuan tentang diri (self) - Memberi kemampuan untuk menanggulangi masalah - Sebagai pelepasan energi - Meningkatkan efektivitas komunikasi - Untuk membuat hubungan menjadi penuh arti - Untuk kesehatan psikologis D. Karakteristik Self Disclosing Communication - Secara relatif sedikit sekali transaksi komunikasi yang melibatkan disclosure tingkat tinggi. - Self disclosure biasanya terjadi antara dua orang (dyad). - Self Disclosure bersifat simetris. - Self disclosure terjadi di dalam konteks hubungan sosial yang positif. - Self disclosure biasanya tumbuh dan berkembang dengan tidak mendadak atau tiba-tiba.
2. Paparkan kaitan/keterhubungan self-dislosure dengan uncertainty reduction
Uncertainty reduction/ketidakpastian dihubungkan dengan seberapa kauh jauh kita dapat memperkirakan perilaku pada situasi tertentu. Pada umumnya orang mengetahui bagaimana berbicara dan berperilaku pada orang yang bekum dikenal sebelumnya, seperti misalkan orang itu hanya basa-basi. Namun bila lawan bicara kita mengungkapkan tentang dirinya (self disclosure) pada pertemuan pertama dengan kita atau sebaliknya justru bersikap acuh, maka terjadilah ketidakpastian perilaku, orang dapat mengalami ketidakpastian kognitif saja, ketidakpastian perilaku saja, atau bahkan keduanya baik sebelum, selama maupun setelah berinteraksi. orang mengalami periode yang sulit ketika menerima ketidakpastian sehingga ia cenderung memperkirakan perilaku orang lain, dan karenanya ia akan termotivasi untuk mencari informasi mengenai orang lain itu. Namun sebenarnya, upaya untuk mengurangi ketidakpastian inilah yang menjadi salah satu dimensi penting dalam membangun hubungan (relationship) dengan orang lain.
3. Jelaskan mengenai attraciton theory
Kita membangun hubungan dengan orang orang yang kita anggap menarik baik fisik maupun kepribadian (attractiveness), yang secara fisik dekat (proximity) & serupa dengan kita (similarity). Proximity: Orang yang hidup atau bekerja dekat kita. Satu alasan mengapa proximity mempengaruhi attraction adalah kemungkinan kita memiliki harapan positif terhadap orang yang dekat dengan kita dan memenuhi harapan ini dengan menyukai orang tersebut. Kita juga menyukai orang-orang yang kita kenal karena kita dapat lebih memprediksi perilaku mereka dan bisa jadi juga orang itu tidak terlalu menakutkan dibanding orang asing (Berger & Bradac, 1982) Similarity: tampang, tindakan dan pikiran yang saya dengan kita. Tertarik pada orang yang mirip dengan kita, kita menvalidasi diri sendiri; bahwa kita berarti untuk disukai. Matching hypothesis meramalkan bahwa meski Anda tertarik kebanyakan karena ketertarikan fisik, Anda akan berkencan dan berteman dengan orang yang sama dengan diri Anda dalam keterterikan fisik. (Walster, Walster and Berscheid, 1978). Kesamaan dalam sikap -khususnya- amat penting dalam ketertarikan satu sama lain dalam waktu yang lama, ketika orang yang tidak sama dalam sikap kurang tertarik satu sama lain (Neimeyer and Mitchell, 1988).
4. Kemukakan pengalaman komunikasi antarpribadi Anda terkait attraction
theory orang orang dikantor saya suka sekali sharing pengalaman mereka. karena sifat baik nya, membuat saya ingin dekat dengan mereka dan mengobrol dengan mereka.