Anda di halaman 1dari 4

Gambar 1.

Bagian morfologi dan anatomi Gurita

Kingdom : Animalia

Filum : Moluska

Kelas : Cephalopoda

Ordo : Octopoda

Famili : Octopodidae

Genus : Octopus

Leach, 1818

Gurita adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda (kaki hewan terletak di kepala).
Gurita terdiri dari 289 spesies yang mencakup sepertiga dari total spesies kelas Cephalopoda.
Octopus memiliki 8 lengan dengan alat penghisap berupa bulatan-bulatan cekung pada lengan
yang digunakan untuk bergerak di dasar laut dan menangkap mangsa. Hewan ini tidak memiliki
cangkang sebagai pelindung di bagian luar, hanya paruh yang merupakan bagian terkeras dari
tubuh Cara untuk membunuh mangsa adalah dengan menggigitnya menjadi bagian-bagian kecil.
Selubung bagian perut tubuh disebut mantel yang terbuat dari otot dan terlihat seperti kantung.
Gurita memiliki tiga buah jantung yang terdiri dari dua buah jantung untuk memompa
darah ke dua buah insang dan sebuah jantung untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh.
Gurita bernafas dengan menyedot air ke dalam rongga mantel melalui kedua buah insang dan
disemburkan keluar melalui tabung siphon. Insang dengan pembagian yang sangat halus, berasal
dari pertumbuhan tubuh bagian luar atau bagian dalam yang mengalami vaskulerisasi (Budianto
dan Sugiarto, 1997).

Gambar 2. Reproduksi Gurita


Sistem reproduksi gurita adalah sex terpisah (jantan dan betina) dan fertilisasi terjadi
internal. Pada beberapa spesies, yang jantan dapat dibedakan oleh adanya modifikasi alat
penghisap piringan sendi pada salah satu ujung lengannya. Adanya lengan ini digunakan untuk
menggerakkan kantong spermatofora dari dalam rongga mantel dan memasukannya ke dalam
rongga mantel betina dengan menggunakan lengan istimewa yang disebut hectocotylus.
Terkadang betina bisa menjaga sperma agar tetap hidup sampai telur menjadi matang. Setelah
dibuahi, gurita betina bisa bertelur hingga sekitar 200.000 butir. Lengan kanan ketiga biasanya
menjadi hectocotylus. Dalam dua bulan setelah kawin, yang betina menyelamatkan helaian
kelompok telur ke langit-langit sarangnya. Setelah telur menetas, larva gurita untuk sementara
waktu melayang bersama koloni plankton sambil memangsa pakan berupa copepod, larva
kepiting dan larva bintang laut sampai cukup besar dan berat untuk berada di dasar laut. Periode
sebagai larva merupakan saat penuh bahaya karena mudah dimangsa pemakan plankton sewaktu
menjadi bagian dari kawanan plankton (Octaviany, 20017)

Induk gurita sangat peduli terhadap telurnya. Mereka akan menjaga sarang dari predator
dan dengan lembut mengipaskan arus air agar telur-telurnya tidak kekurangan oksigen. Gurita
betina tidak makan selama merawat telurnya (hingga 6 bulan). Tidak lama setelah telur-telur
menetas, induk gurita akan mati. Gurita remaja tumbuh dengan kecepatan yang cepat, karena
rentang hidup gurita yang singkat. Sebagian besar spesies gurita hidup antara 12-18 bulan dan
berkembang biak sekali seumur hidup. Gurita raksasa Pasifik Utara (beratnya bisa mencapai 40
kg) mampu hidup hingga 5 tahun dalam kondisi lingkungan ideal. Setelah berumur antara 1-2
tahun, gurita dewasa siap untuk kawin. Siklus pun berulang. Contoh hewan kelas ini, antara lain :
a. Loligo indica atau cumi-cumi

b. Sepia s p. atau soton

c. Nautilus

d. Octopus vulgaris atau gurita

Daftar Pustaka
Octaviany, M. J. 2007. Berapa Catatan Tentang Aspek Biologi dan Perikanan Abalon. Oseana,32
(4) : 39- 47 .
Budiyanto, A dan Heri, S. 1997. Catatan Mengenai Si Tangan Delapa (Gurita/Octopus Spp.).
Oseana, 32(3) : 25-33.
TUGAS AVERTEBRATA LAUT
REPRODUKSI BIOLOGI
GURITA

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2019

Anda mungkin juga menyukai