Asas-Asas Kewarganegaraan
Asas-Asas Kewarganegaraan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Kemudian, pada tahun 1958 diundangkanlah Undang-Undang No. 62
Tahun 1958. Berbeda dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1946 yang
menganut asas ius soli, Undang-Undang No. 62 Tahun 1958 menganut asas
ius sanguinis (asas keturunan), walaupun dalam hal-hal tertentu masih
menganut asas ius soli. Asas ius soli dipakai oleh Undang-Undang No. 62
Tahun 1958 untuk mencegah keadaan aparteid (tanpa kewarganegaraan).
Hingga pada tahun 2006 ditetapkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan. Undang-undang ini seperti halnya Undang-Undang
No. 62 Tahun 1958, menganut asas ius sanguinis dan asas ius soli.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Keberadaan asas kewarganegaraan kerap kali menimbulkan
masalah. Hal ini karena ada negara yang menganut ius soli dan ada pula
negara yang menganut ius sanguinis. Sehingga kerap muncul masalah
bipatride, multipatride bahkan apatride.
6
terciptanya kesatuan dalam keluarga atau suami-istri, maka semuanya
harus tunduk pada hukum yang sama. Dengan kebersamaan tersebut
sehingga masing-masing tidak terdapat perbedaan yang dapat
mengganggu keutuhan dan kesejahteraan keluarga.
b. Asas persamaan derajat menyebutkan bahwa suatu perkawinan tidak
menyebabkan perubahan status kewarganegaraan masing-masing
pihak. Jadi, baik suami maupun istri tetap dangan kewarganegaraan
aslinya, sama seperti sebelum mereka dikaitkan oleh pernikahan dan
keduanya memiliki hak untuk memilih kewarganegaraan yang
dianutnya.
Dalam hukum negara juga mengatur tentang asas warga negara, yaitu
pada UU No. 12 Tahun 2006. Hukum negara tersebut membagi asas
kewarganegaraan juga menjadi dua, yaitu :
Asas kewarganegaraan umum terdiri atas empat asas, yaitu ius soli
(asas kelahiran) dan ius sanguinis (asas keturunan) yang mempunyai
pengertian yang sama dengan yang telah diterangkan di atas tadi. Selain
itu, asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang. Jadi, setiap warga negara hanya
memiliki satu kewarganegaraan, tidak bisa memiliki kewarganegaraan
ganda atau lebih dari satu. Asas kewarganegaraan ganda terbatas
adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda (lebih dari satu
kewarganegaraan) bagi anak-anak sesui dengan ketentuan yang diatur
dalam UU. Jadi, kewarganegaraan ini hanya bisa dimiliki ketika masih
anak-anak dan setelah anak tersebut berumur 18 tahun, maka ia harus
memilih atau menentukan salah satu kewarganegaraannya.
7
2. Asas Kewarganegaraan Khusus
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
hendaknya melalui makalah ini pengetahuan pembaca dapat bertambah luas
serta bagi penulis makalah dengan judul yang sama dapat menyusun makalah
dengan lebih rinci dan baik.
10