Anda di halaman 1dari 5

Nama : Bagas Aji Wijaya

NPM : 1611011114
Jurusan : S1 Manajemen (Reguler)
Mata Kuliah : Teori Ekonomi Makro 1 (SP)

UTS Teori Ekonomi Makro 1

1. Berikut ini data hipotesis perekonomian yang memproduksi 3 jenis barang,


sebagai berikut :

Barang Tahun 2015 Tahun 2016


Kuantitas Harga Kuantitas Harga
Mobil 10 Rp 2.000 12 Rp 3.000
Komputer 4 Rp 1.000 6 Rp 5.000
Jeruk 1000 Rp 1 1000 Rp 1
Pertanyaan
a. Berapa GDP Nominal tahun 2015 dan GDP Nominal tahun 2016?
b. Dengan menggunakan tahun dasar 2015, Berapa GDP Riil tahun 2015 dan tahun
2016, serta berapa persen tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2016?
Jawab :
a. GDP Nominal adalah jumlah kuantitas barang jadi yang diproduksi dikalikan
dengan harganya saat ini.
 GDP Nominal tahun 2015 = (10 x 2.000) + (4 x 1000) + (1000 x 1)
= 25.000
Jadi, GDP Nominal tahun 2015 dari ketiga jenis barang tersebut adalah
sebesar Rp 25.000
 GDP Nominal tahun 2016 = (12 x 3.000) + (6 x 5000) + (1000 x 1)
= 67.000
Jadi, GDP Nominal tahun 2016 dari ketiga jenis barang tersebut adalah
sebesar Rp 67.000
b. GDP Riil menghitung GDP dengan mengalikan jumlah output dengan harga
yang konstan, artinya tidak menggunakan harga pasar yang berlaku pada tahun
tersebut melainkan menggunakan harga tahun dasar (2015)
 GDP Riil tahun 2015 = (10 x 2.000) + (4 x 1000) + (1000 x 1)
= 25.000
Jadi, GDP Riil tahun 2015 dari ketiga jenis barang tersebut adalah sebesar
Rp 25.000
 GDP Riil tahun 2016 = (12x 2.000) + (6 x 1000) + (1000 x 1)
= 31.000
Jadi, GDP Riil tahun 2015 dari ketiga jenis barang tersebut adalah sebesar
Rp 25.000
Pertumbuhan ekonomi tahun 2016

GDPt −GDPt−1
r= ×100
GDPt −1
31.000−25.000
r= ×100
25.000

6.000
r= × 100
25.000

r=0.24= 24%

Jadi, tingkat pertumbuhan ekonomi ditahun 2016 adalah sebesar 24%

2. Jika diketahui sebuah perekonomian memiliki persamaan sebagai berikut :


C = 160 + 0,6 Yd
I = 150
G = 150
T = 150
Pertanyaan, hitunglah besarnya
a. Keseimbangan pendapatan
b. Pendapatan siap pakai
c. Pengeluaran konsumsi
Jawab :
a. Keseimbangan Pendapatan
Y=C+I+G
Y = 160 + 0.6Yd + 150 + 150
Y = 460 + 0.6Yd
0.6Yd = 460
Y = 766.6
Jadi, keseimbangan pendapatan sebuah perekonomian tersebut sebesar 766,6
b. Pendapatan siap pakai
Yd = Y – T
Yd = 766.6 – 150
Yd = 666.6
Jadi, berdasarkan perhitungan diatas pendapatan siap pakai sebesar 666.6
c. Pengeluaran konsumsi
C = C (Yd)
C = 160 + 0,6 (666,6)
C = 559,96
Jadi, Pengeluaran konsumsi sebuah perekonomian tersebut sebesar 559,96
3. Jelaskan dengan menggunakan grafik
a. Pengaruh peningkatan pendapatan nominal teradap suku bunga
b. Pengaruh penambhan jumlah uang beredar terhadap suku bunga
Jawab :
a.

Pengaruh peningkatan pendapatan nominal terhadap suku bunga yaitu dimana


saat pendapatan nominal meningkat maka uang yang beredar di masyarakat
akan meningkt,makan kebijakan moneter untuk meningkatkan tingkat suku
bunga akan dilakukan guna mengurangi banyaknya uang yang beredar
dimasyarakat. Pada kurva diatas menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan
nominal bergeser kekanan tetapi masih berada pada garis tegak lurus Ms dari
titik A ke titik A’ dan tingkat suku bunga meningkat dari titik i ke titik i’.
Artinya, pada suku bunga awal, permintaan akan uang melebihi penawaran
sehingga menaikkan tingkat suku bunga untuk menurunkan jumlah uang yang
ingin orang pegang dan menetapkan kembali ekuilibrium.
b.

Pengaruh penambahan jumlah uang yang beredar juga mempengaruhi jumlah


tingkat suku bunga dimana saat uang yang beredar meningkat maka tingkat
suku bunga juga akan meningkat guna keseimbangan harga dan inflasi yang
ada di masyarakat. Kurva ini menunjukan bahwa penambahan uang beredar
dari Ms ke Ms’mengurangi tingkat suku bunga dari I ke I’.
4. Dengan menggunakan Grafik IS-LM, gambarkan dan jelaskan
a. Bagaimana pengaruh dari ekspansi moneter terhadap suku bunga?
b. Bagaimana pengaruh dari ekspansi fiscal terhadap suku bunga?
Jawab :
a.

Grafik IS-LM diatas merupakan kurva yang memiliki pengaruh dari ekspansi
moneter terhadap suku bunga. Ekspansi moneter adalah kebijakan yang diambil
untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar dan dilakukan pada saat deflasi.
Pada kurva diatas Ekspansi moneter menggeser kurva LM, tetapi tidak menggeser
kurva IS. Ekonomi bergerak di sepanjang kurva IS, dan ekuilibrium begerak dari
titik E ke titik Em. Output meningkat dari Y1 ke Y4, dan suku bunga turun dari r1
ke r4.

b.

Ekspansi fiskal dalam keadaan ekonomi full employment yang mengakibatkan


tingkat bunga naik sementara income dan output tidak naik dapat dicegah bila
ekspansi fiskal tersebut diiringi oleh ekspansi moneter. Kenaikan supply uang
akan menurunkan tingkat bunga sehingga crowding out tidak terjadi. Hasilnya
adalah output dan income naik tetapi tingkat bunga relatif tetap. Kebijakan ini
disebut dengan kebijakan akomodatif. Pada kurva diatas awalnya keseimbangan
berada pada titik E0, kemudian pengeluaran pemerintah mengalamai kenaikan
sebesar ∆G sehingga AD juga naik. Kenaikan AD menyebabkan kurva IS bergeser
ke kanan, mengakibatkan income atau output naik dari Y0 ke Y1. Kenaikan
income menyebabkan permintaan terhadap uang naik sehingga untuk kembali ke
titik keseimbangan maka bunga juga ikut naik ke i1 sehingga tercapai
keseimbangan pada titik E1. Apabila tingkat bunga tetap pada i0 maka income
harusnya naik mencapai Y2 dengan keseimbagan E2 sesuai dengan besarnya
multiplier kali ∆G (αG ∆G). Pada titik E2 ini telah tercapai keseimbagan pada
pasar barang karena pengeluaran telah sama dengan output (income). Tetapi
karena adanya keterkaitan antara pasar barang dengan pasar uang maka perobahan
pada pasar barang (kenaikan income) menyebabkan pasar uang tidak seimbang
karena kenaikan income telah menyebabkan naiknya permintaan uang yang
selanjutnya mendorong kenaikan tingkat bunga.Peningkatan pengeluaran
pemerintah ∆G menyebabkan kurva IS bergeser ke kanan. Pada tingkat bunga
yang sama dan melalui proses multiplier income naik ke Y2 dengan titik
keseimbangan pada titik E2. Peningkatan income menyebabkan keseimbangan
pasar uang berobah karena permintaan uang naik sehingga tingkat bunga naik.
Kenaikan bunga menyebabkan investasi menurun sehingga kenaikan income
berkurang menjadi Y1.

5. Ada tiga faktor yang mempengaruhi besarnya upah, yang diaplikasikan dalam bentuk
fungsi sebagai berikut:
W = Pe F ( u, z )

a. Sebutkan dan jelaskan tiga faktor penentu upah tersebut


b. Jelaskan masing-masing pengaruh ketiga faktor tersebut terhadap besarnya upah

Jawab :

a. Tiga faktor penentu upah :


 Tingkat harga yang diharapkan (Pᵉ) adalah tingkat harga yang diharapkan
oleh individu atau perusahaan dalam penentuan upah nominal yang
diminta atau dberikan.
 Tingkat pengangguran (u) adalah orang yang ingin bekerja namun belum
memiliki pekerjaan.
 variabel lainnya (z) adalah mewakili semua faktor yang mempengaruhi
upah
b. Jelaskan masing-masing pengaruh ketiga faktor tersebut terhadap besarnya
upah
 Tingkat harga yang diharapkan Pe , Peningkatan tingkat harga yang
diharapkan menimbulkan peningkatan upah nominal, dalam proporsi
yang sama
 Tingkat pengangguran u , Peningkatan pengangguran menimbulkan
penurunan upah nominal
 Variabel catchall mempengaruhi besarnya upah karena catchall yang
mewakili semua faktor yang mempengaruhi upah berdasarkan tingkat
harga yang diinginkan dan tingkat pengangguran. Berdasarkan definisi
z, peningkatan z menimbulkan upah nominal.

Anda mungkin juga menyukai