Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
Terjemahnya :
B. Zaman Penjajahan
Sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dengan keras untuk
memperkuatdan mengintensifkan kekuasaannya di seluruh Indonesia. Mereka ingin
membulatkan hegemoninya sampai kepelosok pelosok Nusantara. Melihat praktek-
praktek penjajahan Belanda tersebut maka meledaklah perlawanan rakyat di berbagai
wilayah Nusantara. Dorongan cinta tanah air menimbulkan semangat untuk melawan
penindasan dari Belanda, namun sekali lagi karena tidak adanya satua dan persatuan
Setelah Majapahit kerajaan Hindu Budha runtuh pada abad XVI maka
berkambanglah agama Islam dengan pesatnya di Indonesia. Bersama dengan itu maka
berkambang pula kerajaan-karajaan Islam seperti kerajaan Demak. Selain itu,
berdatangan orang-orang Eropa di nusantara. Mereka itu antara lain orang Portugis
yang kemudian diikuti oleh orang-orang Spanyol yang ingin mencari pusat tanaman
rempah-rempah. Pada awalnya bangsa Portugis berdagang, namun lama-kelaman
mulai menunjukan peranannya dalam bidang perdagangan yang meningkat menjadi
praktek penjajahan misalnya Malaka pada tahun 1511. Pada akhir abad ke XVI
bangsa Belanda datang pula ke Indonesia dengan menempuh jalan yang penuh
kesulitan. Untuk menghindarkan persaingan diantara mereka sendiri, kemudian
mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama VOC (Verenigde Oost
Indische Compaignie) yang dikalangan rakyat dikenal dengan istilah ‘kompeni’.
Di Makasar yang memiliki kedudukan yang sangat vital berhasil juga dikuasai
kompeni tahun 1667 dan timbullah perlawanan dari rakyat Makasar di bawah
Hasanudin. Menyusul pula wilayah Banten (Sultan Ageng Tirtoyoso) dapat
ditundukkan pula oleh kompeni pada tahun 1684. Perlawanan Trunojoyo, Untung
Suropati di Jawa Timur pada akhir abad ke XVII nampaknya tidak mampu
meruntuhkan kekuasa. Demikian kompeni pada saat itu. Demikian pula ajakan Ibnu
Iskandar pimpinan Armada dari Minangkabau untuk mengadakan perlawanan
bersama terhadap kompeni juga tidak mendapat sambutan yang hangat. perlawanan
bangsa Indonesia terhadap penjajahan yang terpencar-pencar dan tidak memiliki
koordinasi tersebut banyak mengalami kegagalan sehingga banyak menimbulkan
korban bagi anak-anak bangsa.
Dorongan akan cinta tanah air ini yang menimbulkan semangat untuk
melawan penindasan belanda, namun sekali lagi karena tidak adanya kesatuan dan
persatuan di antara mereka dalam melawan penjajah, maka perlawanan terebut
senantiasa kandas dan menimbulkan banyak korban.Penghisapan mulai memuncak
ketika Belanda menerapkan sistem monopoli melalui tanam paksa (1830-1870)
dengan memaksakan beban kewajiban terhadap rakyat.
Dan masih banyak pergerakan nasional lainnya yang bermunculan saat itu.
Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan ulang tahun Kaisar Jepang,
memberikan hadiah ulang tahun kepada bangsa indonesia yaitu kemerdekaan tanpa
syarat setelah panghancuran Nagasaki dan Hirosima oleh sekutu. Janji ini diberikan
karena Jepang terdesak oleh tentara Sekutu. Bangsa Indonesia diperbolehkan
memperjuangkan kemerdekaannya, dan untuk mendapatkan simpati dan dukungan
bangsa Indonesia maka Jepang menganjurkan untuk membentuk suatu badan yang
bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Zyumbi
Tiosakai. Pada hari itu juga diumumkan sebagai Ketua (Kaicoo) Dr. KRT. Radjiman
Widyodiningrat dan beranggotakan 60 orang yang berasal dari pulau Jawa,Sumatra,
Maluku, Sulawesi dan beberapa orang peranakan Eropa, Cina dan Arab yang
kemudian mengusulkan bahwa agenda pada sidang BPUPKI adalah membahas dasar
negara.
Sidang BPUPKI pertama (29 Mei – 1 Juni 1945) dengan pembicaranya adalah Mr.
Muh. Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno. Mereka semua berpidato
guna membahas tentang rancangan usulan hukum dasar negara. Menurut Soekarno dalam
pidatonya, dasar bagi Indonesia merdeka adalah dasarnya suatu negara yang akan
didirikan yang disebutnya philosophische gronsag, yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan
pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya akan didirikan gedung Indonesia yang
merdeka.
Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 Muh. Yamin mengusulkan calon rumusan
dasar negara sebagai berikut:
Secara Lisan
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusian
3. Peri Ketuhanan
4. Peri kerakyatan (permusyawaratan, peerwakilan, kebijaksanaan)
5. Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial).
Secara Tertulis
Dalam pidatonya Prof. Dr. Supomo mengemukakan teori-teori negara sebagai berikut:
1. Paham kebangsaaan
2. Warga Negara berhak tunduk kepada Tuhan dan supaya setiap saat ingat kepada
Tuhan
3. Sistem badan permusyawaratan
4. Ekonomi Negara bersifat Asia Timur Raya
5. Hubungan antar bangsa yang bersifat Asia Timur Raya
Dalam hal ini Ir. Soekarno menyampaikan dasar negara yang terdiri atas lima
prinsip yang rumusanya yaitu:
1. Nasionalisme(kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme dan peri kemanusiaan
3. Musyawarah mufakat perwakilan atau demokrasi,
4. kesejahteraan social
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara
dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Kedua (10-16 Juli 1945) dalam siding ini membahas Dasar Negara. Dalam sidang
ini dibentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang dan populer disebut dengan “panitia
sembilan” yang anggotanya adalah sebagai berikut:
1. Ir. Soekarno
2. Wachid Hasyim
3. Mr. Muh. Yamin
4. Mr. Maramis
5. Drs. Moh. Hatta
6. Mr. Soebarjo
7. Kyai Abdul Kahar Muzaki
8. Abikoesmo Tjokrosoejoso
9. Haji Agus Salim
Panitia sembilan ini mengadakan pertemuan secara sempurna dan mencapai suatu
hasil baik yaitu suatu persetujuan antara golongan islam dengan golongan kebangsaan.
Panitia sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan yang
dituangkan dalam Mukadimah Hukum Dasar, alinea keempat dalam rumusan dasar negara
sebagai berikut:
Dalam sidang BPUPKI kedua ini pemakaian istilah hukum dasar diganti dengan
istilah undang-undang dasar. Keputusan penting dalam rapat ini adalah tentang bentuk negara
republik dan luas wilayah negara baru. tujuan anggota badan penyelidik adalah menghendaki
Indonesia raya yang sesungguhnya yang mempersatukan semua kepulauan Indonesia.
Susunan Undang Undang Dasar yang diusulkan terdiri atas tiga bagian yaitu :
1. Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan dimuka dunia atas Penjajahan
Belanda
2. Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar negara Pancasila
Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku sehingga
seluruh komponen bangsa terutama para intelektual muda dapat memberikan ide-ide baru dan
kreatif untuk merevitalisasi Pancasila dalam realitas kehidupan berbangsa dan bernegara..