Anda di halaman 1dari 17

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN SEKOLAH

MASALAH KESISWAAN DI INDONESIA

Dosen pengampu : Dr. Hj. Nevrita., M.pd.

DISUSUN OLEH:

1. SHINTA WULANDHARI 170388203020


2. SALMA AFIFAH WARDIYAH 170388203021
3. UMMAIRA NOERRIZKY 170388203033

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata
kuliah Administrasi dan manajemen sekolaj ini dapat selesai sesuai dengan waktunya.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW dan
semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya Amin. Makalah ini disusun dengan
tujuan sebagai informasi serta untuk menambah wawasan khususnya dalam studi
Administrasi dan manajemen sekolah.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih pemikiran
khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah
ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk
itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.

Tanjung pinang, 23 maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah proses menjadi, yakni menjadikan seseorang menjadi dirinya sendiri
yang tumbuh sejalan dengan bakat, watak,kemampuan, dan hati nuraninya secara utuh.
(Mulyasana, 2011 : 2). Terkait dengan dasar pendidikan, pendidikan berarti usaha sadar yang
dilakukan untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya yang tumbuh sejalan dengan bakat, watak, kemampuan dan
hati nuraninya secara utuh.

Setiap anak didik mempunyai kebutuhan dan perkembangan yang berbeda sehingga
sekolah perlu menyelenggarakan berbagai program sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
perkembangannya tersebut. Agar program yang telah disusun, guru yang telah diangkat dan
sarana prasarana dapat dimanfaatkan sebaik mungkin siswa perlu dimana sedemikian
sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Manajemen kesiswaan adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang
berkaitan denga siswa, yaitu dari mulai masuknya siswa samoai dengan keluarnya siswa
tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga. (Hendayat Soetopo dan Wasty Soemanto
dalam Eka Prihatin, 2011 : 4).

Setiap peserta didik memiliki potensi, bakat dan perkembangan yang beragam, sehingga
pendidik diharuskan mampu mengarahkan karakter dari setiap siswa itu sendiri, agar
pendidik mampu mengarahkan peserta didik dalam memilih dan mengembangkan bakat
siswa secara individu.

Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis yang dimiliki
seseorang. Kemampuan khusus itu biasanya berbentuk keterampilan atau sesuatu bidang
ilmu, misalnya kemampuan khusus (bakat) dalam bidang seni music, suara, olahraga,
matematika, bahasa, ekonomi, teknik, perguruan, sosial, agama, dan sebagainya
(M.Dalioni,2010:127).
Dalam lembaga pendidikan terdapat beberapa tugas management kesiswaan dalam
mengembangkan bakat siswa diantaranya adalah pembinaan dan pelayanan siswa. Adapun
tugas pokok management kesiswaan, dalam pembinaan dan pelayanan siswa yaitu melalui
kegiatan kegiatan yang bersifat normal maupun informal. Kegiatan formal meliputi kegiatan
intrakulikuler, kokurikuler maupun ekstrakulikuler. Sedangkan kegiatan informal meliputi
hubungan antar siswa hubungan dengan guru, dan hubungan personil sekolah lainnya serta
dalam masyarakat.

Dalam hal ini kenyataanya ada beberapa sekolah yang masih belum bisa menjadi
pendukung dalam mengembangkan bakat siswa, seharusnya sekolah lebih memperhatikan
kebutuhan siswa dan memenuhi kebutuhan siswa dengan cara menjadi pelayan yang baik
dalam administrasi dan manajemen kesiswaan. Oleh karena itu diperlukan layanan bagi siswa
atau peserta didik yang dikelola dengan baik. Manajemen kesiswaan berupaya mengisi
kebutuhan akan layanan yang baik tersebut, mulai dari siswa tersebut mendaftarkan diri ke
sekolah sampai siswa menyelesaikan studi mereka di sekolah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Manajemen Kesiswaan
2. Apa saja permasalahan dalam manajemen kesiswaan?
3. Bagaimana solusi atau cara menyelesaikannya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa itu Manajemen Kesiswaan dan mendeskripsikan peran


Manajemen Kesiswaan
2. Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang ada dalam Manajemen Kesiswaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut
BAB II

ISI

2.1 Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang


berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut
dari suatu sekolah. Adapun ruang lingkup mengenai manajemen kesiswaan adalah
Perencanaan kesiswaan, Penerimaan peserta didik, Orientasi siswa baru, Mengatur kehadiran,
ketidak hadiran siswa di sekolah, Mengatur evaluasi peserta didik, Mengatur kenaikan tingkat
siswa, Mengatur siswa yang mutasi dan drop out, Mengatur kode etik dan disiplin siswa.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur,
serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dan fungsi manajemen kesiswaan ini adalah
berkenaan dengan pengembangan individualitas, pengembangan sosial, penyaluran aspirasi
dan harapan, pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan. Dalam manajemen kesiswaan
terdapat empat prinsip dasar, yaitu Siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan
obyek, kondisi siswa sangat beragam ( aspek fisikologis / kejiwaan, aspek biologis / fisik,
aspek intelektual ), Siswa hanya termotivasi belajar, Pengembangan potensi siswa tidak
hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor.
Tanggung jawab kepala sekolah secara garis besar yang berhubungan dengan
manajemen kesiswaan adalah memberikan layanan kepada siswa dengan cara memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya secara efektif dan efisien. Adapun kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala
sekolah dalam manajemen kesiswaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama, yaitu
Masalah kegiatan penerimaan siswa baru, Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar,
pembinaan siswa dan pemantapan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa melalui program
di sekolah.
2.2 Masalah Utama dalam Bidang Kesiswaan

2.2.1   Masalah Penerimaan Siswa Baru


Penerimaan siswa merupakan proses pendataan dan pelayanan kepada siswa yang
baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh
sekolah tersebut. Dalam kegiatan ini  kepala sekolah perlu membentuk semacam kepanitiaan
yang dijadikan sebagai penerima siswa baru. Dalam hal ini kepala sekolah dapat berpedoman
pada pedoman penerimaan siswa baru yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah. Kegiatan selanjutnya setelah penerimaan siswa baru adalah pendataan siswa.
Data ini sangat diperlukan untuk melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan jika
siswa menemui kesulitan dalam belajar, memberi pertimbangan terhadap prestasi belajar
siswa, memberikan saran kepada orang tua tentang prestasi belajar siswa, pindah sekolah dan
lain sebagainya. Ada beberapa kegiatan yang lain yang harus dilakukan ketika penerimaan
siswa baru yaitu meliputi  penetapan daya tampung sekolah, penetapan syarat-syarat bagi
calon siswa untuk dapat diterima di sekolah yang bersangkutan dan pembentukan panitia
penerimaan siswa baru.
Untuk masalah yang pertama ini setiap tahun dibentuk panitia penerimaan siswa baru.
Panitia ini diserahi tugas untuk mengmanajemenkan dan mengorganisasikan seluruh kegiatan
penerimaan siswa baru. Pimpinan sekolah harus mampu memberi pedoman yang jelas kepada
panitia agar penerimaan siswa baru ini berjalan dengan lancar.
Penerimaan murid baru merupakan salah satu kegiatan yang pertama dilakukan yang
biasanya dengan mengadakan seleksi calon murid. Pengelolaan penerimaan murid baru ini
harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga mengajar-belajar sudah dapat dimulai pada hari
pertama setiap tahun ajaran baru.

Menurut Ismed Syarief  langkah-langkah penerimaan murid baru pada garis besarnya adalah
sebagai berikut:
1)Membentuk panitia penerimaan murid
2)Menetukan syarat pendaftaran calon murid
3)Menyediakan formulir pendaftaran
4)Pengumuman pendaftaran calon
5)Menyediakan buku pendaftaran
6)Waktu pendaftaran
7)Penentuan calon yang diterima
Setelah penerimaan siswa baru, harus dibuat pencatatan Murid dalam buku Induk,
Murid yang baru perlu dicatat segera dalam buku besar biasa disebut buku induk atau buku
pokok. Catatan dalam buku induk harus lengkap meliputi data dan identitas murid. Buku
induk merupakan kumpulan daftar nama murid sepanjang masa dari sekolah itu.
Di samping identitas murid, dalam buku induk juga berisi prestasi belajar anak (daftar nilai
rapor) dari tahun ke tahun selama ia belajar di sekolah tersebut.
Setelah itu ada yang disebut Buku Klaper, buku ini berfungsi untuk membantu buku induk
memuat data murid yang penting-penting. Pengisiannya dapat diambil dari buku induk tetapi
tidak selengkap buku induk itu.
Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data murid, apalagi belum
diketahui nomor induknya. Hal ini mudah ditemukan dalam buku klaper karena nama murid
disusun menurut abjad.
Kemudian Tata Tertib murid. Menurut instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tanggal 1 Mei 1974, No 14/U/1974, tata tertib sekolah ialah ketentuan-ketentuan yang
mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi terhadap pelanggarannya.
Pada dasarnya tata tertib untuk murid adalah sebagai berikut:
A.    Murid harus datang di sekolah sebelum pelajaran dimulai.
B.    Murid harus sudah siap menerima pelajaran sesuai dengan jadwal sebelum pelajaran itu
dimulai
C.    Murid tidak dibenarkan tinggal di dalam kelas pada saat istirahat kecuali jika keadaan
tidak mengizinkan misalnya hujan.
D.    Murid boleh pulang jika pelajaran telah selesai.
E.    Murid wajib menjaga kebersihan dan keindahan sekolah
F.    Murid wajib berpakaian rapi dan sopan, dan sesuai dengan yang ditetapkan sekolah
G.    Murid harus memperhatikan kegiatan ekstra kurikuler seperti: kepramukaan, kesenian,
palang merah remaja, dan sebagainya

2.    Larangan-larangan yang harus diperhatikan:


A.    Meninggalkan sekolah/jam pelajaran tanpa izin dari kepala sekolah atau guru yang
bersangkutan.
B.    Merokok di sekolah.
C.    Berpakaian tidak senonoh atau bersolek yang berlebihan.
D.    Kegiatan yang mengganggu jalannya pelajaran.
3.    Sangsi bagi murid dapat berupa :
A.    Peringatan lisan secara langsung.
B.    Peringatan tertulis dengan tembusan orang tua.
C.    Dikeluarkan sementara (di skor).
D.    Dikeluarkan dari sekolah.

2.2.2Masalah Kemajuan Belajar dan Evaluasi Belajar


Di samping itu sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap usaha
mengembangkan kemajuan belajar siswa-siswanya. Kemajuan belajar ini secara periodik
harus dilaporkan terutama kepada orang tua siswa. Ini semua merupakan tanggungjawab
pimpinan sekolah. Oleh karena itu pimpinan harus tahu benar-benar kemajuan belajar anak-
anak di sekolahnya, ia harus mengenal anak-anak beserta latar belakang masalahnya.
Laporan hasil kemajuan belajar hendaknya tidak dianggap sebagai kegiatan rutin saja, tetapi
mempunyai maksud agar orang tua siswa juga ikut berpartisipasi secara aktif dalam membina
belajar anak-anaknya. Kemudian diadakanya Evaluasi bagi siswa-siswa bertujuan untuk
mengetahui perkembangan siswa-siswa, untuk mengetahui metode pengajar, untuk mencari
perbaikan bagi siswa .

2.2.3 Masalah Bimbingan


Masalah yang juga erat hubungannya dengan kemajuan belajar ini ialah masalah
bimbingan. Tugas sekolah bukan hanya sekedar memberi pengetahuan dan ketrampilan saja,
tetapi sekolah harus mendidik anak-anak menjadi manusia seutuhnya. Oleh karena itu tugas
sekolah bukan saja memberikan berbagi ilmu pengetahuan tetapi juga membimbing anak-
anak menuju ke arah kedewasaan. Dalam rangka ini maka tugas pimpinan sekolah ialah
menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Dengan kegiatan
bimbingan ini maka anak-anak akan ditolong untuk mampu mengenal dirinya, kekuatan-
kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. Anak-anak akan ditolong agar mampu mengatasi
masalah-masalahnya yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Dengan demikian
diharapkan anak-anak akan dapat bertumbuh secara sehat baik jasmani dan rohaninya serta
dapat merealisasikan kemampuannya secara maksimal.
Pembinaan siswa adalah pembinaan layanan kepada siswa baik didalam maupun di
luar jam pelajarannya di kelas. Dalam pembinaan siswa dilaksanakan dengan menciptakan
kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas belajar mereka. Dalam hal ini langkah-
langkah yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah adalah memberikan orientasi kepada
siswa baru, mengatur dan mencatat kehadiran siswa, mencatat prestasi dan kegiatan yang
diraih daan dilakukan oleh siswa dan mengatur disiplin siswa selaku peserta didik di sekolah.
Di samping itu seorang kepala sekolah juga dituntut untuk melakukan pemantapan program
siswa. Hal ini berkaitan dengan selesainya belajar siswa. Apabila siswa telah selesai dan telah
menamatkan studinya, lulus semua mata pelajaran dengan memuaskan, maka siswa berhak
mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah. Untuk mencapai dan
melaksanakan tugas-tugas tersebut, seorang kepala sekolah selaku pengelola sekolah harus
melakukan hal-hal berikut ini yaitu meliputi pengelolaan perencanaan kesiswaan,
mengadakan pembinaan dan pengembangan kegiatan siswa serta mengevaluasi kegiatan
ekstra kurikuler.

2.3 Masalah yang sering dihadapi siswa dalam proses pembelajaran

Jenis-jenis masalah yang dialami murid sekolah dasar bisa bermacam-macam.


Prayitno (1985) menyusun serangkaian masalah murid sekolah dasar. Masalah-masalah itu
diklarifikasikan atas:

1.  masalah perkembangan jasmani dan kesehatan.


2.  masalah keluarga dan rumah tangga.
3.  masalah-masalah psikologis.
4. masalah-masalah social.
5.  masalah kesulitan dalam belajar.
6.   masalah motivasi dan pendidikan pada umumnya.

Masalah-masalah yang sering dihadapi siswa dalam prposes belajar mengajar dan
solusinya yaitu :

1. Anak yang sulit memahami


Penyebabnya adalah
·         Faktor lingkungan,
·         anak yang sulit memahami dikarenakan kelas tidak nyaman dan tidak kondusif
Solusinya adalah :
·            membuat dan membangun anak untuk biasa hidup disiplin dan mandiri maka harus
dimulai dari lingkungan keluarga secara khusus dan lingkungan sekitarnya secara umum.
·         Kalau dari lingkungan pendidikan anak itu di berikan pengulangan kepada materi yang
belum dia pahami / anak itu diberi penjelasan pelan-pelan sehingga anak itu bisa paham
terhadap apa yang belum di pahaminya.

2.   Anak yang bodoh

Penyebabnya adalah :

·               Kurang belajar, kurang disiplin, kurang memanfaatkan waktu, kurangnya


memperhatikan, kurangnya mengulang pelajaran, tidak ada rasa percaya diri, banyak
bermain/menyampingkan pelajaran, malas.

Solusinya adalah :
·               selalu memberikan perhatian yang lebih kepada anak yang bodoh, memberikan saran,
motivasi dan selalu memberikan cara yang mudah di dalam belajar agar mudah dipahami, dan
memberikan cara yang terbaik sesuai denga kemampuan anak itu sendiri.

3. Anak yang nakal

Penyebabnya adalah :

·                  Pengaruh lingkungan yang kurang baik, perhatian orang tua yang kurang terhadap anak,
pergaulan, kurang terkontrol.

Solusinya adalah :
·                  pada dasarnya anak semacam ini kurang terkontrol, baik dari lingkungan mereka atau
dari tempat mereka belajar. Anak yang nakal itu bisa diakibatkan dari kurangnya seorang
guru melihat dan mengamati character anak dan sifat anak itu sendiri. Pada dasarnya apabila
anak itu sudah di dekati maka anak itu akan manut dan patuh.

4. Anak yang pemalu

Penyebabnya adalah:
·               biasanya dari faktor anak itu sendiri, dan apabila tidak dirubah maka akan selamanya
anak itu jadi pemalu terus, tetapi anak yang pemalu bukannya tidak bisa, mungkin ada faktor
lain

Solusinya adalah :
·                  tidak segampang itu kita merubahnya. Ini perlu perlahan-lahan. Anak semacam ini kita
ajak belajar di ruangan terbuka dan kemudian dia bisa bertanya dengan leluasa karena bebas.
Bisa saja apa yang ditanyakan itu biasa-biasa saja, tetapi lewat itu kita bisa melatih anak itu
untuk bertanya supaya tidak malu dan hal tersebut perlu dilakukan berulang-ulang sampai
anak itu percaya diri.

5. Anak yang malas.

Penyebabnya adalah:

·                     kurangnya daya semangat dan motivasi,dan kurang terkontrol di dalam lingkungannya


sendiri. Kadangkala anak semacam ini manja dan malas belajar dan berfikir dan kurang
kreatif, adanya minat belajar kurang dari pergaulan terlalu bebas tak bisa di kendalikan
karena pengaruh lingkungan terlalu bebas.

Solusinya adalah :
·                     anak seperti ini jangan di biarkan terlalu bebas dan jangan di biarkan bermalas-
malasan. Biasanya anak yang malas tidak tau apa yang harus dikerjakan sehingga apa yang
harus dikerjakan dia lalai dan lupa akan kewajibannya. Kita bisa merubahnya dengan sebuah
tindakan dengan memberikan sebuah stimulus yaitu: rangsangan sehingga anak itu bisa
terpacu,dan nasehat yang bersifat mendidik.

6. Kurang motivasi dalam belajar.

Penyebabnya:
·                  kurangnya kemampuan yang dimiliki, kuranganya prasarana, seperti contoh buku yang
masih minim.

Solusinya adalah :
·         anak yang kurang termotivasi selama belajar pada awalnya kita harus memberikan
perlakuan yang khusus.
7. Sulit memperhatikan

Penyebabnya
·         anak yang sulit memperhatikan yang sering kali dari faktor materi yang tidak
menyenangkan/ anak itu tidak suka terhadap materi yang diajarkan dan tidak suka terhadap
guru yang mengajar karena biasanya kalau murid tidak suka memperhatikan sampai-sampai
guru yang mengajar tidak di sukai. Sebaliknya kalau materinya menarik dan anak suka
otomatis gurunya pun di senangi.

Solusinya adalah :
·      anak harus di berikan semacam rangsangan terlebih dahulu supaya bagaimana anak itu
senang dulu dan membangkitkan rasa keingintahuannya sehingga anak pada akhirnya
memperhatikan, karena guru memberikan metode belajar dengan cara menarik dan
membangkitkan rasa ingin tahu anak.

8. Daya ingat yang lemah

Penyebabnya ialah:
·         dari faktor keturunan dan lingkungan /Biologis.

Solusinya adalah :
·            Ingatan yang lemah sering kali di tinjau dari faktor keturunan dan ingatan yang lemah
biasanya kurangnya mengulang apa yang di pelajari dan biasanya tidak membiasakan diri.

9. Berfikir lambat

Penyebabnya:
·            Tidak pernah mencoba untuk berfikir secara cepat ini juga di sebabkan perbedaan
character manusia ada yang daya pikirnya cepat ada yang daya pikirnya lambat( split
personality), lambat dalam berfikir,dan mengacu kepada lambat dalam berprilaku,dan
berusaha sesungguhnya merupakan penyakit fisik akibat dari adanya disfungsi sel-sel otak,
sekalipun gejala- gejalanya tampak dalam pikiran, perasaan dan prilaku.
Solusinya adalah :
·             melatih otak untuk terus menerus untuk berfikir cepat dan menghapal cepat kalau sudah
terbiasa maka kebiasaan perfikir lambat Akan hilang belahan lahan intinya kita harus bayak
menggali potensi otak selama ini yang kita miliki yaitu meninggalkan hal hal yang lambat
kita lakukan maka kita lakukan dengan cepat dan tertata.

10. Anak yang suka membolos.

Penyebabnya adalah

·                  Salah satu penyebabnya adalah tidak suka terhadap materi yang di sampaikan terutama
pelajaran yang banyak di takuti siswa seperti pelajaran berhitung , matimatika, fisika, dan
kimia terutama bahasa inggris bagi anak yang tidak sekali minat belajar bahasa.

Solusinya adalah :
·                  salah satu jalan keluarnya adalah bagiamana seorang guru mampu mengkondisikan
kelas dengan baik atau mengorganisir siswa supaya siswa itu tertarik di dalam belajar dan
tidak membolos memang ini suatu hal yang sulit tetapi kita harus terus mencoba. Salah satu
contoh dulu di sekolah kami ada anak yang malas, suka membolos. Tetapi kiat kiat seorang
guru dengan Cara melalui pendekataan baik sekali guru itu mampu meluluhkan anak yang
tadi nya suka bolos tidak bolos lagi bagaimana caranya: caranya adalah: guru itu di setiap
pelajaranya selalu di berikan perhatian kepada anak ini dengan cara di panggil namanya.
Seperti akhmad tolong ambilkan saya absensi hadir di Kantor nah kemudian si akhamd di
suruh mengkoordidnir kelas tersebut, dengan Cara tolong di absen teman temannya dan bagi
yang tidak masuk atau bolos di centang ternyata tidak ada yang bolos terus menerus setiap
jam pelajaran itu si akhmad berkewajiban mengabsen temannya dan lambat laun dia tidak
bolos lagi. Karena dia atau kewajibanya setiap masuk kelas siswa di absen oleh dia.

11. Anak yang minder

Penyebabnya

·         Kurangnya percaya diri


·         Sering nya malu terhadap teman teman yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
·         Salah satu hal keterbatasan kemampuan yang di miliki.
·         Anak ini minder biasanya yang sering kita temukan adalah anak yang tidak normal, dari
segi bentuk pisik
Solusinya adalah:

·         Di berikan perhatian yang khusus atas keterbatasanya.


·         Harus di perhatikan dengan lebih, dan di berikan support yang penuh
·         Di berikan semacam tugas yang agag bisa di kerjakan sesuai dengan kemampuan yang di
miliki.
·         Bentuk pendekatan yang di lakukan kepada anak ini harus di bedakan dengan anak lebih.

12. Anak yang suka tidur di setiap jam pelajaran.

Penyebabnya adalah
·         anak yang suka tidur biasa biasanya di sebabkan oleh pactor kebiasaan apalagi kalau jam
terakhir, dan suka begadang di malam hari sehingga anak itu tida konsentrasi di dalam
belajar. Dan biasanya guru jengkel melihat anak yang suka tidur dan seorang guru
memberikan semacam sangsi yaitu berupa berdiri di depan kelas ada solusi yang lebih tepat
dari itu.

Solusinya adalah :
·             bagi seorang guru apabila ada anak yang tidur terutama pada saat jam jam terakhir maka
seorang guru harus bisa membangunkan anak dengan cara yang jitu yaitu pintar membuat
suasana jadi ceria yaitu dengan cara guru harus pandai membuat gurauan yang bisa membikin
anak itu jadi tertawa.

13. Bermain game online

Ditinjau dari penyebab atau dampak dari anak-anak khususnya pelajar dalam bermain
game online memberikan berbagai pengaruh buruk, baik itu terhadap fisik maupun psikisnya.
Dampak fisiknya dapat berupa kelelahan pada anggota tubuhnya karena terlalu lama bermain
yang menyebabkan kesehatan tubuhnya menurun. Sedangkan dari dampak psikisnya yaitu
menimbulkan anak tersebut menjadi mudah memiliki rasa marah, tidak dapat mengontrol
emosi yang disebabkan karena kekalahan dalam bermain.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara pelajar yang bermain game
online dengan prestasi belajar di sekolah. Sebagai seorang pelajar, tugas seklah merupakan
kewajiban yang harus diutamakan. Perilaku malas karena lebih senang bermain game online
menjadikan menunda mengerjakan tugas yang akan berpengaruh pada prestasi belajar.
Langkah yang harus diambil untuk meminimalisir dampak dari game online terhadap pelajar
ialah memberikan pengarahan agar bisa menyeimbangkan antara bermain dengan belajar.
Khususnya pelajar adalah penerus bangsa, maka jangan dibiarkan jika prestasinya menurun.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen kesiswaan termasuk salah satu bagian dari manajemen sekolah secara
keeluruhan. Diantara manajemen-manajemen tersebut, manajemen kesiswaan menduduki
tempat yang sangat penting, karena sentral layanan pendidikan di sekolah ada pada
pesertadidik.
Kegiatan manajemen kesiswaan merupaka bagian penting dalam penyelenggaraan
kegiatan pendidikan sekolah. Program-program kegiatan manajemen ke peserta didik yang
diselenggarakan harus di dasarkan kepad kepentingn dn perkembangan peningkatan
kemampuan peserta didik dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotor dan sesuai dengan
keinginan, bakat, dan minat peserta didik. Pengadaan program kegiatan manajemen
kesiswaan diharapkan dapat menghasilkan keluaran yang bermutu.
Penyelenggaraan sekolah yang bermutu perlu didukung oleh ketersediaan layanan kepada
peserta didik yang layak dan mampu memadai dalam kuantitas maupun kualitas.
DAFTAR PUSTAKA

http://ecinhartina.blogspot.com/2011/05/masalah-masalah-yang-sering-di-hadapi.html

http://sitimaymunahborbat.blogspot.com/2013/06/bab-i-pendahuluan-1_4.html

https://www.kompasiana.com/isnatusdyahmeganingrum/5dcbaead097f363c8073fbd2/da
mpak-bermain-game-online-terhadap-prestasi-belajar-siswa-di-sekolah?page=all

Anda mungkin juga menyukai