DISUSUN
OLEH:
1. ALDI MAULANA
2. JULIANTI
3. UMI ANIFAH
PRODI: KOMUNIKASI & PENYIARAN ISLAM
DOSEN PEMBIMBING: SANUSI,S.Sos.I,MA
Alhamdulillah, Puji syukur kami berikan kehadirat Allah SWT , karena telah
melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman kami yang telah
berkontribusi dengan memberikan referensi-referensi buku sehingga makalah ini bisa
tersususn dengan baik dan rapi.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan para
pembaca. Namun terlepas dari itu,kami sadar bahwa masih banyak kekurangan. Karna
sesungguhnya pun manusia memang tempat salah hanya Allah SWT yang paling
sempurna.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A. Pengertian Media Dakwah.......................................................................... 2
B. Peranan Media Dakwah .............................................................................. 3
C. Media Tradisional dan Modern................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah adalah usaha secara sadar yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok.
Dakwah perlu dikelola secara profesional agar berhasil secara efektif dan efisien. Proses
terjadinya dakwah karena adanya interaksi dari sejumlah unsur yang meliputi, Da’i, mad’u,
dan sarana/media.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengertian media?
2. Bagaimana peran media dalam keberhasilan dakwah!
3. Apa saja jenis media dakwah?
1
Dr.Wardi Bachtiar,metodologi penelitian ilmu dakwah, Jakarta : Logos,1997.hal. 35
2
Darwanto Sastro Subroto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta : Duta wacana university press, 1995
halaman.35
Dengan adanya media dakwah yang ada, maka da’i harus dapat memilih
media yang paling efektif untuk mencapai tujuan dakwah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu memilih media adalah
sebagai berikut :
1. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk keseluruhan dakwah
atau tujuan dakwah.
2. Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah yang ingin dicapai.
3. Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan sasaran dakwahnya.
4. Media yang dipilih sesuai dengan materi dakwahnya.
5. Dilakukan dengan cara obyektif .
6. Kesempatan dan ketersediaan media perlu mendapat perhatian.
7. Efektivitas dan efisiensi harus diperhatikan.
a. Media Visual
Media visual adalah Bahan-bahan atau alat-alat yang dapat dioperasikan
untuk kepentingan dakwah melalui indra penglihatan. Contohnya :
1. Film slide
Film slide adalahRekaman gambar pada film positif yang telah
diprogramkan sedemikian rupa. Kelebihannya yaitu mampu memberikan
gambaran yang cukup jelas kepada audience. Sedangkan, kekurangannya
adalah harus punya skill dalam bidang fotografer dan grafis. Juga
diperlukan ruangan khusus dengan menggunakan alat listrik.
2. Overhead Proyektor(OHP)
OHP adalah Perangkat keras yang dapat memproyeksikan program
kedalam screen dari program yang telah disiapkan melalui plastik
transparan.3 Kelebihannya adalah program dapat disusun sesuai dengan
selera da’i. Sedangakan kelemahannya adalah memerlukan ruangan
khusus yang beraliran listrik.
3. Gambar dan Foto
Gambar dan foto adalah Dua materi visual yang sering dijumpai
dimana-mana. Kelebihannya adalah kesesuaian dengan perkembangan
Islam melalui surat. Kelemahannya Da’i harus bisa memonitor langsung
keberhasilan dakwah.
b. Media Audio
3
Ibid hlm 90-91. Juga Benny Agus Pribadi,M.A., dan Dra. Yuni Kartini, M.Sc., Media Teknologi
Media audio adalah Alat-alat yang dioperasikan sebagai dalam sarana
kegiatan berdakwah yang ditangkap melalui indra pendengaran. Contoh:
1. Radio
Dalam pelaksanaan dakwah, penggunaan radio sangatklah efektif
dan efisien. Melalui radio, suara dapat dipancarkan ke berbagai daerah
yang jaraknya tidak terbatas. Contoh: radio At-Tahiriyyah.
2. Tape Recorder
Tape recorder adalah media elektronik yang berfungsi mengisi
suara ke pita kaset dan dari pita kaset yang telah berisi rekaman suara
dapat di playback dalam bentuk suara. Kelebihannya biayanya murah dan
dapat disiarkan kapan saja.
1. Televisi (TV)
TV sangat efektif untuk dgunakan sebagai media penyampaian
pesan-pesan dakwah karena kemampuannya yang dapat menyampaikan
info sangat luas. Dakwah melalui TV sendiri dapat dilakukan seperti,
ceramah, sandiwara, fragmen ataupun drama. Contoh program: Seroja
TV.
3. Video
Video dapat mengungkapkan objek dan keadaan peristiwa yang
sesungguhnya. Kelebihannya adalah menarik dan program penyiarannya
dapat di sesuaikan dengan keperluan dan kesempatan pemirsa. Sedangkan
kelemahannya kepemilikan video belum menjangkau ke segenap lapisan
masyarakat.
4
Selanjutnya baca buku jurnalistik dakwah
2. Surat Kabar
Dakwah melalui surat kabar cukup tepa dan cepat beredar diberbagai
penjuru. Karna itu dakwah melalui surat kabar sangat efektif dan
efisien.
3. Majalah
Majalah mempunyai fungsi yaitu menyampaikan informasi atau
misi yang dibawa oleh penerbitnya kepada khalayak. Majalah biasanya
punya ciri khas tertentu ada yang khusus remaja, wanita, pendidikan,
keagamaan, teknologi,olahraga,dsb.
Disamping media cetak yang telah dituliskan diatas juga dapat media cetak lain
yang dapat digunakan sebagai media dakwah, seperti brosur,buletin, dll, yang
mempunyai fungsi yang sama yaitu menyebarkan informasi melalui media cetak.
5
Prof. Dr. Moh. Ali Aziz,M.Ag, Ilmu Dakwah, PT. Fajar Interpratama Offest, Jakarta Kencana 2009, hlm 428-430
namun tidak semua media tersebut dapat dipergunakan sebagai wasilah dakwah.
Untuk pemilihan media tradisional sebagai wasilah dakwah,harus
dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Aspek efektivitas komunikasinya
Aspek kesesuaiannya dengan masyarakat setempat
Aspek legalitas dari segi pandangan ajaran islam.6
Agama Islam masuk di suatu negara pasti mempunyai sejarah yang berbeda-
beda, ada yang melalui jalur perdagangan, ada juga yang melalui jalur jajahan-jajahan
atau ekspansi, dan lain sebagainya. Islam masuk ke negara Indonesia itu melalui jalur
perdagangan, dan itu kemudian dikembangkan melalui jalur perkawinan, pendidikan
atau pesantren, tasawuf, kesenian, karena kedaan sosial, dan lain sebagainya. Namun
disini yang akan kita bahas bukan pada masuknya agama Islam melainkan pendekatan
dakwah Islamiyah pada waktu itu, karena pada waktu itu masih banyak masyarakat
dijajaran dunia masih dikategorikan sebagai masyarakat yang tradisional.
Ciri-ciri masyarakat tradisional menurut Talcott Parson :
1. Afektifitas : yaitu hubungan antar anggota masyarakat didasarkan pada
kasih sayang.
2. Orientasi kolektif yaitu lebih mengutamakan kepentingan
kelompok/kebersamaan.
3. Partikularisme yaitu segala sesuatu yang ada hubungannya dengan apa
yang khusus berlaku untuk suatu daerah tertentu saja, ada hubungannya
dengan perasaan subyektif dan rasa kebersamaan.
4. Askripsi yaitu segala sesuatu yang dimiliki diperoleh dari pewarisan
generasi sebelumnya.
Media dakwah islammiyah yang paling menonjol untuk dilakukan pada waktu itu
adalah dengan menggunakan media kesenian, dan pendidikan atau pesantren. Media ini
6
Ibid.hal 149-150
pernah dilakukan oleh para Walisongo di pulau Jawa dalam berdakwah untuk agama
islam.
Jadi dapat saya simpukan bahwa media dakwah pada masyarakat tradisional itu
terdapat dua macam media dakwah, antara lain yaitu:
a. Media dakwah menggunakan kesenian
Seni merupakan salah satu media pendekatan yang mempunyai peran yang sangat
penting dalam pelaksanaan dakwah Islam, karena media tersebut memiliki daya tarik
yang dapat mengesankan hati pendengar maupun penontonnya. Demikian juga dengan
penyebaran agama Islam di pulau Jawa dapat tersebar luas serta diterima oleh
masyarakat karena para Walisongo sebagai Da’i itu menggunakan bentuk-bentuk seni
dari budaya masyarakat setempat sebagai salah satu media dakwah pada waktu itu, yaitu
media wayang dan gamelan.
Adapun pendekatan dan pengembangan dakwah yang digunakan oleh Walisongo
yang sesuai dengan media dakwah setempat yang sedang digandrungi oleh masyarakat,
yaitu melalui gamelan. Para wali melihat bahwa gamelan dengan lagu-lagu yang
disyairkan sebagai media komunikasi dan interaksi yang mampu merubah pola pikir
masyarakat. Kesenian gamelan kemudian dimodifikasi dan disesuaikan oleh para Wali
dengan konteks dakwah atau di Islamkan. Media tradisional yang ada disekitar
masyarakat yang berupa wayang dan gamelan digunakan para Wali untuk berdakwah
sehingga membuat agama Islam dapat tersebar secara luas di Pulau Jawa. Dengan media
tersebut materi dakwah mudah ditangkap oleh masyarakat yang awam karena
pendekatan-pendekatan Walisongo yang konkrit dan realistis, ini menyatu dengan
kehidupan dimasyarakat.
b. Media dakwah menggunakan pendidikan atau pesantren
Dakwah melaui pendekatan pendidikan telah dilakukan Nabi pada masa-masa awal
berbarengan dengan dakwah Sirri (dakwah yang mengguunakan pendekatan
personal/konseling) seperti dilakukan di rumah Abu al-Arqom. Ketika Nabi hijrah ke
Madinah barulah pendidikan berkembang dan diorganisir secara sempurna. Adapun
sistem pendidikan yang dikembangkan Nabi adalah sistem kaderisasi dengan membina
para sahabat. Kemudian para sahabat mengembangkannya ke seluruh dunia. Mulai dari
Khulafaurasyidin kemudian generasi berikutnya. Dimulai dari pembinaan dan kaderisasi
di Makkah yang agak terbatas kemudian ke Madinah dengan membentuk komunitas
muslim ditengah-tengah masyarakat Madinah yang cukup heterogen.
Pendekatan ini kemudian berkembang di berbagai negara dengan bukti ketika itu
banyak negara-negara yang mendirikan universitas-universitas Islam ketika masa
kejayaan Islam, di Indonesia sendiri pendekatan ini juga ada melalui para Wali yang
membuka pesantren-pesantren untuk pengkajian ilmu-ilmu agama.
b. Media modern
Media modern yang diistilahkan juga dengan “media elektronika” yaitu media yang
dilahirkan dari teknologi. Yang termasuk media modern ini antara lain televisi, radio,
pers dan sebagainnya yang telah kami jelaskan sebelumnya. Menggunakan media modern
tertentu untuk memudahkan penyebaran dakwah misalnya:
1. Menyiarakan isi dakwahnya dengan menggunakan media audio visual seperti
televisi
2. Penyampaian dakwah dengan menggunakan media cetak seperti membuat
buku,korn atau majalah
3. Mebuat kajian dakwah menggunakan live streaming youtube atau lainnya
4. Membagi postingan dakwah dengan mengunakan Medsos (Fb,BBM,LINE,WA)
dan lainnya yang dapat memudahkan penyebaran dakwah