Anda di halaman 1dari 15

PERAN MEDIA DALAM KEBERHASILAN DAKWAH

& DAKWAH TRADISIONAL DAN MODERN

DISUSUN

OLEH:

1. ALDI MAULANA
2. JULIANTI
3. UMI ANIFAH
PRODI: KOMUNIKASI & PENYIARAN ISLAM
DOSEN PEMBIMBING: SANUSI,S.Sos.I,MA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


LANGSA
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami berikan kehadirat Allah SWT , karena telah
melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman kami yang telah
berkontribusi dengan memberikan referensi-referensi buku sehingga makalah ini bisa
tersususn dengan baik dan rapi.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan para
pembaca. Namun terlepas dari itu,kami sadar bahwa masih banyak kekurangan. Karna
sesungguhnya pun manusia memang tempat salah hanya Allah SWT yang paling
sempurna.

Langsa, November 2019

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A. Pengertian Media Dakwah.......................................................................... 2
B. Peranan Media Dakwah .............................................................................. 3
C. Media Tradisional dan Modern................................................................... 7

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 11


A. Kesimpulan ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dakwah adalah kewajiban setiap muslim yang harus dilakukan secara


berkesinambungan,yang bertujuan akhir merubah peilaku manusia berdasarkan
pengetahuan dan sikap yang benar. Yakni untuk membawa manusia untuk menjadi
pengabdi Allah SWT. Secara total dakwah berupaya mengubah suatu situasi tertentu
kepada situasi yang lebih baik menurut ajaran islam.

Dakwah adalah usaha secara sadar yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok.
Dakwah perlu dikelola secara profesional agar berhasil secara efektif dan efisien. Proses
terjadinya dakwah karena adanya interaksi dari sejumlah unsur yang meliputi, Da’i, mad’u,
dan sarana/media.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengertian media?
2. Bagaimana peran media dalam keberhasilan dakwah!
3. Apa saja jenis media dakwah?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui pengertian media.
2. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan media dalam dakwah.
3. Untuk mengetahui contoh media tradisional dan modern.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MEDIA DAKWAH


Kata media berasal dari bahasa latin, median, yang merupakan bentuk
jamak dari medium, secara etimologi yang berarti alat perantara. Adapun,yang
dimaksud dengan media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk
menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah. Pada zaman modern
seperti sekarang ini, contoh dari media itu sendiri seperti Televisi, Video, Kaset
rekaman, majalah, dan surat kabar.1
Seorang Da’i sudah tentu memiliki tujuan yang hendak dicapai, agar
mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Da’i harus mengatur komponen-
komponen (unsur) dakwah secara baik dan tepat. Salah satu unsurnya ialah
media dakwah.
Media dibagi menjadi 2,yaitu:
1. Nonmedia massa
a. Manusia; utusan,kurir, dll.
b. Benda; telepon,surat dll.
2. Media massa
a. Media massa manusia; pertemuan, rapat umum, seminar, sekolah dan lain-
lain.
b. Media massa benda ; spanduk, buku, selebaran, poster, folder, majalah dan
lain-lain.
c. Media massa periodik – cetak dan elektronik ; visual, audio, dan audio
visual.2

1
Dr.Wardi Bachtiar,metodologi penelitian ilmu dakwah, Jakarta : Logos,1997.hal. 35
2
Darwanto Sastro Subroto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta : Duta wacana university press, 1995
halaman.35
Dengan adanya media dakwah yang ada, maka da’i harus dapat memilih
media yang paling efektif untuk mencapai tujuan dakwah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu memilih media adalah
sebagai berikut :

1. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk keseluruhan dakwah
atau tujuan dakwah.
2. Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah yang ingin dicapai.
3. Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan sasaran dakwahnya.
4. Media yang dipilih sesuai dengan materi dakwahnya.
5. Dilakukan dengan cara obyektif .
6. Kesempatan dan ketersediaan media perlu mendapat perhatian.
7. Efektivitas dan efisiensi harus diperhatikan.

B. PERANAN MEDIA DAKWAH


Dalam artian sempit media dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu
dakwah. Berarti, media dakwah memiliki peranan atau kedudukan sebagai
penunjang tercapainya tujuan. Artinya media dakwah tanpa adanya media masih
dapat mencapai tujuan.
Dakwah adalah suatu proses yang kompleks dan unik. Kompleks artinya
didalam proses dakwah mengikut sertakan keseluruhan aspek kepribadian, baik
bersifat rohani maupun jasmani. Sedangkan unik artinya didalam proses dakwah
sebagai objek dakwahnya terdiri dari berbagai macam perbedaan,seperti berbeda
dalam kemampuan,kehendak,sifat,kebudayaan,ideologi,filsafat dan sebagainya.
Proses dakwah agar mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Da’i harus
mengorganisir komponen-komponen(unsur) dakwah secara baik dan tepat. Salah
satunya adalah media dakwah.
Secara umum media-media benda yang dapat digunakan sebagai media
dakwah dikelompokkan pada:
 Media Visual
 Media Audio
 Media Audiovisual
 Media Cetak

a. Media Visual
Media visual adalah Bahan-bahan atau alat-alat yang dapat dioperasikan
untuk kepentingan dakwah melalui indra penglihatan. Contohnya :
1. Film slide
Film slide adalahRekaman gambar pada film positif yang telah
diprogramkan sedemikian rupa. Kelebihannya yaitu mampu memberikan
gambaran yang cukup jelas kepada audience. Sedangkan, kekurangannya
adalah harus punya skill dalam bidang fotografer dan grafis. Juga
diperlukan ruangan khusus dengan menggunakan alat listrik.
2. Overhead Proyektor(OHP)
OHP adalah Perangkat keras yang dapat memproyeksikan program
kedalam screen dari program yang telah disiapkan melalui plastik
transparan.3 Kelebihannya adalah program dapat disusun sesuai dengan
selera da’i. Sedangakan kelemahannya adalah memerlukan ruangan
khusus yang beraliran listrik.
3. Gambar dan Foto
Gambar dan foto adalah Dua materi visual yang sering dijumpai
dimana-mana. Kelebihannya adalah kesesuaian dengan perkembangan
Islam melalui surat. Kelemahannya Da’i harus bisa memonitor langsung
keberhasilan dakwah.
b. Media Audio

3
Ibid hlm 90-91. Juga Benny Agus Pribadi,M.A., dan Dra. Yuni Kartini, M.Sc., Media Teknologi
Media audio adalah Alat-alat yang dioperasikan sebagai dalam sarana
kegiatan berdakwah yang ditangkap melalui indra pendengaran. Contoh:

1. Radio
Dalam pelaksanaan dakwah, penggunaan radio sangatklah efektif
dan efisien. Melalui radio, suara dapat dipancarkan ke berbagai daerah
yang jaraknya tidak terbatas. Contoh: radio At-Tahiriyyah.

2. Tape Recorder
Tape recorder adalah media elektronik yang berfungsi mengisi
suara ke pita kaset dan dari pita kaset yang telah berisi rekaman suara
dapat di playback dalam bentuk suara. Kelebihannya biayanya murah dan
dapat disiarkan kapan saja.

c. Media Audio Visual


Media audio visual adalah Media penyampaian informasi yang dapat
menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan.
Seperti:

1. Televisi (TV)
TV sangat efektif untuk dgunakan sebagai media penyampaian
pesan-pesan dakwah karena kemampuannya yang dapat menyampaikan
info sangat luas. Dakwah melalui TV sendiri dapat dilakukan seperti,
ceramah, sandiwara, fragmen ataupun drama. Contoh program: Seroja
TV.

2. Film atau Sinetron


Film atau sinetron sebagai media dakwah mempunyai kelebihan,
antara lain dapat mencapai berbagai kalangan. Contoh film antara lain,
The Message (Ar-Risalah), Lion of The Dessert, Wali Songo Dll. Sebagai
sinetron seperti, Do’aku Harapanku, Do’a Membawa Berkah, Dll.

3. Video
Video dapat mengungkapkan objek dan keadaan peristiwa yang
sesungguhnya. Kelebihannya adalah menarik dan program penyiarannya
dapat di sesuaikan dengan keperluan dan kesempatan pemirsa. Sedangkan
kelemahannya kepemilikan video belum menjangkau ke segenap lapisan
masyarakat.

d. Media Cetak (Printed Publications)


Media cetak adalah media untuk menyampaikan informasi melalui tulisan
yang tercetak. Contohnya buku, surat kabar, buletin, majalah, brosur, dll.
Melalui media cetak ada beberapa tujuan yang ingin diharapkan yaitu:
 Memotivasi tingkat perhatian atau perilaku seseorang.
 Menyampaikan informasi
 Memberikan instruksi
1. Buku
Buku merupakan jendela ilmu. Melalui buku informasi atau pesan-
pesan dakwah dapat disebarluasakan secara mudah kepada sasaran
dakwah. Para ulama salaf telah menggunakan media buku sebagai
media yang efektif. Bahkan,buku dapat bertahan lama, dan dapat
mencapai masyarakat secara luas,menembus ruang dan waktu. 4
contoh buku:
 Ihyaulumuddin karya Imam Al-Ghazali
 Riyadh Ash-Shalihin karya Imam Nawawi

4
Selanjutnya baca buku jurnalistik dakwah
2. Surat Kabar
Dakwah melalui surat kabar cukup tepa dan cepat beredar diberbagai
penjuru. Karna itu dakwah melalui surat kabar sangat efektif dan
efisien.

3. Majalah
Majalah mempunyai fungsi yaitu menyampaikan informasi atau
misi yang dibawa oleh penerbitnya kepada khalayak. Majalah biasanya
punya ciri khas tertentu ada yang khusus remaja, wanita, pendidikan,
keagamaan, teknologi,olahraga,dsb.

Disamping media cetak yang telah dituliskan diatas juga dapat media cetak lain
yang dapat digunakan sebagai media dakwah, seperti brosur,buletin, dll, yang
mempunyai fungsi yang sama yaitu menyebarkan informasi melalui media cetak.

C. MEDIA DAKWAH TRADISIONAL DAN MODERN


a. Media Tradisional
Media dakwah tradisional adalah segala macam seni pertunjukkan yang
secara sederhana dipentaskan didepan umum(khalayak). Terutama sebagai sarana
hiburan yang memiliki sikaf komunikatif,seperti ludruk,wayang ,drama,dsb.5
Wali songo adalah pelopor berdakwah secara tradisional. Melihat
kenyataan budaya Indonesia yang memiliki beranekaragam media
tradisional,maka dapat dipahami mengapa wali songo menggunakan media ini
sebagai media dakwah. Dan media para wali tersebut menghasilkan masyarakat
muslim yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia.
Media tradisional ternyata mudah dipakai sebagai unsur dakwah yang
efektif. Ada lebih dari 500 macam media tradisional di seluruh Indonesia,

5
Prof. Dr. Moh. Ali Aziz,M.Ag, Ilmu Dakwah, PT. Fajar Interpratama Offest, Jakarta Kencana 2009, hlm 428-430
namun tidak semua media tersebut dapat dipergunakan sebagai wasilah dakwah.
Untuk pemilihan media tradisional sebagai wasilah dakwah,harus
dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
 Aspek efektivitas komunikasinya
 Aspek kesesuaiannya dengan masyarakat setempat
 Aspek legalitas dari segi pandangan ajaran islam.6

Agama Islam masuk di suatu negara pasti mempunyai sejarah yang berbeda-
beda, ada yang melalui jalur perdagangan, ada juga yang melalui jalur jajahan-jajahan
atau ekspansi, dan lain sebagainya. Islam masuk ke negara Indonesia itu melalui jalur
perdagangan, dan itu kemudian dikembangkan melalui jalur perkawinan, pendidikan
atau pesantren, tasawuf, kesenian, karena kedaan sosial, dan lain sebagainya. Namun
disini yang akan kita bahas bukan pada masuknya agama Islam melainkan pendekatan
dakwah Islamiyah pada waktu itu, karena pada waktu itu masih banyak masyarakat
dijajaran dunia masih dikategorikan sebagai masyarakat yang tradisional.
Ciri-ciri masyarakat tradisional menurut Talcott Parson :
1. Afektifitas : yaitu hubungan antar anggota masyarakat didasarkan pada
kasih sayang.
2. Orientasi kolektif yaitu lebih mengutamakan kepentingan
kelompok/kebersamaan.
3. Partikularisme yaitu segala sesuatu yang ada hubungannya dengan apa
yang khusus berlaku untuk suatu daerah tertentu saja, ada hubungannya
dengan perasaan subyektif dan rasa kebersamaan.
4. Askripsi yaitu segala sesuatu yang dimiliki diperoleh dari pewarisan
generasi sebelumnya.
Media dakwah islammiyah yang paling menonjol untuk dilakukan pada waktu itu
adalah dengan menggunakan media kesenian, dan pendidikan atau pesantren. Media ini

6
Ibid.hal 149-150
pernah dilakukan oleh para Walisongo di pulau Jawa dalam berdakwah untuk agama
islam.
Jadi dapat saya simpukan bahwa media dakwah pada masyarakat tradisional itu
terdapat dua macam media dakwah, antara lain yaitu:
a. Media dakwah menggunakan kesenian
Seni merupakan salah satu media pendekatan yang mempunyai peran yang sangat
penting dalam pelaksanaan dakwah Islam, karena media tersebut memiliki daya tarik
yang dapat mengesankan hati pendengar maupun penontonnya. Demikian juga dengan
penyebaran agama Islam di pulau Jawa dapat tersebar luas serta diterima oleh
masyarakat karena para Walisongo sebagai Da’i itu menggunakan bentuk-bentuk seni
dari budaya masyarakat setempat sebagai salah satu media dakwah pada waktu itu, yaitu
media wayang dan gamelan.
Adapun pendekatan dan pengembangan dakwah yang digunakan oleh Walisongo
yang sesuai dengan media dakwah setempat yang sedang digandrungi oleh masyarakat,
yaitu melalui gamelan. Para wali melihat bahwa gamelan dengan lagu-lagu yang
disyairkan sebagai media komunikasi dan interaksi yang mampu merubah pola pikir
masyarakat. Kesenian gamelan kemudian dimodifikasi dan disesuaikan oleh para Wali
dengan konteks dakwah atau di Islamkan. Media tradisional yang ada disekitar
masyarakat yang berupa wayang dan gamelan digunakan para Wali untuk berdakwah
sehingga membuat agama Islam dapat tersebar secara luas di Pulau Jawa. Dengan media
tersebut materi dakwah mudah ditangkap oleh masyarakat yang awam karena
pendekatan-pendekatan Walisongo yang konkrit dan realistis, ini menyatu dengan
kehidupan dimasyarakat.
b. Media dakwah menggunakan pendidikan atau pesantren
Dakwah melaui pendekatan pendidikan telah dilakukan Nabi pada masa-masa awal
berbarengan dengan dakwah Sirri (dakwah yang mengguunakan pendekatan
personal/konseling) seperti dilakukan di rumah Abu al-Arqom. Ketika Nabi hijrah ke
Madinah barulah pendidikan berkembang dan diorganisir secara sempurna. Adapun
sistem pendidikan yang dikembangkan Nabi adalah sistem kaderisasi dengan membina
para sahabat. Kemudian para sahabat mengembangkannya ke seluruh dunia. Mulai dari
Khulafaurasyidin kemudian generasi berikutnya. Dimulai dari pembinaan dan kaderisasi
di Makkah yang agak terbatas kemudian ke Madinah dengan membentuk komunitas
muslim ditengah-tengah masyarakat Madinah yang cukup heterogen.
Pendekatan ini kemudian berkembang di berbagai negara dengan bukti ketika itu
banyak negara-negara yang mendirikan universitas-universitas Islam ketika masa
kejayaan Islam, di Indonesia sendiri pendekatan ini juga ada melalui para Wali yang
membuka pesantren-pesantren untuk pengkajian ilmu-ilmu agama.

b. Media modern
Media modern yang diistilahkan juga dengan “media elektronika” yaitu media yang
dilahirkan dari teknologi. Yang termasuk media modern ini antara lain televisi, radio,
pers dan sebagainnya yang telah kami jelaskan sebelumnya. Menggunakan media modern
tertentu untuk memudahkan penyebaran dakwah misalnya:
1. Menyiarakan isi dakwahnya dengan menggunakan media audio visual seperti
televisi
2. Penyampaian dakwah dengan menggunakan media cetak seperti membuat
buku,korn atau majalah
3. Mebuat kajian dakwah menggunakan live streaming youtube atau lainnya
4. Membagi postingan dakwah dengan mengunakan Medsos (Fb,BBM,LINE,WA)
dan lainnya yang dapat memudahkan penyebaran dakwah

Biasanya seorang da’i dalam berdakwah memberikan isi kajian dakwahnya


dengan kata atau kalimat tertentu namun sekarang bisa juga menggunakan alat
tertentu dengan membuat slide atau semacam sliede penjelasan mengenai isi bahan dari
dakwahnya seperti video slide, materi slide dan lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah
kepada penerima dakwah. Seorang da’i hendaklah memiliki tujuan yang ingin dicapai
agar mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Media dakwah memiliki peranan dan
kedudukan sebagai penunjang tercapainya tujuan. Artinya dakwah tanpa adanya media
masih dapat mencapai tujuan.
Media dakwah terbagi atas 2, tradisional dan modern. Media dakwah tradisional
adalah segala macam seni pertunjukkan yang secara sederhana dipentaskan didepan
umum(khalayak). Contohnya seperti ludruk, wayang, dsb. Sedangkan media dakwah
modern adalah yaitu media yang dilahirkan dari teknologi. Yang termasuk media
modern ini antara lain televisi, radio, pers dan sebagainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Subroto Darwanto Sastro, Televisi Sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta: Duta


Wacana University Pers
Amin Munir Samsul, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah,2009
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Van
Houve. 2001
Aziz Moh Ali, Ilmu Dakwah, cet. 1, Jakarta: Kencana, 2004
Anwar Aminuddin, Pengantar Ilmu Dakwah, Semarang: IAIN Walisongo, Fakultas
Dakwah,1985

Anda mungkin juga menyukai