Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
Pengertian organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang diarahkan untuk
mencapai tujuan spesifik. Manajemen berasal dari kata manage atau managiare
(romawi kuno) berarti melatih dalam melangkahkan kaki. Manajemen adalah proses
pengaturan berbagai sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu.

Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas


pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu
tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau
berkualitas.

Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian


pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan
tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan
kepuasan bidan sebagai provider.

Dalam maklah ini, penulis akan membahas mengenai apa saja yang
berhubungan dengan organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan baik secara
umum maupun secara khusus serta Penulis menambahkan materi mengenai Undang-
Undang kesehatan no. 36 tahun 2009 yang baru, yang telah di sahkan pada tanggal 13
Oktober 2009 sebagai pengganti dari Undang-Undang Kesehatan no. 23 tahun 1992.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Definisi dari organisasi?
2. Apakah prinsip organisasi?
3. Apakah tujuan organisasi?
4. Apakah

1
C. Tujuan
Tujuan umum :
1. Mahasiswa dapat mengerti Definisi dari organisasi.
2. Mahasiswa dapat mengerti tentang prinsip-prinsip organisasi.
3. Mahasiswa dapat mengerti tujuan organisasi.
4. Mahasiswa dapat mengerti tentang otoritas organisasi
5. Mahasiswa dapat mengerti tentang proses dalam pengorganisasian dalam
pelayanan kebidanan.
Tujuan khusus :
Membentuk tenaga kesehatan khususnya bidan yang berkualitas dalam
memberikan Pelayanan terhadap masyarakat.

D.Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa dapat memahami materi terkait pengorganisasian.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Agar tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memahami tentang
pengorganisasin dalam pelayanan kesehatan. Sehingga dapat memberikan
pelayana yang sesuai dan berkualitas terhadap klien.
3. Bagi Institusi
Agar institusi-institusi kesehatan dapat membentuk tenaga kesehatan yang
berkualitas dengan memberikan ilmu yang berkualitas pula kepada para calon
tenaga kesehatan khususnya terkait dengan pengorganisasian.
4. Bagi Pembaca
Agar pembaca dapat memperoleh pengetahuan yang lebih banyak tentang
pengorganisasian dalam pelayanan kesehatan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Pengorganisasian (organizing) adalah proses pengelompokkan terhadap:tenaga


(orang), alat-alat/fasilitas, tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
Organisasi ialah susunan yang agak logis dari bagian-bagian yang saling
berhubungan untuk mewujudkan sesuatu keseluruhan yang bulat, sehingga
kekuasaan dan pengawasan dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
B. Prinsip-Prinsip Organisasi

Prinsip-prinsip organisasi menurut Harold Koontz Diantaranya:

1. Principle of Unity of Objective (prinsip kesatuan tujuan). Dalam organisasi


harus ada Kesatuan tujuan, organisasi itu akan kacau apabila tidak ada kesatuan
tujuan. Kesatuan tujuan itu harus merata dari atas sampai ke bawah.
2. Prinsiple of efficiency (prinsip hasil guna). Suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya harus dapat mempergunakan biaya yang sekecil-kecilnya dengan
pengorbanan yang sedikit-dikitnya.
3. Span of management Prinsiple (Prinsip rentangan manajemen). Seseorang
terbatas didalam mengurus orang lain, atau memimpin bawahannya. Batas-
batas tersebut tidak tetap bagi setiap orang tergantung kepada kekomplekan
hubungan antara atasan dan bawahan dan kepada kemampuan manajer.

Prinsip-prinsip Organisasi menurut G.R Terry diantaranya :


1. The Objective (Tujuan)
2. Authority and Responsbility (wewenang dan Tanggungjawab)
3. Delegation and Authority (plimpahan wewenang)
4. Assign the personnel (penempatan Tenaga kerja)

Sentralisasi dan Desentralisasi sebagai akibat adanya pembagian pembagian


kerja dan pelimpahan wewenang untuk melaksanankan pekerjaan, maka dalam
organisasi itu timbul sentrilisasi dan desentralisasi wewenang atau kekuasaan.
Sentralisasi penuh daripada wewenang dalam organisasi tidak mungkin dilakukan,
karena adanya division of work dan delegation of authority. Desentralisasi yang

3
mutlak penuh, juga tidak mungkin dilakukan, karena adanya dividion of work tidak
mungkin melimpahkan wewenang seluruhnya kepada pembantunya. Apabila terjadi
pelimpahan wewenang seluruhannya terhadap pembantunya, itu berarti penyerahan
wewenang, sehingga wewenang itu berpindah kepada orang lain dan tidak bisa ditari
kembali, sentralisasi penuh juga tidak ada, mengingat organisasi itu sendiri tidak
akan ada, Karena wewenang dipegang sendiri dan pelaksanaan kerja dilakukan
sendiri.
Jika demikian, maka organisasi yang dimaksud dengan sentralisasi ialah sejauh
mana pembagian kerja dan pelimpahan wewenang dilakukan untuk melakukan
pekerjaan demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan dengan tanggungjawab
kepada menejer yang menjadi pusat kegiatan.

C. Tujuan Organisasi ( menurut Malayu, 2010)

Tujuannya adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan
dicapai. Sebelum organisasi menentukan tujuannya terlebih dahulu menetapkan Visi
dan Misi organisasi

1. Visi merupakan pernyataan untuk memandang masa depan organisasi


dalam perspektif yang lebih luas
Visi organisasi merupakan :
 Nilai-nilai, aspirasi dan tujuan yang merupakan pernyataan mendasar.
 Suatu mimpi atau wujud organisasi yang akan datang.
2. Misi adalah suatu pernyataan umum tentang maksud organisasi. Misi
organisasi merupakan kerangka kerja dengan memaksimalkan tujuan seta
memaksimalkan kegiatan serta keputusan. Di dalam misi ini kita akan
mencakup identitas produk, pasar dan pandangan teknologi dari organisasi
dan meliputi maksud , desain dan arah tujuan yang memberikan indikasi
karakter fundamental dan peran organisasi.
Tujuan organisasi dinyatakan sebagai:
1. Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi
bermaksud untuk merealisasikan.
2. Pernyataan tentang keadaan diwaktu yang akan datang dimana organisasi
sebagai suatu kolektifitas mencoba untuk mewujudkan.

4
D. Otoritas Organisasi
Adalah kekuasaan atau hak untuk bertindak atau memberi perintah kepada orang
lain. Otoritas ini harus tercantum dengan jelas baik pada job diskription maupun
struktur organisasi: misalnya
 Ketentuan perundangan
 Posisi dalam kontilasi (kedudukan dalam organisasi)
 Pelimpahan otoritas atau mandat
 Perintah atasan

E. Proses pengorganisasian dapat dirinci sebagai berikut:

1. Memahami tugas
2. Penetapan tugas pokok dari rincian kegiatan
3. Pengelompokkan tugas atau jabatan
4. Penyusunan struktur organisasi
5. Penyusunan otoritas organisasi
6. Pengisian jabatan atau stafing
7. Facilitating: memfasilitasi kebutuhan baik terhadap tenaganya maupun
kegiatannya.

A. PEMAHAMAN TUJUAN
Tujuan diuraikan secara jelas serta tolak ukurnya sesuai dengan herargi tujuan.
B. PENETAPAN TUGAS KELOMPOK
Tugas pokok dirumuskan secara jelas.
C. PENGELOMPOKKAN TUGAS JABATAN
Rumusan pengelompokkan tugas.
a. Job analysis (analisis tugas) dianalisa sesuai dengan keahliannya.
b. Jon diskription ( uraian tugas) apa saja jenis tugas yang diberikan.
c. Job spesifikation ( syarat tugas) syarat dan persiapan yang harus dipenuhi.
d. Job evaluation ( evaluasi tugas) mengidentifikasi apakah jenis tugas sesuai.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Kelompok jabatan di ubah menjadi satuan organisasi atas dasar DEPARTEMEN
HORIZONTAL adalah:
a. Kesamaan fungsi dan jabatan
b. Kesamaan proses dan caranya kerja
c. Kesamaan hasil produksi matrik
d. Kesamaan kelompok konsumen
e. Kesamaan lokasi
f. Kombinasi dalam bentuk

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mahasiswa mampu memahami materi tentang pengorganisasian dalam
pelayanan kesehatan.
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip organisasi.
3. Mahasiswa mampu memahami tujuan organisasi.
4. Mahasiswa mampu memahami tentang otoritas organisasi.
5. Mahasiswa mampu memahami proses dalam pengorganisasian

B. Saran
1. Bagi mahasiwa
Mahasiswa lebih banyak belajar dan memperbanyak literatur untuk
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang pengorganisasian
dalam pelayanan kebidanan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Menambah literatur bacaan serta terus memperbaharui literatur yang ada
khususnya tentang pengorganisasian dalam pelayanana kebidanan.
3. Bagi pembaca/umum
Mengkaji serta memperdalam kembali pengetahuan yang telah diperoleh serta
dapat menerapkan ilmu atau pengetahuan yang telah diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari.

6
DAFTAR PUSTAKA

Djoko Wijoyo. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Vol.1

Hawkins, Pand Shohet, R. 2000. Supervision in Helping Profession, Open University


Press. Buckingham. England.

Susanto. 1999. Dasar-Dasar Organisasi. Surabaya.

https://www.academia.edu/37985892. prencanaan-dan-pengorganisasian-pelayanan-
kebidanan

7
LAMPIRAN

8
9

Anda mungkin juga menyukai