Anda di halaman 1dari 9

MDGS

Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi
“Tujuan Pembangunan Milenium”, adalah sebuah paradigma pembangunan global yang
dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000. Semua negara yang hadir dalam pertemuan
tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan
nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang sangat mendasar
tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan.

Deklarasi ini merupakan kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket arah pembangunan
global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan yaitu:

1.Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan,

2.Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua,

3.Mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan,

4.Menurunkan Angka Kematian Anak,

5.Meningkatkan Kesehatan Ibu,

6.Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya,

7.Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan

8.Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.


SDGS

Agenda 2030 terdiri dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGD) atau Tujuan Global, yang
akan menjadi tuntunan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke depan (2030).
Tujuan 1 - Tanpa kemiskinan
Pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat.

Tujuan 2 - Tanpa kelaparan


Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi, serta menggalakkan
pertanian yang berkelanjutan.

Tujuan 3 - Kehidupan sehat dan sejahtera


Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia.

Tujuan 4 - Pendidikan berkualitas


Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta mendorong kesempatan belajar
seumur hidup bagi semua orang

Tujuan 5 - Kesetaraan gender


Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan.

Tujuan 6 - Air bersih dan sanitasi layak


Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua.

Tujuan 7 - Energi bersih dan terjangkau


Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk
semua.

Tujuan 8 - Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi


Mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan dan
pekerjaan yang layak untuk semua.

Tujuan 9 - Industri, inovasi dan infrastruktur


Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan mendorong
inovasi.

Tujuan 10 - Berkurangnya kesenjangan


Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara-negara.

Tujuan 11 - Kota dan komunitas berkelanjutan


Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan.

Tujuan 12 - Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab


Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan

Tujuan 13 - Penanganan perubahan iklim


Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan dampaknya.

Tujuan 14 - Ekosistem laut


Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan
Tujuan 15 - Ekosistem daratan
Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan
dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati.

Tujuan 16 - Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh


Mendorong masyarakat adil, damai, dan inklusif

Tujuan 17 - Kemitraan untuk mencapai tujuan


Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan.

JENIS NARKOTIKA

1.Ganja

Ganja atau beberapa daerah menyebutnya kanabis, cimeng atau mariyuana merupakan zat
narkotika yang berasal dari jenis tumbuhan Cannabis sativa. Peran tumbuhan ini memiliki sisi positif
yang dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan kantong di bagian seratnya dan menghasilkan minyak
di bagian bijinya. Sisi negatifnya adalah dapat memberikan fantasi, euforia atau rasa senang
berlebihan, dan dapat merusak fungsi otak, jantung, dan mental.

Ganja juga memiliki sifat adiktif sehingga ketika sekali menggunakan, akan ada rasa candu. Dan
buruknya terdapat efek samping jika pengguna berhenti menggunakan zat ini, pengguna akan
1.merasakan sakit kepala,
2.mual menerus,
3.merasa kelelahan dan lesu.
Ganja dikonsumsi dengan berbagai cara seperti dipadatkan menyerupai rokok yang dilinting sebagai
pengganti tembakau atau dimasukkan kedalam pipa.

2. JENIS NARKOBA HEROIN

Heroin, atau sering juga disebut putaw, bedak, atau etep merupakan olahan dari morfin secara
kimiawi. Secara fisik heroin berbentuk bubuk atau pil dengan cara konsumsinya perlu dihancurkan
hingga halus menjadi bubuk dan dapat langsung dipakai dengan cara dihisap atau disuntikkan ke
pembuluh darah atau otot.

Heroin dapat memanjakan pengguna dengan efek euforia atau kegembiraan tinggi ketika zat ini
diterima di otak, dan bahayanya juga terletak langsung kepada otak, Heroin dapat menyebabkan
gangguan otak permanen, dan efek penggunaan skala menerus dapat menyebabkan perubahan fisik
dan psikis.

Dari fisik diantaranya mulut kering, suka gatal, denyut jantung lambat, otot lemas, pupil mengecil,
sedangkan dari psikisnya yaitu suka tidur, mudah stress, gangguan berbicara, suka menyendiri,
hingga memiliki kecenderungan untuk bertindak criminal.
3. JENIS NARKOBA MORFIN

Morfin, berasal dari kata morpheous atau yang berarti dewa mimpi merupakan getah opium yang
dicampur dan diolah dengan zat kimia tertentu. Penggunaan sebenernya dalam dunia kedokteran
adalah morfin ini digunakan sebagai obat bius atau penghilang rasa sakit dengan cara disuntikkan ke
otot atau ke pembuluh darah yang bekerja langsung pada sistem saraf.

Jika digunakan secara tidak benar, maka morfin dapat memberikan efek buruk kepada mental
menjadi orang yang anti sosial, tidak ingin berinteraksi, membuat dunianya sendiri, menganggap
lingkungannya adalah musuh, hingga tidak percaya diri. Sedangkan dari sisi fisik dapat menyebabkan
rasa gelisah, jantung berdebar-debar, rasa kantuk, penglihatan kabur, pingsan, hingga impotensi.
Tingkat adiktif pada zat ini memiliki ketergantungan yang sangat tinggi.

4. JENIS NARKOBA KOKAIN

Kokain, atau disebut juga coke, koka, charlie, srepet, happy dust, snow berasal dari spesies
tumbuhan Erythroxylon coca yang tumbuh di Amerika Selatan. Tumbuhan ini tidak semerta
dikonsumsi, namun dicampurkan dengan zat kimia tertentu yang dapat memicu atau
menghancurkan metabolisme sel menjadi berkali lipat lebih cepat.

Kokain memiliki kegunaan sebagai anestetik lokal yang berfungsi untuk menutup pembuluh darah
yang biasanya digunakan ketika pembedahan. Kokain memiliki dua jenis yaitu kokain hidroklorida
dan kokain free base.

Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan emfisema, mengalami paranoid, rabun penglihatan,


sering merasa kelebihan dan dapat memberikan efek euforia. Cara penggunaannya dapat dibakar
bersamaan dengan tembakau (seperti rokok) atau dihirup dengan alat bantu maupun langsung.

5. JENIS NARKOBA CRACK COCAINE

Crack cocaine, yang juga sering disebut sebagai 24-7, badrock, dan devil drug merupakan zat
narkotik dari kokain yang dipanaskan. Secara fisik dapat berbentuk kristal dan dihancurkan menjadi
bubuk, dan berubah warna menjadi kuning, putih, atau merah pucat. Disebut crack karena ketika
dikonsumsi dapat menimbulkan suara renyah.

Efek penggunaan dan efek samping yang diberikan sama dengan kokain, namun yang membedakan
adalah keberadaannya lebih murah daripada kokain biasa, dan memiliki tingkat kemurnian diatas
75% yang merupakan berbahaya, sehingga efek yang diberikan langsung kepada pengguna akan
sangat kuat, namun akan cepat hilang pula. Zat ini juga mengandung ketergantungan bahkan dapat
langsung dirasakan ketika penggunaan pertama.

6. JENIS NARKOBA KODEIN

Kodein, yang berasal dari unsur senyawa kimia methylmorphine adalah asam opiat yang diproses
dengan morfin melalui metilasi. Zat ini sejatinya adalah zat pengobatan yang populer dikalangan
dunia kedokteran yang digunakan untuk meredakan penyakit ringan seperti contoh batuk.
Ketika morfin ini dicerna dalam sistem pencernaan, kodein akan dimusnahkan melalui usus halus,
yang dapat ditafsirkan sesungguhnya kodein tidak dapat mempengaruhi tubuh karena belum
mencapai darah.

Namun itu merupakan tafsir yang salah karena tetap ada efek samping penggunaan berkelanjutan
seperti disfungsi organ pernafasan. analgesia, sedasi, dan efek adiktif atau ketagihan karena
ketergantungan. Kodein berupa dalam bentuk padatan seperti pil atau dalam bentuk cairan dan
digunakan dengan cara dihisap.

7. JENIS NARKOBA OPIUM

Opium atau opiat memiliki nama lain aoiun, candu, dan poppy ini berasalkan dari tumbuhan berjenis
Papaver sumniferum yang belum matang. Tumbuhan candu ini dapat ditanam pada kondisi iklim
subtropics. Tanaman ini memiliki fungsi positif mulai dari bidang kedokteran yang sebagai
penghilang rasa sakit hingga dapat dijadikan sebagai tanaman hias karena merupakan tumbuhan
yang cantik.

Namun bahayanya adalah ketika penggunaannya berlebih dapat merusak fungsi badan itu sendiri,
misal sering merasa pusing, kulit menjadi bermasalah, hingga efek psikis seperti memiliki semangat
yang tinggi, merasa sibuk sendiri (rishing sensation), dan nafsu meningkat. Penggunaan zat adiktif ini
dengan cara dihisap atau inhalasi.

8. JENIS NARKOBA BARBITURAT

Barbiturat merupakan obat yang sering digunakan pada kegiatan medis sebagai alat sedasi, atau alat
penenang pasien yang digunakan untuk tindak medis demi menghindari reaksi cemas, tidak nyaman,
atau gelisah dari pasien itu sendiri. Cara kerjanya yaitu merupakan obat yang dikonsumsi yang
kemudian bereaksi di sistem saraf pusat untuk memerintahkan saraf untuk mengurangi aktivitas di
otak hingga tenang.

upakan obat yang dikonsumsi yang kemudian bereaksi di sistem saraf pusat untuk memerintahkan
saraf untuk mengurangi aktivitas di otak hingga tenang.

Biasanya barbiturat digunakan dalam tindakan sedasi ringan, anestesi umum, dan pengobatan untuk
beberapa jenis epilepsi. Namun negatifnya adalah barbiturat memiiki efek adiktif atau candu,
kemudian barbiturat menjadi berbahaya hingga fatal jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol.

9. JENIS NARKOBA METADON (MTD)

Metadon adalah jenis obat opioid sintetik yang memiliki efek sama kuatnya dengan heroin. Metadon
juga mengandung efek sedatif namun tidak begitu kuat. Dalam dunia medis, metadon digunakan
sebagai pengobatan pemulihan pengguna golongan opioid seperti heroin, morfin dan kodein agar
tidak mengalami sakaw. Selain itu metadon digunakan untuk menindak penyakit kronis disebabkan
karena panjangnya durasi tindakan dimana obat ini dapat bertahan hingga 24 hingga 72 jam,
efeknya sangat kuat dan biayanya rendah.

Walaupun sangat berguna hingga sebagai penangkal zat narkotika, metadon memiliki efek samping
seperti asma, sembelit, kecanduan dengan alkohol, koma, keguguran janin jika mengandung, dan
beberapa gejala bertingkat lainnya jika obat ini digunakan berkelanjutan.
10. JENIS NARKOBA FLAKKA

Flakka merupakan jenis narkotika yang efeknya sangat berbahaya. Flakka dahulu diproduksi
bertujuan sebagai obat sintesis. Namun penggunaan sebagai obat itu dihentikan ketika dokter
menemukan zat berbahaya didalam obat ini. Baru kemudian para dokter mengubah status flakka
yang sebelumnya menjadi obat menjadi narkotika paling berbahaya.

Bukti banyak sudah beredar bahwa flakka terkenal sebagai zombie drug atau obat zombie, karena
mengonsumsi obat ini dapat mengubah perilaku pengguna sampai menyerupai zombie. Hal ini
disebabkan karena efek sakau berlangsung sementara saja tetapi permanen dalam otak yang bahkan
dapat menghancurkan otak.

11. JENIS NAROBA TEMBAKAU GORILA

Tembakau gorila atau disebut gori ini dinamakan tembakau gorila karena efeknya membuat
pengguna hingga tidak sadar diri, atau orang biasa menyebutnya ketiban gorila. Tembakau ini
berbeda dengan tembakau umumnya karena jenis tembakau gorila ini adalah dari tembakau
ditambah ganja tiruan, namun jika dibakar akan terasa serupa baunya dengan ganja asli.

12. JENIS NARKOBA SABU – SABU

Sabu – sabu, atau memiliki nama lain meth, kapur, Kristal, dan nama senyawa kimianya
metamfetamin ini merupakan zat psikotropika yang sering dijumpai di Indonesia. Dari kenampakan
fisiknya, sabu – sabu berwarna putih, berbentuk bubuk, kristal, atau cair jika ditambah dengan air,
tidak berbau, dan berasa pahit. Sabu – sabu memiliki fungsi medis yang penting yaitu berperan
dalam mengobati penyakit tingkat tinggi seperti gangguan hiperaktif, kekurangan perhatian atau
narkolepsi.

Namun perlu diperhatikan bahwa zat ini mengandung dopamine yang dapat memberikan efek rasa
senang dan bersemangat pada pengguna. Jika digunakan kontinyu, maka dapat menyebabkan sulit
tidur atau insomnia, depresi, nafsu makan menurun, suhu tubuh meningkat beserta tekanan darah
dan detak jantung, hingga dapat menyebabkan disfungsi otak yang berlanjut kepada struk. Cara
mengkonsumsinya bermacam-macam, dengan rokok, dihisap, dan disuntikkan.

13. JENIS NARKOBA EKSTASI

Ekstasi atau nama lain inex dan MDMA merupakan unsur senyawa kimia Metilendioksi-
metamfetamina. Ekstasi suka digunakan dikarenakan menyebabkan tingkat aktif yang sangat tinggi,
aktif yang dimaksud disini adalah tinggi pada kepekaan rangsangan. Tingkat aktif yang tinggi ini
membuat halusinasi atau berfantasi.

Efek psikis lainnya yang dapat dirasakan seperti bahagia atau euforia yang tinggi hingga dapat
meningkatkan rasa cinta juga, sehingga penggunaan zat adiktif ini di latar belakangi dengan ketika
dalam kondisi bersenang-senang.

Efek samping dari kesehatan sendiri dapat mengganggu beberapa fungsi organ seperti mual, detak
jantung tinggi, pusing hingga pingsan, dan menyebabkan disfungsi otak. Ekstasi dikonsumsi dalam
bentuk padatan seperti tablet dan pil hingga lepasan seperti bubuk.
14. JENIS NARKOBA KETAMINE

Ketamine adalah senyawa sintetik PCP sebagai obat anestetik dalam dunia kedokteran hewan dan
manusia. Ketamine dahulu sebagai bahan pengobatan sangatlah terkenal, hingga diketahui bahwa
penggunaan ketamine merupakan zat adiktif yang dapat menyebabkan candu. Ketika sudah masuk
pada tahap ketergantungan, maka pengguna akan merasakan halusinogen, dissociative dan delirium,
maka dari itu ketamine memiliki nama lain special-K dan happy-K.

Efek samping dari penggunaan yang tidak benar dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak,
amnesia, kehilangan kontrol dalam mengendalikan otot, paranoid dan panic attack, sampai bisa
merasakan NDE atau perasaan hampir mati, yang berujung kematian itu sendiri. Penggunaan
ketamine dapat melalui hidung dengan cara dihisap, dimakan dalam bentuk pil, dan disuntik.
Mata

Nilai GCS yang dievaluasi melalui pemeriksaan mata:

- Jika tim medis meminta membuka mata dan merangsang seseorang dengan nyeri tapi mata orang
tersebut tidak bereaksi dan tetap terpejam, maka poin GCS yang didapat yaitu 1.

- Jika mata terbuka akibat rangsang nyeri saja, poin GCS yang didapat yaitu 2.

- Jika mata seseorang terbuka hanya dengan mendengar suara atau dapat mengikuti perintah untuk
membuka mata, poin GCS yang didapat yaitu 3.

- Jika mata terbuka secara spontan tanpa perintah atau sentuhan, maka poin yang didapat yaitu 4.

Suara

Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons suara:

- Jika seseorang tidak mengeluarkan suara sedikitpun, meski sudah dipanggil atau dirangsang nyeri,
maka orang tersebut mendapat poin 1.

- Jika suara yang keluar seperti rintihan tanpa kata-kata, poin yang didapat yaitu 2.

- Seseorang dapat berkomunikasi tapi tidak jelas atau hanya mengeluarkan kata-kata tapi bukan
kalimat yang jelas, poin GCS yang didapat yaitu 3.

- Jika seseorang dapat menjawab pertanyaan dari tim medis tapi pasien seperti kebingungan atau
percakapan tidak lancar, maka poin yang didapat adalah 4.

- Seseorang dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan benar dan sadar penuh
terhadap orientasi lokasi, lawan bicara, tempat, dan waktu, maka poin yang didapat yaitu 5.

Gerakan

Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons gerakan:

- Tidak ada respons gerakan tubuh walau sudah diperintahkan atau diberi rangsangan nyeri, poin
GCS yang didapat yaitu 1.

- Seseorang hanya dapat mengepalkan jari tangan dan kaki, atau menekuk kaki dan tangan saat
diberi rangsangan nyeri, poin yang didapatkan adalah 2.

- Seseorang hanya menekuk lengan dan memutar bahu saat diberi rangsangan nyeri, poin GCS yang
didapat yaitu 3.

- Seseorang dapat menggerakkan tubuh menjauhi sumber nyeri ketika dirangsang nyeri, poin GCS
yang diperoleh yaitu 4. Contohnya, seseorang dapat menjauhkan tangan ketika dicubit.
- Bagian tubuh yang tersakiti dapat bergerak dan orang yang diperiksa dapat menunjukkan lokasi
nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 5. Contohnya ketika tangan diberi rangsangan nyeri, tangan akan
mengangkat.

- Seseorang dapat melakukan gerakan ketika diperintahkan, poin GCS yang didapatkan yaitu 6.

Skala GCS didapat dari menjumlahkan tiap poin yang diperoleh dari ketiga aspek pemeriksaan di
atas. Skala ini dipakai sebagai tahap awal mengevaluasi kondisi seseorang yang pingsan atau baru
mengalami kecelakaan kemudian tidak sadarkan diri, sebelum diberi pertolongan lebih lanjut. Meski
bisa dilakukan untuk menentukan tingkat kesadaran, GCS tidak bisa dipakai untuk mendiagnosis
penyebab penurunan kesadaran atau koma.

Anda mungkin juga menyukai