pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya menatap hamparan air di kosong, bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. depannya. Kekosongan makin Diterobosnya semak dan perdu di sana. Gerakannya semakin liar. Sang senyap, sampai ada suara yang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik- menyapanya. "Sedang apa kau turun dengan cepat. Sampai akhirnyaada teriakan,"Hentikan dulu anak disini anak muda?" tanya muda. Istirahatlah."Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisikanan-kiri kakek itu.Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu."Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?" Sang Kakek menatap pemuda itu."Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar.Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu."Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu seseorang. Rupanya ada yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Bahkan, seorang kakek tua. Anak muda tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri."Kakek Tua itu itu menoleh ke samping,"Aku mengangkat tangannya,, tampak seekor kupu-kupuyang hinggap di lelah Pak Tua. Telah berkilo-kilo ujung jari.Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan jarak yang kutempuh untuk keindahan ciptaanTuhan.Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak mencari kebahagiaan, namun sayap yang mengalun perlahan,layaknya kebahagiaan yang hadir dalam tak juga kutemukan. Kemana hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang kah aku harus mencarinya?” mampu menyelaminya. Mencari kebahagiaan adalah layaknya Kakek Tua mendengarkan menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun dengan penuh perhatian. mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari.Kita mungkin Dipandangnya wajah lelah di dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabraksana-sini, atau depannya.Lalu, ia mulai menerobos sana-sini untuk mendapatkannya .Kita dapat saja bicara,"di depan sana, ada mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah.Kita pun sebuah taman. Jika kamu ingin dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan jawaban dari pertanyaanmu, yangdapat kita santap setelah mendapatkannya. Kita belajar bahwa tangkaplah seekor kupu-kupu kebahagiaan tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti itu. Bahagia buatku." Perlahan pemuda itu bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat bangkit. Langkahnya menuju disimpan. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu satu arah, taman. Taman yang akan pergi dari kita.Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula semarak dengan pohon dan kebahagiaan itu akan menjauh. bunga-bunga yang bermekaran. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap Banyak kupu-kupu yang langkah yang kita lakukan.Dalam bekerja, berterbangan disana. Sang dalam belajar, dalam menjalani hidup kakek, melihat dari kejauhan, kita.Dalam sedih, dalam gembira, dalam memperhatikan tingkah yang sunyi dan dalam riuh.Temukanlah bahagia itu, diperbuat pemuda yang sedang dengan perlahan, dalam tenang, dalam gelisah itu. Anak muda itu mulai ketulusan hati kita. Ciri orang bahagia Hidup tidak diukur dengan banyaknya Bisa menikmati segala yang ada pada dirinya napas yang kita hirup ; Hari ini tersenyum dan penuh rasa syukur Melainkan dengan saat-saat dimana kita Semangat dalam bekerja menarik napas bahagia !
Penuh semangat terlihat dari raut wajahnya
Banyak menolong orang lain
Page Selalu berpikir positif apapun yang terjadi