Nama : Nurhasana

NIM : 193202145
Etika dan Disiplin Apoteker Indonesia
a. Pengertian Nilai
Nilai (value) berpengaruh besar pada perilaku dan sikap seseorang untuk menjadi
panduan/standar kelompok masyarakat (organisasi) bertindak dalam segala situasi.
b. Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani yaitu “Ethos” yang berarti norma-norma, nilai-nilai,
kaedah-kaedah, dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika adalah aturan
perilaku, kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang
benar dan mana yang buruk. Etika bersifat relatif, seseorang atau kelompok cenderung
mengadopsi nilai-nilai yang mereka yakini, yang dianggap tidak sopan dalam sebuah
kebudayaan, bisa saja dianggap sopan menurut budaya lain. Pada asuhan pasien etika harus
diterapkan, sekaligus penerapan praktis standar moral untuk mencapai tujuan asuhan
tersebut. Pada asuhan kefarmasian, tujuan etika terapan adalah untuk memberi manfaat
kepada pasien melalui penggunaan obat yang benar dan tepat.
c. Pengertian moral
Moral berasal dari bahasa Latin, bentuk tunggal kata moral yaitu “mos”, bentuk
jamaknya yaitu “mores” yang artinya kebiasaan, adat. Moral adalah nilai-nilai dan norma-
norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok untuk mengatur tingkah
lakunya. Moral memberi norma tentang perbuatan itu sendiri, moral menyangkut masalah
apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
d. Pengertian Norma
Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di masyarakat,
sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai. Norma sebagai ukuran
atau kaedah yang menjadi tolak ukur untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu. Setiap
masyarakat harus menaati norma yang berlaku.
e. Pengertian Kesusilaan
Kesusilaan merupakan bagian kecil dari norma sehingga disebut juga norma susila, yaitu
aturan yang mengatur tindakan manusia dalam pergaulan sosial sehari-hari, dan menjadi
bagian dari adab dan sopan santun.
f. Pengertian Budi Pekerti
Budi pekerti adalah sikap dan perilaku seseorang, keluarga, maupun masyarakat yang
berkaitan dengan norma dan etika.
g. Disiplin
Disiplin adalah suatu sikap yang berhubungan dengan apa yang baik dan apa yang buruk
dan secara moral wajib dilaksanakan. Apoteker harus disiplin dalam menjalankan praktek
kefarmasian.
h. kompetensi
Praktik apoteker sangat ditentukan oleh kompetensi seorang apoteker. Apoteker yang
profesional memiliki abilities, comitments, knowledge, skills, dan sikap untuk dapat bertindak
secara efektif. Pengetahuan (knowledge) apoteker unik dan kompleks. Pengetahuan
mendalam diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Keterampilian (skills) seorang
apoteker dikembangkan melalui pelatihan atau pengalaman. Apoteker harus mempunyai
kemampuan (ability) dan kualitas untuk bisa melakukan sesuatu.
i. Keahlian yang dibutuhkan untuk menjadi seorang apoteker:
1. Penghafalan
Apoteker harus tau banyak obat dari nama generik untuk mengetahui efek samping
dan interaksi obat.
2. Teliti dalam memilih obat dan memberikan dosis obat
3. Keterampilan matematika dan sains yang kuat
Apoteker mempunyai latar belakang yang kuat di bidang kimia, biologi, dan statistik.
keterampilan bidang ini untuk menghitung dosis dan mempelajari profil pasien.
4. Menyiapkan obat, apoteker menyediakan lebih banyak waktu untuk pasien dan dokter
5. Pengetahuan dan penilaian obat
Apoteker yaitu ahlinya mengenai obat, terapi obat dan bagaimana obat tersebut
bekerja. Meskipun dokter yang meresepkan obat, apoteker memiliki lebih banyak
informasi mengenai obat yang dikonsumsi pasien.
6. Bekerja dengan orang, kesepatakan bisnis ritel farmasi dengan pelanggan untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih kompetitif
7. Mengawasi lainnya, apoteker sekarang sering memiliki staf personel pendukung
8. Mengerti komputer, komputerisasi berkembang melalui industri
9. Pelatihan khusus dalam pengobatan penyakit kronis seperti asma atau diabetes
10. Pengajar dan mengedukasi masyarakat terkait penggunaan obat yang tepat dan benar
j. Pengertian Kode Etik Apoteker
Kode etik apoteker adalah aturan tertulis tersistem dan terstruktur berdasarkan sistem
nilai yang dianut atas kesepakatan untuk dijadikan pedoman bagi apoteker dalam
melaksanakan praktik kefarmasian.