Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak perusahaan manufaktur mencurahkan perhatian yang besar pada
pemecahan masalah yang berkaitan dengan pembebanan biaya ke produk
sampingan atau produk gabungan. Perusahaan kimia, kilang minyak, penggiling
tepung, tambang batu bara,tempat penggergajian kayu, perusahaan susu, perusahaan
pengalengan, pengemasan daging dan banyak lagi yang lain , memproduksi banyak
produk yang harus menerima pembebanan biaya. Pembebanan biaya ke berbagai
produk ini diperlukan untuk perhitungan biaya persediaan, penentuan laba, dan
pelaporan keuangan. Perhitungan biaya produk sampingan dan biaya produk
gabungan juga memberikan informasi biaya langsung yang berarti bagi manajemen.
Informasi ini dapat berguna dalam merencanakan laba dan mengevaluasi kinerja.
Namun berlawanan dengan kegunaan biaya langsung dari produk sampingan dan
produk gabungan, manajemen sebaiknya menyadari keterbatasan alokasi arbitrer
dari biaya gabungan dalam menganalisis produk individual.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan produk sampingan dan produk gabungan?
2. Apa yang dimaksud dengan biaya gabungan?
3. Bagaimana cara mengalokasikan atau membebankan biaya produksi gabungan
dan produk sampingan menggunakan metode yang berbeda-beda?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui definisi produk sampingan, produk gabungan dan biaya
gabungan serta mampu mengalokasikan atau membebankan biaya produksi
gabungan dan produk sampingan menggunakan metode yang berbeda-beda.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
(1) yang dijual dalam bentuk asalnya tenpa diproses lebih lanjut, dan
(1) Biaya bahan baku berlaku untuk semua tingkatan mutu ( grades) hadil
pemilhan dan,
(2) Biaya proses produksi selanjutnya terjadi secara simultan untuk semua jenis
tingkatan mutu tersebut.
4
C. Biaya Gabungan
Biaya gabungan (joint cost) dapat didefinisikan sebagai biaya yang muncul
dari produksi syang simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama. Setiap
sekali dua atau lebih produk gabungan atau produk sampingan dihasilkan dari satu
sumber daya, maka biaya gabungan terjadi. Biaya gabungan terjadi sebelum titik
pisah batas.
Biaya gabungan terjadi dalam bentuk satu jumlah total biaya yang tidak dapat
dibagi untuk semua produk yang dihasilkan, dan bukannya berasal dari penjumlahan
biaya induvidual masing-masing produk. Total biaya produksi dari beragam produk
melibatkan biaya gabungan maupun biaya produksi produk individual yang terpisah
yang terpisah.
Biaya produk terpisah (separable product cost) adalah biaya yang dapat
didentifikasikan dengan produk individual, dan pada umumnya tidak memerlukan
alokasi. sementara, biaya produksi gabungan memerlukan alokasi ke produk-produk
individual .
Oleh karena itu dapat dibaginya biaya gabungan, maka metode alokasi yang
digunakan untuk menentukan biaya per unit dari produk gabungan bersikap sedikit
arbitrer. Perhitungan biaya produk gabungan dan produk sampingan menyoroti
masalah pembebanan biaya ke produk yang asal, penggunaan peralatan, bahan baku,
tenaga kerja, dan fassiilitas lainnya tidak dapat benar-benar ditentukan jika tidak ada
persediaan awal maupun akhir, maka total angka laba atau rugi periodik tidak akan
ddipengaruhi oleh alokasi biaya ke produk gabungan atau produk sampingan, karena
biaya-iaya gabungan tersebut kembali menjadi satu di laporan laba rugi final.
Sebaliknya, karena biasanya terdapat persediaan, biaya gabungan umumnya
dialokasikan ke produk untuk menetukan nilai persediaan. Oleh karena alasan
tersebut, maka terdampak dampak terhadap laba periodik. Hal ini disebabkan karena
metode alokasi yang berbeda menyebabkan jumlah yang berbeda dialokasikan ke
persediaan dari berbagai produk gabungan atau produk sampingan.
a. Pendapatan lain-lain
b. Tambahan pendapatan penjualan
c. Pengurang harga pokok penjualan dari produk utama
d. Pengurang biaya produksi produk utama
Dalam kategori yang kedua untuk menghitung biaya produk sampingan, sebagian
biaya gabungan dialokasikan ke produk sampingan tersebut. Alokasi biaya gabungan
seperti inidapat dikatakan hampir sama dengan perlakuan terhadap produk gabungan.
Nilai persediaan didasarkan pada besarnya biaya gabungan yang dialokasikan
ditambah dengan biaya pemrosesan lebih lanjut setelah titik pisah batas. Dalam
kategori ini, ada dua metode yang digunakan. Metode 3 merupakan metode biaya
penggantian (replacement cost method), sedangkan Metode 4 adalah metode nilai
pasar (market value method), atau yang juga dikenal sebagai metode pembatalan atau
pembalikan biaya (reversal cost method).
Untuk metode yang terakhir dijelaskan ini, tidak diperlukan ayat jurnal yang
rumit. Pendapatan yang diterima dari penjualan produk sampingan didebit ke Kas
atau Piutang Usaha Dalam Ketiga metode sebelumnya, Pendapatan dari Penjualan
Produk Sampingan yang dikreditkan; sedangkan dalam metode yang keempat, yang
dikredit adalah biaya produksi dari produk utama. Hal ini biasanya dilakukan dengan
cara mengkredit akun Barang dalam Proses.
Beban pemasaran dan administrasi (5% dari harga jual) 450 2.250
$6.750
Total $ 6.550
Ilustrasi ini menunjukkan bahwa nilai estimasi dari produk sampingan pada
titik pisah batas dihitung dengan cara mengestimasikan laba kotor dan laba produksi
setelah titik pisah batas dari produk sampingan, lalu mengurangkan dari harga pasar
finalnya. Alternatif lain, jika produk sampingan memiliki nilai pasar pada titik pisah
batas, maka akun produk sampingan dibebankan dengan nilai pasar tersebut dikurangi
dengan estimasi laba kotor. Lawannya dikreditkan ke biaya produksi produk utama.
13
1. Metode harga pasar, berdasarkan harga pasar relatif dari produk individual.
2. Metode biaya rata-rata per unit.
3. Metode rata-rata pertimbangan, berdasarkan pada faktor pembobotan yang telah
di tentukan sebelumnya.
14
4. Metode unit kuantitatif, berdasarkan pada ukuran fisik unit seperti barat, ukuran
linier, atau volume.
jual jika, untuk input tertentu mengimplikasikan dukungan rasional yang kuat bagi
metode harga pasar atau harga jual jika, untuk input tertentu ke proses produksi
gabungan, dua kondisi berikut terpenuhi :
Bauran fisik dari output dapat diubah dengan mengerluarkan lebih banyak
(atau lebih sedikit ) biaya gabungan relatif terhadap biaya produksi lainnya, dan
Jika peruubahan tersebut menghasilkan total nilai pasar yang lebih besar (atau lebih
kecil )
Produk Gabungan yang Dapat Dijual pada Titik Pisah-Batas. Metode harga
pasar mengalokasikan biaya gabungan berdasarkan harga pasar relatif dari produk
gabungan. Metode ini menggunakan total harga pasar dari setiap produk, yaitu jumlah
unit yang diproduksi dikalikan dengan harga jual per unit. Untuk mengilustrasikan
hal ini, asumsikan produk gabungan A, B, C dan D diproduksi dengan biaya
gabungan sebesar $120.000. Kuantitas yang diproduksi adalah: A, 20.000 unit; B,
15.000 unit; C, 10.000 unit; dan D, 15.000 unit. Produk A dijual seharga $0,25; B,
seharga $3; C, seharga $3,50; dan D, seharga $5. Harga ini merupakan harga pasar
dari produk tersebut pada titik batas pisah. Dengan kata lain, diasumsikan bahwa
produk-produk tersebut dapat dijual pada titik tersebut. Manajemen mungkin saja
memutuskan bahwa akan lebih menguntungkan jika produk tertentu diproses lebih
lanjut sebelum dijual. Namun hal tersebut tidak akan mengubah penggunaan harga
jual pada titik pisah batas sebagai dasar alokasi biaya gabungan. Alokasi biaya
gabungan dihitung sebagai berikut:
Hasil yang sama juga akan diperoleh apabila total biaya produksi gabungan
($120.000) dibagi dengan total harga pasar dari keempat produk ($160.000). Angka
yang dihasilkan sebesar 0,75 merupakan rasio biaya produksi gabungan dari setiap
produk terhadap harga pasarnya. Dengan mengalikan harga pasar dengan rasio
tersebut, biaya gabungan dialokasikan sebagaimana ditunjukkan di tabel sebelumnya.
Total A B C D
Unit - Penjualan 52.000 18.000 12.000 8.000 14.000
Persediaan Akhir 8.000 2.000 3.000 2.000 1.000
Penjualan – (dolar) $138.500 $4.500 $36.000 $28.000 $70.000
Biaya Produksi $120.000 $3.750 $33.750 $26.250 $56.250
Dikurangi 16.125 $375* 6.750 5.250 3.750
persediaan akhir
Harga Pokok 103.875 $3.375 $27.000 $21.000 $52.500
Penjualan
Laba Kotor $34.625 $1.125 $9.000 $7.000 $17.500
Persentase Laba 25% 25% 25% 25% 25%
Kotor
Produk gabungan yang tidak dapat dijual pada titik pisah-batas. Produk yang tidak
dapat dijual di titik pisah batas, dan oleh karena itu tidak memiliki harg pasar ,
memerlukan pemrosesan tambahan sebelumnya dapat dijual. Dalam kasus semacam
itu, dasar untuk mengalokasikan biaya gabungan adalah harga pasar hipotetis pada
17
titik pisah batas. Untuk mengilustrasikan alokasi ini, asumsi berikut ini ditambahkan
ke contoh sebelumnya:
A $0,50 $ 2.000
B 5,00 10.000
C 4,50 10.000
D 8,00 28.000
Jika produk tertentu dapat dijual dititik pisah-batas sementara yang lain tidak,
mak harga pasar pada titik pisah-batas digunakan untuk kelompok yang pertama.
Untuk kelompok yang terakhir, digunakan harga pasar hipotetis.
Laporan laba kotor berikut ini menggunakan jumlah unit terjual yang sama
dengan yang digunakan diilustrasi sebelumnya, tetapi harga jual telah dinaikkan
sevagai akibat dari pemrosesan lebih lanjut:
Total A B C D
Unit – penjualan 52.000 18.000 12.000 8.000 14.000
Persediaan akhir 8.000 2.000 3.000 2.000 1.000
Penjualan-(dolar) $217.000 $9.000 $60.000 $36.000 $112.000
Harga Pokok Penjualan:
Biaya produksi gabungan $120.000 $4.800 $39.000 $21.000 $55.200
Biaya pemrosesan lebih 50.000 2.000 10.000 10.000 28.000
19
lanjut
Total $170.000 $6.800 $49.000 $31.000 $83.200
Dikurangi persediaan 22.227 680* 9.800 6.200 5.547
akhir
Harga pokok penjualan $147.773 $6.120 $39.200 $24.800 $77.653
Laba Kotor 69.227 2.280 20.800 11.200 34.347
Persentase laba kotor 32% 32% 35% 31% 31%
*Biaya produksi $6.800 : 20.000 unit produksi = $0,34 ; 0,34 x 2.000 unit di
persediaan akhir = $680
Laporan sering kali dibuat sedemikian rupa sehingga semua produk gabungan
memiliki profitabilitas yang sama. Untuk mencapai hal tersebut, teknik nilai jual
dapat dimodifikasi dengan menggunakan persentase laba kotor secara keseluruhan
untuk menentukan laba kotor dari setiap produk. Dalam tabel berikut ini, laba kotor
(32%) dikurangi dari nilai jual untuk menentukan total biaya. Total biaya kemudian
dikurangi dengan biaya pemrosesan lebih lanjut dari setiap produk untuk menentukan
alokasi biaya gabungan untuk masing-masing produk gabungan tersebut.
Total A B C D
Harga jual final $250.00 $10.000 $75.000 $45.000 $120.000
0
Dikurangi laba kotor 80.000 3.200 24.000 14.400 $38.400
32%
Total Biaya $170.00 $6.800 $51.000 $30.600 $81.600
0
Biaya pemrosesan 50.000 2.000 $10.000 10.000 $28.000
lebih lanjut
Persentase laba kotor $120.00 4.800 $41.000 $20.600 $53.600
0
Jika harga jual, persentase laba kotor, atau biaya pemrosesan lebih lanjut
merupakan estimasi dan bukannya jumlah aktual, maka saldo yang berjudul “biaya
gabungan” berfungsi sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya gabungan aktual.
20
Biaya rata-rata per unit diperoleh dengan cara membagi total biaya gabungan
dengan total jumlah unit yang diproduksi. Perusahaan yang menggunakan metode ini
berpendapat bahwa semua produk yang dihasilkan melalui proses yang sama
seharusnya menerima pembagian biaya gabungan yang besarnya proporsional dengan
jumlah unit yang diproduksi. Selama semua produk gabungan diukur dengan unit
fisik yang sama dan tidak berbeda jauh dalam hal harga pasar per unit, metode ini
wajar. Tetapi ketika unit yang diproduksi tidak diukur dengan satuan yang sama, dan
harga pasar per unit berbeda secara signifikan, maka metode ini sebaiknya tidak
digunakan.
Metode biaya rata-rata per unit, metode rata-rata tertimbang, dan metode unit
kuantitatif dapat menghasilkan biaya produk yang melebihi harga pasar dari satu atau
lebih produk gabungan. Akibatnya, produk gabungan tersebut tampaknya tidak
menguntungkan sementara produk gabungan yang lain tampaknya menguntungkan.
Oleh karena pilihan cara perhitungan biaya mempengaruhi biaya produk dan
merupakan pilihan yang arbitrer, maka biasanya dianggap bahwa metode perhitungan
biaya yang dipilih tidak boleh mengakibatkan timbulnya rugi artifisial (rugi untuk
salah satu produk gabungan sementara laba untuk produk gabungan yang lain). Pada
titik pisah-batas, sekelompok produk gabungan bersifat menguntungkan atau tidak
menguntungkan sama sekali. Metode harga pasar memiliki kelebihan karena metode
tersebut menghindari perbedaan dalam tarif profitabilitas dari produk gabungan. Jika
alokasi arbitrer harus dilakukan, maka paling tidak alokasi tersebut harus bersifat
netral.
ukuran, attau tingkat produk yang secara agregat akan menyerap total biaya produksi,
dapat dengan persetujuan komisioner ( dari internal refenue sevice ), menggunakan
alokasi biaya tersebut sebagai dasar untuk menilai persediaan, asalkan alokasi
tersebut memiliki hubungan yang wajar terhadap nilai jual dari masing-masing jenis,
ukuran, atau tingkatan yang berbeda-beda dari produk .
mengatakan bahwa penentuan biaya indiviual atas produk gabungan sampai pada titik
pisah batas tidak diperlukan, karena adalah lebih penting untuk menghitung margin
laba secara keseluruhan. Tentu saja, biaya yang terjadi setelah titik pisah batas
memberikan kepada manajemen informasi yang diperlukan untuk memutukan apakah
akan melakukan pemrosesan lebih lanjut.
Biaya gabungan dapat terjadi atas produk-produk yang sampai batas tertentu
dapat dapat saling mengganti. Lebih sering lagi,peningkatan output dari suatu produk
gabungan akan memerlukan tambahan bahan baku dan sekaligus meningkatkan
output dari produk gabungan yang lain. Dalam semua situasi tersebut, pengambilan
keputusan didasarkan pada hubungan anallisis biaya-volume-laba dan biaya
diferensiasial, yang dibahas dalam Bab 20 dan Bab 21. Oleh karena banyaknya
alternatif kombinasi output memakan waktu yang cukup lama untuk dihitung,
evaluasi sering kali dilakukan emnggunakan komputer dengan ikniksimulasi yang
26
rumit. Pengembangan dalam riset operasi telah sangat membantu dalam memecahkan
masalah-masalah ini; misalnya, lihat Bab 21 unntuk pembahasan mengenai
pemograman linear.
27
28
Penyelesaian:
Titik
Unit Pisah n**
Batas
K $5,50 5.000 $27.500 $1.500 $26.000 $18.200 19.700 71,6
L 1,60 20.000 32.000 3.000 29.000 20.300 23.300 72,8
M 1,50 15.000 22.500 2.500 20.000 14.000 16.500 73,3
N 3,00 10.000 30.000 5.000 25.000 17.500 22.500 75
Total 50.000 $112.000 $12.000 100.000 $70.000 $82.000 73,2
3. Metode Harga Pasar
*Pada titik pisah batas
30